CONTOH SURAT PERSETUJUAN UNGGAH KARIL UT

PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH
Kami yang bertandatangan di bawahini,Suripto, S,E. M,Si. Akt.,selakupembimbingkaryailmiahdarimahasiswa ;
Nama                           : IrdatamaSantiaAnindita
NIM                            : 018680547
Program Studi             : S1 Akuntansi
UPBJJ                         : UT Semarang
Menyatakanbahwakaryailmiahdarimahasiswatersebut di atasdenganjudul “MEMBANGUN PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI (PAR’IN)” layakuntukdiunggahkeaplikasiKaryaIlmiahUniversitas Terbuka dengantelahmemperhatikanketentuanpenulisankaryailmiahsesuaipanduan yang telahditetapkandanketentuan anti plagiasi.
Demikianpersetujuanini kami berikan.
Pembimbing


Suripto, S,E. M,Si. Akt.

CONTOH KARIL UT

PERAN AKUNTANSI DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI
 DI INDONESIA TAHUN 2013

Noorina Hartati, S.E., M.Sc.
Yasir Riady, M.Hum
UPBJJ UT-Jakarta
Kompleks UNJ Jl. Pemuda Rawamangun Jakarta Timur 13220,
telp. (021) 4751172,  4893638 fax. (021) 4701577



Abstract: Recently the economic development in Indonesia, accounting is expected to get along with these developments. This is because the accounting functions as a provider of information for making decision in economic. In 2013, economic growth was 6.8%, this is reason why it is increased by investment to 11.2%. Therefore, accountants are expected to be more responsive to seize opportunities on the rate of economic growth. This is to maintain the confidence of stakeholders in the accounting profession.
Economic globalization is characterized by the emergence of multinational corporations who conduct cross-border transactions. International transactions must be supported by global accounting standards that can be compared. Global accounting standards referred to the International Financial Accounting Standards (IFRS). This is a challenge faced by the profession of accounting. Therefore, the convergence of IFRS is a real step to addressing these challenges.
Key Words :Economic Growth, International Trading, Global Accounting Standard, IFRS

Abstrak: Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, akuntansi diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut. Hal ini dikarenakan akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi. Pada tahun 2013, target pertumbuhan ekonomi adalah 6,8%. Hal ini disebabkan oleh investasi yang meningkat menjadi 11,2%. Oleh karena itu, akuntan diharapkan lebih responsif untuk menangkap peluang terhadap laju perkembangan ekonomi. Hal ini untuk menjaga kepercayaan stakeholders  terhadap profesi akuntan.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan transaksi antar-negara. Transaksi internasional ini harus didukung oleh standar akuntansi global yang dapat diperbandingkan. Standar akuntansi global yang dimaksud adalah International Financial Accounting Standards (IFRS). Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh profesi akuntan. Oleh karena itu, konvergensi IFRS merupakan langkah nyata untuk menyikapi tantangan tersebut.
Kata kunci: perkembangan ekonomi, perdagangan internasional, standar akuntansi global, IFRS




I.                   PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, akuntansi diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut. Hal ini dikarenakan akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi. Pada tahun 2013, target pertumbuhan ekonomi adalah 6,8%. Hal ini disebabkan oleh investasi yang meningkat menjadi 11,2%. Oleh karena itu, akuntan diharapkan lebih responsif untuk menangkap peluang terhadap laju perkembangan ekonomi. Hal ini untuk menjaga kepercayaan stakeholders  terhadap profesi akuntan.
Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pengelompokkan transaksi-transaksi keuangan yang berguna dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Peran akuntansi dalam ekonomi secara global tidak dapat dianggap remeh karena berhubungan dengan kepercayaan stakeholder. Pada tahun 2012, Indonesia sudah menerapkan konvergensi ke IFRS, sehingga akan berpengaruh terhadap laporan keuangan emiten yang dipengaruhi oleh standar akuntansi yang digunakan. Dari local GAAP menuju IFRS, meskipun masih not fully compliance. Hal ini juga berlaku untuk auditing.
Dalam era globalisasi,  ekonomi Indonesia semakin kompleks. Akuntansi memegang peranan penting dalam perekonomian karena dalam setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Kondisi ini menyebabkan akuntansi menjadi suatu profesi yang sangat dibutuhkan dalam dunia perekonomian.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan transaksi antar-negara. Transaksi internasional ini harus didukung oleh standar akuntansi global yang dapat diperbandingkan. Standar akuntansi global yang dimaksud adalah International Financial Accounting Standards (IFRS). Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh profesi akuntan. Oleh karena itu, konvergensi IFRS merupakan langkah nyata untuk menyikapi tantangan tersebut.

II.                PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Ekonomi 2013
Menkeu, Agus Martowardojo tetap meyakini pertumbuhan ekonomi 2013 dapat mencapai kisaran 6,8% walaupun target tersebut dirasakan terlalu tinggi akibat kondisi perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian. Menurut menkeu, untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah mengupayakan percepatan penyerapan anggaran serta mendorong keterlibatan BUMN dan swasta dalam pembangunan proyek yang tercantum dalam masterplan percepatan pembangunan dan perluasan ekonomi Indonesia (MP3EI). Selain itu, pemerintah akan memperbaiki iklim investasi dan membangun infrastruktur, meningkatkan industri hilirisasi, memberikan insentif kepada para pelaku usaha serta menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak menjadi Rp 24 juta per tahun yang dapat meningkatkan konsumsi masyarakat agar ekonomi makin tumbuh.
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menilai tantangan menjaga ekonomi nasional pada 2013, akan lebih berat dibanding 2012 seiring dengan kondisi global yang belum kondusif. "Ekonomi Indonesia cukup stabil pada tahun ini. Pada 2013, tantangannya lebih berat untuk menjaga kondisi ekonomi tetap stabil seperti saat ini menyusul ekonomi eksternal yang masih belum kondusif," ujar Darmin di Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa. Ia menambahkan, meski ekonomi AS menunjukan tanda-tanda perbaikan namun kondisinya masih berjalan lambat dan belum berpengaruh signifikan.
Menurut Nugraha, mengingat peran ekonomi zona Euro dan negara maju lainnya yang dominan, tentu tidak dapat dihindari bahwa situasi ekonomi yang suram ini akan mewarnai perekonomian global secara keseluruhan. Hal ini telah ditunjukan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada kuartal kedua 2012 menjadi sebesar 7.6% (year-on-year) dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 8.1%. Sebagai kekuatan ekonomi yang menyumbang seperlima dari output dunia, menurunnya pertumbuhan ekonomi RRT akan berdampak cukup besar terutama bagi kawasan Asia yang selama ini telah menjadi motor pertumbuhan ekonomi dunia.
Pada tingkat nasional, Indonesia sebenarnya telah menunjukan ketahanan ekonomi yang cukup mapan. Selama krisis ekonomi global 2009, Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 4.5%, disaat ekonomi dunia mengalami kontraksi 0.8%. Namun meskipun demikian, Indonesia tetap tidak imun terhadap memburuknya kondisi ekonomi global saat ini. pertumbuhan kuartal pertama tahun 2012 telah menunjukkan perlambatan menjadi 6.3% yang antara lain dikarenakan menurunnya tingkat ekspor ke manca negara (Nugraha, 2011).
Sebagai salah satu sasaran pembangunan dalam RKP 2013, perekonomian nasional diharapkan mampu tumbuh lebih baik pada tahun 2013 yang ditandai dengan harapan mulai pulihnya perekonomian global. Pemulihan ini akan berdampak positif pada meningkatnya volume perdagangan dunia, yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan permintaan akan barang ekspor dari negara-negara tujuan ekspor Indonesia. Koordinasi yang semakin baik antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil diharapkan mampu mengendalikan laju inflasi pada tingkat yang stabil sehingga akan meningkatkan daya beli masyarakat, yang berarti pula peningkatan pada konsumsi masyarakat (Nota Keuangan dan RAPBN 2013).
Meningkatnya ekspor dan konsumsi masyarakat tersebut pada gilirannya akan meningkatkan kinerja investasi dan impor. Dengan pertimbangan arah kebijakan ekonomi makro dan lingkungan eksternal internal, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 6,8 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut diperkirakan didorong oleh konsumsi masyarakat dan pemerintah, serta PMTB/investasi. Dari sisi produksi, sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi diperkirakan masih tetap menjadi sektor pendorong pertumbuhan ekonomi (Nota Keuangan dan RAPBN 2013).
Perubahan mendasar yang terjadi pada perkembangan ekonomi di tahun 2013 adalah diperkirakan terjadinya pergeseran dalam sumber pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diharapkan pada tahun 2013 investasi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut tercermin dalam angka kontribusi investasi pada tahun 2013 yang mengalami peningkatan tinggi bahkan melebihi kontribusi konsumsi masyarakat.Konsumsi masyarakat yang selama ini selalu menjadi kontributor atau penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi, pada tahun 2013 perannya mulai tergeser oleh investasi/PMTB yang semakin meningkat (Nota Keuangan dan RAPBN 2013).
Ketika  kita  merujuk  pada  pada  Rencana  Pembangunan  Jangka  Menengah  2010-2014, terlihat bahwa 7 dari 11 prioritas nasional terkait erat dengan kepentingan ekonomi. Keputusan Presiden  No.32  Tahun  2011  mengenai  MP3EI  bahwa  menetapkan  target  untuk  menjadikan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2025. Sebuah target yang ambisius yang memerlukan strategi yang ambisius pula. Jika kita mengacu pada RPJMN dan Keppres No. 31 Tahun 2011 tersebut, terlihat bahwa bidang ekonomi menjadi salah satu prioritas kepentingan nasional yang harus dicapai. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menformulasikan kebijakan luar negeri dan diplomasi yang efektif untuk merealisasikan sasaran tersebut? (Nugraha, 2011)

B.     Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan kehadiran perusahaan multinasional. (wikipedia)
Dari sisi perdagangan internasional, kinerja ekspor-impor mengalami peningkatan pertumbuhan, yaitu sebesar 11,7 persen (yoy) dan 13,5 persen (yoy). Kondisi perekonomian global di tahun 2013 diharapkan mengalami pemulihan. Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi global, volume perdagangan dunia kembali akan meningkat sehingga secara tidak langsung juga akan meningkatkan ekspor Indonesia ke beberapa negara sebagai pasar tujuan ekspor Indonesia. Sejalan dengan kinerja ekspor, impor juga mengalami peningkatan. Impor barang modal dan bahan baku masih diperlukan untuk menunjang kegiatan investasi dan sektor produksi. Sementara itu, sebagian konsumsi masyarakat juga masih memerlukan impor barang konsumsi meskipun persentasenya relatif kecil. (Nota Keuangan dan RAPBN 2013)
Fokus kebijakan ekspor terbagi dalam 3 (tiga), yaitu (1) peningkatan diversifikasi pasar tujuan ekspor, berupa (a) peningkatan kualitas promosi dan kelembagaan ekspor, (b) pengembangan pasar dan informasi ekspor, (c) peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional, (d) peningkatan kerjasama dan perundingan ASEAN, (e) peningkatan kerjasama dan perundingan bilateral, serta (f) pengembangan promosi dan citra; (2) peningkatan kualitas dan keberagaman produk ekspor, berupa (a) pengembangan produk ekspor dan ekonomi kreatif, (b) pengembangan standardisasi bidang perdagangan, (c) pengembangan SDM bidang ekspor, dan (d) koordinasi peningkatan dan pengembangan ekspor; dan (3) peningkatan fasilitasi ekspor, berupa (a) dukungan sektor perdagangan terhadap pengembangan kawasan ekonomi khusus, (b) pengelolaan fasilitasi ekspor dan impor, (c) peningkatan pengamanan dan perlindungan akses pasar, (d) pengembangan fasilitasi perdagangan luar negeri daerah, (e) perumusan kebijakan dan pengembangan teknologi informasi kepabeanan dan cukai, (f) perumusan kebijakan dan bimbingan teknis fasilitas kepabeanan, (g) koordinasi pengembangan dan penerapan sistem national single window (NSW) dan ASEAN single window (ASW), (h) koordinasi pengembangan kerjasama ekonomi dan pembiayaan Eropa, Afrika, dan Timur Tengah, (i) koordinasi pengembangan kerjasama ekonomi dan pembiayaan Asia, serta (j) koordinasi pengembangan kerjasama ekonomi dan pembiayaan regional (ASEAN dan APEC). (Nota Keuangan dan RAPBN 2013)
Dengan  hanya  mengandalkan  permintaan  domestik  tentu  tidak  akan  cukup  untuk mengantarkan  Indonesia  menjadi  negara  maju.  Untuk  itu,  perdagangan  internasional  diperlukan  untuk  mengatasi  keterbatasan  ekonomi  nasional  untuk  menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2010-2011, ditandai dengan tercapainya beberapa rekor ekspor bulanan Indonesia sebelum akhirnya melambat  pada tahun 2012 dikarenakan pengaruh ekonomi global.  Namun setidaknya hal tersebut menunjukkan  potensi  ekspor  Indonesia  yang  tinggi  dan  untuk  itu,  Indonesia  memiliki kepentingan besar untuk menjaga tetap terbukanya akses pasar di negara mitra dagangnya. Belajar dari pengalaman sebelumnya, krisis ekonomi global kerap diikuti oleh merebaknya kebijakan perdagangan proteksionis. Bahkan laporan  monitoring  yang  dilakukan  WTO pada mulai Mei 2012, menunjukkan telah terdapat peningkatan dan akumulasi kebijakan proteksionis. Hal ini semakin menegaskan perlunya Indonesia meningkatkan trade policy intelligence dalam diplomasi ekonominya. (Kompas, 2011)
Diplomasi  abad  ke-21  bercirikan  dengan  semakin  meningkatnya  interdependensi  antar negara.  Thomas  Freidman  menggambarkan  globalisasi  kontemporer  sebagai  ‘farther,  faster, cheaper and deeper’ .  Globalisasi terjadi hampir di semua aspek kehidupan mulai dari ekonomi, militer, budaya dan juga lingkungan. Sehingga saat ini tidak dapat dihindarkan bahwa kerja sama  dan kolaborasi antar-negara menjadi prasyarat utama tercapainya tatanan global yang mapan.
C.     Standard Akuntansi Global
Globalisasi ekonomi ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan transaksi antar negara. Transaksi internasional ini harus didukung oleh standar akuntansi global yang dapat diperbandingkan. Akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu, organisasi profesi akuntansi gencar menggalakkan konvergensi IFRS.
Gaung IFRS sudah santer terdengar di dunia akuntansi, bahkan Indonesia tak ketinggalan untuk berpartisipasi dalam implementasi IFRS, meskipun belum menerapkannya tetapi rencananya tahun 2012. Dulunya digalakkan standardisasi, namun gagal karena banyak negara yang tidak mau menggunakan satu standar yang sama secara global karena perbedaan budaya dan latar belakang, kemudian mengarah ke harmonisasi yang mentolerir adanya perbedaan dan mengutamakan keharmonisan dalam penerapan standar akuntansi antar negara. Kemudian, menuju konvergensi (pengerucutan) IFRS yang mengarah pada implementasi IFRS secara serempak di seluruh dunia. Seperti yang dinyatakan oleh Kusuma (2007), pada awal pembentukannya, “jiwa” IAS yang ditanamkan oleh IASC adalah standardisasi. Namun, upaya standardisasi ini gagal. Akhirnya, beralih pada upaya harmonisasi yang berbeda “jiwa” dengan standardisasi. Rupanya, harmonisasi lebih diminati oleh dunia internasional. Bahkan, sekarang sedang digalakkan konvergensi menuju penggunaan standar akuntansi global yang seragam, yaitu IFRS.
Namun, semua itu pasti ada plus-minusnya. seperti kita tahu bahwa negara amerika sebagai negara adikuasa yang sangat berpegang teguh pada rule-based accounting standards, yaitu standar akuntansi yang sangat ketat yang kita kenal dengan nama US-GAAP. Amerika belum mau bersatu dengan negara-negara lain di dunia karena merasa bahwa standarnya jauh lebih bagus daripada negara lain. Tetapi kemudian dunia kompak untuk menggalakkan adopsi IFRS (principle-based accounting standards) yaitu standar akuntansi yang lebih longgar dan yang lebih banyak di sukai dan diharapkan dapat diterapkan secara harmonis di seluruh dunia. Keseragaman standar ini dapat meningkatkan perdagangan internasional yang mengarah kepada kerja sama yang baik antara negara yang satu dengan negara yang lain. Namun, hal ini dapat ditunggangi motivasi politik karena laporan keuangan suatu negara dapat diketahui dan dipahami oleh negara lain. Ancaman ini terutama untuk negara maju yang ingin menguasai negara berkembang, hal ini dapat memicu penjajahan kolonial terulang lagi. Karena itu diperlukan integritas yang tinggi dan kesadaran banyak pihak.

D.    Peran Akuntansi dalam Perkembangan Ekonomi di Indonesia Tahun 2013
Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pengelompokkan transaksi-transaksi keuangan yang berguna dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Peran akuntansi dalam ekonomi secara global tidak dapat dianggap remeh karena berhubungan dengan kepercayaan stakeholder. Pada tahun 2012, Indonesia sudah menerapkan konvergensi ke IFRS, sehingga akan berpengaruh terhadap laporan keuangan emiten yang dipengaruhi oleh standar akuntansi yang digunakan. Dari local GAAP menuju IFRS, meskipun masih not fully compliance. Hal ini juga berlaku untuk auditing.
Dalam era globalisasi,  ekonomi Indonesia semakin kompleks. Akuntansi memegang peranan penting dalam perekonomian karena dalam setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Kondisi ini menyebabkan akuntansi menjadi suatu profesi yang sangat dibutuhkan dalam dunia perekonomian.
Perkembangan profesi akuntansi  maju pesat sejak tahun 1985, berbarengan dengan BEJ. Bunga bank yang tinggi mendorong orang untuk berinvestasi. Persaingan antar perusahaan mendorong pengusuha untuk memutar otak untuk merumuskan strategi pemasaran yang paling jitu untuk mengusai pasar. Hal ini tentunnya para pengusaha sangat membutuh informasi akuntansi yang handal, akurat dan reliable dalam rangka pengambilan keputusan.
Akuntansi mengalami perkembangan pesat seiringan dengan perkembangan surat-surat berharga, khususnya saham di pasar modal. Dalam bertransaksi, para investor maupun calon investor menggunakan informasi akuntansi untuk membuat prediksi-prediksi dalam mengambill keputusan bisnis.
Globalisasi menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Good Corporate Governance, tata kelola perusahaan yang baik dapat mengatasi hal tersebut. Good Corporate Governance tidak hanya berfokus pada profit, tapi juga pada stakeholder. Oleh karena itu, informasi akuntansi yang transparan, akuntabel, handal dan akurat sangat dibutuhkan baik organisasi swasta maupun organisasi sektor publik.

III.             SIMPULAN
Pada tahun 2013, Indonesia berpeluang untuk turut bersaing dalam perdagangan multinasional yang melibatkan transaksi-transaksi antar-negara. Transaksi internasional semakin rumit. Akuntansi berperan penting dalam perekonomian multinasional yang ditandai adanya perdagangan internasional 2013, karena sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena transaksi-transaksi yang dicatat sudah multinasional yang melibatkan antar negara, maka akuntansi harus menggunakan standar akuntansi internasional yang diakui oleh negara-negara, yaitu IFRS (International Financial Reporting Standards).  Akuntansi tidak boleh dianggap remeh karena berkaitan dengan kepercayaan stakeholders.
Dalam era globalisasi,  ekonomi Indonesia semakin kompleks. Akuntansi memegang peranan penting dalam perekonomian karena dalam setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Kondisi ini menyebabkan akuntansi menjadi suatu profesi yang sangat dibutuhkan dalam dunia perekonomian.
Akuntansi mengalami perkembangan pesat seiringan dengan perkembangan surat-surat berharga, khususnya saham di pasar modal. Dalam bertransaksi, para investor maupun calon investor menggunakan informasi akuntansi untuk membuat prediksi-prediksi dalam mengambill keputusan bisnis.





DAFTAR PUSTAKA
Friedman, T. L. (1999). The Lexus and the Olive Tree: Understanding Globalization. New York: Farrar, Straus, and Giroux.

Kusuma, Indra Wijaya. 2007. Pengadopsian International Financial Reporting Standards: Implikasi untuk Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Nugraha, Judha. 2011. Diplomasi Ekonomi Indonesia, G20, dan Tantangan Global Tahun 2013.

Republik Indonesia. 2011. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Inodnesia (MP3EI). Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Republik Indonesia. 2013. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Jakarta





 BUKA JASA PEMBUATAN KARIL WA 081902465337

PROSES PENYUSUNAN KARIL UT

Inisiasi 1

Ruang Lingkup
Ruang lingkup karya ilmiah tergantung pada program studi. Untuk mahasiswa Program studi Akuntansi (EKSI4560) lebih berfokus pada masalah analisis laporan keuangan, auditing, pasar modal, investasi dan sebagainya. Karya ilmiah yang Anda tulis bisa berupa hasil penelitian atau juga bisa berupa hasil pemikiran.

Pemilihan topik:
Untuk memilih dan menemukan  topik, bisa dilakukan dengan  mempertimbangkan hal berikut:
1. pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari
2. media massa
3. kebutuhan memecahkan masalah

Pembuatan latar belakang permasalahan
 Latar belakang masalah  menyajikan gambaran yang dapat menjelaskan mengapa  kita melakukan peneltian atau mengupas tentang suatu fenomena.  Biasanya diuraikan dlaam bentuk deduksi, yaitu dimulai dengan hal yang umum  dan diakhiri dengan pembatasan masalah. Sda dua model yang dapat digunakan  di dalam  membuat latar belakang masalah, yaitu :
1. menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi nyata  dengan kondisi  ideal; Contoh: jika ingin menggambarkan  tentang kondisi kartu sehat di Indonesia, maka dapat digambarkan tentang kondisi nyata masyarakat miskin  di Indonesia yang semakin meningkat dan adanya ketimpangan pelayanan antara masyarakat miskin dan yang kaya ketika meminta pelayanan kesehatan. Uraian ini kemudian dibandingkan dengan norma atau aturan yang berlaku umum, yaitu hak warga negara  untuk memperoleh pelayanan kesehatan tanpa pandang bulu, serta kebijakan pemerintah di bidang kesehatan.
2. menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi obbjektif tanpa membandingkannya dengan kondisi normatif.  Misalnya masih tentang kondisi kartu sehat di Indonesia, kita hanya mennggambarkan karakteristik suatu gejala secara lebih rinci. Misalnya jumlah orang miskin yang semakin meningkat, serta pelayanan yang  buruk  dalam bidang kesehatan, tanpa membandingkannya dengan norma atau aturan yang berlaku umum, yaitu hak warga negara  untuk memperoleh pelayanan kesehatan tanpa pandang bulu, serta kebijakan pemerintah di bidang kesehatan.

Pada bagian ini, kita dapat memberikan gambaran kondisi objektif dengan menggunakan alat bantu 5W dan 1H, yaitu:
What;  yaitu: apa yang sedang terjadi
 Who;  siapa yang mengalaminya
 When;  kapan terjadinya
 Where; dimana terjadinya
How:  Bagaimana terjadinya

Kelima alat bantu tersebut kita susun sebagai satu rangkaian  cerita yang tidak terpisah
Jika mengguna

Perumusan Masalah:
Pada dasarnya, perumusan masalah  merupakan penggambaran yang tidak terpisahkan dari paparan yang ada  pada latar belakang permasalahan.  Dalam bagian ini permasalahan sudah lebih terfokus.  Biasanya pada bagian akhir  dimunculkan dalam bentuk kalimat tanya. Contoh tentang kartu sehat tadi, di bagian ini digambarkan  tentang keluhan  masyarakat ketika mereka memanfaatkan kartu sehat. Bagian ini diakhiri dengan pertanyaan “bagaimana pemanfaatan kartu sehat  di puskesmas A?

Kajian pustaka
Kajian pustaka merupakan proses  kajian terhadap teori atau hasil studi terdahulu. Topiknya difokuskan pada  konsep utama yang kita gunakan. Kembali ke contoh kartu sehat maka, fokus kajian pustaka pada teori atau  hasil terdahulu  tentang  kebijakan  di bidang kesehatan dan pelayanan puskesmas.
Hasil dari kajian ini adalah formulasi dari konsep yang digunakan, dan teori apa yang tepat digunakan untuk menganalis fenomena yang kita angkat. Teori dan konsep utama inilah yang nantinya menjadi landasan berpikir kita dalam menganalisa permasalahan kita.

Latar Belakang Masalah:
Dalam pengertian sehari-hari yang dimaksud dengan “masalah” adalah suatu hambatan yang dialami dan membutuhkan pemecahan dengan cara yang benar dan tepat.Beberapa orang juga mengatakan bahwa masalah merupakan kesenjangan antara kondisi  yang diharapkan dan kenyataan yang dihadapi.
 





       
     

Kita lihat contoh sederhana berikut ini. . Pada awalnya manusia merasa kesulitan untuk bisa menghitung angka hingga sejuta. Dan berdasar kesulitan yang dihadapi , manusia mulai mencipta alat untuk emmbantu menghitung. Lahirlah sebuah alat yang disebut kalkulator. Seiring kemajuan jaman, dan semakin besarnya nilai nominal uang, maka kemampuan kalkulator tidak lagi bisa membantu manusia ketika jumlah yang dihitung mencapai milyaran atau bahkan triliunan. Dari kesulitan itulah akhirnya manusia mencipatakan alat yang lebih canggih yaitu komputer. Sekali lagi masalah yang dihadapi manusia pada akhirnya membawa kemajuan bagi manusia dengan diciptakannya alat yang kita kenal dengan komputer. Dengan demikian “masalah” bagi manusia tidak akan pernah berakhir, namun dengan adanya “masalah” tersebut maka manusia juga akan selalu berkembang.

Adapun bagaimana ketentuan penulisan karya ilmiah mahasiswa UT, silakan Anda pelajari  panduan karya ilmiah di website UT dengan langkah-langkah sebagai berikut:


  1. Buka website UT :  http://www.ut.ac.id
  2. Arahkan kursor ke Mahasiswa & Alumni 
  3. Geser kursor ke kanan lalu parahkan kursor ke bawah, pilih (klik) panduan Karya Ilmiah 

METODE PENYUSUNAN KARIL UT

METODE

Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistemastis, lugas, jelas serta konsisten.
Metodologi:
- metode ------> cara yang tepat untuk melakukan sesuatu
- logos --------> ilmu atau pengetahuan
- metodologi --> cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran  secara seksama untuk mencapai
               suatu tujuan


Penentuan metode dan teknik menganalisis data juga akan menentukan hasil dari sebuah karya ilmiah, terutama yang berbentuk penelitian. Metode harus dibedakan dari teknik. Mengenai keduanya, Sudaryanto (2001) menyebutkan bahwa metode merupakan cara yang harus dilaksanakan, sedangkan teknik merupakan cara melaksanakan metode. Sebagai cara, teknik ditentukan oleh adanya alat yang dipakai. Tidak semua metode perlu dan relevan untuk digunakan dalam menganalisa data penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu berhati-hati dalam menentukan metode dan teknik analisanya.

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik,serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan,peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
  1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
  2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
  3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian.

Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian.

Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebutdiperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian. Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut:
  1. Penelitian Historis, yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.
  2. Penelitian Deskriptif, yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
  3. Penelitian Perkembangan, yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu
  4. Penelitian Kasus/Lapangan, yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek
  5. Penelitian Korelasional, yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
  6. Penelitian Eksperimental suguhan, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
  7. Penelitian Eksperimental semu, yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian
  8. Penelitian Kausal-komparatif, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen melainkan dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.
  9. Penelitian Tindakan, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.
(Sumber: Drektorat Tenaga Kependidikan, Ditjen PMPTK, 2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan)

PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan inti dari sebuah artikel atau karya ilmiah, terutama yang berasal dari hasil penelitian. Apa yang kita tuangkan dalam bagian ini tentunya tidak terlepas dari rumusan masalah yang sudah kita buat. Lalu apa bedanya dengan rumusan masalah yang ada? Dalam bagian pembahasan, kita mulai menggunakan teori, atau kajian pustaka yang sudah kita buat untuk mengupas permasalahan yang ada. Komponen ini yang sering kali terlupakan, karena kita seringkali terfokus hanya menampilkan hasil temuan (data). Materi pembahasan bisa bersumber dari hasil penelitian, merujuk pada pemikiran dari ahli di bidangnya, atau juga hasil pemikiran kita sendiri yang didasarkan pada teori yang ada. Adapun tahapan penulisan pembahasan dalam suatu karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menampilkan informasi latar belakang. Informasi ini dapat berupa tujuan, pertanyaan, atau hipotesis peneilitian.
2. Menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian. Dalam tahap ini dapat disebutkan kembali hasil-hasil pokok penelitian secara ringkas.
3. Memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis. Jika di antara hasil-hasil itu ada yang tidak cocok dengan hipotesis, penulis artikel perlu menjelaskan mengapa terjadi demikian, dan menjelaskan sebab-sebab diterima/ditolaknya hipotesis.
4. Menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk membandingkan hasil dan mencari dukungan untuk temuan anda sendiri.
5. Menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak memuaskan. Penjelasan yang diberikan bisa berupa data, asumsi, prosedur, model analisis dsb, selain itu anda juga dapat menyampaikan keterbatasan/kelemahan.
6. Membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi). Dalam tahapan ini, penulis dapat membuat simpulan logis, di samping itu, generalisasi ini juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip penalaran.
7. Memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
(Sumber: Prof.Ir. Urip Santoso,S.Ikom, M.Sc, Ph.D., Teknik Penulisan dan Pembahasan Karya Ilmiah, Fakultas Pertanian UNIB)

Note: Panduan Karya Ilmiah bagi mahasiswa UT selengkapnya dapat dilihat pada www.ut.ac.id pada direktori Mahasiswa dan Alumni, atau copy-paste link berikut ini:


CONTOH KARIL UNIVERSITAS TERBUKA

MEMBANGUN PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI (PAR’IN)

IRDATAMA SANTIA ANINDITA
018680547
S1 AKUNTANSI
UPBJJ-UT SEMARANG

ABSTRAKSI
Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten yang menonjol di jawa tengah.Brebes mempunyai beberapa ciri khas misalnya, bawang merah yang terkenal berkualitas tinggi, telor asin yang rasanya enak, dan penghasil terasi kualitas terbaik.Dengan segudang potensi yang ada, Kabupaten Brebes seharusnya menjadi Kabupaten yang makmur.Terlebih lagi Brebes merupakan Kabupaten yang mempunyai pesona alam yang indah, yang mempunyai industri pariwisata pegunungan dan wisata bahari yang amat menjajikan keuntungan.
Namun pada kenyataanya Kabupaten Brebes dapat dikategorikan ke dalam Kabupaten yang tertinggal.Pertumbuahan ekonomi yang lambat merupakan masalah tersendiri yang dialami Kabupaten yang terkenal dengan cerita Jaka Poleng tersebut.Banyaknya angka pengangguran dan warga yang pergi keluar Kota maupun keluar Negeri untuk mengadu nasib merupakan salah satu bukti bahwa Kabupaten Brebes merupakan Kabupaten yang lemah dalam perekonomiannya.
Ketidak mampuan Sumber Daya Manusia dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada merupakan alasan utama yang melatarbelakangi lemahnya perekonomian di Kabupaten Brebes.Pemanfaatan industri pariwisata bahari juga masih sangat minim.Dalam hal perawatan pantaipun terbilang asal-asalan bahkan cenderung tidak terawat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan di daerah sendiri masih sangat minim dan masyarakat cenderung memilih untuk pergi keluar kota dalam mencari penghidupan.

Kata kunci : Wisata Bahari, Ikon daerah, Perekonomian Lokal.

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Saat perekonomian dunia bergejolak dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.Strategi penguatan ekonomi skala kecil merupakan hal yang harus dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini pembangunan desa dan pengadaan UKM di setiap daerah diharapkan mampu menumbuhkan daya beli masyrakat, dan akan sedikit mengurangi dampak krisis global yang sedang terjadi saat ini. Pengembangan dari sektor pariwisata salah satu carauntuk mendongkrak perekonomian daerah.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terus dikembangkan di Kabupaten Brebes.Dari hasil penelitian 92% wisata paling diminati oleh masyarakat dunia adalah wisata Bahari atau wisata pantai.Sisanya adalah wisata gunung atau alam bebas.Itu terbukti dari ramainya pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi pulau Bali atau destinasi wisata pantai lainnya.
Salah satu pengembangan wisata Bahari yang ada di kabupaten Brebes adalah wisata Pantai Randusanga Indah (PAR’IN). Pantai Randusanga Indah merupakan tempat wisata pantai yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Pantai tersebut sudah cukup terkenal di daerah-daerah tetangga karena spot memancing yang tak kalah dengan daerah lain. Selain untuk spot memancing, PAR’IN juga sebagai wisata untuk anak muda yang sedang memadu kasih atupun yang sekedar untuk berkumpul dengan keluarga.Warung-warung kecil yang dilengkapi dengan saung yang teduh dan nyaman untuk berkumpul merupakan fasilitas yang paling utama di pantai ini.
Namun, nampaknya Pemerintah saat ini belum melihat serius potensi wisata Pantai Randusaga Indah, Ini terlihat dari fisik pantai yang dari hari ke hari sangat memprihatinkan. Menumpuknya Sampah, matinya tumbuhan yang ada di taman pinggir pantai, dan rusaknya akses jalan masuk ke pantai merupakan salah satu bukti bahwa pemerintah belum serius dalam pengembangan wisata Bahari. Ketidak siapan pemerintah dalam hal perawatan dan tumpang tindih dalam pengelolaan merupakan faktor yang menjadikan kurang maksimalnya pendapatan daerah dari sektor wisata.Perebutan kekuasaan antara Pemda dan Desa merupakan masalah yang sulit diselesaikan.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengupas lebih dalam lagi permasalahan yang ada dalam hal pengurusan dan seberapa prospektifnya wisata Bahari di Kabupaten Brebes untuk kedepanya dengan menarik judul “MEMBANGUN PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI”.

B.     Rumusan Masalah
Dalam karya ilmiah ini penulis ingin menjelaskan beberapa hal di antaranya ;
1)      Seberapa besar potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes dalam persaingan ekonomi ke depan ?
2)      Potensi apa saja yang dimiliki Kabupaten Brebes ?
3)      Apa saja yang harus dibenahi agar Pariwisata Bahari di Kabupaten Brebes berkembang ?
C.    Tujuan Penulisan
Dalam karya ilmiah ini penulis mempuyai beberapa tujuan yaitu ;
1)      Untuk mengetahui besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes.
2)      Untuk mengetahui potensi Pariwisata di Kabupaten Brebes.
3)      Untuk mengetahui cara pembenahan Pariwisata Bahari supaya dapat meningkatkan perekonomianian Kabupaten Brebes.
D.    Manfaat Penulisan
1)      Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan memberikan wawasan mengenai hal baru tentang Pariwisata Bahari.
2)      Bagi Pemerintah, untuk tambahan referensi dalam hal pengembangan sektor Pariwisata Bahari.
3)      Bagi Masyarakat, untuk memberikan pengertian bahwa pembangunan di daerah sendiri lebih penting dari pada merantau.

PEMBAHASAN
A.    Potensi Kabupaten Brebes Dari Segi Geografis Dan Hasil Bumi
Kabupaten Brebes adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.Luas wilayahnya 1.902,37 km², jumlah penduduknya sekitar 1.792.511 jiwa (2015).Ibu kotanya ada di Kecamatan Brebes.Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap. Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. (Wikipedia.org)
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah.Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah.Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet. Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Berbagai kelebihan dari segi geografis dan kondisi alam yang sangat mendukung, Kabupaten Brebes juga mempunyai segudang potensi sebagai berikut ;





1.      Pertanian dan perkebunan
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektare.sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo. Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain: nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
2.      Peternakan
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan.Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.


3.      Kehutanan
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
4.      Pertambangan dan bahan galian
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
5.      Cadangan batu bara muda
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM pada tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan.
6.      Perikanan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain.
7.      Industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani. Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal.Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal.Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah.
B.     Potensi Pariwisata Di Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes juga merupakan Kabupaten yang mempuyai pesona alam yang indah. Dari berbagai pesona alam yang ada, banyak sebagian wilayah yang dijadikan destinasi pariwisata khas Brebes ;
1.      Wisata waduk dan tempat bersejarah ;
a)      Waduk Malahayu
Fungsi waduk yang disamping sebagai sarana irigasi dari lahan pertanian di wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan, Losari, Tanjung dan Bulalakamba juga digunakan sebagai pengontrol banjir serta dimanfaatkan pula sebagai sarana rekreasi. Di obyek wisata Waduk Malahayu ini dapat ditemukan panorama alam dari pegunungan yang indah, dikelilingi oleh hutan jati yang luas dan sekarang telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata.
b)      Waduk Penjalin
Waduk yang dibangun pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda bersamaan dengan Waduk Malahayu ini, dipersiapkan untuk menyuplai irigasi dari Sungai Pemali bawah dan juga areal persawahan. Penjalin sendiri dalam Bahasa Jawa berati rotan. Warga sekitar memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitar waduk sebagai tempat untuk mencari nafkah, antara lain untuk mencari ikan, memelihara keramba apung, dan juga pada saat Lebaran warga menyewakan perahu untuk sarana rekreasi air keliling waduk. Pada waktu sekarang ini, waduk tersebut banyak dimanfaatkan warga kota untuk berlibur dan juga bersantai seperti contohnya pengunjung dari Purwokerto, Cilacap, dan Purbalingga.
c)      Agrowisata Sepoor Teboe PG Jatibarang


2.      Wisata cagar alam ;
a)      Cagar Alam Telaga Ranjeng
Cagar alam ini memiliki luas empat puluh delapan setengah hektare, yang terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga.Sebelumnya Telaga ini merupakan tempat mandi para tokoh dari kerajaan di Jawa. Daya tarik dari Telaga Ranjeng sendri adalah udara pegunungan yang sangat sejuk, cagar alam,  hutan lindung, serta terdapat beribu-ribu ikan lele yang jinak dan juga dianggap keramat serta dianggap sebagai penghuni telaga. Telaga Ranjeng yang memiliki kedalaman tiga meter, Konon ikan lele penunggu hanya dapat diajak bermain -main dan tidak diperkenankan untuk diambil oleh siapapun meski hanya satu ekor. Penunggu telaga bercerita bahwa pernah ada seorang wisatawan yang mencoba untuk mengambilnya namun ketika sampai di rumah orang tersebut kemudian sakit-sakitan, dan baru sembuh setelah mengembalikan ikan lele tersebut ke Telaga Ranjeng lagi.Benar atau tidaknya cerita tersebut, yang jelas Telaga Ranjeng adalah aset wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga sangat dibutuhkan peran serta dari masyarakat sekitar dan pemerintah untuk mengembangkan potensi dari tempat tersebut.
b)      Agrowisata Kaligua
Argowisata ini berada pada ketinggian 1.200 - 2.050 meter dari permukaan laut.Kondisi udara termasuk sangat dingin, berkisar 8-22 °C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 °C pada musim kemarau.Wilayah perkebunan teh ini hampir setiap saat diselimuti oleh kabut tebal.Perkebunan ini terletak di lereng barat Gunung Slamet (3.432 m dpl), yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru.Keindahan salah satu dari puncak gunung Slamet, yakni puncak Sakub, hal tersebut dapat dinikmati dari perkebunan teh Kaligua ini.Dari tempat ini, jika udara sedang cerah, juga terlihat keindahan dari Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap.
c)      Kebun Durian Antap Sari di desa Rajawetan, Tonjong.
3.      Wisata pemandian ;
a)      Mata Air Sungai Pemali.
b)      Pemandian Air Panas Cipanas Bantarkawung.
c)      Pemandian Air Panas Cipanas Kedungoleng.
d)     Mata Air Cibentar, Bentarsari, Salem.
e)      Air Terjun Waru Doyong.
f)       Mata Air Dua Suhu.
g)      Ciblon Waterboom Brebes.
h)      Cipanas Jalatunda di desa Ciseureuh.
4.      Wisata Bahari atau pantai ;
a)      Pantai Randusanga Indah (PAR’IN)
Pantai Randusanga Indah atau sering disebut Par’in merupakan satu-satunya obyek wisata Bahari yang dipunyai Kabupaten Brebes. Obyek wisata ini terletak di Desa Randusanga Kulon, sekitar 10 KM dari pusat kota.
C.    Karakter Pantai Di Kabupaten Brebes
Pantai yang berada di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding). Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta (Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (Teluk Bangsri) dan pantai lurus (Randusanga). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari (Prapag Kidul dan Prapag Lor), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau (mangrove) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan
Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual (morfologi dasar lautnya landai) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 km yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia.Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa mendatang.
D.    Peran Pemerintah Terhadap Wisata PAR’IN
Pantai Randusanga atau yang lebih dikenal dengan nama Pantai Randusanga Indah (PAR’IN) berlokasi di Randusanga Kulon, sekitar 7 KM ke arah utara dari jalan raya Pantura kota Brebes. Dibangun sekitar tahun 2001, obyek wisata Pantai Randusanga ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes dan pada saat ini keberadaannya telah dikelola oleh Kantor Pariwisata Kabupaten Brebes. Di sepanjang jalan menuju Par’in akan banyak ditemui hamparan perkebunan bawang merah yang sangat luas, sedangkan pada saat mendekati lokasi pantai, akan banyak di temui tambak- tambak yang pada umumnya digunakan masyarakat sekitar untuk budidaya bandeng dan juga rumput laut.
Dari segi lokasi, Par’in merupakan obyek wisata yang sangat strategis dan mempunyai potensi besar dalam menarik banyak pengunjung dan merauk banyak keuntungan.Namun pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten Brebes kurang serius dalam pengembangan obyek wisata tersebut.Dimulai dari gagalnya pembangunan waterboom yang dikarenakan kolam terlalu dangkal, dan juga gagalnya pembangunan pusat perbelanjaan di dalam lokasi pantai.Dari segi fisik pantai juga terbilang memprihatinkan, kebersihan pantai yang sangat kurang, juga taman-taman yang kurang terawat. Fasilitas WC atau kamar mandipun terbilang kotor, dari 10 fasilitas kamar mandi yang tersedia hanya 3 yang masih bisa dipakai dan sisanya menjadi bangunan kosong yang kotor dan berbau tidak sedap.
Lagi-lagi masalah pengawasan yang menjadi akar permasalahan.Dari data yang saya peroleh di lapangan obyek wisata Par’in dalam sehari dapat dikunjungi rata-rata 256 wisatawan per hari dari berbagai daerah dengan biaya masuk Rp.2000/orang (hari biasa).Namun dalam survei dilapangan dari 256 pengunjung hanya 160 yang masuk menggunakan tiket, dengan kata lain ada 96 pengunjung yang masuk tetapi tidak mendapatkan tiket.Dari angka 96, penulis adalah salah satunya, saya sering mengunjungi obyek wisata Par’in dan tidak mendapatkan tiket masuk.Itu artinya ada indikasi kecurangan dalam jumlah pendapatan obyek wisata Par’in dalam setiap harinya.Besar kemungkinan bahwa dari sekian banyak pengunjung hanya sebagian yang masuk dalam buku laporan pendapatan.Untuk itu peran pemerintah sangatlah penting, dalam dalam hal ini Dinas Pariwisata harus lebih serius dalam hal penanganan dan perawatan obyek wisata demi kenyamanan pengunjung dan maksimalnya pendapatan daerah.




PENUTUP
Kesimpulan
Berkiblat dari pariwisata dunia, pariwisata Bahari atau pantai adalah salah satu pariwisata yang sedang ramai dan paling sering dikunjungi oleh wisatawan dunia.Contohnya LANIKAI (Hawaii), THE HAMPTONS (New York), SEYCHELLES (Argentina), KUTE (Bali-Indonesia) dll. Lewat pariwisata pantai tersebutlah Negara memperoleh banyak devisa. Oleh karena itu, Indonesia yang notabene sebagai negara kepulauan yang mempunyai beribu-ribu pulau seharusnya bisa mengambil peluang dari sektor pariwisata.
Kabupaten Brebes yang terletak dipinggir pantura merupakan salah satu Kabupaten yang  mempunyai potensi alam yang menjanjikan. Misalnya Pantai Randusanga Indah (PAR’IN), pantai tersebut merupakan wisata pantai yang cukup ideal untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata Bahari di Kabupaten Brebes. Namun nampaknya pemerintah belum maksimal dalam memanfaatkan segala potensi alam yang sudah ada dan belum serius dalam menanganinya.Itu semua terbukti dari banyaknya permasalahan yang ada dari kurang terawatnya fisik pantai, akses jalan yang rusak, fasilitas yang kurang memadai, dan pengawasan pendapatan setiap harinya. Jika semua masalah bisa diatasi dan Pemerintah Kabupaten Brebes lebih serius lagi dalam pengembangan Pariwisata Bahari, bukan tidak mungkin Kabupaten Brebes akan menjadi salah satu Kabupaten yang maju di daerah Pantura.
Saran
Dari semua masalah yang ada, penulis mempunyai beberapa saran untuk kemajuan perekonomian Kabupaten Brebes sebagai berikut ;
a)      Pembangunan infrastruktur agar wisatawan lebih nyaman dan lebih mudah untuk menjangkau tempat pariwisata.
b)      Membangun fasilitas hotel ataupun perbelanjaan di dekat tempat wisata untuk kenyamanan wisatawan.
c)      Pemerintah, masyarakat dan Dinas terkait harus lebih serius lagi dalam hal perawatan pantai agar pantai selalu bersih dan terlihat indah.
d)     Pemerintah juga harus lebih meningkatkan pengawasan pada pegawai lapangan agar tidak terjadi lagi masalah penyelewengan jumlah pendapatan setiap harinya.
Jika semua poin diatas bisa dilaksanakan, maka bukan tidak mungkin Pantai Randusanga Indah (PAR’IN) bisa menjadi destinasi wisata Nasional atau bahkan Internasional sekaligus menjadikan Kabupaten Brebes sebagai daerah yang mandiri dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
“Kabupaten Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 28 Agustus 2015 melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Brebes.
“Mengenal Potensi Dari Kabupaten Brebes” , Artikel diambil dari internet pada  29 Agustus 2015 melalui : http://www.semangat27.com/2015/08/mengenal-potensi-dari-kabupaten-brebes.html.
“Menggeliatkan Potensi Kabupaten Brebes” , Artikel diambil dari internet pada 29 Agustus 2015  melalui : http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/16/pan02.htm.
“Obyek Wisata Alam Di Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://alamendah.org/2011/08/20/obyek-wisata-alam-di-brebes-selatan/.
“Obyek Wisata Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://dasborpariwisata.blogspot.co.id/2013/03/berikut-dibawah-ini-adalah-beberapa.html?m=1.
“Obyek Wisata Pantai Randusanga Indah” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://jalan2.com/objek-wisata/detail/pantai-randusanga-indah/.
“Potensi Ekonomi Kabupaten Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada  29 Agustus 2015 melalui : http://info-brebes-jateng.blogspot.com/2010/06/potensi-ekonomi-kabupaten-brebes.html.
“Pantai Randusanga” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pantai_Randusanga/.
“Pantai Randusanga Brebes Menawarkan Pemandangan Sunset Yang Indah” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : www.telusurindonesia.com/pantai-randusanga-brebes.html.
“Tempat Wisata Di Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://ngadem.com/8-tempat-wisata-brebes-yang-bisa-kamu-kunjungi-kapan-saja/.



MENERIMA JASA PEMBUATAN KARIL 081902465337

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...