Terima jas joki UT dan Karil UT jaminan LOLOS PLAGIAT 0878 9797 9399

 

Membangun Aparatur Sipil Negara Berkarakter (Leadership dan Teamwork) di Lingkungan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jombang

 

 

Disusun oleh ;




UPBJJ UT

S1 MANAJEMEN

 

 

 

Abstrak

Pemberdayaan Birokrasi di Indonesia membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Bonus demografi sebagai potensi mempunyai manfaat ekonomi yang sangat besar, karena penduduk dan demografi pada usia produktif akan mewujudkan jembatan konsep yang menghubungkan antara demografi dan ekonomi mandiri. Potensi penduduk tersebut harus didukung oleh kualitas yang kompeten. Kualitas penduduk yang mempunyai kompetensi akan berpengaruh positif bagi Negara, oleh karena itu perlu adanya menejemen sumber daya manusai (MSDM) yang baik. Apararur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur utama sumber daya manusia mempunyai peranan yang menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok ASN yang mampu memainkan perana tersebut, adalah yang mempunyai kompetensi, yang mempunyai jiwa leadership dan prilakunya yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada negara. Untuk dapat membentuk sosok ANS seperti itu, perlu dibina, diarahkan dan dibentuk karakternya. Pembentukan karater inilah yang sangat mendasar dan mengarah kepada pembawaan sikap dan prilaku.

 

Kata Kunci : ASN, Pembangunan Karakter, Leadership, KPP Jombang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Menjaring dan menyusun tim kerja yang solid, sering kali merupakan peran penting seorang pimpinan atau kepala divisi dalam suatu perusahaan ataupun kantor pemerintahan. Setiap pegawai baru yang akan bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah, secara otomatis akan dihadapkan dengan karyawan-karyawan lain dengan latar belakang pendidikan dan kehidupan yang berbeda, dan diharapkan dapat selalu bekerja sama dengan baik. Sejak saat itu, proses beradaptasi seorang pegawai baru telah dimulai. Beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja yang baru, tugas dan tanggungjawab baru, dan juga harus beradaptasi dengan pegawai pegawai lain di dalam kantor yang nantinya akan bekerja sama dalam meraih visi misi kantor.

Pemimpin merupakan penggerak utama organisasi. Otoritas organisasi berada di tangan pemimpin. Pemimpin juga menjadi kunci keberhasilan dari suatu organisasi. Begitu juga kegagalan organisasi juga tergantung bagaimana pemimpin melakukan proses kepemimpinanya. Pemberian layanan dapat dilakukan secara optimal jika sistem kepemimpinan dikelola secara baik atas kendali pemimpin. Harapannya dapat mendukung upaya memperkokoh makna dan implementasi integritas dalam perilaku kerja serta menjadikan unit organisasi sebagai institusi yang memiliki kesungguhan untuk mempraktikkan integritas. Integritas sering disederhanakan maknanya sebagai kejujuran, kebajikan, berperilaku baik dan benar, atau bermoral. Maknanya seringkali berkembang dan dikaitkan dengan pencegahan korupsi. Integritas merupakan hal yang sangat penting bagi seorang Aparatur Sipil Negara karena integritas menjadi dasar dari semua nilai pribadi seseorang.

Direktorat Jenderal Pajak merupakan instansi pemerintah yang bertugas untuk mengintegrasikan dan mensinergikan semua sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan dan sasaran dari program-program yang selaras dengan tujuan Direktorat Jendral Pajak yaitu: peningkatan pelayanan perpajakan; peningkatan kepatuhan Wajib Pajak melalui kerja sama di semua lini karyawan baik dari pimpinan, pelaksana, atau strategi-strategi kerja yang harus diterapkan yang pada akhirnya akan membuat Direktorat Jendral Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jombang memenuhi target pajak yang diamanahkan. Sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini karyawan merupakan salah satu aset penting organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya.

Dewasa ini, banyak organisasi yang telah menyadari pentingnya memelihara karyawan. Karyawan memiliki sumbangan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilam perusahaan sehingga timbul tuntutan adanya peranan karyawan yang dituntut melakukan hal yang lebih dari sekedar tugas yang biasa yang di amanatkan sesuai Standart Operating Prosedure (SOP). Seperti kita ketahui bahwa Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jombang adalah sebuah organisasi yang memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak tentang pengetahuan dan pelayanan perpajakan¸serta menghimpun dana pajak dari Wajib Pajak sehingga dituntut untuk pemberian pelayanan prima terhadap Wajib Pajak.

Semakin banyaknya tuntutan dan target yang menjadi beban Direktorat Jenderal Pajak seperti sekarang ini, sangat dituntut fleksibilitas karyawannya, seperti membantu tugas karyawan lain dalam tim, memajukan diri untuk melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik, menghormati semangat dan isi peraturan serta dapat mentolelir kerugian dan gangguan terkait dengan pekerjaan yang terjadi. Kita sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak seringkali dituntut untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan diluar dari SOP dan IKU (Indikator Kinerja Unit) yang telah ditetapkan dari kantor, misalnya seorang Account Representative selain mempunyai tugas pokok untuk melayani dan memberikan bimbingan terhadap Wajib Pajak di wilayah kerjanya juga harus membantu melaksanakan tugas-tugas lain diluar SOPnya seperti ikut mensukseskan penerimaan SPT Tahunan, pencapaian target e-filling, dan ikut serta membantu pekerjaan-pekerjaan lain yang menjadi IKU kantor untuk menjunjang tercapainya penerimaan. Usaha-usaha yang dilakukan karyawan untuk melakukan pekerjaan ekstra adalah konsep dari Organizational Citizenship Behavior (OCB). Oleh karenanya penulis tertarik membahasnya lebih dalam lagi dengan menarik judul “Membangun Aparatur Sipil Negara Berkarakter (Leadership dan Teamwork) di Lingkungan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jombang”.

B.     Rumusan Masalah

1)      Apa itu ASN Berkarakter Leadership dan Teamwork ?

2)      Kelebihan dari ASN yang berkarakter Leadership dan Teamwork ?

3)      Apa yang harus dipersiapkan oleh KPP Pratama Jombang untuk mendidik dan membentuk karakter ASN newbie ?

C.     Tujuan Penulisan

1)      Mengetahui apa itu ASN berkarakter.

2)      Mengetahui kelebihan dari ASN yang berkarakter Leadership.

3)      Mengetahui apa yang harus dilakukan pertama kali saat ada penempatan ASN baru atau pegawai baru dilingkungan kerja KPP Pratama Jombang.

D.     Manfaat Penulisan

1)      Bagi Penulis, untuk menambah wawasan tentang pentingnya menanamkan jiwa kepemimpinan.

2)      Bagi Pembaca, untuk mengetahui bahwa sifat Leadership dan Teamwork harus ditanamkan dari awal mula karyawan atau pegawai ataupun ASN yang baru menyelesaikan proses recruitment.

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

A.     Aparatur Sipil Negara Berkarakter Leadership dan Teamwork.

Revolusi mental sebagai sebuah gerakan nasional dalam rangka memperbaiki moral dan karakter bangsa telah disuarakan sejak tahun 2014 dan tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016. Integritas, kerja keras, dan gotong royong adalah tiga nilai yang dikukuhkan dalam gerakan ini. Hal ini sesuai dengan tujuan revolusi mental, yakni terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan asas gotong royong. Pada hakikatnya, karakter bangsa yang tidak baik pasti bisa berubah. Menurut Siregar yang dikutip dari Spears (2010), “Character refers to deep structures of personality that are particularly resistant to change.” (Karakter mengacu pada struktur kepribadian yang tahan akan perubahan). Dengan demikian, dapat dipahami bahwa secara alamiah manusia telah dibekali dengan serangkaian skema dan sistem untuk dapat melakukan perubahan, baik perubahan pada pola pikir, sikap, maupun mental. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, para pemimpin dalam setiap organisasi, khususnya organisasi pemerintahan menjadi penggerak keberhasilan sebuah perubahan.

Habit atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah
dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya
dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari habit
adalah adanya informasi yang di teruskan dari genersi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali)
lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah (Wikipedia Bahasa Indonesia)
. Habit merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang
mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Habit adalah tingkah laku dalam masyarakat
yang dilakukan berulang-ulang mengenai suatu hal yang sama, yang di anggap sebagai aturan
hidup.kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat. Adat Istiadat adalah
kebiasaan kebiasaan social yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur
tatatertib. Adapun yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turuntemurun.

Pada umumnya adat istiadat merupakan kebiasaan bersumber pada sesuatu yang suci
(sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun.
Karakter adalah gambar yang dapat dilihat dari nilai benar atau salah dalam bentuk tindakan,
perubahan atau tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Contoh karakter yang baik dapat dari sikap
seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual seperti berfikir kritis, dan
alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab, komunikasi yang baik, mempertahankan
prinsip-prinsip moral, kecakapan inter personal dan emosional yang memungkinkan seseorang yang
berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, dan komitmen untuk berkontribusi dengan
komunitas, organisasi masyarakat dan negara. Jadi individu yang berkarakter baik adalah seseorang
yang berusaha melakukan hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan organisasi
setingkat seksi atau subbag yang dipimpin oleh eselen IV, adalah lingkungan yang pertama dan utama
dikenal oleh ASN.

Ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya. Berdasarkan kamus kompetensi perilaku Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dimaksud dengan integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan dan kejujuran. Orang yang berintegritas adalah :

1)      Memiliki integritas pribadi;

2)      Berkepribadian utuh (setiap tindakan dan perilaku merujuk pada nilai dan etika);

3)      Satunya perkataan dan perbuatan;

4)      Patuh pada kode etik yang telah disepakati dan tidak melanggar sumpah jabatan;

5)      Tidak tergoda melakukan penyelewengan dengan wewenang yang dimiliki; Konsumerisme dan hedonism, Tata nilai dan ukuran moral masyarakat yang salah Manusia terpukau dan terpedaya oleh uang dan kekuasaan.

6)      Menjadi panutan.

Secara umum ada ciri-ciri public life principles yang harus diketahui ketika kita memasuki dunia publik, bekerja sebagai public servants atau abdi negara dan abdi masyarakat ada 7 (tujuh) ciri-ciri public life principles yang wajib dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu tidak berpikir untuk sendiri (selflessness) Tidak berpikir untuk sendiri artinya mengutamakan kepentingan publik, dan tidak berbuat dalam rangka memperoleh keuntungan material untuk dirinya sendiri, keluarga atau teman-temannya. integritas (integrity) yaitu tidak terikat pada ikatan diluar kantor dalam bentuk ikatan finansial, ataupun kewajiban lainnya yang dapat mempengaruhi didalam menjalankan kewajibannya.

Obyektif (objectivity) bersikap obyektif dalam melaksanakan urusan publik, termasuk dalam hal perjanjian publik, kontrak kerja dengan berbagai pihak serta dalam merekomendasikan untuk penghargaan dan hukuman harus berdasarkan sistem merit. Akuntabel (accountability) bersikap akuntabel dalam keputusannya serta langkah-langkah di lapangan, dan kesiapan dalam menerima pendalaman, pemeriksaan ataupun gugatan publik, sisi lain dari responsible (tanggung jawab), maka itu sering disebutkan pentingnya akuntabel transparan supaya tidak korupsi. Terbuka (openness) sikap terbuka ASN dimaksudkan agar ASN bersikap transparan terkait semua keputusan-keputusan yang diambil beserta alasan-alasannya, serta menjaga informasi hanya dalam situasi dimana masyarakat luas menghendaki dengan permintaan, dan pertimbangan yang jelas. Kejujuran (honesty) berarti melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Kepemimpinan (leadership) sebagai perwujudan dalam pelaksanaan tugas kerja cerdas, kerja iklas dan kerja tuntas guna menuju profesional.

B.     ASN Berkarakter Leadership dan Mampu Bekerja Dalam Teamwork

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat), utamanya bagi aparatur sipil negara (ASN) harus mampu menuai 3 hal penting dari kegiatan itu. Yakni, adanya transformasi pengetahuan dengan serius memperhatikan materi yang diberikan dan menggali referensi terkait. Lalu, peningkatan keahlian baik keahlian umum maupun keahlian khusus. Dan, ketiga adalah terwujudnya perubahan sikap atau attitude.

Ini bagian penting dari upaya untuk mewujudkan Smart ASN di lingkunga lingkungan k. Smart ASN sendiri, memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Cirinya, berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Pegawai yang berkualitas dianggap sebagai harta yang amat berharga oleh perusahaan maupun kantor pemerintahan. Namun terus mempertahankan tanpa memperlengkapi dapat menurunkan atau menghilangkan kualitas mereka. Sebagai pemimpin perusahaan dan ketua tim, Anda wajib membekali pegawai Anda untuk meningkatkan kemampuan serta membentuk karakter mereka agar siap bersaing. Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas mereka adalah melalui leadership training atau pelatihan kepemimpinan.

Pentingnya Leadership Training

Banyak perusahaan belum menyadari pentingnya leadership training atau latihan kepemimpinan bagi performa pegawai dan kesuksesan perusahaan. Nyatanya, leadership training perlu dilakukan untuk membentuk dan meningkatkan kemampuan Anda serta pegawai. Ada dua kemampuan yang dapat dikembangkan melalui leadership training, yaitu kemampuan teknis dan kemampuan manajerial.

Leadership training akan meningkatkan kemampuan teknis yang berhubungan dengan bidang yang ditekuni. Pegawai Anda akan semakin memahami pekerjaannya dan pekerjaan orang lain. Pengetahuan yang bertambah serta kepercayaan diri yang terbentuk akan meningkatkan profesionalisme mereka dalam bekerja. Kemampuan mengelola atau manajerial berbicara mengenai kemampuan pegawai Anda dalam memimpin kelompok. Dalam leadership training, kemampuan memimpin mereka seperti memutuskan, memotivasi, memecahkan masalah, dan kreativitas mereka akan diuji dan ditingkatkan sehingga mereka siap untuk memimpin kapanpun diperlukan.

 

Pegawai yang Berkualitas = Perusahaan yang Sukses

Percayakah Anda jika penerapan leadership training bagi pegawai dapat memajukan perusahaan? Kenyataannya, terdapat tiga manfaat utama yang akan didapat oleh perusahaan dengan adanya leadership training. Meningkatkan produktivitas perusahaan, Leadership training akan memperbaiki penjualan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Berdasarkan data statistik, produktivitas perusahaan akan meningkat rata-rata 600% atau enam kali lipat jika para kepalanya mengikuti leadership training. Hal ini membuktikan bahwa rasa tanggung jawab serta teamwork yang dibentuk saat pelatihan dapat memperkuat hubungan dan kerjasama tim sehingga mereka lebih semangat dalam bekerja. Dengan demikian terjadi peningkatan signifikan dalam penjualan dan keuntungan yang didapat.

Meningkatkan daya saing perusahaan

Kesiapan pegawai akan menentukan daya saing perusahaan. Karena itu, perusahaan wajib mendidik pegawai untuk meningkatkan kualitas mereka. Pegawai yang telah dibekali kemampuan leadership oleh perusahaan akan dapat bekerja secara maksimal. Dengan tim yang solid dan skill yang dikuasai, pegawai Anda siap untuk membawa perusahaan bersaing dalam bisnis global.

Mengurangi Turnover pegawai

Adanya leadership training akan memfasilitasi dan memperlengkapi pegawai Anda. Sebuah penelitian mengungkapan hanya 35% manajer yang nyaman dengan pekerjaan mereka. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari mereka kurang percaya diri dan sulit untuk bekerja dalam tim. Pelatihan leadership akan meningkatkan kemampuan berorganisasi dan skill mereka. Mereka akan dimotivasi untuk berpikir positif dan bekerja sebaik mungkin. Dengan demikian, kenyamanan, kepuasan, dan royalitas pegawai terhadap perusahaan semakin meningkat.

Integritas merupakan sebuah tolok ukur fundamental untuk kepemimpinan (Leadership). Dengan demikian seorang pemimpin harus memimpin dengan integritas, kejujuran dan berpegang pada nilai-nilai organisasinya. Para anggota tim ingin mengetahui apakah pemimpin mereka dapat dipercaya. Mereka harus merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan kepentingan setiap anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh kepercayaan bahwa para anggota timnya melakukan tugas tanggung-jawab mereka. Cara terbaik untuk membangun kepercayaan para anggota timnya adalah dengan terus mempertahankan integritas. Ada komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM yang terdiri dari enam komponen pengungkit, yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik.

Menurut Gen Ronald R. Fogleman menemukan bahwa pemimpin yang berintegritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki keteguhan hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan sampai akhir. Tulus adalah perilaku tanpa kepura-puraan dan kesan yang palsu. Pemimpin yang berintegritas bersikap tulus dan tindakan mereka sesuai dengan perkataannya. Konsistensi adalah Satu perbuatan nyata yang mencerminkan integritas akan meninggalkan kesan, namun perilaku seorang pemimpin haruslah konsisten jika ia ingin berhasil membentuk suatu organisasi. Pemimpin semestinya mempraktikkan apa yang mereka ajarkan, dan menetapkan standar dengan adil. Kesemuanya ini dibutuhan untuk terwujudnya disiplin, moral, dan pencapaian misi. Keteguhan hati adalah Untuk menjadi seorang pemimpin, kita harus memiliki lebih dari sekadar citra diri (image) yang berintegritas, kita harus memiliki keteguhan hati. Menjadi Seorang yang Mampu Bertahan Sampai Akhir Pemimpin dapat menunjukkan integritasnya dengan melaksanakan tugas sebaik mungkin, terlepas dari seberapa penting tugas itu atau siapa yang akan mendapat pujian.

C.     Membentuk ASN Berkarakter

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat), utamanya bagi aparatur sipil negara (ASN) harus mampu menuai 3 hal penting dari kegiatan itu. Yakni, adanya transformasi pengetahuan dengan serius memperhatikan materi yang diberikan dan menggali referensi terkait. Lalu, peningkatan keahlian baik keahlian umum maupun keahlian khusus. Dan, ketiga adalah terwujudnya perubahan sikap atau attitude. Ini bagian penting dari upaya untuk mewujudkan Smart ASN di lingkungan KPP Pratama Jombang. Smart ASN sendiri, memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Cirinya, berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, leadership, dan memiliki jaringan luas.

Perubahan sikap adalah hal terpenting untuk membentuk Smart ASN. Sebab, tidak akan berguna pengetahuan maupun keahlian apabila tidak disertai dengan sikap pribadi yang baik atau kuat. Selayaknya setiap diklat yang disertai ASN mampu mengubah sikap seseorang menjadi lebih positif, juga pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Memang, perubahan sikap ini tak bisa dilakukan dalam waktu pendek. Namun, butuh waktu yang relatif panjang dan harus berkesinambungan. Untuk itu, adalah penting untuk meluruskan niat dalam melakukan segala hal, termasuk mengikuti diklat. Seorang ASN juga harus memiliki pengalaman, pengalaman penting bagi ASN untuk mengelola pekerjaan atau tanggungjawab yang dibebankan. Pengalaman akan membentuk seorang dengan leadership yang mapan. Leadership dan pengalaman ASN, akan menentukan 60 persen keberhasilan suatu lembaga dalam pencapaian visi misinya.

Namun sebelum Anda bahkan memulai program panjang itu, beberapa poin ini harus lebih dulu dipahami dalam membentuk tim kerja yang solid, diantaranya adalah ;

1)      Pastikan Kejelasan Tujuan dan Kesadaran Target

Lingkungan kantor harus memberikan kesadaran kepada karyawan baru atau pegawai baru atau ASN Newbie mengenai tujuan dan target tim yang melibatkan mereka. Untuk apa mereka dibentuk di dalam satu tim? Target apa saja yang harus karyawan capai? Buatlah dan komunikasikan tujuan secara spesifik dan terstruktur, seperti pembagian peran untuk setiap anggota, hasil yang diharapkan, proses yang akan ditempuh, serta pembagian tugas dan tanggung jawabnya masing-masing divisi, dan lain sebagainya. Ini akan memberikan rasa aman dan kejelasan, serta arah yang mencegah setiap karyawan dan karyawan baru dalam tim Anda memahami makna dan kepentingan dirinya, dan tidak keluar dari tujuan utama. Jelasnya tujuan akan selalu memberikan arah dan motivasi kerja bersama

2)      Pertahankan Komitmen

Hal yang tidak kalah penting adalah komitmen. Kita harus menegaskan kepada tim yang terdiri dari karyawan baru bahwa mereka harus memegang erat sebuah komitmen yang telah disepakati bersama dan selalu mengingatkan anggota tim tentang pentingnya memegang sebuah komitmen. Beri mereka arahan untuk mengevalusi diri mereka sendiri setiap kali sudah menjalankan tugasnya. Seperti, mencoba bertanya kepada diri sendiri sudah sejauh apakah kontribusi mereka dalam melakukan tugas ini? Apakah tim sudah memberikan performa yang terbaik di dalam tim? Apakah mereka sudah dengan baik mempertahankan komitmen yang sudah ada dan apakah tim mulai mencapai tujuan?. Jika, iya kita harus selalu mengingatkan kepada anggota tim agar selalu konsisten dalam mempertahankan komitmennya masing-masing. Komitmen juga memberikan kesan dipercaya, yang penting dalam membangun tim kerja yang solid.

3)      Memperhitungkan Risiko dan Konsekuensi Kerja Tim

Setiap langkah yang akan kita ambil pasti memiliki risiko dan konsekuensinya masing-masing. Sebaiknya, kita dan tim karyawan tidak hanya membuat rencana-rencana untuk mencapai tujuan tetapi, harus memperhitungkan risiko yang akan dihadapi ketika kita dan tim mengambil langkah tersebut. Persiapkan diri dan setiap anggota tim terhadap konsekuensi yang akan dihadapi ketika rencana yang dijalankan gagal. Selalu membuat plan A dan plan B jadi, dan persiapkan tim untuk kemungkinan rencana yang satu gagal.mIni akan membuat kerjasama tim Anda terjaga dan moral tim Anda tetap siap!

4)      Menjaga dan Membuka Jalur Komunikasi

Bagaimana kita dan para karyawan baru yang tergabung dalam tim mau mencapai tujuan kalau komunikasi tidak dijaga dengan baik?. Menjaga komunikasi sesama anggota tim adalah hal utama yang perlu kita lakukan. Kita dan tim karyawan tidak akan bisa bekerja secara optimal jika komunikasi yang berlangsung didasari dengan ketidakjujuran. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang didasari dengan kejujuran dan ketulusan. Biarkan setiap anggota tim mengemukakan pendapatnya, dan pastikan komunikasi dilakukan dua arah, serta buat dan jagalah sistem komunikasi sehat yang memberikan penghargaan pada ide dan gagasan, serta pesan yang membangun. Setelah, komunikasi sudah berjalan lancara antar sesama anggota tim, jangan lupa kita juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan klien kita. Mintalah masukan kepada klien, jika ada kekurangan dan segera memperbaiki kesalahan yang terjadi.

5)      Saling Menghormati dan Saling Percaya antar karyawan dalam tim

Ada baiknya sesama karyawan dalam tim harus saling menghormati setiap pendapat yang diajukan oleh masing-masing anggota. Jangan langsung menolak mentah-mentah ide tanpa pikir panjang terlebih dahulu. Bangun rasa percaya SETIAP ANGGOTA, dengan memberikan setiap anggota peran dan sensasi tanggung jawab penting yang bisa mereka lakukan dan rasakan. Cobalah untuk terbuka akan ide-ide baru dari setiap anggota, hal itu akan memperkaya Anda dalam menciptakan ide yang lebih kreatif. Setelah itu belajarlah untuk percaya kepada anggota tim dalam menjalankan setiap peran dan tanggung jawabnya. Ini termasuk dalam tahap awal pendidikan karyawan baru dalam tim yang solid.

6)      Membuat Kegiatan di Luar Kantor

Buatlah kegiatan bersama luar kantor, dari outting dan outbound, hingga sekedar rapat dan diskusi- diskusi kecil luar kantor. Kita dapat melakukannya sendiri, atau bekerjasama dengan penyedia jasa outbound dan pelatihan. Bahkan mudahnya, buatlah acara hangout seperti bowling bersama, main basket bersama, ataupun Kegiatan di luar kantor itu gunanya untuk menyegarkan kembali otak dan badan kita yang sudah lelah, menghilangkan kejenuhan setelah menjalankan berbagai macam rutinitas di kantor, dan ketika kembali bekerja lagi otak kita akan lebih segar dan lebih bersemangat lagi. Segala sesuatu jika dilakukan dengan berlebihan tidak baik, begitu juga dalam bekerja. Jika, tim karyawan Anda terlalu memforsir dirinya tanpa istirahat hasilnya tentu tidak akan baik pula.

7)      Lakukan Coaching Rutin terhadap Team dan Karyawan Baru Anda

Coaching rutin perlu untuk kita lakukan untuk mengontrol cara kerja setiap anggota tim karyawan. Apakah kerja dari masing-masing tim karyawan masih on the track atau sudah keluar dari jalur rencana yang sudah ditentukan dari awal ? Ketahui dan bantu proses perkembangan pekerjaan dari masing-masing tim karyawan, kesulitan-kesulitan yang dialami setiap tim selama menjalani tugas, dan perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi di tengah jalannya tugas. Lakukan team coaching, posisikan diri kita sebagai coach, dan coaching mereka dalam proses kerjasama tim mereka, dan membantu mereka menemukan jawabannya sendiri untuk setiap masalahnya, dan membantu tim kerja makin solid dan mampu mencapai tujuan bersama.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Hellen Adams Keller seorang penulis, aktivis politik sekaligus akademisi berkebangsaan Amerika pernah berkata "Alone we can do so little, together we can do so much" yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah "Sendiri kita bisa berbuat begitu sedikit, bersama-sama kita bisa melakukan begitu banyak". Ungkapan tersebut menyampaikan pesan bahwa, pentingnya kebersamaan atau kerja bersama dibandingkan dengan kerja sendiri. Bagaimanapun, organisasi atau institusi baik negeri ataupun swasta, sekalipun punya banyak struktur dan pekerja, tetaplah punya tujuan bersama yang harus dicapai dengan kerja sama yang solid. Namun untuk menumbuhkan atau menghidupkan teamwork bukanlah hal yang mudah, terlebih dalam instansi KPP Pratama Jombang terdapat banyak pegawai baru dengan latarbelakang dan sifat masing-masing. Menurut penulis, ada 2 komponen penting yang mempengaruhi keberhasilan sebuah kantor atau instansi dalam membangun lingkungan kerja yang solid.

Pertama adalah menentukan pemimpin atau orang yang mempunyai jiwa leadership yang tangguh dan kuat. Tanpa pemimpin maka setiap anggota tim yang nota bene merupakan orang-orang dengan kapasitas sebagai pemimpin bagi diri sendiri, akan melakukan apa saja yang mau dia lakukan. Mengambil analogi dari olahraga sepak bola, maka yang terjadi tanpa kapten kesebelasan yang memimpin adalah semuanya mau mencetak gol, termasuk penjaga gawang. Tidak ada operan-operan bola ke striker, yang ada adalah aksi penguasaan bola untuk target pribadi. Tugas seorang pemimpin tim untuk mengkonstruksi dan mengkomunikasikan visi, kebijakan dan strategi yang hendak dicapai, mengkoordinir usaha pencapaian tujuan hingga memastikan masing-masing unit melaksanakan tanggung jawab secara bersama-sama. Tupoksi boleh berbeda, namun semangat juang dan visi yang hendak dituju haruslah sama. Pemimpin juga akan berfungsi menjadi problem solver atau memfasilitasi proses penemuan akan cara penyelesaian masalah secara bersama-sama, termasuk mengelolah konflik antar anggota. Oleh karena itu pelatihan Leadership untuk ASN baru (Newbie) sangatlah penting agar ada pengkaderisasi di setiap generasinya.

Kedua adalah anggota tim itu sendiri, seyogyanya menyadari posisinya dan tidak boleh menang sendiri. Ego harus dikendalikan. Selain itu, anggota tim harus mampu membangun komunikasi yang konstruktif dengan sesama anggota dan pimpinan.  Komunikasi konstruktif harus dalam konteks saling memahami karakter dan kemampuan masing-masing anggota tim. Anggota tim yang tentu saja lebih dari 1 (satu) orang, jelas memiliki latar belakang serta kemampuan yang berbeda-beda. Namun sebagai bagian dari satu tim, perbedaan-perbedaan tersebut perlu dikelolah secara konstruktif dengan mengembangkan kesadaran kerjasama tim, dibarengi saling memahami dan pelepasan egoisme di antara sesama anggota. Jika komunikasi dan manajemen perbedaan tidak terjadi, maka siap-siaplah menyaksikan konflik yang tak terkendali dan akan menghancurkan eksistensi team work. Jadi benahi kepemimpinan dan bangunlah kesadaran bersama sebagai sebuah tim dengan target bersama, mencetak "goal" atau tujuan organisasi. Tidak ada tempat untuk egosentrisme dan one person show dalam sebuah tim. Yang ada hanyalah komunikasi dan kerjasama mencapai tujuan bersama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

2 Faktor dalam Membangun Team Work.”,Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.kompasiana.com/meidy_tinangon_minahasa/5edfae52d541df7d3c22ae63/2-faktor-dalam-membangun-team-work?page=all#sectionall

“7 Cara Meningkatkan Semangat Tim” ,Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.studilmu.com/blogs/details/7-cara-meningkatkan-semangat-tim

“ASN Yang Kekinian dan Solutif” , Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-sidoarjo/baca-artikel/13431/ASN-Yang-Kekinian-dan-Solutif.html

Suriah, Darman. 2018. Aparatur Sipil Negara (Penyuluh) yang Berkarakter”, Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/aparatur-sipil-negara-penyuluh-yang-berkarakter

Leadership and Teamwork Building. Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.fastindotraining.com/leadership-and-teamwork-building/

“Membangun Team Work, Menghilangkan Ego Sektoral” ,Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/membangun-team-work-menghilangkan-ego-sektoral

“Membangun Tim Kerja yang Solid dengan Karyawan Baru”, Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://www.mitologiinspira.com/membangun-tim-kerja-yang-solid/

“Proses Kepemimpinan Dalam Membangun Integritas”. Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13745/Proses-Kepemimpinan-Dalam-Membangun-Integritas.html

“Servant Leadership: ASN sebagai pemimpin yang melayani masyarakat”. Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://pemimpin.id/servant-leadership-asn-sebagai-pemimpin-yang-melayani-masyarakat/

“Smart ASN, Miliki Attitude dan Berkarakter Baik”. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://news.prokal.co/read/news/6972-smart-asn-miliki-attitude-dan-berkarakter-baik

Tingkatkan Kualitas Pegawai Anda dengan Leadership Training!. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://www.jurnal.id/id/blog/tingkatkan-kualitas-pegawai-anda-dengan-leadership-training/

Mustafid, Hidayat. 2017. PENINGKATAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA MELALUI BUDAYA ORGANISASI. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://media.neliti.com/media/publications/publications/256445-peningkatan-kinerja-aparatur-sipil-negar-239261c9.pdf

Basri, Hasan. 2017. ANALISIS PENGEMBANGAN KARIR APARATUR SIPIL NEGARA BERDASARKAN MERIT SISTEM (STUDI PENELITIAN DI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH). Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/885/147005029.pdf?sequence=1

“Transformational leadership”. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://eprints.ums.ac.id/51696/3/Bab%20I.pdf

Rusdiana. 2020. “Kepemimpinan Pendidikan Islam”. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://digilib.uinsgd.ac.id/35104/

laporan penelitian ASN 2018. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://eprints.undip.ac.id/76654/2/Laporan_Penelitian_ASN_2018.pdf

Natapriatna, Uus. 2014. “Kebiasaan Atasan Langsung sebagai Pembentuk Karakter Aparatur Sipil Negara”. Artikel diambil dari internet pada 11 Juni 2021 melalui : https://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_05-09.pdf

STRATEGI MEMBANGUN PEMIMPIN BERKARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI AGAM”. Artikel diambil dari internet pada 11 Juni 2021 melalui : https://pta.kemenag.go.id/?mdocs-file=13012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...