manfaat membaca buku



15 Manfaat Membaca Buku dalam Kehidupan

Buku adalah jendela dunia, dan kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih tentang dunia yang belum kita tahu sebelumnya.  Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang-orang yang telah berusia lanjut.
Buku merupakan sumber berbagai informasi yang dapat membuka wawasan kita tentang berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun aspek-aspek kehidupan lainnya. Selain itu, dengan membaca, dapat membantu mengubah masa depan, serta dapat menambah kecerdasan akal dan pikiran kita.
Tanpa kita sadari, manfaat membaca buku dapat memberikan banyak inspirasi bagi kita. Namun sayangnya kegiatan membaca buku akhir-akhir ini telah banyak diabaikan berbagai kalangan dengan alasan kesibukan, maupun karena adanya media yang lebih praktis untuk mendapatkan informasi seperti televisi, radio, maupun media internet.
Berikut ini beberapa manfaat membaca buku yang bisa kita dapatkan selain mempercerdas otak. diantaranya:
1. Dapat Menstimulasi Mental
Otak merupakan salah satu organ tubuh yang memrlukan latihan agar tetap kuat dan sehat seperti organ tubuh yang lainnya. Dengan membaca buku dapat menjaga otak agar bisa tetap aktif sehingga dapat melakukan fungsinya secara baik dan benar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dengan membaca buku dapat merangsang mental bahkan dapat mencegah penyakit Alzheimer dan demensia.
2. Dapat Mengurangi Stress
Setelah seharian melakukan rutinitas harian yang melelahkan, tak jarang hal tersebut dapat memicu timbulnya stress. Dengan melakukan kegiatan membaca yang bisa dilakukan selama beberapa menit dapat membantu menekan perkembangan hormon stress seperti hormon kortisol. Dengan membaca dapat membuat pikiran lebih santai sehingga hal tersebut dapat membantu menurunkan tingkat stress hingga 67%.
Selain relaksasi, dengan membaca buku dapat membawa kedamaian batin serta ketenangan yang sangat besar. Membaca dapat menurunkan tekanan darah serta telah terbukti membantu orang yang menderita gangguan mood tertentu dan penyakit mental ringan. Inilah manfaat membaca buku yang banyak orang abaikan, banyak orang beanggapan bahwa membaca buku justru membuat otak terus bekerja dan menimbulkan stres, padahal manfaat membaca buku adalah mengurangi stres.
3. Menambah Wawasan dan Pengetahuan
Dengan membaca buku dapat mengisi kepala kita tentang berbagai macam informasi baru yang selama ini belum kita ketahui yang kemungkinan besar hal tersebut dapat berguna bagi kita nantinya. Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, maka kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup baik dimasa sekarang maupun di masa-masa yang akan datang.
Selain itu, ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat berharga yang tidak pernah dapat hilang meskipun kita kehilangan hal-hal lain didunia ini, seperti harta, benda, maupun yang lainnya. Cerita maupun ide-ide yang tertuang dalam sebuah buku yang kita baca dapat membantu untuk membuka jalan pikiran kita untuk lebih mengenal dunia lain, mendapatkan pemahama yang lebih dari sebelumnya.
4. Dapat Menambah Kosakata
Semakin banyak melakukan kegiatan membaca buku, maka akan semakin banyak kita mendapatkan penjelasan mengenai hal-hal yang belum kita ketahui, serta dapat menambah jumlah kosakata yang bisa kita gunakan dalam kehidupan keseharian kita. Hal ini tentu saja dapat membantu bagi kita untuk dapat mengartikulasikan, membantu menyampaikan pendapat dengan bahasa yang lugas, serta dapat menambah rasa percaya diri pada saat berbicara dengan orang lain.
5. Dapat Meningkatkan Kualitas Memori
Dengan membaca buku dapat memberikan andil untuk meningkatkan kualitas otak kita dalam proses mengingat, berbagai macam hal yang telah kita baca. Misalnya saja karakter, latar belakang, ambisi, sejarah, maupun berbagai macam unsur atau plot dari setiap alur cerita. Setiap memori dapat membantu untuk menempa jalur otak serta memperkuatnya. Selain itu juga dengan melakukan kegiatan membaca dapat menstabilkan suasana hati seseorang.
Dengan membaca buku dapat membantu latihan otak secara maksimal daripada hanya menonton televisi atau mendengarkan radio. Seorang presiden direktur dari riset Haskins Laboratories yang bernama Ken Pugh, PhD mengatakan bahwa kebiasaan membaca buku dapat memacu otak untuk berpikir dan berkonsentrasi.
6. Melatih Ketrampilan untuk Berfikir dan Menganalisa
Manfaat membaca buku dapat melatih otak untuk dapat berfikir lebih kritis maupun menganalisis adanya masalah yang tersaji dalam apa yang kita baca. Kita seperti mendapatkan akses atau jalan untuk dapat masuk ke dalam alur cerita dan membantu dalam penyelesaian cerita tersebut. Hal tersebut dapat membantu mengembangkan karakter kita di masa mendatang.
7. Dapat Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Pada saat membaca buku, kita dapat melatih otak untuk lebih fokus dan berkonsentrasi pada apa yang kita baca. Hal ini akan melatih kita untuk dapat juga lebih fokus dalam melakukan berbagai macam kegiatan atau rutinitas keseharian.
8. Melatih untuk Dapat Menulis Dengan Baik
Dengan bertambahnya kosakata yang kita miliki dari kegiatan membaca buku, otomatis dapat membantu kita untuk dapat membuat karya tulis sendiri dengan bahasa yang sebaik atau bahkan bisa lebih baik dari apa yang telah kita baca sebelumnya.
9. Dapat Memperluas Pemikiran Seseorang
Seseorang yang gemar membaca buku telah dilaporkan memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak atau kurang gemar membaca. Dengan kegiatan membaca buku, kita bisa berbagi pengalaman dengan orang lain tentang berbagai macam hal, yang nantinya bisa kita jadikan sebagai suatu bahan pertimbangan untuk dapat memutuskan sesuatu.
10. Dapat Meningkatkan Hubungan Sosial
Kegiatan gemar membaca buku ini juga mempengaruhi aspek kehidupan sosial manusia, dimana ia bisa lebih mengenal berbagai macam karakteristik, budaya, maupun kehidupan sosial suatu masyarakat. Sehingga apabila suatu saat ia berkunjung ke tempat tersebut, ia telah tahu bagaimana cara bersikap untuk menghormati adat serta kebudayaan mereka.
11. Dapat Membantu Mencegah Penurunan Fungsi Kognitif
Berdasarkan study yang dilakukan oleh Rush University Medical Center menyatakan bahwa Seseorang yang menghabiskan waktu mereka untuk melakukan kegiatan kreatif atau intelektual seperti membaca mengalami tingkat penurunan kognitif hingga 32% daripada mereka yang tidak membaca dikemudian harinya. Membaca buku dapat membuat otak bekerja lebih efisien yaitu dengan mengubah struktur neuropathologies yang berkaitan dengan usia.
12. Dapat Meningkatkan Empati Seseorang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh New York University mengatakan bahwa dengan membaca buku dapat meningkatkan kemampuan kita untuk lebih memahami perasaan orang lain. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hubungan yang lebih baik dengan orang-orang disekitar kita.
13. Dapat Mendorong Tujuan Hidup Seseorang
sponsored links
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University menyatakan bahwa dengan membaca buku dapat membantu seseorang untuk mendapatkan motivasi dalam mengatasi berbagai macam hambatan, sehingga nantinya dapat membantu dalam mencapai tujuan hidupnya. Pada saat seseorang dapat lebih mengidentifikasi karakter, pengalaman, serta berbagai macam peristiwa yang seolah-olah hal itu sedang terjadi pada mereka, maka akan semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk mengambil tindakan.
14. Dapat Membantu Kita untuk Terhubung Dengan Dunia Luar
Seorang psikolog dari University of Buffalo menyatakan bahwa ketika seseorang sedang membaca buku, hal tersebut dapat membantunya untuk mengidentifikasi karakter dalam buku yang ia baca. Ia akan mengalami jenis hubungan kehidupan nyata yang dapat meningkatkan rasa inklusi.  Dengan kata lain, membaca dapat meningkatkan persahabatan dengan dunia luar.
15. Dapat Lebih Berhemat
Dengan membaca buku akan membawa dampak pada segi perekonomian. Dimana dengan membaca buku dapat menghemat uang daripada harus bersusah payah mencari jasa penyedia informasi atau hiburan lainnya, misalnya bioskop.
Tips Membaca Buku Secara Efektif
  • Pilihlah waktu luang yang tepat untuk membaca buku, misalnya saja saat  malam hari menjelang tidur.
  • Pilih posisi yang nyaman pada saat membaca buku, misalnya dengan duduk di kursi. Selalu atur jarak antara mata dengan buku, yaitu sekitar 25 hingga 30 cm.
  • Menentukan tujuan membaca buku untuk mendapatkan hasil yang optimal. Seseorang yang membaca buku tanpa tujuan, sama saja dengan seorang pengembara yang tak tahu arah.
  • Sebelum membaca sebaiknya kita mengetahui gambaran besar tentang isi buku, hal tersebut akan mempermudah konsentrasi pada saat membaca.
  • Selalu fokus pada apa yang kita baca.
  • Menjadi pembaca yang aktif, dalam artian kita bisa melakukan dialog dengan buku. Misalnya saja kita bisa membuat berbagai pertanyaan yang nantinya akan kita temukan jawabannya di dalam buku yang kita baca.
  •  Menentukan teknik dalam membaca, misalnya saja kapan waktu yang tepat untuk membaca dengan cepat, lambat, dengan nada keras, maupun membaca dalam hati.
  • Mencatat hal-hal penting yang telah kita baca. Hal ini akan membantu kita untuk mengingat intisari dari buku yang telah kita baca.

jasa penukaran uang receh

 buat semua yang membutuhkan uang receh . .di sini'lah tempat untuk mendapatkan uang receh tersebut.
jika anda anda berminat silakan hubungi saya di no 0819-0246-5337(xl) atau 0896-6715-6441(treeee)
khusus daerah BREBES,TEGAL,SLAWI . . . .GRRRATISSSSSSS !!!!!





INISIASI 5 metode penelitian sosial 02




TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Saudara mahasiswa, minggu yang lalu kita sudah mendiskusikan tentang materi pengumpulan data. Kita juga sudah mengetahui bahwa salah satu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses pengumpulan data adalah melakukan validitas dan reabilitas. Pada minggu ini kita akan mencoba mendiskusikan materi tentang teknik pengumpulan data yang dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu  teknik pengumpulan data penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif.


Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut tentang bagaimana teknik pengumpulan data, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu perbedaan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu proses penelitian, yang mirip dengan pekerjaan detektif. Dari sebuah penelitian akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan. Dengan demikian biasanya data penelitian kualitatif, adalah data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.


Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang dilakukan secara sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta untuk mengukur hubungan-hubungan yang terjadi. Dengan demikian, proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan emperis dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Untuk memudahkan membedakan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif dapat Anda lihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif
Penelitian Kuantitatif

Desain tidak terinci, fleksibel, timbul "emergent" serta  berkembang sambil jalan antara lain mengenai tujuan, subjek, sampel, dan sumber data.
Desain terinci dan mantap.


Desain sebenarnya baru diketahui dengan jelas setelah penelitian
selesai (retrospektif).
Desain direncanakan sebelumnya pada tahapan persiapan (projektif)


Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, hipotesis lahir sewaktu penelitian dilakukan; hipotesis berupa "hunches", petunjuk yang bersifat sementara dan dapat berubah; hipotesis berupa pertanyaan yang mengarahkan pengumpulan data.
Mengemukakan hipotesis sebelumnya, yang akan diuji kebenarannya.


Hasil penelitian terbuka, tidak diketahui sebelumnya karena jumlah variabel penelitian tidak terbatas

Hipotesis menentukan hasil yang diharapkan; hasil telah diramalkan (apriori); hasil penelitian telah terkandung di dalam hipotesis, jumlah variabel terbatas
Desain fleksibel, langkah-langkah tidak dapat dipastikan sebelumnya dan hasil penelitian tidak dapat diketahui atau diramalkan sebelumnya
Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian serta hasil yang diharapkan


Analisis data dilakukan sejak mula penelitian dan dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, walaupun analisis akan lebih banyak pada tahap-tahap selanjutnya.
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul pada tahap akhir.
     Sumber : diadaftasi dari berbagai sumber

Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif

Dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif memliki sifat fleksibel. Fleksibel diartikan sebagai peneliti bisa saja memulai mengumpulkan data di lapangan terlebih dahulu, baru setelah itu peneliti menyusun proposal. Jika dalam penelitian kuantitatif instrumen penelitian (teknik pengumpul data) yang digunakan umumnya dalam bentuk kuesioner, tetapi di dalam penelitian kualitatif selalu mengandalkan pada peneliti sebagai instrumen penelitian, karena itu dalam pengumpulan data sebaiknya peneliti sendirilah yang harus turun ke lapangan.

Untuk dapat melakukan pengumpulan data dengan baik ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu; melakukan persiapan, menentukan site penelitian, menentukan strategi yang dilakukan, mendapatkan akses, membangun rapport, serta mengumpulkan data.

Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif

Terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, dan yang paling utama adalah  menggunakan teknik angket atau kuesioer. Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti melakukan pengumpulan data. Mutu instrumen akan menentukan mutu dari data yang dikumpulkan, sehingga hubungan instrumen dengan data adalah sebagai jantungnya penelitian yang saling terkait antara; latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis penelitian.
Terkait dengan validitas dan reabilitas yang sudah kita jelaskan minggu lalu, maka penyusunan pertanyaan yang akan diajukan di dalam instrumen penelitian juga harus diperhatikan oleh peneliti. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyusun operasionalisasi konsep dengan baik. Operasionalisasi konsep ini merupakan upaya peneliti untuk menjabarkan konsep ke dalam indikator yang sifatnya emperik, sehingga dengan berbekal pada operasionalisasi konsep peneliti bisa menyusun instrumen penelitian.


Langkah-langkah dalam menyusun instrumen penelitian
1.      menentukan konsep-konsep
2.      mengidentifikasi variabel
3.      menentukan kategori
4.      menjabarkan variabel menjadi sub-variabel (dimensi)
5.      mencari indikator/aspek setiap sub variabel
6.      merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen

Kita coba melihat operasionalisasi konsep dari tingkat kesejahteraan yang didefenisikan sebagai terpenuhinya kebutuhan sandang, panangan, dan papan.
Konsep
Variabel
Kategori
Dimensi
Indikator
No Pertanyaan
Kesejahteraan
Tingkat Kesejahteraan
·        Tinggi
·        Rendah
Pangan
-       makan tiga kali sehari
-       pola empat sehat lima sempurna
1,2,3,4



Sandang
-       Frekuensi membeli pakaian dalam sebulan
5



Papan
-       Status kepemilikan rumah
-       Tipe bangunan rumah
6, 7

Dengan dibuatnya operasionalisasi konsep tentang kesejahteraan, maka peneliti dengan mudah menyusun instrumen penelitian. Caranya, peneliti tinggal memindahkan indikator yang sudah dibuatnya menjadi pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Contoh instrumen yang bisa dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Berapa kali dalam sehari Anda mengkonsumsi makanan utama?
    1. 1 kali
    2. 2 kali
    3. 3 kali
    4. > 3 kali

2. Apakah dalam menu makanan utama setiap hari Anda mengonsumsi daging?
    1. Ya
    2. Tidak

3. Apakah dalam menu makana utama setiap hari Anda mengonsumsi nasi?
    1. Ya
    2. Tidak

4. pakah dalam menu makana utama setiap hari Anda mengonsumsi buah?
    1. Ya
    2. Tidak

5. Berapa kali Anda membeli pakaian baru dalam sebulan?
    1.  Tidak pernah
    2.  1 kali
    3.  2 kali
    4.  3 kali
    5.  > 3 kali

6. Apakah Anda sudah memiliki rumah?
    1. Ya
    2. Tidak

7. Bagaimana tipe bangunan rumah Anda?
    1. semi permanen
    2. permanen
   
Untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain:
1.        Jangan membuat pertanyaan yang double barelled, atau pertanyaan yang mengandung lebih dari satu pertanyaan
2.        Jangan membuat pertanyaan yang me-leading atau mengarahkan jawaban responden
3.        Jangan membuat pertanyaan yang kategori jawabannya tidak muttualy exclusive, atau kategori jawaban yang ada saling tumpang tindih
4.        Jangan membuat pertanyaan yang kategori jawabannya tidak exhaustive atau tidak tuntas.
Nah, sekarang, coba Anda buat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan 4 (empat) ketentuan yang ada di atas. Akan lebih baik jika Anda bisa membuat lebih dari satu contoh untuk masing-masing ketentuan tersebut.


yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...