Pengaruh Faktor
Faktor Fundamental Terhadap Nilai Return Saham PT Medikaloka Hermina (HEAL)
UPBJJ UT JAKARTA
S1 EKONOMI
MANAGEMEN
Abstrak
Di
Indonesia Investasi saham memiliki peminat yang cukup banyak, dengan membeli
saham perusahaan maka pemilik saham mempunyai hak atas sebagian kekayaan
perusahaan dan mengharapkan imbalan atas investasi berupa return. Faktor
internal yang mempengaruhi return adalah Debt to
Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Price
to Book Value (PBV) dan ukuran perusahaan. Faktor eksternal yang
mempengaruhi return adalah tingkat suku bunga SBI.
Sepertihalnya
PT Medikaloka Hermina (HEAL),
perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan juga merupakan objek investasi
yang menjajikan bagi para investor, terlebih Rumah Sakit Hermina termasuk Rumah
sakit terbesar no dua di Indonesia yang mempunyai nilai return saham cukup tinggi. Pada dasarnya nilai return dari setiap sekuritas berbeda
satu sama lainnya. Tidak semua sekuritas akan memberikan return yang sama bagi para investor. Return dari suatu sekuritas
ditentukan oleh banyak hal seperti kinerja perusahaan dan strategi perusahaan
mengelola laba yang dimiliki. Perusahaan dianggap gagal keuangannya jika perusahaan
tersebut tidak mampu membayar kewajibannya pada waktu jatuh tempo meskipun
total aktiva melebihi total kewajibannya pada saat waktu jatuh tempo.
Kata
Kunci : Faktor Fundamental, Sekuritas, Harga Saham, Return, HEAL.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Banyak
orang sukses dalam berinvestasi pada portofolio saham, tapi tidak sedikit juga
yang menderita rugi karena sewaktu melakukan jual beli saham tidak
memperhatikan sejumlah faktor penyebab naik turunnya harga saham. Pada
hakekatnya, harga saham sifatnya fluktuatif, bisa naik dan bisa juga turun,
sama halnya dengan harga barang atau komoditas di pasar. Bagi sebagian orang,
pergerakan harga saham yang fluktuatif justru merupakan seni dalam berdagang
karena di sanalah terdapat potensi capital gain (keuntungan dari jual beli
saham). Sebaliknya, apabila pasar statis tidak menarik minat investor,
khususnya investor jangka pendek (trader). Investor akan senang jika melihat
pergerakan harga saham yang dibelinya menunjukkan tren naik, yang ditunjukkan
dengan warna hijau. Demikian juga sebaliknya, apabila sahamnya berwarna merah
berarti harganya turun. Dalam teori ekonomi, naik turunnya harga saham
merupakan sesuatu hal yang lumrah, karena hal itu digerakkan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan. Jika permintaan tinggi maka harga akan naik,
sebaliknya jika penawaran tinggi harga akan turun.
Mengutip
dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), beberapa faktor yang mempengaruhi naik
turunnya harga saham suatu perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang
timbul dari dalam perusahaan. Sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar perusahaan.
Faktor Eksternal
1) Kondisi
Fundamental Ekonomi Makro. Faktor ini memiliki dampak langsung terhadap naik
turunnya harga saham, seperti:
a) Naik
atau turunnya suku bunga yang diakibatkan oleh kebijakan Bank Sentral Amerika
(Federal Reserve).
b) Naik
turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan nilai ekspor impor yang
berakibat langsung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
c) Tingkat
inflasi juga termasuk dalam salah satu faktor kondisi ekonomi makro.
d) Pengangguran
tinggi yang diakibatkan faktor keamanan dan goncangan politik juga berpengaruh
secara langsung terhadap naik turunnya harga saham. Selain itu, hubungan antara
tingkat suku bunga perbankan dan pergerakan harga saham sangat jelas. Ketika
suku bunga perbankan melejit, harga saham cenderung turun.
Hal
ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan. Pertama, ketika suku bunga
perbankan naik, investor cenderung mengalihkan investasinya ke instrumen
perbankan, seperti deposito, karena dianggap lebih menguntungkan. Kedua, bagi
perusahaan, mereka cenderung meminimalisasi kerugian akibat peningkatan beban
biaya. Hal itu disebabkan sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada
perbankan.
2) Fluktuasi
Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing Fluktuasi kurs mata uang bisa berdampak
positif atau negatif bagi perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing.
Importir atau perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing akan
dirugikan akibat melemahnya rupiah, sebab beban biaya operasional otomatis
naik. Hal ini berpengaruh terhadap penurunan harga saham. Contoh : melemahnya
kurs rupiah terhadap dolar AS seringkali melemahkan harga saham dan pada akhirnya
mendorong penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
3) Kebijakan
Pemerintah Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi harga saham meskipun
kebijakan itu masih dalam tahap wacana dan belum terealisasi. Banyak contoh
dari kebijakan pemerintah yang menimbulkan volatilitas harga saham, seperti
kebijakan ekspor-impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan Penanaman
Modal Asing (PMA).
4) Faktor
Panik Berita-berita tertentu dapat memicu kepanikan yang seringkali mendorong
investor untuk melepas (menjual) sahamnya. Hal itu menyebabkan tekanan jual
sehingga harga saham akan turun. Dalam fenomena panic selling, para investor
ingin melepas sahamnya tanpa peduli harganya, karena harganya makin jatug.
Tindakan ini lebih dipicu oleh emosi dan ketakutan, bukan berdasarkan analisis
yang rasional. Hindari menjual saham karena terbawa kepanikan. Analisis
terlebih dahulu saham yang ingin dujual, apakah secara fundamental saham tersebut
masih layak dipegang.
5) Faktor
Manipulasi Pasar Penyebab naik turunnya harga saham bisa juga disebabkan karena
manipulasi pasar. Manipulasi pasar biasanya dilakukan investor-investor
berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa untuk
memanipulasi kondisi tertentu dengan menurunkan atau meningkatkan harga saham.
Hal ini sering disebut dengan istilah rumor. Namun, penyebab oleh faktor ini
biasanya tidak akan bertahan lama. Fundamental perusahaan yang tercermin pada
laporan keuangan yang akan mengambil kendali terhadap tren harga sahamnya.
Faktor Internal
1) Faktor
Fundamental Perusahaan Saham dari perusahaan yang memiliki fundamental baik
akan menyebabkan tren harga sahamnya naik. Sebaliknya, saham dari perusahaan
yang berfundamental buruk akan menyebabkan tren harga sahamnya turun.
2) Aksi
Korporasi Perusahaan Aksi korporasi seperti kebijakan perusahaan yang diambil
jajaran manajemen akan berdampak dan dapat mengubah hal-hal yang sifatnya
fundamental dalam perusahaan. Contoh, aksi akuisisi, merger, right issue, atau
divestasi.
3) Proyeksi
Kinerja Perusahaan pada Masa Mendatang Performa atau kinerja perusahaan
dijadikan acuan bagi investor maupun analis fundamental dalam mengkaji saham
perusahaan. Beberapa faktor yang menjadi sorotan adalah tingkat dividen tunai,
tingkat rasio utang, rasio nilai buku/price to book value (PBV), earnings per
share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan. Perusahaan yang menawarkan
dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena
bisa memberikan imbal hasil yang bagus. Dalam praktiknya, DPR berdampak pada
harga saham. Selain itu, EPS juga turut andil terhadap perubahan harga saham.
EPS yang tinggi mendorong para investor untuk membeli saham tersebut yang
menyebabkan harga saham semakin tinggi. Tingkat PBV juga memberikan efek
signifikan terhadap harga saham. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang
yang tinggi biasanya adalah perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan
tersebut biasanya akan gencar mencari pendanaan. Meskipun demikian, perusahaan
seperti ini biasanya diminati banyak investor. Sebab, jika hasil analisisnya
bagus, saham tersebut akan memberikan imbal hasil tinggi (high return) karena
ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa meningkat. Masyarakat tetap harus
berhati-hati dalam memilih investasi, pastikan investasi Anda legal dan berada
di bawah pengawasan OJK. Ketika berinvestasi di pasar modal, lakukan analisis
yang mendalam, jangan mengambil keputusan karena terbawa emosi dan terpengaruh
opini orang lain.
Dari
banyaknya faktor tersebut diatas penulis ingin membahasnya lebih dalam tentang
pengaruhnya terhadap nilai saham dan nilai return sekuritas yang dimiliki
perusahaan penyedia jasa kesehatan terbesar di Indonesia dengan menarik judul “Pengaruh
Faktor Faktor Fundamental Terhadap Nilai Return Saham PT. Medikaloka Hermina (HEAL)”.
B.
Rumusan
Masalah
1) Apa
itu PT. Medikaloka Hermina (HEAL) ?
2) Apa
itu Saham dan nilai Return Saham ?
3) Faktor
apa saja yang mempengaruhi nilai return saham HEAL ?
C.
Tujuan
Penulisan
1) Untuk
mengetahui sejarah PT. Medikaloka Hermina (HEAL).
2) Untuk
mengetahui pengertian Saham dan nilai Return Saham.
3) Untuk
mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi nilai return suatu sekuritas.
D.
Manfaat
Penulisan
1) Bagi
Penulis, menambah wawasan tentang faktor yang mempengaruhi nilai saham dan
nilai return saham.
2) Bagi
Pembaca, untuk mengetahui cara menganalisa saham perusahaan mana saja yang akan
menguntungkan jika kita berniat untuk berinvestasi saham.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Hermina Group
Rumah Sakit Hermina atau yang
lebih akrab dikenal dengan sebutan RSIA Hermina (Rumah Sakit Ibu dan Anak
Hermina) ini merupakan sebuah rumah sakit swasta yang khusus menangani semua
hal yang berhubungan dengan kesehatan Ibu dan anak. Rumah sakit ini berdiri
pada tahun 1967 yang diprakarsai oleh seorang Ibu bernama Hermina Sulaiman.
Sebagai kepedulian Ibu Hermina terhadap kesehatan Ibu dan anak, Beliau
mendirikan Rumah Sakit Bersalin Jatinegara yang merupakan cikal bakal dari RSIA
Hermina ini. Rumah Bersalin Jatinegara awalnya memberikan pelayanan 7 kamar.
Namun, di tahun 1970, seorang Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dr.
Budiono Wibowo, mengembangkan pelayanannya menjadi 13 kamar dan mengganti Rumah
Bersalin Jatinegara menjadi Rumah Bersalin Hermina.
Logo Rumah Sakit Hermina Group
Rumah Bersalin Hermina pertama
ini terletak di Jalan Jatinegara Barat No. 126 Jakarta Timur. Sebagai bentuk
kepedulian para prakarsa Rumah Bersalin Hermina ini terhadap angka kematian Ibu
dan Bayi di Indonesia yang semakin banyak, akhirnya didirkanlah yayasan
Hermina. Yayansan Hermina ini kemudian mengajukan ijin untuk mendirikan Rumah
Bersalin Hermina pada tanggal 25 April 1985. Tanggal tersebut merupakan tanggal
resmi berdirinya Rumah Bersalin Hermina. Dalam upaya untuk memberikan kemudahan
pelayanan pada masyarakat luas, maka didirikanlah cabang-cabang RSIA Hermina
yang tersebar di daerah Indonesia.
B.
Nilai Saham dan
Nilai Return Saham
Saham adalah satuan nilai atau
pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian
kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual'
kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.
Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan
obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar
sekunder (secondary market).
Saham dibagi menjadi 2 kategori
utama : Saham biasa dan Saham preferen.
Saham Biasa (common
stock). Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang
memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai
aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk
menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban
menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa Mewakili klaim
kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Orang yang
memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola
perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil
saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin
besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
Pemegang saham
biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut,
kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi
pada saham tersebut. Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama sebagai berikut:
a)
Hak suara pemegang
saham, dapat memillih dewan komisaris.
b)
Hak didahulukan, bila
organisasi penerbit menerbitkan saham baru.
c)
Tanggung jawab
terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.
Saham Preferen (Preferred
Stock). Saham preferen adalah
saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham
biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga
memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam
pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk
membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
Saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara
obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti
bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang
dikehendaki investor. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas
laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham,
dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan
saham biasa.
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut :
a)
Memiliki berbagai
tingkat, yang dapat diterbitkan dengan karakteristik berbeda.
b)
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
saham biasa dalam hal pembagian dividen.
c)
dividen kumulatif,
bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada
periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa.
d)
Konvertibilitas, dapat
ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan
organisasi penerbit terbentuk.
Saham bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat
dikelompokkan menjadi 5 jenis:
a)
BlueChip Stocks
Saham biasa dari
suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) dalam
industri sejenismya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam
membayar dividen.
b)
Income Stocks
Saham dari suatu
emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham seperti ini biasanya mampu
menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen
tunai dan tidak suka menekan laba serta tidak mementingkan potensi.
c)
Growth Stocks
Terdiri dari well-known dan lesser-known
(Well – Known) adalah Saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan
pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis
yang mempunyai reputasi tinggi. (Lesser – Known) adalah Saham dari
emiten yang tidak sebagai pemimpin dalam industri, namun memiliki
ciri growth stock.
d)
Speculative Stock
Saham dari suatu
perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan setiap
tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
walaupun belum pasti.
e)
Counter Cyclical Stockss
Saham yang tidak
terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya
mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam
memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Nilai Saham
Ada tiga jenis
penilaian saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan
nilai intrinsik (intrinsik value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut
pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham
dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Ketiga konsep ini
merupak hal yang penting, karena dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham
mana yang bertumbuh (growth) dan yang murah (undervalued). Dengan mengetahui
nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan perusahaan dapat diketahui. Pertumbuhan
perusahaan menunjukkan investment opportunity set (IOS) atau set kesempatan
investasi dimasa datang.
Nilai Buku (Book Value) Untuk menghitung
nilai buku suatu saham, beberap nilai yang berhubungan dengannya perlu
diketahui. Nilai-nilai ini adalah nilai nominal (par value), agio saham
(additional paid in capital atau in excess of par value), niali modal yang
disetor (paid in capital) dan laba yang ditahan (retained earnings).
Nliai Pasar (Merket Value) merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan
penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder.
Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi,
sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu
perusahaan.
Nilai Intrinsik atau
Nilai seharusnya disebutkan juga denga nilai fundamental fundamental value).
Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sbenarnya dari
saham adalah analisis sekuritas fundamental (fundamental security analysis)
atau analisis perusahaan (companya analysis) dan analisis teknis (technical
analysis). Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang
berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen yang dibayar,
penjualan dan lain sebagainya), sedang analisis teknis menggunakan data pasar
dari saham (misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai
dari saham.
Return Saham
Return merupakan
hasil yang diperoleh dari investasi, return dapat berupa return realisasi yang
sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan
terjadi masa mendatang (Jogiyanto, 2008). Return saham adalah sejumlah tingkat
keuntungan yang diharapkan oleh investor melalui harga yang telah
diinvestasikan melalui saham. Pengertian return saham pada penelitian ini sama
dengan capital gain, karena belum ada pembagian dividen. Capital gain (loss)
merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode
yang lalu. Jika harga saham invetasi sekarang lebih tinggi dari harga saham
investasi periode lalu ini berarti terjadi keuntungan modal (capital gain),
sebaliknya terjadi kerugian modal (capital loss) (Jogiyanto, 2008).
C.
Faktor Fundamental yang mempengaruhi nilai return saham
HEAL.
Salah
satu faktor yang sangat diperhatikan oleh investor dalam memilih saham adalah kinerja keuangan
perusahaan. Dengan demikian, dari sudut pandang investor, kinerja keuangan yang baik pada suatu perusahaan
akan menawarkan tingkat return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan lain yang memiliki kinerja keuangan yang lebih buruk. Seperti telah diuraikan bahwa untuk mendapatkan
keuntungan (capital gain) adalah membeli saham ketika harga akan
naik lalu menjualnya ketika harganya akan turun, ada beberapa faktor yang harus
disadari oleh setiap investor yang mempengaruhi return saham.
Ada faktor yang
bersifat fundamental ada juga yang bersifat makro seperti tingkat suku
bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi
sosial dan politik, keamanan, dan faktor lainnya. Faktor Fundamental
adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri.
Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan
harga saham. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka
semakin besar merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan.
Selain itu keadaan emiten akan menjadi tolak ukur seberapa besar risiko yang
bakal di tanggung oleh investor (Arifin, 2002).
Analisis
fundamental memperkirakan harga saham dengan mengestimasikan faktor-faktor fundamental yang
diperkirakan mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang, tentu saja menggunakan data keuangan perusahaan (Jogiyanto, 2008).
Analisis faktor-faktor fundamental biasanya dilakukan dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan. yaitu :
a)
Price Earning
Ratio (PER) Untuk menilai murah atau
mahal sebuah saham biasanya digunakan analisis rasio Price Earning
Ratio (PER) (Arifin, 2002). PER menggambarkan
apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
b)
Debt to Equity
Ratio (DER) adalah rasio untuk
melihat seberapa besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya dengan
modal yang mereka miliki (Arifin, 2002). Rasio ini sering disebut
dengan istilah Rasio Leverage, menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan, dengan demikian dapat dilihat struktur risiko tidak
tertagihnya hutang.
c)
Return on Equity
(ROE), rasio ini menunjukkan berapa persen
diperoleh laba bersih bila di ukur dari modal pemilik, semakin besar ROE semakin
bagus (Harahap, 2002).
d)
Book Value (BV) atau nilai buku pada dasarnya nilai riil suatu saham nilai
buku suatu perusahaan dapat diperoleh dengan cara membagi seluruh modal sendiri
perusahaan dengan semua saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh (Siamat,
2005). Pemilihan faktor-faktor tesebut
sebagai faktor fundamental didasarkan pada pemikiran bahwa faktor-faktor
fundamental tersebut yang mempengaruhi return saham para
pemodal atas investasinya.
PENUTUP
Kesimpulan dan
Saran
Saham merupakan surat berharga keuangan yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan sebagai salah salah satu alat untuk
meningkatkan modal panjang. Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan
dan mereka menerima sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka
atas saham-saham yang dicatat dalam daftar pemegang saham perusahaan. Para
pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan
secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh oleh
perusahaan dalam bentuk deviden.
Analisis fundamental adalah teknik-teknik
yang mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara:
Mengestimasi nilai-nilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di
masa yang akan datang. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut hingga
diperoleh taksiran harga saham. Untuk kondisi saham
HEAL sendiri cukup fluktuatif, terlebih perusahaan ini termasuk perusahaan yang
bergerak di bidang kesehatan yang dalam menjalankan bisnisnya sangat bergantung
terhadap kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri.
Investor yang
rasional perlu menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi return saham.
Menurut penulis analisis tersebut terbagi menjadi dua, yakni analisis teknikal
dan analisis fundamental. Pada prosesnya, analisis teknikal memerlukan data
historis volume penjualan dan harga saham. Analisis fundamental bertujuan untuk
mengetahui nilai intrinsik saham. Analisis
ekonomi memberikan jawaban bagi investor beberapa negara atau dalam negeri yang
akan dipilih untuk berinvestasi. Analisis industri bertujuan untuk membantu
investor menentukan industri apa saja yang menguntungkan dan berprospek baik.
Analisis perusahaan bertujuan untuk membantu investor menentukan
perusahaan apa saja dalam suatu industri terpilih yang berprospek baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Irawan, Adi. 2012. “Analisis
Pengaruh Faktor Fundamental”,Artikel diambil dari internet pada 07 Februari 2020 melalui : https://www.academia.edu/4789656/Analisis_Pengaruh_Faktor_Fundamental
“ANALISIS
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA TBK” ,Artikel diambil dari internet pada 07 Februari 2020 melalui : https://www.academia.edu/31915457/ANALISIS_PENGARUH_FAKTOR_FUNDAMENTAL_TERHADAP_HARGA_SAHAM_PT._UNILEVER_INDONESIA_TBK
“Analisis
Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 -
2015)” , Artikel diambil dari internet pada 07 Februari 2020 melalui https://www.researchgate.net/publication/333824043_Analisis_Pengaruh_FaktorFaktor_Fundamental_Terhadap_Harga_Saham_Studi_Empiris_Pada_Perusahaan_Manufaktur_Yang_Terdaftar_di_Bursa_Efek_Indonesia_Periode_2012_-_2015
“SAHAM DAN
NILAI SAHAM”, Artikel
diambil dari internet pada 07
Februari 2020 melalui : http://roejha.blogspot.com/2015/05/saham-dan-nilai-saham.html
“Analisis
fundamental”. Artikel
diambil dari internet pada 08
Februari 2020 melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_fundamental
“Sejarah
Hermina Hospital Group” ,Artikel diambil dari
internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://www.herminahospitalgroup.com/home/sejarah
Hidayat. 2018. “PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN
SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2005-2014)”, Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/manajemendewantara/article/view/3154/0
Vanida, Laurensia. 2013.
“Pengaruh
Faktor-Faktor Fundamental terhadap Return Saham”.
Artikel diambil dari internet pada 08
Februari 2020 melalui : https://www.neliti.com/id/publications/248532/pengaruh-faktor-faktor-fundamental-terhadap-return-saham
“PENGARUH
FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM INDEKS KOMPAS 100”. Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/18071
“Pengertian
PER (Price to Earning Ratio atau Rasio Harga terhadap Pendapatan) dan Rumus PER”. Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-per-price-earning-ratio-rasio-harga-terhadap-pendapatan-rumus-per/
“Pengertian
Saham”. Artikel
diambil dari internet pada 08
Februari 2020 melalui : http://www.bisnisinvestasisaham.com/investasi-saham/pengertian-saham/
“Penyebab
Naik dan Turunnya Harga Saham”. Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://investor.id/investory/penyebab-naik-dan-turunnya-harga-saham
“PT.
MEDIKALOKA HERMINA TBK [HEAL]”. Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://www.idnfinancials.com/id/heal/pt-medikaloka-hermina-tbk
“Saham”. Artikel diambil dari
internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Saham
Fimela. 2018. “Sejarah
Rumah Sakit Hermina”. Artikel
diambil dari internet pada 08
Februari 2020 melalui : https://www.fimela.com/parenting/read/3842265/sejarah-rumah-sakit-hermina
Devaki, Alfatur. 2017. “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA”. Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/benefita/article/download/2004/789
Aulianisa, Fitri. 2010.
“PENGARUH
FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKOSISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM DI PASARMODAL
SYARIAH (STUDI EMPIRIS JII DI BEI TAHUN 2007-2010)”. Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : https://media.neliti.com/media/publications/26075-ID-pengaruh-faktor-fundamental-dan-risiko-sistematik-terhadap-harga-saham-di-pasar.pdf
Arif, Wildan. 2016. “ANALISIS
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN
REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA”. Artikel diambil dari internet pada 08 Februari 2020 melalui : http://eprints.uny.ac.id/41328/1/WildanArifHermawan_10408144029.pdf