1. Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi
atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi
jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat
dibutuhkan oleh konsumen. Just In Time (JIT) adalah suatu keseluruhan
filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan
baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas
dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan
mengurangi pemborosan.
Just In Time didasarkan pada konsep arus
produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses
produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya.
Konsep dasar
JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan
permintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan produk
yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan.
Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa,
syarat di atas dipenuhi dengan mengeluarkan berbagai jadwal produksi
pada semua proses, baik itu pada proses manufaktur suku cadang maupun
pada lini rakit akhir. Proses manufaktur suku cadang menghasilkan suku
cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan menggunakan sistem dorong,
artinya proses sebelumnya memasok suku cadang pada proses berikutnya
2. Persediaan dalam system just-in-time yaitu
Persediaan
JIT adalah untuk sistem persediaan yang dirancang guna mendapatkan
barang secara tepat waktu. Pada persediaan JIT mensyaratkan bahwa proses
atau orang yang membuat unit-unit rusak dapat dikirim untuk menunggu
pengerjaan ulang atau menjadi bahan sisa. Sistim JIT menghapus kebutuhan
akan persediaan karena tidak ada produksi sampai barang akan dijual.
Hal ini berarti bahwa perusahaan harus mempunyai pesanan terus menerus
agar dapat berproduksi Dalam system JIT menerapkan untuk membeli barang
hanya dalam kuantitas yang dibutuhkan saja. Untuk itu perusahaan harus
mengikat kontrak panjang kepada pemasok agar bersedia mengirimkan barang
yang kita pesan sesering mungkin. Hal ini agar tidak adanya persediaan
di gudang. Produksi JIT merupakan suatu sistem dimana tiap komponen
dalam jalur produksi menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam
langkah selanjutnya dalam jalur produksi. Perusahaan harus memproduksi
barang sesuai dengan jumlah pesanan agar tidak adanya persediaan.
3.
Pull system adalah aksi untuk melayani permintaan. pull system sebagai
suatu proses produksi yang mengalir dengan ekspektasi inventori sekecil
mungkin.
Push system adalah aksi untuk mengantisipasi kebutuhan, push
system dengan proses manajemen dalam upaya mengurangi risiko stock-out.
Perbedaan
pull system dan push system yaitu bahwa sistem manufaktur push
membutuhkan ketersediaan inventori untuk mendukung kelancaran proses
produksi, sedangkan sistem manufaktur pull menghendaki ketiadaan
inventori karena dipandang sebagai beban biaya.
4. Contoh dari
pull system dan push system adalah pada pull system, sebuah mesin
melakukan proses produksi hanya jika ada permintaan dari mesin yang akan
melakukan proses selanjutnya. Sebaliknya pada push system,sebuah mesin
melakukan proses produksi tanpa harus menunggu permintaan dari mesin
yang akan melakukan proses berikutnya
5. Pengertian Kanban :
Kanban
dalam bahasa jepang berarti “Visual record or signal”. Sistem produksi
JIT menggunakan aliran informasi berupa kanban yang berbentuk kartu atau
peralatan lainnya seperti bendera,lampu dan lain-lain. Sistem kanban
adalah suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan
“produksi produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu
yang diperlukan” dalam tiap proses manufakturing dan juga diantara
perusahaan. Menurut Taiichi Ohno, Kanban adalah suatu alat untuk
mengendalikan produksi”, yang digunakan dalam mengendalikan
aliran-aliran material melalui sistem produksi JIT dengan menggunakan
kartu-kartu untuk memerintahkan suatu work center memindahkan dan
menghasilkan material atau komponen tertentu.
Fungsi Kanban :
Kanban dalam sistem produksi Just In Time (JIT) mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Memberikan informasi pengambilan dan pengangkatan
b) Memberikan informasi produksi
c) Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada barang
d) Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat cacat.
e) Mengungkap masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian persediaan.
f) Pengendalian visual (visual control)
g) Perbaikan proses dan operasi manual.
h) Alat untuk melakukan improvement.
Aturan – aturan Kanban :
Peraturan 1
Proses
berikutnya harus menarik (mengambil) produk yang diperlukan dari proses
sebelumnya dalam jumlah yang diperlukan dan pada saat yang diperlukan
(sesuai dengan yang tercantum dalam kanban).
Syarat penting untuk
peraturan pertama ini adalah pelancaran produksi yaitu produksi harian
yang ditingkatkan dan jumlah lot 1 unit, diperlukan untuk dapat ditarik
dengan lancar dari proses sebelumnya. Sub peraturan yang harus dipenuhi
antara lain:
1. Setiap pengambilan tanpa kanban harus dilarang
2. Setiap pengambilan yang lebih besar dari jumlah kanban harus dilarang
3. Kanban yang harus ditampilkan pada produk fisik.
Peraturan 2
Produk yang rusak tidak boleh diteruskan ke proses berikutnya.
Jika
suatu produk rusak ditemukan oleh proses berikutnya, maka proses
berikut ini akan menghentikan lininya, karena tidak memiliki persediaan,
dan akan mengirim kembali produk yang rusak ini kepada proses
sebelumnya
Peraturan 3
Jumlah kanban harus sekecil mungkin.
Mengingat
jumlah kanban menyatakan persediaan maksimum suatu suku cadang, maka
jumlah ini harus dijaga sekecil mungkin. Toyota menganggap tambahan
tingkat persediaan sebagai asal mula semua jenis pemborosan.
Peraturan 4
1.
Sistem kanban harus dipergunakan untuk menyesuaikan dengan fluktuasi
permintaan yang kecil saja (penyetelan produksi dengan kanban).
Penyetelan produksi dengan kanban, mempunyai arti sebagai
berikut:Keadaan dimana tidak ada perubahan beban produksi seluruhnya
dalam sehari, tetapi hanya perubahan jenis, tanggal penyerahan, dan
jumlahnya. Dalam hubungan ini, sistem kanban dapat dianggap sebagai alat
yang paling ekonomis untuk suatu sistem informasi.
2. Keadaan dimana
ada perubahan jangka pendek dalam beban produksi sehari-hari, meskipun
jumlah bulanan tetap sama. Untuk keadaan ini frekuensi gerakan kanban
akan ditingkatkan atau dikurangi. Keadaan dimana ada perubahan
permintaan musiman atau perubahan permintaan bulanan di luar beban yang
sudah ditentukan. Untuk keadaan ini jumlah kanban harus ditambahi atau
dikurangi, dan pada waktu bersamaan semua lini produksi harus diatur
kembali.
sumber :
http://tonymisye.blogspot.com/2011/04/definisi-dan-konsep-dasar-dari-just-in.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
yang terbaik
No whatsapp jasa karya ilmiah Universitas Terbuka
Untuk no whatsapp nya ganti di 085293796340 Untuk testimoni ada di galeri. Untuk yg lain2 gak tak post krna sdh mulai di rame pembahasan ter...
-
12 Peninggalan Sejarah Paling Misterius di Dunia Hal misterius selalu menggugah keingin-tahuan manusia dengan rasa penasarannya (curios...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar