Terima jasa joki UT dan Karil UT jamina LOLOS PLAGIAT 0878 9797 9399

 

STRATEGI MEMPERTAHANKAN BISNIS YANG BERGERAK DI BIDANG PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID 19 (CV. Klinik Sehat Bintaro)

 

 

Disusun oleh ;




UPBJJ UT JAKARTA

S1 MANAJEMEN


 

 

Abstrak

Sistem kesehatan di seluruh dunia menghadapi tantangan berat dalam bentuk peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan oleh orang dengan positif COVID-19, dan semakin diperburuk oleh rasa takut, stigma, misinformasi, dan pembatasan pergerakan yang mengganggu pemberian pelayanan kesehatan untuk semua penyakit. Termasuk yang dialami oleh CV Klinik Sehat Bintaro, Saat sistem kesehatan kelebihan kapasitas dan masyarakat tidak dapat mengakses layanan kesehatan yang diperlukan, maka angka kematian langsung akibat wabah maupun kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dan diobati akan meningkat drastis. Untuk menjaga rasa aman dan percaya masyarakat pada kapastian sistem kesehatan yang aman dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan esensial itu bukanlah hal yang mudah, kita sebagai penyedia layanan kesehatan harus mempunyai strategi yang dapat membuat masyarakat merasa aman dan memastikan bahwa kita dapat mencegah dan mengendalikan tingkat risiko terinfeksi covid 19 di fasilitas pelayanan kesehatan.

 

Kata Kunci : CV Klinik Sehat Bintaro, Layanan Kesehatan, Masa Pandemi, Tingkat Kepercayaan Masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Saat ini pandemi Covid-19 sedang menguji ketahanan sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kemampuan dalam merespons secara cepat dan tepat menjadi kunci agar kita dapat melalui krisis ini dengan baik. Kasus Covid-19 di negeri ini telah mencapai sekitar 80 ribu kasus dan kasus harian terus bertambah. Angka ini hampir mengejar jumlah kasus di Cina saat mencapai puncak penularan (sekitar 85.000 kasus) dan angka di sana terus melandai sejak Maret lalu. Karena itu, pemerintah, pemerintah daerah, industri rumah sakit, asosiasi rumah sakit, dan para manajer rumah sakit harus bersiap merespons serangkaian gelombang pandemi Covid-19 yang sedang dan akan menghantam.

Survei terbaru Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan selain kasus Covid menjadi terganggu akibat virus corona. Lebih dari setengah (53%) dari 155 negara yang disurvei menyatakan akses dan layanan masyarakat untuk pengobatan hipertensi menjadi tertunda. Dampak serupa juga tampak pada 49% untuk pengobatan diabetes dan komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, 42% untuk pengobatan kanker, dan 31% untuk keadaan darurat kardiovaskular. Bahkan program pencegahan seperti skrining (kanker payudara dan serviks) juga ikut terganggu di lebih dari 50% negara.

Wabah yang disebabkan oleh virus corona telah membuat banyak sekali keputusan dan juga pertimbangan yang mungkin saja sebelumnya tidak pernah diantisipasi, baik oleh pelaku bisnis, pemerintah, dan juga masyarakat sendiri. Sudah banyak hal yang telah diupayakan untuk menghadapi masa pandemi dimana pergerakan manusia sangat terbatas. Salah satu contoh upaya yang telah dilakukan adalah chatbot yang dirilis oleh WHO yang juga berkolaborasi dengan WhatsApp untuk memberikan layanan kesehatan online. Kehadiran chatbot ini untuk membantu masyarakat menghadapi kepanikan wabah corona.

Pandemi COVID-19 ini merupakan peristiwa yang tentu saja akan selalu diingat untuk waktu yang lama. Konsekuensi dari keputusan yang telah diambil saat ini mungkin saja dapat berdampak signifikan pada perkembangan masyarakat global di masa depan. Meskipun saat ini kita masih berusaha untuk bertahan ditengah pandemi, namun tentu saja pasti akan ada beberapa konsekuensi yang akan bertahan lama hingga masa pandemi ini usai.

Hal yang dapat dilakukan untuk tetap dapat bertahan tanpa terpengaruh dengan kondisi pandemi adalah melakukan segala aktivitas yang dapat dilakukan secara online. Dengan kondisi social distancing seperti ini, tentu saja masyarakat akan lebih banyak meluangkan waktu dengan media sosial dan apapun yang berkaitan dengan teknologi informasi. Wabah yang disebabkan oleh COVID-19 ini seakan memaksa seluruh masyarakat dunia untuk mengubah kebiasaan dari interaksi fisik kepada interaksi yang lebih digital. Salah satu bentuk dari pergeseran interaksi adalah mulai bermunculannya jasa belanja bahan pokok pangan secara online.

Hal ini sebenarnya memang sudah terjadi, tetapi perubahan ini tentu saja menciptakan kondisi dimana masyarakat seakan diminta untuk melakukan pembiasaan diri untuk mengakses berita, informasi, dan juga segala kebutuhan yang diperlukan lewat dunia maya. Maka dari itu, penulis tertarik membahasnya lebih jauh lagi tentang kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang disajikan secara cepat dan mudah diakses dengan menarik judul “STRATEGI MEMPERTAHANKAN BISNIS YANG BERGERAK DI BIDANG PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID 19 (CV. Klinik Sehat Bintaro)”.

B.     Rumusan Masalah

1)      Bagaimana kondisi bisnis kesehaatan saat pandemi Covid 19 ?

2)      Apa saja yang dibutuhkan masyarakat di masa pandemi Covid 19 ?

3)      Strategi apa yang harus disiapkan oleh penyedia jasa layanan kesehatan masyarakat (Klinik Sehat Bintaro) saat terjadi pandemi Covid 19 ?

C.    Tujuan Penulisan

1)      Untuk mengetahui kondisi bisnis kesehatan di masa Covid 19.

2)      Untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan masyarakat saat terjadinya Covid 19.

3)      Untuk mengetahui strategi apa yang harus disiapkan oleh penyedia jasa layanan kesehatan masyarakat (Klinik Sehat Bintaro) saat terjadi pandemi Covid 19 demi kelangsungan bisnis.

D.    Manfaat penulisan

1)      Bagi penulis, untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan masyarakat sekarang ini terutama dalam hal pelayanan kesehatan.

2)      Bagi Pembaca, untuk mengetahui apa yang harus dipersiapkan saat pandemi Covid 19 masih ada.

 

PEMBAHASAN

A.    Kondisi Bisnis Layanan Kesehatan

Laporan angka korban Covid-19 telah melewati 1.78 jt dengan angka harian yang telah mulai kerap di atas 6.680 kasus (https://covid19.go.id/). Kita prihatin dengan keadaan, yang belum memberi sinyal kapan akan berhenti. Sementara itu, penegakan protokol kesehatan, yang dimaksudkan menjadi cara utama untuk memutus penyebaran Covid-19, telah membawa dampak langsung pada kegiatan ekonomi. Suatu perlambatan terjadi dan di banyak negara keadaan tersebut telah membawa ekonomi negara dalam resesi.

Apa yang sangat menantang untuk menjadi bahan kajian ilmu adalah keadaan yang dipicu oleh Covid-19 dalam kenyataan tidak menghasilkan kesatuan gagasan yang diarahkan untuk mengakselerasi pengendalian pandemi. Sebaliknya yang berkembang justru suatu dilema dan bahkan suatu perdebatan tentang mana yang sebaiknya didahulukan penanganannya, apakah kesehatan atau (pemulihan) ekonomi. Pandemi Covid-19 secara resmi dinyatakan ada di Indonesia pada awal Maret 2020. Sejak itu secara rutin dilaporan perkembangan kasusnya. Dari laporan rutin dapat dikatakan tiga hal. Pertama, kasus pandemi bukan peristiwa yang berawal, dan bukan merupakan keadaan yang wajar. Kedua, kasus tersebut telah memakan korban jiwa dalam jumlah besar. Ketiga, kasus tersebut, masih berjalan dan bahkan cenderung meluas. Ketiganya menunjukkan bahwa pandemi merupakan keadaan yang menjadi penyebab dari masalah lain, termasuk ke sistem ekonomi.

Sebagai sebuah bencana kesehatan yang besar, dapat diperkirakan setidaknya pandemi ini akan menghantam sistem pelayanan kesehatan Indonesia dalam empat gelombang besar yaitu ; Gelombang pertama Gelombang kesakitan dan kematian akibat Covid-19 adalah gelombang pertama. Di Indonesia, gelombang ini dimulai pada awal Maret dengan temuan dua kasus positif. Hingga 23 Mei 2021 kasus telah tumbuh menjadi 1.78 jt kasus dengan 49.328 kasus kematian. Gelombang pertama ini diperkirakan masih akan menghantam sistem pelayanan kesehatan dalam jangka waktu yang lama. Terlebih adanya temuan studi terbaru yang menyatakan bahwa seseorang “berpotensi” untuk dapat tertular virus corona berkali-kali.

Gelombang kedua adalah krisis keuangan rumah sakit dan klinik. Bermula pada April, ketika Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan agar rumah sakit mengurangi layanan praktik rutin kecuali dalam kondisi gawat darurat. Pada saat yang sama masyarakat juga membatasi kunjungan ke rumah sakit karena takut tertular Covid-19. Kebijakan dan fenomena ini mengakibatkan penurunan signifikan jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit dan akibatnya pendapatan rumah sakit anjlok.

Perusahaan rumah sakit besar nasional juga merasakan hantaman gelombang ini. Dari enam emiten rumah sakit yang melantai di Bursa Efek Indonesia, sepanjang rentang 2 Januari-15 Mei 2020, harga saham seluruhnya jeblok. Saham Pemilik Omni Hospital ambles 51,26%, Mayapada Hospital susut 45,37%, RS Royal Prima melorot 35,26%, RS Hermina terjun 20,98%, RS Siloam jatuh 20,28%, dan RS Mitra Keluarga juga turun 12,77%. Dampak gelombang kedua ini diperkirakan masih akan terus meningkat mengikuti peningkatan kasus Covid-19. Grafik saham mereka baru akan merangkak ketika kasus Covid-19 telah menurun dan atau kepercayaan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit telah membaik.

Gelombang ketiga. Gelombang selanjutnya adalah peningkatan angka infeksi, stres, dan kelelahan tenaga kesehatan. Sebuah studi literatur menemukan prevalensi kecemasan yang menimpa para tenaga kesehatan selama terjadinya pandemi Covid-19 cukup besar (23,2%) dan yang mengalami depresi 22,8% dari total 33.062 sampel tenaga kesehatan. Studi lain di Singapura dan India dengan responden sebanyak 906 orang menemukan hasil 5,3% tenaga kesehatan di sana mengalami depresi. Di Indonesia hasil penelitian menunjukkan sekitar 66% responden dari 644 tenaga kesehatan mengalami kecemasan, 55% stres dan 23,5% depresi akibat Covid-19. Gelombang ini diperkirakan akan menghantam pelayanan kesehatan dengan durasi waktu terlama dibandingkan gelombang lainnya.

Selama pandemi, tenaga kesehatan bekerja dengan intensitas waktu kerja yang panjang dalam lingkungan yang berat. Banyak potensi trauma yang harus mereka hadapi. Seperti mereka trauma karena pasien atau rekan kerja mereka yang meninggal, kekhawatiran tertular atau menularkan ke keluarga. Ada juga tekanan publik agar mereka memberikan pelayanan terbaik, hingga kurangnya pengalaman atau peralatan. Ke depan, beban kerja tenaga kesehatan juga diprediksi akan meningkat tajam. Hal ini karena beban ganda yang akan dihadapi ketika gelombang keempat mulai menghantam pada saat gelombang lain belum mereda. Kondisi tersebut akan menyebabkan kelelahan dan stres.

Gelombang keempat. Peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kronis adalah gelombang keempat. Berbeda dengan tiga gelombang sebelumnya yang mulai dirasakan, gelombang keempat mungkin belum terlalu dirasakan hantamannya. Gelombang ini terjadi karena selama masa pandemi, terjadi fenomena penundaan mencari perawatan yang dilakukan oleh para penderita penyakit kronis seperti kanker, jantung, gagal ginjal dan stroke. Dalam jangka panjang, penundaan perawatan tersebut bisa berdampak serius karena memparah sakitnya. Secara global, menurut data riset BBC, 130.000 pasien non-Covid 19 meninggal karena tak memperoleh layanan kesehatan yang semestinya.

Untuk Indonesia, belum ada data terkait berapa jumlah orang yang telah meninggal sebagai akibat tidak langsung dari wabah virus corona. Namun beberapa kasus kematian yang diduga akibat tidak langsung pandemi telah terjadi di masyarakat seperti kasus seorang anak di Ambon yang meninggal karena harus bolak-balik di beberapa RS untuk mendapat perawatan, seorang ibu hamil di Makassar yang keguguran, hingga pasien gagal ginjal di Jabodetabek yang meninggal diduga karena lambat mendapatkan layanan cuci darah.

B.     Yang Dibutuhkan Oleh Masyarakat Saat Pandemi

Selama masa pandemi, sistem Kesehatan dihadapkan pada menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan penanganan pandemic dan pemenuhan pelayanan Kesehatan esensial. Keseimbangan ini wajib dijaga agar tidak terjadi peningkatan kasus penyakit lain setelah pandemi COVID-19 usai. Pesan ini disampaikan oleh Tim Task Force penanganan COVID-19 Kementerian Kesehatan kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas secara virtual di Kantor Gubernur.

Pelayanan Kesehatan esensial yang dimaksud adalah pelayanan Kesehatan rutin dasar yang kebutuhannya akan terus ada di masyarakat. Dilakukan untuk mendukung tercapainya standar pelayanan minimal (SPM) bidang Kesehatan melalui Upaya Kesehatan Masyarakat esensial maupun Upaya Kesehatan Primer. Pelayanan Kesehatan yang dimaksud meliputi Imunisasi, pemeriksaan Ibu hamil, pengobatan pasien TB, HIV, Penyakit kronis seperti Diabetes, Hipertensi, dan sebagainya. Jangan sampai nanti saat pandemi selesai, kasus penyakit kronis menjadi meningkat, kasus polio juga menjadi meningkat.

Keberhasilan pengendalian pandemi sendiri dapat dilihat dari tiga kriteria, yaitu kriteria epidemiologi, sistem Kesehatan, dan surveilans Kesehatan masyarakat. Berdasarkan kriteria epidemiologi terjadi penurunan minimal 50% kasus dari puncak tertinggi selama tiga minggu berturut turut, kemjudian jumlah spesimen positif dalam dua minggu terakhir <5%, selanjutnya kasus konfirmasi >80% berasal dari daftar kontak dan dapat diidentifikasi kelompok klasternya dalam dua minggu terakhir. Kemundian penurunan jumlah kasus kematian, penurunan jumlah pasien di rawat dan kasus kritis yang butuh ICU. Secara nasional kita masih ada di angka 14% untuk jumlah spesimen positif.

Dari kriteria sistem pelayanan Kesehatan indicator yang dilihat adalah seluruh pasien COVID-19 maupun pasien non-COVID memperoleh tatalaksana pelayanan kesehatan sesuai dengan standar; sistem pelayanan dapat mengatasi >20% kasus COVID-19, terdapat komite Pengendalian penyakit Infeksi (PPI) di rumah sakit, serta seluruh fasilitas pelayanan Kesehatan dapat melakukan skrining COVID-19 dan memiliki mekanisme isolasi suspect.

Sementara dari kriteria surveilans indicator yang dilihat adalah setiap kasus dapat diidentifikasi, dilaporkan, dan dianalisis kurang dari 24 jam; selain itu perkembangan kasus di wilayah dilaporkan secara agregat oleh dinkes kab/kota kepada dinkes provinsi; serta penerapan dan penguatan surveilans di tempat tertutup seperi lapas, panti jompo, panti rehab, pondok pesantren dan lain sebagainya.

Penanggulangan COVID-19 Dibutuhkan Kekompakan Lintas Sektor

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr Cut Putri Arianie, MHKes juga menyampaikan bahwa keberhasilan penanggulangan COVID-19 memerlukan kekompakan dari semua Lintas Program tekait. Literasi edukasi juga perlu secara terus menerus dilakukan kepada masyarakat khususnya dalam sosialisasi protokol Kesehatan. Di sini peran Tenaga Kesehatan sangat penting. Dengan literasi edukasi yang dilakukan secara terus menerus, dr.Cut yakin keragu-raguan masyarakat terhadap COVID-19 dapat terhapus. Hal ini penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 revisi kelima wajib menjadi pegangan bagi Tenaga Kesehatan dalam penanggulangan COVID-19, karena pedoman ini sudah merujuk pada perkembangan keilmuan dan merujuk pada WHO. Sebagai Nakes menyampaikan informasi, memberikan literasi edukasi yang benar keapada masyarakat sehingga tidak ada keragu raguan di masyarakat.

Pemerintah dan para stakeholders rumah sakit harus mulai bersiap dengan respons yang tepat dan cepat untuk menghadapi hantaman empat gelombang ini. Strategi harus mulai dirumuskan dan dilaksanakan segera, agar sistem pelayanan kesehatan tidak runtuh. Strategi utama adalah segera menekan pertumbuhan kasus baru Covid-19 di masyarakat agar rumah sakit tidak kewalahan menampung pasien. Selanjutnya pemerintah dan manajemen rumah sakit harus mulai memikirkan strategi agar akses masyarakat yang memerlukan layanan kesehatan tidak terhambat akibat pandemi.

Bangun lagi kepercayaan masyarakat agar tidak takut mengakses pelayanan kesehatan ketika membutuhkan. Tentu saja ini harus diikuti dengan adanya perlindungan keselamatan yang diberikan oleh pemerintah dan rumah sakit kepada masyarakat. Memisahkan layanan infeksi dan non-infeksi atau mendirikan rumah sakit khusus infeksi di berbagai daerah serta mempercepat implementasi dan dukungan regulasi pelayanan telemedicine adalah strategi yang dapat ditempuh.

C.    Strategi Pelayanan Yang Harus di Terapkan CV Klinik Sehat Bintaro

Kemampuan suatu sistem dalam mempertahankan layanan-layanan kesehatan akan bergantung pada beban dasar penyakitnya, skenario penularan COVID-19 (yang diklasifikasikan menjadi tidak ada kasus, sporadis, klaster, atau penularan masyarakat) serta kapasitas sistem kesehatan tersebut seiring berkembangnya pandemi. Penguatan pelayanan kesehatan primer dalam rangka realisasi cakupan kesehatan semesta memberikan pondasi penting untuk beradaptasi ke dalam konteks pandemi. Sistem kesehatan yang ditata dan dipersiapkan dengan baik akan mampu mempertahankan akses terhadap layanan-layanan kesehatan esensial berkualitas yang merata selama berlangsungnya kedaruratan, sehingga dapat membatasi kematian langsung dan menghindarkan kematian tidak langsung.

Pada tahap awal wabah COVID-19, banyak sistem kesehatan yang berhasil mempertahankan pemberian layanan rutin ketika dihadapkan pada beban kasus COVID-19 dalam jumlah yang masih terbatas. Seiring melonjaknya permintaan pelayanan dan semakin terdampaknya tenaga kesehatan oleh infeksi COVID-19 serta oleh konsekuensi-konsekuensi tidak langsung dari pandemi ini, muncul kebutuhan untuk mengambil langkah-langkah adaptasi strategis guna memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki sektor publik dan sektor swasta digunakan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Perencanaan antisipasi yang efektif akan mempersiapkan jalan bagi transformasi sistem kesehatan dan menjadikan sistem kesehatan lebih siap untuk menghadapi gangguan dan mengurangi potensi risiko akibat gangguan tersebut di masa depan. Adaptasi harus diorientasikan pada penguatan ketangguhan layanan dan peningkatan potensi pengembangan skala kapasitas pengobatan COVID-19 dengan cepat, sambil memastikan akses yang aman pada layanan kesehatan esensial yang berkualitas.

Layanan-layanan berbasis fasilitas sebaiknya diberikan dari jarak jauh jika sesuai dan memungkinkan, dan pelayanan kesehatan primer yang biasanya diberikan dalam beberapa kali kunjungan sebaiknya diintegrasikan menjadi satu jika memungkinkan. Proses rawat inap mungkin perlu disesuaikan berdasarkan perubahan risiko dan manfaat perawatan di rumah sakit. Perencanaan pemulangan pasien yang terkoordinasi dengan baik dan ditindaklanjuti di tingkat pelayanan kesehatan primer dapat mengurangi lama masa inap di rumah sakit.

Sistem kesehatan yang sudah memiliki model pelayanan kesehatan primer yang terintegrasi serta mencakup keterkaitan lintas tingkat pelayanan dan fasilitas perawatan di rumah serta perawatan jangka panjang, dapat menggunakan arsitektur sistem yang sudah ada tersebut untuk memetakan ulang jalur rujukan dan memastikan layanan yang dibutuhkan diakses tepat waktu. Di semua sistem, adaptasi yang dilakukan dalam konteks pandemi dapat menjadi pondasi untuk transformasi dan integrasi layanan layanan kesehatan primer.

Peralihan Pada Media Digital

Hal yang dapat dilakukan untuk tetap dapat bertahan tanpa terpengaruh dengan kondisi pandemi adalah melakukan segala aktivitas yang dapat dilakukan secara online. Dengan kondisi social distancing seperti ini, tentu saja masyarakat akan lebih banyak meluangkan waktu dengan media sosial dan apapun yang berkaitan dengan teknologi informasi. Wabah yang disebabkan oleh COVID-19 ini seakan memaksa seluruh masyarakat dunia untuk mengubah kebiasaan dari interaksi fisik kepada interaksi yang lebih digital. Salah satu bentuk dari pergeseran interaksi adalah mulai bermunculannya jasa belanja bahan pokok pangan secara online.

Hal ini sebenarnya memang sudah terjadi, tetapi perubahan ini tentu saja menciptakan kondisi dimana masyarakat seakan diminta untuk melakukan pembiasaan diri untuk mengakses berita, informasi, dan juga segala kebutuhan yang diperlukan lewat dunia maya. Maka dari itu, masyarakat menginginkan informasi yang serba cepat dan mudah diakses.

Teknologi Kesehatan

Ditengah pandemi corona saat ini, paparan virus yang dapat dengan mudah menjangkit tenaga kesehatan. Hal ini tentu saja beresiko tinggi pada kesehatan para dokter dan juga tenaga kesehatan lainnya. Saat ini pun sudah mulai bermunculan teknologi yang dapat membantu masyarakat dan juga tenaga medis untuk menekan kurva pasien yang terjangkit COVID-19. Berbagai bentuk teknologi kesehatan yang sudah hadir untuk membantu masyarakat adalah layanan konsultasi online dan juga chatbot.

Layanan Konsultasi Kesehatan Secara Online

Munculnya layanan kesehatan berbasis online ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk mempermudah melakukan pengecekan dini dan juga bantuan layanan dokter dan juga rumah sakit. Layanan kesehatan online ini salah satunya adalah menyediakan online assessment. Biasanya pengguna layanan online assessment akan diberikan beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesehatan yang nantinya dapat membantu pengguna untuk berkonsultasi langsung dengan dokter mengenai gejala yang dideritanya.

Chatbot

Selama pandemi corona, permintaan akan tindakan dan konsultasi medis telah jauh melampaui dokter yang tersedia dan mampu melakukan diagnosa penyakit. Munculnya chatbot akan diimplementasikan untuk mendukung peningkatan permintaan praktisi medis. Chatbot membantu mengatasi kesulitan para tenaga medis yang tak terelakkan selama pandemi virus corona dengan memberikan berbagai macam layanan mengenai COVID-19. Secara bersamaan, chatbot juga mampu membuat algoritma yang dibangun untuk membuat penilaian diagnostik yang mampu mendiagnosis, memberikan rekomendasi medis dan meningkatkan kasus kepada dokter manusia jika terjadi situasi serius.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Disaat kondisi seperti ini, masyarakat tentu saja berharap akan sumber informasi baru yang lebih valid dan juga lebih lengkap agar dapat meredam kepanikan yang ada saat ini. Karena informasi tidak hanya datang dari pemerintah atau media besar pada umumnya, tetapi saat ini arus informasi juga datang dari media alternatif serta pihak-pihak yang terlibat langsung dengan virus tersebut.

Kita tentu saja mengharapkan banyak perubahan positif pada tingkat sosial dari pandemi COVID-19. Sebagian besar perubahan sudah kita alami dan kedepannya tentu akan mengalami perkembangan. Perubahan tak terduga lainnya juga akan terjadi. Yang jelas, bagaimanapun, masyarakat saat ini bergerak lebih jauh menuju kehidupan yang lebih digital. Individu dan pemerintah yang menghadapi perubahan kondisi ini kedepannya mungkin akan lebih siap untuk menghadapi kondisi lainnya yang tak terhindarkan seperti virus corona ini.

Seiring dengan perubahan kebiasaan dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman. CV Klinik Sehat Bintaro sendiri juga harus mengikuti arus perubahan tersebut agar kepercayaan masyarakat akan keaman dan sterilnya tempat pelayanan menjadi salah satu alasan mereka untuk tetap berobat dan tetap menggunakan produk produk herbal yang ada di Klinik Sehat

Pada pelaksanaannya, hal-hal yang harus dilakukan dan disiapakan oleh perusahaan penyedia layanan keseerusahaan penyedia layanan kesehatan antara lain ;

a)      Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area kerja dan area publik (mendisinfeksi fasilitas umum yang sering disentuh publik setiap 4 jam sekali).

b)      Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakses oleh pekerja dan konsumen/pelaku usaha.

c)      Pastikan pekerja memahami perlindungan diri dari penularan COVID-19 dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

d)     Melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh pekerja sebelum mulai bekerja dan konsumen/pelaku usaha di pintu masuk. Jika ditemukan pekerja dengan suhu >37,30C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan masuk dan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

e)      Mewajibkan pekerja dan pengunjung menggunakan masker.

f)       Memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja, pelaku usaha, pelanggan/konsumen dan pengunjung agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir/handsanitizer serta kedisplinan menggunakan masker.

g)      Melakukan pembatasan jarak fisik minimal 1 meter:

h)      Melakukan upaya untuk meminimalkan kontak dengan pelanggan:

Ø  Menggunakan pembatas/partisi (misalnya flexy glass) di meja atau counter sebagai perlindungan tambahan untuk pekerja (kasir, customer service dan lain-lain).

Ø  Mendorong penggunaan metode pembayaran non tunai (tanpa kontak dan tanpa alat bersama).

i)        Mencegah kerumunan pelanggan, dapat dilakukan dengan cara:

Ø  Menerapkan sistem antrian di pintu masuk dan menjaga jarak minimal 1 meter.

Ø  Memberikan tanda di lantai untuk memfasilitasi kepatuhan jarak fisik, khususnya di daerah yang paling ramai, seperti kasir dan pendaftaran

Kunci dari mempertahankan bisnis layanan kesehatan saat masa pandemi seperti ini adalah “Meningkatkan Mutu dan Kepercayaan”. Mutu dalam hal ini adalah memastikan bahwa pelayanan yang dihadirkan merupakan pelayanan medis terbaik yang memenuhi standar dan selalu menjaga protokol kesehatan. Sedangkan Kepercayaan itu sendiri merupakan upaya perusahaan dalam menjaga kesterilan tempat, alat medis dan semua penunjang pelayanan kesehatan. Jika semuanya dapat terpenuhi, maka kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan yang disajikan oleh Klinik Sehat akan bertambah dan juga secara otomatis membuang rasa takut tertular virus corona di lingkungan Klinik Sehat Bintaro.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Dampak Pandemi COVID-19: Hantam Sistem Layanan Kesehatan dalam 4 Gelombang”,Artikel diambil dari internet pada 25 Mei 2021 melalui; https://nationalgeographic.grid.id/read/132255604/dampak-pandemi-covid-19-hantam-sistem-layanan-kesehatan-dalam-4-gelombang?page=3

“Begini Protokol Kesehatan di Sektor Jasa dan Perdagangan” ,Artikel diambil dari internet pada 25 Mei 2021 melalui : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200526/5033964/begini-protokol-kesehatan-sektor-jasa-dan-perdagangan/

Rokom. 2021. Pelayanan Kesehatan Essensial tetap Menjadi Prioritas di Masa Pandemi COVID-19 , Artikel diambil dari internet pada 25 Mei 2021  melalui https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20201007/2735324/pelayanan-kesehatan-essensial-tetap-menjadi-prioritas-masa-pandemi-covid-19/

Amanda, Nabila. 2020. “Dampak Layanan Kesehatan Pasca Pandemi Corona.”, Artikel diambil dari internet pada 25 Mei 2021 melalui : https://vutura.io/blog/dampak-layanan-kesehatan-pasca-pandemi-corona/

Sunarto. 2020. Pendekatan Kesehatan dan Ekonomi untuk Pandemi Covid-19. Artikel diambil dari internet pada 25 Mei 2021 melalui : https://ekonomi.bisnis.com/read/20201017/9/1306284/pendekatan-kesehatan-dan-ekonomi-untuk-pandemi-covid-19

Samsuri. 2021. “Pelayanan Kesehatan Pasca-pandemi Covid-19” ,Artikel diambil dari internet pada 26 Mei 2021 melalui : https://www.kompas.id/baca/opini/2021/03/13/pelayanan-kesehatan-pasca-pandemi-covid-19/

Yoke, Raditya. 2020. “Dampak Covid-19 terhadap Pelayanan Kesehatan”, Artikel diambil dari internet pada 26 Mei 2021 melalui : https://bem.fisip.uns.ac.id/2020/07/29/dampak-covid-19-terhadap-pelayanan-kesehatan/

“Buruknya Akses dan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Di Tengah Pandemi COVID-19”. Artikel diambil dari internet pada 26 Mei 2021 melalui : https://lokataru.id/buruknya-akses-dan-pelayanan-kesehatan-untuk-warga-di-tengah-pandemi-covid-19/

Mempertahankan layanan kesehatan esensial: panduan operasional untuk konteks COVID-19. Artikel diambil dari internet pada 26 Mei 2021 melalui : https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/maintaining-essential-health-services---ind.pdf?sfvrsn=d8bbc480_2

Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Masa Pandemi COVID-19. Artikel diambil dari internet pada 26 Mei 2021 melalui : https://covid19.go.id/edukasi/tenaga-kesehatan/pelayanan-kesehatan-puskesmas-di-masa-pandemi-covid-19

Nasya, Ghefira. 2020. Ketersediaan Pelayanan Kesehatan di Era Pandemi. Artikel diambil dari internet pada 26 Mei 2021 melalui : https://cimsa.or.id/news/index/ketersediaan-pelayanan-kesehatan-di-era-pandemi

Terima jas joki UT dan Karil UT jaminan LOLOS PLAGIAT 0878 9797 9399

 

Membangun Aparatur Sipil Negara Berkarakter (Leadership dan Teamwork) di Lingkungan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jombang

 

 

Disusun oleh ;




UPBJJ UT

S1 MANAJEMEN

 

 

 

Abstrak

Pemberdayaan Birokrasi di Indonesia membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Bonus demografi sebagai potensi mempunyai manfaat ekonomi yang sangat besar, karena penduduk dan demografi pada usia produktif akan mewujudkan jembatan konsep yang menghubungkan antara demografi dan ekonomi mandiri. Potensi penduduk tersebut harus didukung oleh kualitas yang kompeten. Kualitas penduduk yang mempunyai kompetensi akan berpengaruh positif bagi Negara, oleh karena itu perlu adanya menejemen sumber daya manusai (MSDM) yang baik. Apararur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur utama sumber daya manusia mempunyai peranan yang menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok ASN yang mampu memainkan perana tersebut, adalah yang mempunyai kompetensi, yang mempunyai jiwa leadership dan prilakunya yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada negara. Untuk dapat membentuk sosok ANS seperti itu, perlu dibina, diarahkan dan dibentuk karakternya. Pembentukan karater inilah yang sangat mendasar dan mengarah kepada pembawaan sikap dan prilaku.

 

Kata Kunci : ASN, Pembangunan Karakter, Leadership, KPP Jombang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Menjaring dan menyusun tim kerja yang solid, sering kali merupakan peran penting seorang pimpinan atau kepala divisi dalam suatu perusahaan ataupun kantor pemerintahan. Setiap pegawai baru yang akan bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah, secara otomatis akan dihadapkan dengan karyawan-karyawan lain dengan latar belakang pendidikan dan kehidupan yang berbeda, dan diharapkan dapat selalu bekerja sama dengan baik. Sejak saat itu, proses beradaptasi seorang pegawai baru telah dimulai. Beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja yang baru, tugas dan tanggungjawab baru, dan juga harus beradaptasi dengan pegawai pegawai lain di dalam kantor yang nantinya akan bekerja sama dalam meraih visi misi kantor.

Pemimpin merupakan penggerak utama organisasi. Otoritas organisasi berada di tangan pemimpin. Pemimpin juga menjadi kunci keberhasilan dari suatu organisasi. Begitu juga kegagalan organisasi juga tergantung bagaimana pemimpin melakukan proses kepemimpinanya. Pemberian layanan dapat dilakukan secara optimal jika sistem kepemimpinan dikelola secara baik atas kendali pemimpin. Harapannya dapat mendukung upaya memperkokoh makna dan implementasi integritas dalam perilaku kerja serta menjadikan unit organisasi sebagai institusi yang memiliki kesungguhan untuk mempraktikkan integritas. Integritas sering disederhanakan maknanya sebagai kejujuran, kebajikan, berperilaku baik dan benar, atau bermoral. Maknanya seringkali berkembang dan dikaitkan dengan pencegahan korupsi. Integritas merupakan hal yang sangat penting bagi seorang Aparatur Sipil Negara karena integritas menjadi dasar dari semua nilai pribadi seseorang.

Direktorat Jenderal Pajak merupakan instansi pemerintah yang bertugas untuk mengintegrasikan dan mensinergikan semua sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan dan sasaran dari program-program yang selaras dengan tujuan Direktorat Jendral Pajak yaitu: peningkatan pelayanan perpajakan; peningkatan kepatuhan Wajib Pajak melalui kerja sama di semua lini karyawan baik dari pimpinan, pelaksana, atau strategi-strategi kerja yang harus diterapkan yang pada akhirnya akan membuat Direktorat Jendral Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jombang memenuhi target pajak yang diamanahkan. Sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini karyawan merupakan salah satu aset penting organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya.

Dewasa ini, banyak organisasi yang telah menyadari pentingnya memelihara karyawan. Karyawan memiliki sumbangan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilam perusahaan sehingga timbul tuntutan adanya peranan karyawan yang dituntut melakukan hal yang lebih dari sekedar tugas yang biasa yang di amanatkan sesuai Standart Operating Prosedure (SOP). Seperti kita ketahui bahwa Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jombang adalah sebuah organisasi yang memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak tentang pengetahuan dan pelayanan perpajakan¸serta menghimpun dana pajak dari Wajib Pajak sehingga dituntut untuk pemberian pelayanan prima terhadap Wajib Pajak.

Semakin banyaknya tuntutan dan target yang menjadi beban Direktorat Jenderal Pajak seperti sekarang ini, sangat dituntut fleksibilitas karyawannya, seperti membantu tugas karyawan lain dalam tim, memajukan diri untuk melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik, menghormati semangat dan isi peraturan serta dapat mentolelir kerugian dan gangguan terkait dengan pekerjaan yang terjadi. Kita sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak seringkali dituntut untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan diluar dari SOP dan IKU (Indikator Kinerja Unit) yang telah ditetapkan dari kantor, misalnya seorang Account Representative selain mempunyai tugas pokok untuk melayani dan memberikan bimbingan terhadap Wajib Pajak di wilayah kerjanya juga harus membantu melaksanakan tugas-tugas lain diluar SOPnya seperti ikut mensukseskan penerimaan SPT Tahunan, pencapaian target e-filling, dan ikut serta membantu pekerjaan-pekerjaan lain yang menjadi IKU kantor untuk menjunjang tercapainya penerimaan. Usaha-usaha yang dilakukan karyawan untuk melakukan pekerjaan ekstra adalah konsep dari Organizational Citizenship Behavior (OCB). Oleh karenanya penulis tertarik membahasnya lebih dalam lagi dengan menarik judul “Membangun Aparatur Sipil Negara Berkarakter (Leadership dan Teamwork) di Lingkungan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jombang”.

B.     Rumusan Masalah

1)      Apa itu ASN Berkarakter Leadership dan Teamwork ?

2)      Kelebihan dari ASN yang berkarakter Leadership dan Teamwork ?

3)      Apa yang harus dipersiapkan oleh KPP Pratama Jombang untuk mendidik dan membentuk karakter ASN newbie ?

C.     Tujuan Penulisan

1)      Mengetahui apa itu ASN berkarakter.

2)      Mengetahui kelebihan dari ASN yang berkarakter Leadership.

3)      Mengetahui apa yang harus dilakukan pertama kali saat ada penempatan ASN baru atau pegawai baru dilingkungan kerja KPP Pratama Jombang.

D.     Manfaat Penulisan

1)      Bagi Penulis, untuk menambah wawasan tentang pentingnya menanamkan jiwa kepemimpinan.

2)      Bagi Pembaca, untuk mengetahui bahwa sifat Leadership dan Teamwork harus ditanamkan dari awal mula karyawan atau pegawai ataupun ASN yang baru menyelesaikan proses recruitment.

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

A.     Aparatur Sipil Negara Berkarakter Leadership dan Teamwork.

Revolusi mental sebagai sebuah gerakan nasional dalam rangka memperbaiki moral dan karakter bangsa telah disuarakan sejak tahun 2014 dan tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016. Integritas, kerja keras, dan gotong royong adalah tiga nilai yang dikukuhkan dalam gerakan ini. Hal ini sesuai dengan tujuan revolusi mental, yakni terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan asas gotong royong. Pada hakikatnya, karakter bangsa yang tidak baik pasti bisa berubah. Menurut Siregar yang dikutip dari Spears (2010), “Character refers to deep structures of personality that are particularly resistant to change.” (Karakter mengacu pada struktur kepribadian yang tahan akan perubahan). Dengan demikian, dapat dipahami bahwa secara alamiah manusia telah dibekali dengan serangkaian skema dan sistem untuk dapat melakukan perubahan, baik perubahan pada pola pikir, sikap, maupun mental. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, para pemimpin dalam setiap organisasi, khususnya organisasi pemerintahan menjadi penggerak keberhasilan sebuah perubahan.

Habit atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah
dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya
dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari habit
adalah adanya informasi yang di teruskan dari genersi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali)
lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah (Wikipedia Bahasa Indonesia)
. Habit merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang
mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Habit adalah tingkah laku dalam masyarakat
yang dilakukan berulang-ulang mengenai suatu hal yang sama, yang di anggap sebagai aturan
hidup.kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat. Adat Istiadat adalah
kebiasaan kebiasaan social yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur
tatatertib. Adapun yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turuntemurun.

Pada umumnya adat istiadat merupakan kebiasaan bersumber pada sesuatu yang suci
(sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun.
Karakter adalah gambar yang dapat dilihat dari nilai benar atau salah dalam bentuk tindakan,
perubahan atau tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Contoh karakter yang baik dapat dari sikap
seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual seperti berfikir kritis, dan
alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab, komunikasi yang baik, mempertahankan
prinsip-prinsip moral, kecakapan inter personal dan emosional yang memungkinkan seseorang yang
berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, dan komitmen untuk berkontribusi dengan
komunitas, organisasi masyarakat dan negara. Jadi individu yang berkarakter baik adalah seseorang
yang berusaha melakukan hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan organisasi
setingkat seksi atau subbag yang dipimpin oleh eselen IV, adalah lingkungan yang pertama dan utama
dikenal oleh ASN.

Ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya. Berdasarkan kamus kompetensi perilaku Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dimaksud dengan integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan dan kejujuran. Orang yang berintegritas adalah :

1)      Memiliki integritas pribadi;

2)      Berkepribadian utuh (setiap tindakan dan perilaku merujuk pada nilai dan etika);

3)      Satunya perkataan dan perbuatan;

4)      Patuh pada kode etik yang telah disepakati dan tidak melanggar sumpah jabatan;

5)      Tidak tergoda melakukan penyelewengan dengan wewenang yang dimiliki; Konsumerisme dan hedonism, Tata nilai dan ukuran moral masyarakat yang salah Manusia terpukau dan terpedaya oleh uang dan kekuasaan.

6)      Menjadi panutan.

Secara umum ada ciri-ciri public life principles yang harus diketahui ketika kita memasuki dunia publik, bekerja sebagai public servants atau abdi negara dan abdi masyarakat ada 7 (tujuh) ciri-ciri public life principles yang wajib dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu tidak berpikir untuk sendiri (selflessness) Tidak berpikir untuk sendiri artinya mengutamakan kepentingan publik, dan tidak berbuat dalam rangka memperoleh keuntungan material untuk dirinya sendiri, keluarga atau teman-temannya. integritas (integrity) yaitu tidak terikat pada ikatan diluar kantor dalam bentuk ikatan finansial, ataupun kewajiban lainnya yang dapat mempengaruhi didalam menjalankan kewajibannya.

Obyektif (objectivity) bersikap obyektif dalam melaksanakan urusan publik, termasuk dalam hal perjanjian publik, kontrak kerja dengan berbagai pihak serta dalam merekomendasikan untuk penghargaan dan hukuman harus berdasarkan sistem merit. Akuntabel (accountability) bersikap akuntabel dalam keputusannya serta langkah-langkah di lapangan, dan kesiapan dalam menerima pendalaman, pemeriksaan ataupun gugatan publik, sisi lain dari responsible (tanggung jawab), maka itu sering disebutkan pentingnya akuntabel transparan supaya tidak korupsi. Terbuka (openness) sikap terbuka ASN dimaksudkan agar ASN bersikap transparan terkait semua keputusan-keputusan yang diambil beserta alasan-alasannya, serta menjaga informasi hanya dalam situasi dimana masyarakat luas menghendaki dengan permintaan, dan pertimbangan yang jelas. Kejujuran (honesty) berarti melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Kepemimpinan (leadership) sebagai perwujudan dalam pelaksanaan tugas kerja cerdas, kerja iklas dan kerja tuntas guna menuju profesional.

B.     ASN Berkarakter Leadership dan Mampu Bekerja Dalam Teamwork

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat), utamanya bagi aparatur sipil negara (ASN) harus mampu menuai 3 hal penting dari kegiatan itu. Yakni, adanya transformasi pengetahuan dengan serius memperhatikan materi yang diberikan dan menggali referensi terkait. Lalu, peningkatan keahlian baik keahlian umum maupun keahlian khusus. Dan, ketiga adalah terwujudnya perubahan sikap atau attitude.

Ini bagian penting dari upaya untuk mewujudkan Smart ASN di lingkunga lingkungan k. Smart ASN sendiri, memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Cirinya, berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Pegawai yang berkualitas dianggap sebagai harta yang amat berharga oleh perusahaan maupun kantor pemerintahan. Namun terus mempertahankan tanpa memperlengkapi dapat menurunkan atau menghilangkan kualitas mereka. Sebagai pemimpin perusahaan dan ketua tim, Anda wajib membekali pegawai Anda untuk meningkatkan kemampuan serta membentuk karakter mereka agar siap bersaing. Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas mereka adalah melalui leadership training atau pelatihan kepemimpinan.

Pentingnya Leadership Training

Banyak perusahaan belum menyadari pentingnya leadership training atau latihan kepemimpinan bagi performa pegawai dan kesuksesan perusahaan. Nyatanya, leadership training perlu dilakukan untuk membentuk dan meningkatkan kemampuan Anda serta pegawai. Ada dua kemampuan yang dapat dikembangkan melalui leadership training, yaitu kemampuan teknis dan kemampuan manajerial.

Leadership training akan meningkatkan kemampuan teknis yang berhubungan dengan bidang yang ditekuni. Pegawai Anda akan semakin memahami pekerjaannya dan pekerjaan orang lain. Pengetahuan yang bertambah serta kepercayaan diri yang terbentuk akan meningkatkan profesionalisme mereka dalam bekerja. Kemampuan mengelola atau manajerial berbicara mengenai kemampuan pegawai Anda dalam memimpin kelompok. Dalam leadership training, kemampuan memimpin mereka seperti memutuskan, memotivasi, memecahkan masalah, dan kreativitas mereka akan diuji dan ditingkatkan sehingga mereka siap untuk memimpin kapanpun diperlukan.

 

Pegawai yang Berkualitas = Perusahaan yang Sukses

Percayakah Anda jika penerapan leadership training bagi pegawai dapat memajukan perusahaan? Kenyataannya, terdapat tiga manfaat utama yang akan didapat oleh perusahaan dengan adanya leadership training. Meningkatkan produktivitas perusahaan, Leadership training akan memperbaiki penjualan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Berdasarkan data statistik, produktivitas perusahaan akan meningkat rata-rata 600% atau enam kali lipat jika para kepalanya mengikuti leadership training. Hal ini membuktikan bahwa rasa tanggung jawab serta teamwork yang dibentuk saat pelatihan dapat memperkuat hubungan dan kerjasama tim sehingga mereka lebih semangat dalam bekerja. Dengan demikian terjadi peningkatan signifikan dalam penjualan dan keuntungan yang didapat.

Meningkatkan daya saing perusahaan

Kesiapan pegawai akan menentukan daya saing perusahaan. Karena itu, perusahaan wajib mendidik pegawai untuk meningkatkan kualitas mereka. Pegawai yang telah dibekali kemampuan leadership oleh perusahaan akan dapat bekerja secara maksimal. Dengan tim yang solid dan skill yang dikuasai, pegawai Anda siap untuk membawa perusahaan bersaing dalam bisnis global.

Mengurangi Turnover pegawai

Adanya leadership training akan memfasilitasi dan memperlengkapi pegawai Anda. Sebuah penelitian mengungkapan hanya 35% manajer yang nyaman dengan pekerjaan mereka. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari mereka kurang percaya diri dan sulit untuk bekerja dalam tim. Pelatihan leadership akan meningkatkan kemampuan berorganisasi dan skill mereka. Mereka akan dimotivasi untuk berpikir positif dan bekerja sebaik mungkin. Dengan demikian, kenyamanan, kepuasan, dan royalitas pegawai terhadap perusahaan semakin meningkat.

Integritas merupakan sebuah tolok ukur fundamental untuk kepemimpinan (Leadership). Dengan demikian seorang pemimpin harus memimpin dengan integritas, kejujuran dan berpegang pada nilai-nilai organisasinya. Para anggota tim ingin mengetahui apakah pemimpin mereka dapat dipercaya. Mereka harus merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan kepentingan setiap anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh kepercayaan bahwa para anggota timnya melakukan tugas tanggung-jawab mereka. Cara terbaik untuk membangun kepercayaan para anggota timnya adalah dengan terus mempertahankan integritas. Ada komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM yang terdiri dari enam komponen pengungkit, yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik.

Menurut Gen Ronald R. Fogleman menemukan bahwa pemimpin yang berintegritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki keteguhan hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan sampai akhir. Tulus adalah perilaku tanpa kepura-puraan dan kesan yang palsu. Pemimpin yang berintegritas bersikap tulus dan tindakan mereka sesuai dengan perkataannya. Konsistensi adalah Satu perbuatan nyata yang mencerminkan integritas akan meninggalkan kesan, namun perilaku seorang pemimpin haruslah konsisten jika ia ingin berhasil membentuk suatu organisasi. Pemimpin semestinya mempraktikkan apa yang mereka ajarkan, dan menetapkan standar dengan adil. Kesemuanya ini dibutuhan untuk terwujudnya disiplin, moral, dan pencapaian misi. Keteguhan hati adalah Untuk menjadi seorang pemimpin, kita harus memiliki lebih dari sekadar citra diri (image) yang berintegritas, kita harus memiliki keteguhan hati. Menjadi Seorang yang Mampu Bertahan Sampai Akhir Pemimpin dapat menunjukkan integritasnya dengan melaksanakan tugas sebaik mungkin, terlepas dari seberapa penting tugas itu atau siapa yang akan mendapat pujian.

C.     Membentuk ASN Berkarakter

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat), utamanya bagi aparatur sipil negara (ASN) harus mampu menuai 3 hal penting dari kegiatan itu. Yakni, adanya transformasi pengetahuan dengan serius memperhatikan materi yang diberikan dan menggali referensi terkait. Lalu, peningkatan keahlian baik keahlian umum maupun keahlian khusus. Dan, ketiga adalah terwujudnya perubahan sikap atau attitude. Ini bagian penting dari upaya untuk mewujudkan Smart ASN di lingkungan KPP Pratama Jombang. Smart ASN sendiri, memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Cirinya, berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, leadership, dan memiliki jaringan luas.

Perubahan sikap adalah hal terpenting untuk membentuk Smart ASN. Sebab, tidak akan berguna pengetahuan maupun keahlian apabila tidak disertai dengan sikap pribadi yang baik atau kuat. Selayaknya setiap diklat yang disertai ASN mampu mengubah sikap seseorang menjadi lebih positif, juga pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Memang, perubahan sikap ini tak bisa dilakukan dalam waktu pendek. Namun, butuh waktu yang relatif panjang dan harus berkesinambungan. Untuk itu, adalah penting untuk meluruskan niat dalam melakukan segala hal, termasuk mengikuti diklat. Seorang ASN juga harus memiliki pengalaman, pengalaman penting bagi ASN untuk mengelola pekerjaan atau tanggungjawab yang dibebankan. Pengalaman akan membentuk seorang dengan leadership yang mapan. Leadership dan pengalaman ASN, akan menentukan 60 persen keberhasilan suatu lembaga dalam pencapaian visi misinya.

Namun sebelum Anda bahkan memulai program panjang itu, beberapa poin ini harus lebih dulu dipahami dalam membentuk tim kerja yang solid, diantaranya adalah ;

1)      Pastikan Kejelasan Tujuan dan Kesadaran Target

Lingkungan kantor harus memberikan kesadaran kepada karyawan baru atau pegawai baru atau ASN Newbie mengenai tujuan dan target tim yang melibatkan mereka. Untuk apa mereka dibentuk di dalam satu tim? Target apa saja yang harus karyawan capai? Buatlah dan komunikasikan tujuan secara spesifik dan terstruktur, seperti pembagian peran untuk setiap anggota, hasil yang diharapkan, proses yang akan ditempuh, serta pembagian tugas dan tanggung jawabnya masing-masing divisi, dan lain sebagainya. Ini akan memberikan rasa aman dan kejelasan, serta arah yang mencegah setiap karyawan dan karyawan baru dalam tim Anda memahami makna dan kepentingan dirinya, dan tidak keluar dari tujuan utama. Jelasnya tujuan akan selalu memberikan arah dan motivasi kerja bersama

2)      Pertahankan Komitmen

Hal yang tidak kalah penting adalah komitmen. Kita harus menegaskan kepada tim yang terdiri dari karyawan baru bahwa mereka harus memegang erat sebuah komitmen yang telah disepakati bersama dan selalu mengingatkan anggota tim tentang pentingnya memegang sebuah komitmen. Beri mereka arahan untuk mengevalusi diri mereka sendiri setiap kali sudah menjalankan tugasnya. Seperti, mencoba bertanya kepada diri sendiri sudah sejauh apakah kontribusi mereka dalam melakukan tugas ini? Apakah tim sudah memberikan performa yang terbaik di dalam tim? Apakah mereka sudah dengan baik mempertahankan komitmen yang sudah ada dan apakah tim mulai mencapai tujuan?. Jika, iya kita harus selalu mengingatkan kepada anggota tim agar selalu konsisten dalam mempertahankan komitmennya masing-masing. Komitmen juga memberikan kesan dipercaya, yang penting dalam membangun tim kerja yang solid.

3)      Memperhitungkan Risiko dan Konsekuensi Kerja Tim

Setiap langkah yang akan kita ambil pasti memiliki risiko dan konsekuensinya masing-masing. Sebaiknya, kita dan tim karyawan tidak hanya membuat rencana-rencana untuk mencapai tujuan tetapi, harus memperhitungkan risiko yang akan dihadapi ketika kita dan tim mengambil langkah tersebut. Persiapkan diri dan setiap anggota tim terhadap konsekuensi yang akan dihadapi ketika rencana yang dijalankan gagal. Selalu membuat plan A dan plan B jadi, dan persiapkan tim untuk kemungkinan rencana yang satu gagal.mIni akan membuat kerjasama tim Anda terjaga dan moral tim Anda tetap siap!

4)      Menjaga dan Membuka Jalur Komunikasi

Bagaimana kita dan para karyawan baru yang tergabung dalam tim mau mencapai tujuan kalau komunikasi tidak dijaga dengan baik?. Menjaga komunikasi sesama anggota tim adalah hal utama yang perlu kita lakukan. Kita dan tim karyawan tidak akan bisa bekerja secara optimal jika komunikasi yang berlangsung didasari dengan ketidakjujuran. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang didasari dengan kejujuran dan ketulusan. Biarkan setiap anggota tim mengemukakan pendapatnya, dan pastikan komunikasi dilakukan dua arah, serta buat dan jagalah sistem komunikasi sehat yang memberikan penghargaan pada ide dan gagasan, serta pesan yang membangun. Setelah, komunikasi sudah berjalan lancara antar sesama anggota tim, jangan lupa kita juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan klien kita. Mintalah masukan kepada klien, jika ada kekurangan dan segera memperbaiki kesalahan yang terjadi.

5)      Saling Menghormati dan Saling Percaya antar karyawan dalam tim

Ada baiknya sesama karyawan dalam tim harus saling menghormati setiap pendapat yang diajukan oleh masing-masing anggota. Jangan langsung menolak mentah-mentah ide tanpa pikir panjang terlebih dahulu. Bangun rasa percaya SETIAP ANGGOTA, dengan memberikan setiap anggota peran dan sensasi tanggung jawab penting yang bisa mereka lakukan dan rasakan. Cobalah untuk terbuka akan ide-ide baru dari setiap anggota, hal itu akan memperkaya Anda dalam menciptakan ide yang lebih kreatif. Setelah itu belajarlah untuk percaya kepada anggota tim dalam menjalankan setiap peran dan tanggung jawabnya. Ini termasuk dalam tahap awal pendidikan karyawan baru dalam tim yang solid.

6)      Membuat Kegiatan di Luar Kantor

Buatlah kegiatan bersama luar kantor, dari outting dan outbound, hingga sekedar rapat dan diskusi- diskusi kecil luar kantor. Kita dapat melakukannya sendiri, atau bekerjasama dengan penyedia jasa outbound dan pelatihan. Bahkan mudahnya, buatlah acara hangout seperti bowling bersama, main basket bersama, ataupun Kegiatan di luar kantor itu gunanya untuk menyegarkan kembali otak dan badan kita yang sudah lelah, menghilangkan kejenuhan setelah menjalankan berbagai macam rutinitas di kantor, dan ketika kembali bekerja lagi otak kita akan lebih segar dan lebih bersemangat lagi. Segala sesuatu jika dilakukan dengan berlebihan tidak baik, begitu juga dalam bekerja. Jika, tim karyawan Anda terlalu memforsir dirinya tanpa istirahat hasilnya tentu tidak akan baik pula.

7)      Lakukan Coaching Rutin terhadap Team dan Karyawan Baru Anda

Coaching rutin perlu untuk kita lakukan untuk mengontrol cara kerja setiap anggota tim karyawan. Apakah kerja dari masing-masing tim karyawan masih on the track atau sudah keluar dari jalur rencana yang sudah ditentukan dari awal ? Ketahui dan bantu proses perkembangan pekerjaan dari masing-masing tim karyawan, kesulitan-kesulitan yang dialami setiap tim selama menjalani tugas, dan perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi di tengah jalannya tugas. Lakukan team coaching, posisikan diri kita sebagai coach, dan coaching mereka dalam proses kerjasama tim mereka, dan membantu mereka menemukan jawabannya sendiri untuk setiap masalahnya, dan membantu tim kerja makin solid dan mampu mencapai tujuan bersama.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Hellen Adams Keller seorang penulis, aktivis politik sekaligus akademisi berkebangsaan Amerika pernah berkata "Alone we can do so little, together we can do so much" yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah "Sendiri kita bisa berbuat begitu sedikit, bersama-sama kita bisa melakukan begitu banyak". Ungkapan tersebut menyampaikan pesan bahwa, pentingnya kebersamaan atau kerja bersama dibandingkan dengan kerja sendiri. Bagaimanapun, organisasi atau institusi baik negeri ataupun swasta, sekalipun punya banyak struktur dan pekerja, tetaplah punya tujuan bersama yang harus dicapai dengan kerja sama yang solid. Namun untuk menumbuhkan atau menghidupkan teamwork bukanlah hal yang mudah, terlebih dalam instansi KPP Pratama Jombang terdapat banyak pegawai baru dengan latarbelakang dan sifat masing-masing. Menurut penulis, ada 2 komponen penting yang mempengaruhi keberhasilan sebuah kantor atau instansi dalam membangun lingkungan kerja yang solid.

Pertama adalah menentukan pemimpin atau orang yang mempunyai jiwa leadership yang tangguh dan kuat. Tanpa pemimpin maka setiap anggota tim yang nota bene merupakan orang-orang dengan kapasitas sebagai pemimpin bagi diri sendiri, akan melakukan apa saja yang mau dia lakukan. Mengambil analogi dari olahraga sepak bola, maka yang terjadi tanpa kapten kesebelasan yang memimpin adalah semuanya mau mencetak gol, termasuk penjaga gawang. Tidak ada operan-operan bola ke striker, yang ada adalah aksi penguasaan bola untuk target pribadi. Tugas seorang pemimpin tim untuk mengkonstruksi dan mengkomunikasikan visi, kebijakan dan strategi yang hendak dicapai, mengkoordinir usaha pencapaian tujuan hingga memastikan masing-masing unit melaksanakan tanggung jawab secara bersama-sama. Tupoksi boleh berbeda, namun semangat juang dan visi yang hendak dituju haruslah sama. Pemimpin juga akan berfungsi menjadi problem solver atau memfasilitasi proses penemuan akan cara penyelesaian masalah secara bersama-sama, termasuk mengelolah konflik antar anggota. Oleh karena itu pelatihan Leadership untuk ASN baru (Newbie) sangatlah penting agar ada pengkaderisasi di setiap generasinya.

Kedua adalah anggota tim itu sendiri, seyogyanya menyadari posisinya dan tidak boleh menang sendiri. Ego harus dikendalikan. Selain itu, anggota tim harus mampu membangun komunikasi yang konstruktif dengan sesama anggota dan pimpinan.  Komunikasi konstruktif harus dalam konteks saling memahami karakter dan kemampuan masing-masing anggota tim. Anggota tim yang tentu saja lebih dari 1 (satu) orang, jelas memiliki latar belakang serta kemampuan yang berbeda-beda. Namun sebagai bagian dari satu tim, perbedaan-perbedaan tersebut perlu dikelolah secara konstruktif dengan mengembangkan kesadaran kerjasama tim, dibarengi saling memahami dan pelepasan egoisme di antara sesama anggota. Jika komunikasi dan manajemen perbedaan tidak terjadi, maka siap-siaplah menyaksikan konflik yang tak terkendali dan akan menghancurkan eksistensi team work. Jadi benahi kepemimpinan dan bangunlah kesadaran bersama sebagai sebuah tim dengan target bersama, mencetak "goal" atau tujuan organisasi. Tidak ada tempat untuk egosentrisme dan one person show dalam sebuah tim. Yang ada hanyalah komunikasi dan kerjasama mencapai tujuan bersama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

2 Faktor dalam Membangun Team Work.”,Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.kompasiana.com/meidy_tinangon_minahasa/5edfae52d541df7d3c22ae63/2-faktor-dalam-membangun-team-work?page=all#sectionall

“7 Cara Meningkatkan Semangat Tim” ,Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.studilmu.com/blogs/details/7-cara-meningkatkan-semangat-tim

“ASN Yang Kekinian dan Solutif” , Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-sidoarjo/baca-artikel/13431/ASN-Yang-Kekinian-dan-Solutif.html

Suriah, Darman. 2018. Aparatur Sipil Negara (Penyuluh) yang Berkarakter”, Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/aparatur-sipil-negara-penyuluh-yang-berkarakter

Leadership and Teamwork Building. Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.fastindotraining.com/leadership-and-teamwork-building/

“Membangun Team Work, Menghilangkan Ego Sektoral” ,Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/membangun-team-work-menghilangkan-ego-sektoral

“Membangun Tim Kerja yang Solid dengan Karyawan Baru”, Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://www.mitologiinspira.com/membangun-tim-kerja-yang-solid/

“Proses Kepemimpinan Dalam Membangun Integritas”. Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13745/Proses-Kepemimpinan-Dalam-Membangun-Integritas.html

“Servant Leadership: ASN sebagai pemimpin yang melayani masyarakat”. Artikel diambil dari internet pada 09 Juni 2021 melalui : https://pemimpin.id/servant-leadership-asn-sebagai-pemimpin-yang-melayani-masyarakat/

“Smart ASN, Miliki Attitude dan Berkarakter Baik”. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://news.prokal.co/read/news/6972-smart-asn-miliki-attitude-dan-berkarakter-baik

Tingkatkan Kualitas Pegawai Anda dengan Leadership Training!. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://www.jurnal.id/id/blog/tingkatkan-kualitas-pegawai-anda-dengan-leadership-training/

Mustafid, Hidayat. 2017. PENINGKATAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA MELALUI BUDAYA ORGANISASI. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : https://media.neliti.com/media/publications/publications/256445-peningkatan-kinerja-aparatur-sipil-negar-239261c9.pdf

Basri, Hasan. 2017. ANALISIS PENGEMBANGAN KARIR APARATUR SIPIL NEGARA BERDASARKAN MERIT SISTEM (STUDI PENELITIAN DI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH). Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/885/147005029.pdf?sequence=1

“Transformational leadership”. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://eprints.ums.ac.id/51696/3/Bab%20I.pdf

Rusdiana. 2020. “Kepemimpinan Pendidikan Islam”. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://digilib.uinsgd.ac.id/35104/

laporan penelitian ASN 2018. Artikel diambil dari internet pada 10 Juni 2021 melalui : http://eprints.undip.ac.id/76654/2/Laporan_Penelitian_ASN_2018.pdf

Natapriatna, Uus. 2014. “Kebiasaan Atasan Langsung sebagai Pembentuk Karakter Aparatur Sipil Negara”. Artikel diambil dari internet pada 11 Juni 2021 melalui : https://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_05-09.pdf

STRATEGI MEMBANGUN PEMIMPIN BERKARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI AGAM”. Artikel diambil dari internet pada 11 Juni 2021 melalui : https://pta.kemenag.go.id/?mdocs-file=13012

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...