INISIASI 5 metode penelitian sosial 02




TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Saudara mahasiswa, minggu yang lalu kita sudah mendiskusikan tentang materi pengumpulan data. Kita juga sudah mengetahui bahwa salah satu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses pengumpulan data adalah melakukan validitas dan reabilitas. Pada minggu ini kita akan mencoba mendiskusikan materi tentang teknik pengumpulan data yang dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu  teknik pengumpulan data penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif.


Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut tentang bagaimana teknik pengumpulan data, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu perbedaan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu proses penelitian, yang mirip dengan pekerjaan detektif. Dari sebuah penelitian akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan. Dengan demikian biasanya data penelitian kualitatif, adalah data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.


Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang dilakukan secara sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta untuk mengukur hubungan-hubungan yang terjadi. Dengan demikian, proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan emperis dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Untuk memudahkan membedakan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif dapat Anda lihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif
Penelitian Kuantitatif

Desain tidak terinci, fleksibel, timbul "emergent" serta  berkembang sambil jalan antara lain mengenai tujuan, subjek, sampel, dan sumber data.
Desain terinci dan mantap.


Desain sebenarnya baru diketahui dengan jelas setelah penelitian
selesai (retrospektif).
Desain direncanakan sebelumnya pada tahapan persiapan (projektif)


Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, hipotesis lahir sewaktu penelitian dilakukan; hipotesis berupa "hunches", petunjuk yang bersifat sementara dan dapat berubah; hipotesis berupa pertanyaan yang mengarahkan pengumpulan data.
Mengemukakan hipotesis sebelumnya, yang akan diuji kebenarannya.


Hasil penelitian terbuka, tidak diketahui sebelumnya karena jumlah variabel penelitian tidak terbatas

Hipotesis menentukan hasil yang diharapkan; hasil telah diramalkan (apriori); hasil penelitian telah terkandung di dalam hipotesis, jumlah variabel terbatas
Desain fleksibel, langkah-langkah tidak dapat dipastikan sebelumnya dan hasil penelitian tidak dapat diketahui atau diramalkan sebelumnya
Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian serta hasil yang diharapkan


Analisis data dilakukan sejak mula penelitian dan dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, walaupun analisis akan lebih banyak pada tahap-tahap selanjutnya.
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul pada tahap akhir.
     Sumber : diadaftasi dari berbagai sumber

Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif

Dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif memliki sifat fleksibel. Fleksibel diartikan sebagai peneliti bisa saja memulai mengumpulkan data di lapangan terlebih dahulu, baru setelah itu peneliti menyusun proposal. Jika dalam penelitian kuantitatif instrumen penelitian (teknik pengumpul data) yang digunakan umumnya dalam bentuk kuesioner, tetapi di dalam penelitian kualitatif selalu mengandalkan pada peneliti sebagai instrumen penelitian, karena itu dalam pengumpulan data sebaiknya peneliti sendirilah yang harus turun ke lapangan.

Untuk dapat melakukan pengumpulan data dengan baik ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu; melakukan persiapan, menentukan site penelitian, menentukan strategi yang dilakukan, mendapatkan akses, membangun rapport, serta mengumpulkan data.

Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif

Terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, dan yang paling utama adalah  menggunakan teknik angket atau kuesioer. Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti melakukan pengumpulan data. Mutu instrumen akan menentukan mutu dari data yang dikumpulkan, sehingga hubungan instrumen dengan data adalah sebagai jantungnya penelitian yang saling terkait antara; latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis penelitian.
Terkait dengan validitas dan reabilitas yang sudah kita jelaskan minggu lalu, maka penyusunan pertanyaan yang akan diajukan di dalam instrumen penelitian juga harus diperhatikan oleh peneliti. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyusun operasionalisasi konsep dengan baik. Operasionalisasi konsep ini merupakan upaya peneliti untuk menjabarkan konsep ke dalam indikator yang sifatnya emperik, sehingga dengan berbekal pada operasionalisasi konsep peneliti bisa menyusun instrumen penelitian.


Langkah-langkah dalam menyusun instrumen penelitian
1.      menentukan konsep-konsep
2.      mengidentifikasi variabel
3.      menentukan kategori
4.      menjabarkan variabel menjadi sub-variabel (dimensi)
5.      mencari indikator/aspek setiap sub variabel
6.      merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen

Kita coba melihat operasionalisasi konsep dari tingkat kesejahteraan yang didefenisikan sebagai terpenuhinya kebutuhan sandang, panangan, dan papan.
Konsep
Variabel
Kategori
Dimensi
Indikator
No Pertanyaan
Kesejahteraan
Tingkat Kesejahteraan
·        Tinggi
·        Rendah
Pangan
-       makan tiga kali sehari
-       pola empat sehat lima sempurna
1,2,3,4



Sandang
-       Frekuensi membeli pakaian dalam sebulan
5



Papan
-       Status kepemilikan rumah
-       Tipe bangunan rumah
6, 7

Dengan dibuatnya operasionalisasi konsep tentang kesejahteraan, maka peneliti dengan mudah menyusun instrumen penelitian. Caranya, peneliti tinggal memindahkan indikator yang sudah dibuatnya menjadi pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Contoh instrumen yang bisa dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Berapa kali dalam sehari Anda mengkonsumsi makanan utama?
    1. 1 kali
    2. 2 kali
    3. 3 kali
    4. > 3 kali

2. Apakah dalam menu makanan utama setiap hari Anda mengonsumsi daging?
    1. Ya
    2. Tidak

3. Apakah dalam menu makana utama setiap hari Anda mengonsumsi nasi?
    1. Ya
    2. Tidak

4. pakah dalam menu makana utama setiap hari Anda mengonsumsi buah?
    1. Ya
    2. Tidak

5. Berapa kali Anda membeli pakaian baru dalam sebulan?
    1.  Tidak pernah
    2.  1 kali
    3.  2 kali
    4.  3 kali
    5.  > 3 kali

6. Apakah Anda sudah memiliki rumah?
    1. Ya
    2. Tidak

7. Bagaimana tipe bangunan rumah Anda?
    1. semi permanen
    2. permanen
   
Untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain:
1.        Jangan membuat pertanyaan yang double barelled, atau pertanyaan yang mengandung lebih dari satu pertanyaan
2.        Jangan membuat pertanyaan yang me-leading atau mengarahkan jawaban responden
3.        Jangan membuat pertanyaan yang kategori jawabannya tidak muttualy exclusive, atau kategori jawaban yang ada saling tumpang tindih
4.        Jangan membuat pertanyaan yang kategori jawabannya tidak exhaustive atau tidak tuntas.
Nah, sekarang, coba Anda buat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan 4 (empat) ketentuan yang ada di atas. Akan lebih baik jika Anda bisa membuat lebih dari satu contoh untuk masing-masing ketentuan tersebut.


16,17,18,19 september 2014


4hari kita sama2 sayang
4hari q kumpul ma kluarga kamu
4hari kita jalan bareng
4hari kita klaperan breng

ntah apa yan sedang kita pikirkan
apakah kita slh jika qt sling mencinta ??
yang q tahu hanya q syg km, km syg q dan qt pngen hdp bareng
qt wujudin mimpi qt sma2 yah moi..

akuntansi sektor publik . inisiasi 5



Inisiasi 5

Konsep dan Teknik Akuntansi Keuangan

Dalam modul 5 akan dibahas mengenai :
1.      Konsep dan Karakteristik Akuntansi Keuangan Sektor Publik
2.      Tujuan Akuntansi Keuangan
3.      Laporan Keuangan Sektor Publik
4.      Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik
5.      Akuntansi Anggaran
6.      Akuntansi Kas
7.      Akuntansi Akrual

I.          Konsep dan Karakteristik Akuntansi Keuangan Sektor Publik
Governmental Accounting Standards Board (GASB) merupakan organisasi profesi akuntansi yang bertugas memformulasikan standar akuntansi dan pelaporan untuk organisasi pemerintahan. GASB telah mengeluarkan 12 prinsip akuntansi pemerintahan yang dibagi dalam tujuh kelompok yaitu :
1.      Generallu Accepted Accounting Principles (GAAP) dan aturan hukum
2.      Akuntansi dana
3.      Aktiva tetap dan utang jangka panjang
4.      Basais akuntansi
5.      Anggaran dan akuntansi anggaran
6.      Klasifikasi dan istilah
7.      Laporan keuangan
Pengembangan akuntansi sector public dilakukan untuk memperbaiki praktek yang saat ini dilakukan. Hal ini berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sector publik, yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan (reliabel).
Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor publik. Yaitu :
1.      Objektivitas
Merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Dimana terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dan kepentingan stakeholder.
2.      Konsistemsi
Mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat dibandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun.

3.      Daya Banding
Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat dibandingkan antarperiode waktu dengan instansi lain yang sejenis.
4.      Tepat Waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
5.      Ekonomi dalam Penyajian Laporan
Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.
6.      Materialtas
Suatu informasi akan dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika informasi itu dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.

Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan dihasilkannya laporan eksternal dan penghitungan biaya pelayanan. Oleh karena itu, akuntansi sektor publik pada dasarnya berbicara masalah tujuan laporan keuangan sektor publik, jenis laporan keuangan sektor publik, system akuntansi, standar akuntansi sekor publik, dan akuntansi biaya sektor publik.

II.       Laporan Keuangan Sektor Publik
Laporan keuangan sektor publik merupakan komponen yang penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :
1.      Kepatuhan dan pegelolaan, untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang ditetapkan.
2.      Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif. Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
3.      Perencanaan dan informasi otoritas. Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan dating.
4.      Kelangsungan organisasi, laporan keungan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa di masa mendatang.
5.      Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat.
6.      Sumber fakta dan gambaran laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

III.    Berbagai Teknik Akuntansi
Anggaran (budget) adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah untuk jangka waktu tertentu serta alokasi sumber-sumber kepada setiap bagian aktivitas. Anggaran memiliki peran penting dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah.
Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang mnyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah actual dan dicatat secara berpasangan atau double entry.
Ada tiga bagian pokok anggaran suatu unit pemerintah, yaitu :
1.      Taksiran pendapatan (estimated reveue).
Merupakan sumber keuangan yang diharapkan akan tersedia bagi suatu unit pemerintah dalam suatu tahun anggaran.
2.      Appropriasi (appropriation).
Merupakan alokasi sumber keuangan yang digunakan untuk membelanjai aktivitas dalam suatu tahun anggaran tertentu atau dapat disebut juga sebagai usulan pengeluaran.
3.       Sumber (penggunaan) keuangan lain (other financing source)
Adalah penerimaan yang tidak merupakan pendapatan bagi dana yang menerimanya. Contoh sumber penggunaan keuangan lain adalah penggunaan sumber keuangan yang tidak termasuk belanja bagi dana yang mengeluarkan. Contohnya, transfer dari suatu dana ke dana lain.

IV.     

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...