KARYA ILMIAH UNIVIESITAS TERBUKA JURUSAN S1 MANAJEMEN LOLOS PLAGIASI

 

DIGITAL MARKETING SOLUSI CERDAS MANAJEMEN PEMASARAN DISAAT MASA PANDEMI COVID 19 (Pinus Stationery Perusahaan Penyedia Jasa Prining dan Penyewaan Mesin Foto Copy)

 

Disusun oleh ;

xxxxxxx

xxxxxxxxxx

UPBJJ UT xxxxxxxxxxxxxxxxx

S1 MANAJEMEN

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx@gmail.com

 

 

Abstrak

Dampak pandemi virus corona (Covid-19) sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi. Dalam waktu yang cukup singkat, pola pemasaran juga dipaksa umtuk berubah terlebih ketika diberlakukan social distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemasar harus putar otak untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen, sebagai strategi brand bertahan di tengah pandemi virus corona. Para pelaku bisnis mengoptimalkan pemasaran online dan digital branding sebagai sarana komunikasi dengan target konsumennya. Dampak dari bencana wabah virus corona memukul banyak sektor bisnis di Indonesia. Beberapa sektor bisnis yang berpotensi mengalami penurunan penjualan ialah bioskop, bengkel, restoran, salon, spa, properti, mice, tour & travel, hotel, transportasi, penerbangan, mal, fashion, dan beberapa sektor bisnis lainnya. Meski begitu, ada beberapa sektor bisnis yang berpotensi stabil dan mengalami kenaikan seperti produk kesehatan yang dibutuhkan saat pandemi, e-commerce, minimarket, toko sembako, apotek, toko jamu, provider internet, jasa penyedia video conference, aplikasi belajar dari rumah, dan lainnya. Untuk tetap dapat bertahan di tengah pandemi ini, para pelaku brand harus bisa menyiasatinya. Mulai dari fokus ke pemasaran digital melalui website yang dijadikan e-commerce, social media, search engine, penjualan melalui marketplace, dan membentuk tim reseller untuk menjual produknya.

 

Kata Kunci : Digital Marketing, Manajemen Pemasaran, Jasa Prining, Penyewaan Mesin Foto copy.

 

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Pemasaran adalah salah satu hal yang penting dalam suatu bisnis, sistem pemasaran yang baik merupakan suatu cara agar produk tetap bisa bertahan/hidup di pasaran. Pemasaran tidak hanya sekedar pengembangan produk yang baik dan penetapan harga yang menarik. Kendala yang dihadapi adalah pada efisiensi anggaran untuk media komunikasi pemasaran. Teknologi informasi khususnya digital marketing sangat mempengaruhi dunia usaha atau dunia bisnis sekarang ini, bahkan pemanfaatan pemasaran berbasis digital sebagai trend setter di era modern ini. Digital Marketing merupakan suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Digital Marketing modern memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran.

Dunia Usaha dan bisnis merupakan pelaku ekonomi terbesar dalam meningkatkan perekonomian di negara manapun termasuk di Indonesia. Salah satu kunci keberhasilan dunia usaha adalah tersedianya pasar yang jelas bagi produk mereka. Maka dari itu teknologi sangatlah perperan penting di era modern seperti saat ini. Salah satu gagasan di era modern ini yaitu pemasaran melalui digital marketing dimana para pengusaha ataupun perusahaan dapat memasarkan produknya ke khalayak luas, mempromosikan produk, melalukan transaksi usaha dll. serta melakukan komunikasi bisnis lainnya secara menyeluruh, dalam rangka memperluas jaringan usahanya, serta dipercaya memiliki efisiensi anggaran yang cukup hemat.

Dalam masa pandemi virus corona ini, pemasar harus cepat beradaptasi seiring dengan diberlakukannya social distancing. Karena sudah pasti sangat memengaruhi perubahan besar dalam tren perilaku konsumen dalam berbelanja. Pemerintah sendiri telah menetapkan masa bencana darurat Covid-19 hingga akhir tahun 2020 mendatang. Tentunya, para pemasar perlu menyikapinya dengan membuat strategi yang tepat, baik saat masa pandemi berlangsung maupun setelah pandemi berakhir. Produk elektronik misalnya. Mereka dapat membuka layanan belanja dari rumah. Begitu juga bisnis ritel dapat membuka layanan pesan delivery untuk dioptimalkan. Bahkan, ada perusahaan kosmetik yang meluncurkan produk hand sanitizer dan langsung dipasarkan secara nasional melalui jaringan ritel modern dan marketplace.

Kalau pemain kuliner saat ini mulai beralih membuat produk ready to eat, ready to cook, dan ready to drink serta frozen food yang dipasarkan melalui konsep pesan antar, konsep reseller, dan penjualan melalui marketplace. Sementara untuk bisnis pendidikan, kini telah membuat layanan belajar dari rumah. Siswa diberi akses untuk belajar dari rumah melalui aplikasi yang memudahkan siswa dalam belajar. Begitu juga dengan bisnis bengkel yang kini mulai mengembangkan layanan bengkel di rumah. Untuk bisnis training, kini bisa langsung beradaptasi dengan membuat pelatihan atau webinar yang bisa diakses melalui aplikasi video conference. Beberapa brand hotel kini juga telah mengubah fasilitas kamar hotel sebagai tempat istirahat bagi para tenaga medis dan lain sebagainya.

Di tengah pandemi ini, tentunya para pelaku brand harus bijak dalam mengalokasikan dana campaign-nya. Kreativitas saat branding itu mutlak harus dilakukan, terlebih di saat work from home seperti ini. Kegiatan branding yang dilakukan juga beragam, mulai dari kegiatan CSR terkait pandemik virus corona, campaign belanja dari rumah, branding melalui media online, media sosial, website official, membuat online festival dengan memberikan diskon khusus, dan lainnya. Untuk menyukseskan program pemasaran di masa corona ini, principal wajib melakukan koordinasi secara intens dengan distributor, agen dan jaringan penjualan ritelnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai target yang diharapkan. Oleh karen itu penulis sangat tertarik untuk membahasnya lebih dalam lagi tentang peran digital marketing dalam kelangsungan perusahaan penyedia jasa percetakan dan alat elektronik di masa pandemi dengan menarik judul DIGITAL MARKETING SOLUSI CERDAS MANAJEMEN PEMASARAN DISAAT MASA PANDEMI COVID 19 (Pinus Stationery Perusahaan Penyedia Jasa Prining dan Penyewaan Mesin Foto Copy)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     Rumusan Masalah

Dalam karya ilmiah ini penulis ingin menjelaskan beberapa hal di antaranya ;

1)      Apa itu strategi pemasaran dan Digital Marketing ?

2)      Apa kendala yang dihadapi oleh Pinus Stationery dalam melakukan pemasaran produk ?

3)      Apa yang dibutuhkan oleh perusahaan Pinus Stationery di masa Pandemi Covid 19 ?

C.     Tujuan Penulisan

Dalam karya ilmiah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu ;

1)      Untuk mengetahui apa itu Digital Marketing dan pentingnya pemasaran secara Digital di masa Pademi Covid 19 seperti ini.

2)      Untuk mengetahui kendala yang dihadapi perusahaan Pinus Stationery dalam melakukan aktifitas pemasaran produk.

3)      Untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh perusahaan penyedia jasa percetakan dan penyewaan mesih Foto Copy di masa Pandemi Covid 19.

D.     Manfaat Penulisan

1)      Bagi Penulis, untuk menambah wawasan tentang strategi pemasaran dalam konteks pemasaran digital.

2)      Bagi Pembaca, sebagai bahan rujukan terhadap pengambilan keputusan dalam melakukan strategi pemasaran di masa Pandemi Covid 19.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

A.     Strategi Pemasaran dan Digital Marketing

Usaha fotocopy menjadi salah satu bisnis paling terdampak akibat merebaknya virus Corona. Bisnis ini bahkan menjadi cukup sepi jauh berbeda dengan bisnis lainnya. Jika bisnis kuliner terdampak, namun masih tetap ada yang membeli walau hanya sedikit. Bisnis jasa fotocopy ini, malah nyaris tidak lagi dilirik orang. Banyak juga orang yang sudah beralih ke teknologi yang lebih canggih lagi. Pinus Stationery yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan alat-alat tulis serta jasa printing dan sekaligus penyewaan mesin Fotocopy misalnya, akibat dari merbaknya Virus Corona, bisnis sektor ini sudah mulai meredup. Aktifitas sekolah dan kuliah yang libur, layanan perkantoran terbatas. juga menjadi salah satu penyebabnya. Apalagi beberapa waktu lalu di Kota Bandar Lapung menerapkan PSBB sebagai salah satu cara pencegah penularan dari Virus Corona ini.

Strategi pemasaran adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan produsen barang atau jasa secara berkesinambungan untuk memenangkan persaingan pasar secara berkesinambungan. Penyusunan rencana usaha secara menyeluruh dilandasi oleh strategi pemasaran. Penetapan strategi pemasaran digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran dilakukan dengan mengembangkan keunggulan bersaing dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.

Bisnis adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau perusahaan dalam bentuk jasa atau barang untuk memperoleh laba (profit) .(Dr.Ir. Eddy Seryanto Soegoto (2014:40). Beberapa fungsi dari bisnis yaitu : Mengubah bentuknya, Memindahkan tempat produk itu, Mengubah kepemilikan, Menunda waktu kegunaan. Macam-macam bisnis dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, yaitu : Barang, Manufaktur, Jasa : Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog, Pengecer dan distributor. Contoh Toko Warabala, Bisnis Pertanian dan Pertambangan, Utilitas, Bisnis Transportasi.

Sasaran Bisnis

Dalam Menetapkan bisnisnya, perusahaan harus menetapkan target bisnisnya sebagai target kerja, untuk perusahan baru targetnya mencari pelanggan sebanyak-banyaanya, dan untuk perusahaan lama bisa meningkatkan pertumbuhan pendapatan dam omset perusahaan. Dalam menetapkan sasaran bisnisnya, Top manajemen setiap perusahaan harus merumuskannya melalui Rapat Pimpinan (Dr.Ir. Eddy Seryanto Soegoto (2014:132). Melalui rapat pimpinan, garis besar sasaran bisnis ditetapkan untuk selanjutnya dijabarkan dan dilaksanakan oleh Midle Management. Sasaran bisnis yang telah dijabarkan di timgkat manajemen menengah kemudian dilaksanakan oleh lower Management sesuai bagian dan bidang tugas masing-masing, untuk berinteraksi langsung dengan konsumen. Sebagaimana dikemukakan oleh Dr.Ir. Eddy Seryanto Soegoto (2014: 137) bahwa Tujuan Penetapan Sasaran Bisnis yaitu : Memberi Arah dan panduan bagi para manajer pelaksana, Alokasi Sumber daya, Membangun Budaya Perusahaan, Membantu Manajer Menilai Kinerja.

Strategi Bisnis

Merumuskan Strategi bisnis berarti menciptakan program yang luas dari aspek praktis dalam menetapkan sasaran, menetapkan jadwal dan memilih taktik, yang menggambarkan maksud organisasi. Perumusan Strategi dilakukan baik oleh manajemen puncak maupun melibatkan seluruh anggota organisasi. Strategi bisnis berisi garis besar bagaimana bisnis mencapai tujuannya dan bagaimana bisnis merespons tantangan dan kebutuhan baru. Startegi bisnis yang dirumuskan dengan baik penting bagi keberhasilan suatu bisnis. Sebagaimana dikemukakan oleh Dr.Ir. Eddy Seryanto Soegoto (2014: 138) bahwa Rumusan strategi bisnis dijabarkan sebagai berikut : Menetapkan Sasaran Strategis, Menganalisis Organisasi dan Lingkungan, Menyesuaikan Organisasi dan Lingkungan.

Pemasaran

Pemasaran adalah proses perencaanaa dan pelaksanaan konsepsi,penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide,barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.(Dr.Ir. Eddy Seryanto Soegoto (2014:162). Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas dua masalah pokok, yaitu : Pertama bisnis apa yan digeluti perusahan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa yang akan datang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar persfektif produk,harga,promosi,dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran (Dr.Ir. Eddy Seryanto Soegoto (2014:163).

Digital Marketing atau Pemasaran secara digital bisa didefinisikan sebagai semua upaya pemasaran menggunakan perangkat elektronik/internet dengan beragam taktik marketing dan media digital dimana Manager pemasaran atau divisi penjualan dapat berkomunikasi dengan calon konsumen yang menghabiskan waktu di online. Ada beragam akses untuk para calon konsumen agar dapat melihat penawaran, seperti Website, Blog, Media sosial (Instagram, Whatsapp, Line, dsb). Dari beberapa akses itulah mereka akan berkomunikasi pihak penjual. Digital marketers (pemasar digital) terbaik adalah yang memiliki gambaran jelas tentang bagaimana setiap kampanye digital marketing yang miliki mendukung tujuan penawarannya. Bergantung pada tujuan strategi pemasaran mereka, digital marketer dapat membuat kampanye yang lebih besar melalui media gratis ataupun berbayar yang perusahaan miliki.

Misalnya, seorang content marketer (pembuat konten) biasanya dapat membuat serangkaian postingan blog yang berfungsi untuk mengajak. Social media marketer (pengelola sosial media) berfungsi membantu mempromosikan postingan blog melalui pos berbayar dan organik (tidak berbayar) di akun media sosial. Tugas email marketer adalah membuat email campaign untuk dikirimkan kepada calon customer agar tertarik dengan penawaran yang ditawarkan.

B.     Kendala yang dihadapi saat Pandemi Covid 19

Efek covid-19 terasa luar biasa disegala aspek. Menjungkir balikan kehidupan normal. Dilihat dari segi ekonomi usaha rakyat terutama UMK (usaha mikro kecil) saat ini turun drastis pendapatannya. UMK merupakan usaha rakyat yang biasanya tahan banting yang dibuktikan dengan tetap berdiri kuatnya UMK waktu krisis moneter tahun 1998. Pada waktu krisis 1998 banyak perusahaan besar yang gulung tikar namun usaha mikro kecil tetap eksis saat krisis itu. Saat Indonesia mengalami krisis moneter 1998 UMK menjadi penyangga ekonomi nasional. Menyerap tenaga kerja, dan menggerakan perekonomian. Sementara 2008 di masa krisis keuangan global, UMK tetap kuat menopang perekonomian.

Sangatlah berbeda kejadian saat krisis ekonomi dengan adanya Covid-19. Saat krisis keuangan itu pelaku UMK tidak terafiliasi dengan sektor keuangan tidaklah menjadi suatu masalah. Banyak UMK yang memang tidak pernah mendapatkan akses pembiayaan dari sektor finansial dan perbankan, aman-aman saja Efek krisis ekonomi dan keuangan sebelumnya lebih terlokalisir di sektor-sektor tertentu. Kali ini, UMKM justru menjadi sektor yang paling rentan terhadap krisis ekonomi karena covid-19.

Permasalahan yang dihadapi Pinus Stationery

Pinus Stationery merupakan salah satu Perusahaan yang menyediakan alat alat tulis, jasa Fotocopy dan sekaligus penyewaan mesih Fotocopy untuk perkantoran. Dalam masa pandemi seperti saat ini, Pinus Stationery merupakan saah satu perusahaan yang mempunyai kendala atau kesulitan dalam penjualan produk. Kendala yang dihadapi diperparah dengan adanya kebijakan belajar dirumah yang mengakibatkan sepinya penjualan alat tulis dan jasa Fotocopy. Dan lagi tentang adanya work from home, membuat perkantoran tutup sementara yang membuat pemakaian mesih Fotocopy juga menjadi lebih sedikit.

Kini dihadapan covid-19 perusahaan kecil seperti Pinus Stationery menjadi semakin tidak berdaya. Transaksi yang menurun secara tiba-tiba sejak covid-19 ada sekitar Januari 2020. Penjualan dan pendapatan menurun drastis, biaya operasional dan biaya lain-lainnya yang harus tetap dikeluarkan. Biaya tersebut lebih besar dibanding profit yang diperoleh saat ini. Gaji karyawan yang harus tetap dibayar, sewa kedai, biaya listrik, air, telepon/internet dan lain-lain mau tak mau harus dikeluarkan, sementara transaksi usaha hanya sedikit saja.

Semenjak covid-19 menyerang Indonesia belakang ini semuanya jadi berantakan. Usaha percetakan mengalami kemunduran yang hebat. Orang-orang tidak lagi membeli atau sedikit membeli. Biaya-biaya tetap yang harus dikeluarkan seperti gaji karyawan, sewa kedai, PDAM, listrik, telkom tidak mampu lagi ditutupi dengan pendapatan yang dihitung perbulan. Sehingga untuk mengurangi biaya tersebut mereka terpaksa mengurangi beberapa karyawan untuk sementara dan memblokir untuk sementara langganan dengan telkom karena tidak punya uang untuk membayar. Pendapatan yang diperoleh tidak mampu menutupi biaya-biaya. Pendapatan usaha hancur gara-gara wabah covid-19, sehingga Pinus Stationery kesulitan untuk membayar biaya-biaya dan gaji atau honor pekerja. Hal ini juga berdampak banyak dari pekerja Pinus Stationery terpaksa pulang kampung. Banyak pekerja informal di Indonesia umumnya dan perantau yang terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis bahkan hilang karena covid-19 dan berimbasnya dari penerapan status tanggap darurat yang yang dilakukan hampir di setiap daerah.

C.     Yang dibutuhkan perusahaan penyedia jasa printing dan penyewaan mesin fotocopy saat Pandemi

Digitalisasi menjadi salah satu kunci dalam hal memperkuat merek atau brand agar tetap relevan dan terhubung secara kuat dengan pelanggan. Hal tersebut bakal berdampak pada penjualan dan pendapatan pelaku usaha. Small & Medium Corporate Lead Microsoft Indonesia Vony Tjiu mengatakan, dunia bisnis harus mampu merespons perubahan yang terjadi secara real-time atau dalam waktu yang bersamaan, tetap terhubung dengan konsumen, serta menjaga keberlangsungan bisnis. Langkah itu terutama dibutuhkan saat munculnya sentimen negatif, seperti adanya wabah Covid-19 yang terjadi saat ini.

Konsep berwawasan Penjualan, Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup.oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep berwawasan Pemasaran, Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada persaingannya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan. Konsep berwawasan Pemasaran bermasyarakat, Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dan menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang. Tanpa perencanaan sebuah organisasi mungkin akan melakukan cara-cara ekstrem untuk menghindari kerugian atau mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan jangka panjang (multi tahun : 3, 5, 10, atau bahkan 25 tahun) biasanya melibatkan peranan dari manajemen puncak dan atau staf perencanaan khusus. Masalah yang dihadapi sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti masalah perluasan pabrik, pasar, atau produk.

Sekarang zamannya digital marketing. Hampir semua perusahaan di dunia menggunakan strategi pemasaran ini. Alasannya, cara ini lebih cepat, lebih mudah dan lebih luas menjangkau konsumen. Jika suatu perusahaan tidak menerapkannya, bisa-bisa kompetitor berhasil menguasai pasar. Untuk dapat melakukan langkah digital marketing yang baik, ada beberapa hal yang perlu dikuasai. Diantaranya ;

1)      Membuat Google Bisnisku

Google Bisnisku adalah layanan yang menampilkan profil bisnis secara instan di halaman pencarian. Mulai dari alamat perusahaan, jam operasional, hingga rating bisnis. Dengan Google Bisnisku, konsumen bisa menemukan bisnis yang kita miliki dengan mudah. Kita juga bisa menampilkan review terbaik dari konsumen sebagai sarana promosi dalam strategi digital marketing. Untuk menggunakannya, pelaku usaha bisa mendaftarkan bisnis terlebih dahulu. Lalu, lakukan pengisian profil yang diperlukan.

2)      Memanfaatkan WhatsApp Bisnis

Pengguna WhatsApp di Indonesia cukup banyak. Jika dimanfaatkan untuk upaya digital marketing, tentu akan sangat efektif. Namun, sebaiknya jangan menggunakan WhatsApp reguler, tapi WhatsApp Bisnis. Alasannya, banyak fitur khusus yang dimiliki seperti profil bisnis, dari katalog produk sampai statistik pesan. Untuk menggunakannya, pelaku usaha bisa mendownload aplikasinya, lalu melengkapi profil bisnis. Jangan lupa juga untuk melakukan pengaturan lain yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.

3)      Membuat Website

Website merupakan pusat kegiatan bisnis online yang wajib di bangun oleh suatu perusahaan. Tidak hanya sebagai identitas online, tapi juga untuk membangun reputasi online yang baik dan profesional. Terdapat banyak cara membuat website. Namun, yang paling mudah adalah menggunakan platform WordPress. Caranya, cukup membeli domain dan berlangganan hosting. Tanpa proses lama, website sudah siap online.

4)      Menggunakan Email Bisnis

Tak lengkap langkah digital marketing tanpa memiliki email bisnis resmi. Sebuah email bisnis adalah email yang menggunakan nama domain bisnis sebagai identitas online. Contohnya, promosi@PinusStationery.com Jadi, bukan lagi PinusStationery@gmail.com, Karena terlihat lebih profesional dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Cara membuatnya pun sangat mudah. Cukup tentukan platform email yang akan digunakan dan hubungkan dengan nama domain yang dimiliki perusahaan.

5)      Membuat Buyer Persona

Membangun buyer persona sangat penting dalam kesuksesan bisnis secara umum. Khususnya, dalam upaya melakukan digital marketing. Buyer persona adalah profil representasi dari target pasar bagi produk yang kita jual. Dengan memiliki buyer persona, langkah promosi yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran. Untuk membangun buyer persona, kita harus memulainya dengan melakukan riset yang dalam. Lalu, melanjutkannya dengan beberapa langkah lain secara terstruktur.

6)      Menerapkan Strategi Copywriting

Menerapkan copywriting dengan tepat dapat mendongkrak upaya digital marketing yang kita lakukan. Copywriting adalah teknik membuat tulisan yang menarik dan persuasif agar banyak orang membeli produk yang ditawarkan. Copywriting bisa digunakan pada semua media pemasaran yang kita gunakan. Mulai dari blog, newsletter hingga iklan di Google atau Facebook. Belajar copywriting bisa dilakukan dalam enam langkah. Dimulai dengan pemahaman atas produk kita terlebih dahulu.

7)      Menggunakan Teknik SEO yang Jitu

Jika kita sudah memiliki website, ikutilah dengan langkah penggunaan SEO. Search Engine Optimization bertujuan membuat website Pinus Stationery muncul di peringkat atas Google. Teknik di dalam SEO memang cukup banyak. Mulai dari riset keyword, optimasi agar website mobile friendly hingga melakukan link building. Namun, belajar SEO tidak sesulit yang dibayangkan. Jika tujuannya, meningkatkan jumlah pengunjung ke website, SEO adalah salah satu cara yang paling efektif.

8)      Memanfaatkan SEM

Dalam digital marketing, beriklan merupakan salah satu cara promosi yang sering digunakan. Termasuk, beriklan di mesin pencari atau Search Engine Marketing (SEM). Agar tepat sasaran, kita perlu memahami cara menentukan target iklan dan budget dengan tepat. Bagi pemula, memulai dengan anggaran yang kecil dan audiens yang spesifik tentu lebih efektif. Jika berhasil, tingkat pembelian (conversion rate) yang kita hasilkan tentu akan tinggi.

9)      Menjalankan Social Media Marketing

Banyak bisnis mengandalkan media sosial dalam upaya digital marketing mereka. Alasannya, selain lebih dekat dengan konsumen, potensinya juga cukup besar dengan pengguna mencapai 160 juta orang di Indonesia. Agar hasilnya optimal, social media marketing harus dilakukan dengan langkah yang terencana. Mulai dari riset audiens, pembuatan konten yang menarik hingga penggunaan metric yang tepat.

10)  Melakukan Email Marketing

Email masih bisa menjadi cara efektif untuk mempromosikan produk. Kita bisa mencobanya karena email marketing membutuhkan investasi kecil tapi menawarkan hasil besar. Jika kita belum pernah melakukannya, mulailah dengan memilih tools email marketing yang tepat. Kemudian, buatlah strategi email marketing yang baik. Mulai dari membangun leads dan membuat segmentasi pasar. Jangan lupa untuk selalu melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan campaign yang dilakukan.

11)  Bekerjasama dengan Influencer

Istilah ini sempat booming belakangan ini. Influencer adalah orang yang ditunjuk untuk mempengaruhi konsumen agar membeli suatu produk tertentu. Bisa seorang blogger, YouTuber, dan lainnya. Ketika ingin menggunakan influencer dalam strategi digital marketing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, jenis influencer yang akan ditunjuk. Kedua, cara memilih influencer yang tepat.

12)  Menggunakan CTA dengan Tepat

CTA adalah sebuah teks atau banner yang akan mengajak pengunjung melakukan sesuatu. Contohnya adalah “Beli Sekarang, Dapatkan Di sini” , dan lainnya. Dalam upaya digital marketing, peran CTA sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Terutama bagi pengunjung yang sudah berada di website. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kita perlu mengetahui cara membuat tulisan CTA yang pas serta penempatan posisi di CTA yang tepat. Dengan demikian, conversion rate bisa ditingkatkan.

13)  Memaksimalkan Leads untuk Peningkatan Penjualan

Jika orang yang tertarik dengan produk kita, mereka akan rela memberikan data diri agar tak ketinggalan info promosi terbaru. Itulah yang disebut leads. Leads akan memudahkan upaya pemasaran, terutama ketika mengirimkan konten promosi. Selain itu, kita akan lebih mudah dalam melakukan pemetaan calon konsumen berdasarkan kebutuhan produknya. Untuk mendapatkan leads, ada 15 langkah yang bisa dilakukan. Salah satu yang sering dilakukan adalah membuat landing page dan membuat konten premium.

14)  Memilih Marketing Tools untuk Bisnis

Cara paling efektif dalam menjalankan strategi digital marketing adalah memanfaatkan marketing tools. Dengan berbagai tool tersebut, kita dapat melakukan berbagai upaya pemasaran dengan mudah. Marketing tools bisa berupa to do list untuk mengatur daftar pekerjaan, aplikasi otomasi email, aplikasi untuk menganalisa data, hingga tools untuk membantu upaya SEO. Dengan memanfaatkan marketing tools, kita bisa lebih fokus ke perencanaan strategis bisnis yang lain.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Dampak dari mewabahnya Virus Covid 19 yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari. Dari perusahaan kecil sampai perusahaan besar sekalipun meraka cukup kewalahan dalam mengimbangi keadaan saat ini. Sudah banyak perusahaan besar dan brand brand ternama menyatakan gulung tikar karena tidak mampu menghadapi kondisi pandemi seperti saat ini. Disaat mereka mempunyai tanggung jawab untuk membayar keperluan operasional perusahaan, penjualan malah sepi bahkan ada beberapa sektor bisnis yang tidak bisa berjualan sama sekali.

Pinus Stationery sebagai perusahaan yang sedang berkembang juga tak luput dari kesulitan yang diakibatkan oleh adanya wabah tersebut. Penjualan alat alat tulis sepi karena anak sekolah hampir semua aktifitasnya tidak memerlukan buku dan pulpen seperti biasanya karena diberlakukannya belajar online. Jasa printing dan Fotocopy sepi karena perkuliahan juga dilaksanakan dirumah. Jasa penyewaan mesin fotocopy juga tak seramai seperti biasanya. Ketika diberlakukannnya work from home itu artinya mesin fotocopy yang kita sewakan ke kator kantor tidak dipakai sama sekali. Walau kantor tetap harus membayar uang sewa mesin fotocopy, tapi tetap saja pendapatan dari jasa perlembar yang dipakai oleh perkantoran menjadi lebih sedikit. Jika dulu sebelum diberlakukannya work from home sebulan mesin yang kita sewakan ke kantor kantor bisa merekam lebih dari 50.000 lembar, maka saat ini hanya terekam 20.000 per bulan.

Menurut penulis, masa pandemi bukan saatnya untuk kita yang sedang merintis usaha untuk menyerah. Justru dengan adanya wabah Covid 19 yang mengakibatkan perusahan perusahaan besar bangkrut, kita sebagai pelaku usaha kecil menengah harus mengambil kesempatan dengan cara membuat trobosan untuk bangkit. Misalnya dengan membuka potensi pasar baru atau memperluas pasar, yang tadinya kita hanya mengandalkan pembeli sekitaran komplek, sekarang kita harus membuka pasar baru dengan cara promosi online. Dengan menggunakan Digital marketing, penulis sekaligus karyawan dari Pinus Stationery yakin dapat menungkatkan di sisi penjual alat alat tulis.

Karena dengan digital marketing cakupan untuk orang lain melihat produk kita akan semakin luas. Dan dari segi penyewaan mesin fotocopy juga penulis yakin akan bergerak lebih maju, karena dengan adanya Digital Marketing kita bisa menjamah perkantoran atau instansi diluar daerah. Jika promosi terus dilakukan dan inovasi pelayanan terus ditingkatan, maka bukan tidak mungkin Pinus Stationery akan menjadi salah satu perusahaan penyedia alat tulis dan penyedia jasa penyewaan mesin fotocopy yang maju di saat sektor bisnis lainnya meredup.

 

DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, Nur. 2020. 4 Cara Agar Bisnis Tetap Bertahan Selama Pandemi Corona COVID-19”, Artikel diambil dari internet pada 19 November 2020 melalui : https://tirto.id/4-cara-agar-bisnis-tetap-bertahan-selama-pandemi-corona-covid-19-eNCX

Daniel, Yandrie. 2020. “5 Tips dan Strategi Bisnis di Tengah Pandemi COVID-19”,Artikel diambil dari internet pada 19 November 2020 melalui : https://tirto.id/5-tips-dan-strategi-bisnis-di-tengah-pandemi-covid-19-fdSF

“Apa itu Digital Marketing dan Kegunaannya untuk Bisnis Anda?” ,Artikel diambil dari internet pada 19 November 2020 melalui : https://elitemarketer.id/productivity/apa-itu-digital-marketing-2/

Sulaiman. 2020. “Bisnis Ini Paling Terdampak Corona di Pekanbaru” , Artikel diambil dari internet pada 19 November 2020  melalui : https://waspadaaceh.com/2020/06/15/bisnis-ini-paling-terdampak-corona-di-pekanbaru/

CONTOH MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN”, Artikel diambil dari internet pada 19 November 2020 melalui : https://randibusiness.wordpress.com/2017/01/28/contoh-makalah-manajemen-pemasaran/

Rizka. 2020. “Curhat Pedagang Peralatan Sekolah Saat Pandemi Corona”. Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://jabarnews.com/read/87391/curhat-pedagang-peralatan-sekolah-saat-pandemi-corona

Alihana, Fikri. 2020. “Dampak Covid 19, Usaha Fotocopy Turun Omset” ,Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://metrosulawesi.id/2020/06/17/dampak-covid-19-usaha-fotocopy-turun-omset/

Ariyanto, Agus. 2020. “Di Tengah Covid-19, Pemasaran Online dan Digital Branding Jadi Pilihan”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://www.wartaekonomi.co.id/read280988/di-tengah-covid-19-pemasaran-online-dan-digital-branding-jadi-pilihan

Safrina. 2020. “Dyah Erti: Manfaatkan Teknologi untuk Pemasaran Produk di Masa Pandemi”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : http://humas.acehprov.go.id/dyah-erti-manfaatkan-teknologi-untuk-pemasaran-produk-di-masa-pandemi/

Pernando, Anggara. 2020. “Ini Masalah yang Masih Dihadapi Pengusaha Percetakan”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://ekonomi.bisnis.com/read/20180902/257/834231/ini-masalah-yang-masih-dihadapi-pengusaha-percetakan

Cahyo, Budi. 2020. “Jasa Fotokopi Bandung di Tengah Pandemi, Andalan Mahasiswa yang Kini Merana”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://www.ayojakarta.com/read/2020/06/07/19225/jasa-fotokopi-bandung-di-tengah-pandemi-andalan-mahasiswa-yang-kini-merana

Amelia, Disca. 2017. “Karya Ilmiah : Mengembangkan Bisnis dengan Pemasaran Digital dan Teknologi Modern”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : http://discaamelia05.blogspot.com/2017/08/karya-ilmiah-mengembangkan-bisnis.html

“Meski Pandemi Covid-19, Usaha Foto Copy Farhan Tetap Eksis”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://kotamobaguonline.com/ekonomi-bisnis/meski-pandemi-covid-19-usaha-foto-copy-farhan-tetap-eksis/

Indraini, Anisa. 2020. “Pendapatan Penjual Alat Tulis Sekolah Ikut Anjlok Gegara Corona”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4976265/pendapatan-penjual-alat-tulis-sekolah-ikut-anjlok-gegara-corona

“Strategi pemasaran”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi_pemasaran

Fauzan, Rahma. 2020. “Tips Optimalisasi dan Digitalisasi Bisnis Saat Pandemi”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://teknologi.bisnis.com/read/20200609/84/1250494/tips-optimalisasi-dan-digitalisasi-bisnis-saat-pandemi

“Usaha Alat Tulis dan Fotocopy Makin Sepi”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://wartaniaga.com/2020/05/usaha-alat-tulis-dan-fotocopy-makin-sepi/

Kurniawan, Suryadi. 2020. “Digital Marketing: Upaya Jitu Promosi Bisnis [Panduan Terbaru]”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://www.niagahoster.co.id/blog/belajar-digital-marketing/

“Digital Marketing: Solusi Jitu Pemasaran di Kala Pandemi”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://www.uii.ac.id/digital-marketing-solusi-jitu-pemasaran-di-kala-pandemi/

“Strategi Pemasaran Saat Wabah Covid-19”.Artikel diambil dari internet pada 20 November 2020 melalui : https://www.uii.ac.id/strategi-pemasaran-digital-dalam-masa-wabah-covid-19/

 

 

KARYA ILMIAH UNIVERSITAS TERBUKA SUDAH LOLOS PLAGIAT

 





Pengaruh Earnings Management Terhadap Penilaian Kondisi Keuangan Perusahaan

 

Disusun oleh ;

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxx

UPBJJ UT xxxxxxxxxxxx

S1 AKUNTANSI

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx@gmail.com

 

 

 

Abstrak

Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memaksimalkan nilai perusahaannya. Menurut Gill (2013: 129), nilai perusahaan berkaitan erat dengan pasar saham. Pasar modal akan bereaksi terhadap perusahaan dengan nilai yang makin tinggi maupun ketika nilai perusahaan menurun. Persaingan bisnis yang ketat mendorong pihak manajemen perusahaan untuk berlomba-lomba memaksimalkan nilai perusahaanya. Usaha dalam memaksimalkan nilai perusahaan ini dapat ditempuh melalui berbagai cara. Cara yang dilakukan salah satunya melalui aktivitas earnings management. Earnings management merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan. Earnings management yang dilakukan oleh manajer akan menyebabkan laba hasil usaha perusahaan terlihat lebih tinggi (overstate) atau lebih rendah (understate) dari yang seharusnya. Manajer melakukan earnings management untuk memenuhi keinginan pribadi (managerial’s interest), hal tersebut dilakukan secara legal dengan memanfaatkan fleksibilitas dalam akuntansi tanpa melanggar hukum. Laporan keuangan dimanipulasi dengan tujuan agar laporan terlihat baik dan sehat, sehingga perusahaan dianggap tetap memiliki kualitas yang tinggi.

 

Kata Kunci : Earnings Management, Prinsip Akuntansi, Manipulasi Laporan, Nilai Perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Kemakmuran pemilik atau pemegang saham tercermin dalam harga saham di pasar modal. Semakin tinggi harga saham berarti kesejahteraan pemilik semakin meningkat. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan yang go public dikelola dengan memisahkan antara fungsi kepemilikan dengan fungsi pengelolaan atau manajerial. Pemisahan fungsi tersebut membentuk suatu hubungan keagenan yaitu suatu hubungan dimana pemegang saham (principal) mempercayakan pengelolaan perusahaan dilakukan oleh orang lain atau manajer (agent) sesuai dengan kepentingan pemilik (principal), dengan mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan kepada agent (Jensen dan Meckling, 1976). Manajer dalam menjalankan perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengelola perusahaan sebagaimana diamanahkan oleh pemilik atau para pemegang saham (principal), yaitu meningkatkan kemakmuran prinsipal melalui peningkatan nilai perusahaan. Sebagai imbalannya, agent akan memperoleh gaji, bonus, dan berbagai macam kompensasi.

Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun disisi lain penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak manajemen dalam memilih metode akuntansi selama tidak menyimpang dari aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba atau earnings management.

Menurut Fuad (2006: 23), kemakmuran pemegang saham identik dengan peningkatan harga saham. Sebagian besar pemegang saham mengharapkan return yang tinggi atas modal yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Semakin naik harga saham, maka semakin tinggi return yang akan didapatkan. Perusahaan dengan nilai yang baik dapat mendorong pengguna laporan keuangan untuk menginvestasikan modalnya sehingga target-target yang diharapkan perusahaan tercapai. Hal-hal di atas menunjukkan bahwa nilai perusahaan yang tinggi mampu meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan pemegang saham. Menurut Walsh (2012: 328), keputusan investor untuk memilih perusahaan dan menginvestasikan modal biasanya ditentukan dengan melihat laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan menganalisis berbagai informasi dari laporan keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi investor mengingat peran sertanya terhadap nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dapat diukur menggunakan metode Tobin’s q. Menurut Wolfe (2003: 155), Tobin’s q telah teruji sebagai sebuah indikator untuk mengukur kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk menghitung nilai perusahaan. Tobin’s q telah dibandingkan dengan Altman Z-score sebagai indikator lain yang layak untuk dijadikan sebagai indikator pengukur ekonomi perusahaan. Tobin’s q juga digunakan oleh Black, Jang, dan Kim (2003) yang menemukan adanya hubungan positif antara corporate governance dengan kinerja perusahaan. Tobin’s q menggunakan data keuangan yang dapat diambil dari laporan perusahaan. Data keuangan tersebut berupa Market Value of Equity (MVE), Book Value of Debt (D), dan Book Value of Total Assets (TA). Masing-masing data keuangan tersebut digunakan sebagai dasar untuk menghitung gambaran statistik yang berfungsi sebagai proksi nilai perusahaan dari perspektif investor.

Namun dalam kenyataannya pihak agent atau manajer perusahaan sering mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama manajemen perusahaan yang tidak selalu memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, melainkan lebih mementingkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Para manajemen perusahaan mempunyai kecenderungan bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memakai biaya dari pihak lain. Dan perilaku seperti ini seringkali menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena principal tidak dapat memonitor aktivitas manajer sehari-hari untuk memastikan bahwa manajer bekerja sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan.

Principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agent. Di lain pihak, agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal dan agent. Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal (pemegang saham) dan mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent dan laporan keuangan. Untuk itu penulis tertarik membahasnya lebih jauh lagi tentang pengaruh earnings management terhadap keberlangsungannya sebuah perusahaan dengan menarik judul “Pengaruh Earnings Management Terhadap Penilaian Kondisi Keuangan Perusahaan”.

 

 

 

 

 

 

B.     Rumusan Masalah

1)      Apa itu Earnings Management dan tujuan perusahaan melakukan Earnings Management?

2)      Bagaimana cara para manager melakukan Earnings Management?

3)      Apa dampak Earnings Management terhadap keberlangsungan suatu perusahaan?

C.     Tujuan Penelitian

1)      Mengetahui apa itu Earnings Management dan tujuan dilakukannya Earnings Management di perusahaaan.

2)      Mengetahui skema penerapan Earnings Management.

3)      Mengetahui dampak Earnings Management terhadap masa depan perusahaan.

D.     Manfaat Penulisan

1)      Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan tentang apa itu Earnings Management.

2)      Bagi Pembaca, sebagai referensi bacaan agar kedepannya ketika pembaca ingin menjalankan sebuah usaha tahu kapan harus melakukan Earnings Management.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

A.     Earnings Management dan Tujuannya

Earnings Management menurut para ahli

Scott (2003:369) mendefinisikan earning management sebagai ”the choice by a manager of accounting policies so as to achieve some specific objective” yang kurang lebih meiliki arti : pilihan yang dilakukan oleh manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan tertentu. Menurut Sugiri (1998) yang dikutip oleh Widyaningdyah (2001), definisi earning management dibagi dalam dua definisi, yaitu: Definisi sempit. Earning management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Earning management dalam arti sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings. Definisi luas. 2Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.

Jika Sugiri (1998) memberikan definisi earning management secara teknis, maka Surifah (1999) memberikan pendapatnya mengenai dampak earning management terhadap kredibilitas laporan keuangan. Menurut Surifah (1999) earning management dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan apabila digunakan untuk pengambilan keputusan, karena earning management merupakan suatu bentuk manipulasi atas laporan keuangan yang menjadi sasaran komunikasi antara manajer dan pihak eksternal perusahaan.

Konsep earning management menurut Salno dan Baridwan (2000:19): menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa ”praktek earning management dipengaruhi oleh konflik antara kepentingan manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya”. Agency theory memiliki asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Pihak principal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena principal tidak dapat memonitor aktivitas manajemen sehari-hari untuk memastikan bahwa manajemen bekerja sesuai dengan keinginan pemegang saham (pemilik).

Menurut Healy dan Wahlen yang dikutip oleh Riduwan (2001) menyatakan bahwa earning management terjadi ketika para manajer menggunakan keputusannya dalam pelaporan keuangan dan dalam melakukan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan baik untuk menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholder tentang kinerja ekonomis perusahaan, ataupun untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang bergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan.

Tujuan earning management

Menurut Watt dan Zimmerman (yang dikutip oleh Indarti et. al., 2004) tujuan yang akan dicapai oleh manajemen melalui earning management meliputi: mendapatkan bonus dan kompensasi lainnya, mempengaruhi keputusan pelaku pasar modal, menghindari biaya politik. Berdasarkan pertimbangan biaya dan manfaat, manajemen diperbolehkan memilih dan menerapkan metode-metode akuntansi. Hal ini menjadi penyebab utama manajer melakukan earning management. Menurut Scott (2003:377) beberapa motivasi yang mendorong manajemen melakukan earning management, antara lain. Motivasi bonus, yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih agar dapat memaksimalkan bonusnya. Motivasi kontrak, berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer menaikkan laba bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical default. Motivasi politik, aspek politis ini tidak dapat dilepaskan dari perusahaan, khususnya perusahaan besar dan industri strategis karena aktivitasnya melibatkan hajat hidup orang banyak.

Motivasi pajak, pajak merupakan salah satu alasan utama perusahaan mengurangi laba bersih yang dilaporkan. Pergantian CEO (Chief Executive Officer), banyak motivasi yang timbul berkaitan dengan CEO, seperti CEO yang mendekati masa pensiun akan meningkatkan bonusnya, CEO yang kurang berhasil memperbaiki kinerjanya untuk menghindari pemecatannya, CEO baru untuk menunjukkan kesalahan dari CEO sebelumnya. Penawaran saham perdana (IPO), manajer perusahaan yang going public melakukan earning management untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnya dengan harapan mendapatkan respon pasar yang positif terhadap peramalan laba sebagai sinyal dari nilai perusahaan. Motivasi pasar modal, misalnya untuk mengungkapkan informasi privat yang dimiliki perusahaan kepada investor dan kreditor.

B.     Cara dan Berjalannya Sistem Earning Management Pada Suatu Perusahaan

Terdapat dua macam teknik dalam manajemen laba yaitu manajemen laba riil (real earnings management) atau sering juga disebut manipulasi aktivitas riil dan manajemen laba berbasis akrual (accrual based-earnings management). Menurut Febrininta dan Siregar (2014: 366), manajemen laba riil adalah manajemen laba yang dilakukan dengan cara memanipulasi berbagai aktivitas riil yang nantinya akan berdampak langsung terhadap arus kas perusahaan, sedangkan manajemen laba akrual menjadikan akrual sebagai objek pengelolaan laba Secara garis besar untuk melakukan managemen laba atau Earning Management para manager dapat melakukannya dengan tiga hal. Pertama, mengatur dan membuat estimasi akuntansi. Kedua, mengubah metode akuntansi. Ketiga, menggeser periode biaya atau pendapatan.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh manajer untuk mempengaruhi waktu, jumlah, atau makna transaksi dalam pelaporan keuangan dengan melakukan pemilihan metode akuntansi dan accounting judgment (Merchant dan Rockness, 1994), yang dikutip oleh Sari (2005). Menurut Scott (2003:383) berbagai pola yang sering dilakukan manajer dalam earning management adalah:

Taking a bath

Terjadinya taking a bath pada periode stress atau reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru. Bila perusahaan harus melaporkan laba yang tinggi, manajer dipaksa untuk melaporkan laba yang tinggi, konsekuensinya manajer akan menghapus aktiva dengan harapan laba yang akan datang dapat meningkat. Bentuk ini mengakui adanya biaya pada periode yang akan datang sebagai kerugian pada periode berjalan, ketika kondisi buruk yang tidak menguntungkan tidak dapat dihindari pada periode tersebut. Untuk itu manajemen harus menghapus beberapa aktiva dan membebankan perkiraan biaya yang akan datang pada saat ini serta melakukan clear the desk, sehingga laba yang dilaporkan di periode yang akan datang meningkat.

Income minimization

Bentuk ini mirip dengan ”taking a bath”, tetapi lebih sedikit ekstrim, yakni dilakukan sebagai alasan politis pada periode laba yang tinggi dengan mempercepat penghapusan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud dan mengakui pengeluaran-pengeluaran sebagai biaya. Pada saat profitabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapat perhatian secara politis, kebijakan yang diambil dapat berupa penghapusan atas barang modal dan aktiva tak berwujud, biaya iklan dan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan, hasil akuntansi untuk biaya eksplorasi.

Income maximization

Tindakan ini bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Perencanaan bonus yang didasarkan pada data akuntansi mendorong manajer untuk memanipulasi data akuntansi tersebut guna menaikkan laba untuk meningkatkan pembayaran bonus tahunan. Jadi tindakan ini dilakukan pada saat laba menurun. Perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang mungkin akan memaksimalkan pendapatan.

Income smoothing

Bentuk ini mungkin yang paling menarik. Hal ini dilakukan dengan meratakan laba yang dilaporkan untuk tujuan pelaporan eksternal, terutama bagi investor karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil. Teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok (Setiawati dan Na’im, 2000). Pertama yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, antara lain: estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi. Kedua yaitu mengubah metode akuntansi. Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: mengubah metode depresiasi aktiva tetap yaitu dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. Ketiga yaitu menggeser periode. Biaya atau pendapatan, misalnya: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke pelanggan, menjual investasi sekuritas untuk memanipulasi tingkat laba, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai.

Pendekatan lain yang digunakan dalam mengendalikan net income (Lontoh dan Lindrawati, 2004): Pertama, dengan mengendalikan transaksi-transaksi akrual, dimana transaksi akrual memiliki pengaruh terhadap pendapatan dan biaya namun tidak tampil pada arus kas. Contoh: amortisasi dan depresiasi adalah sepenuhnya dikuasai oleh perusahaan dalam hal menentukan masa manfaatnya sehingga perusahaan dapat mengatur besarnya pembebanan pada biaya sesuai keinginan manajemen dalam rangka mencapai hasil akhir pada net income yang diinginkan. Terdapat dua konsep akrual yaitu: discretionary accrual dan non discretionary accrual. Discretionary accrual adalah pengakuan akrual laba atau beban yang bebas tidak diatur dan merupakan pilihan kebijakan manajemen, sedangkan non discretionary accrual adalah pengakuan akrual laba yang wajar, yang tunduk pada suatu standar atau prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kedua, dengan mengubah kebijakan akuntansi, manajemen juga dapat menentukan net income yang diinginkan, namun hasrat manajemen untuk melaksanakan hal ini tidak sekuat accrual items. Alasannya adalah manajemen harus menjelaskannya dalam disclosure pada laporan keuangan tahunan. Dan alasan ini adalah bahwa standar akuntansi tentang konsistensi mencegah terjadinya perubahan kebijakan akuntansi sesering mungkin. Contohnya adalah merubah metode pencatatan dari LIFO menjadi FIFO.

C.     Dampak Yang Ditimbulkan Dari Penerapan Earnings Managent

Merujuk pada SFAC No 1 tentang tujuan pelaporan keuangan perusahaan, tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberi informasi yang bermanfaat untuk pengambil keputusan bisnis dan ekonomi. Dan pada SFAC No 2 ditegaskan tentang karakteristik kualitas informasi keuangan meliputi relevansi (predictive value, feedback value, dan timeliness), realibilitas (verifiability dan representational faith-fullness) yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan (Wolk, 2001). Jika dilihat dari SFAC 1 dan SFAC 2, manajemen laba memang merugikan karena informasi yang disajikan menjadi tidak bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan tidak menggambarkan realitas kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Beberapa pihak juga berpandangan negatif terhadap perilaku manajemen laba. Mereka menganggap praktik perataan penghasilan adalah amoral, tindakan penipuan, dan penyesatan oleh manajemen perusahaan (Ronen dan Sadan, 1981; Healy dan Wahlen, 1998; Suh, 1990). Manajemen laba merupakan area yang controversial. Beberapa pihak berpendapat bahwa perilaku manajemen laba tidak dapat diterima, mempunyai alasan bahwa manajemen laba berarti suatu pengurangan dalam keandalan informasi laporan keuangan. Investor mungkin tidak menerima informasi yang cukup akurat mengenai laba untuk mengevaluasi return dan risiko portofolionya (Assih, 2004).

Perspektif yang berbeda menganggap bahwa perataan penghasilan adalah upaya manajemen untuk memuaskan pemegang saham dengan menurunkan risiko perusahaan (Trueman, 1988). Wang (1994) menyatakan bahwa perataan justru sebuah tindakan yang seharusnya dilakukan manajer. Gordon (1964) dalam Michelson et al. (2000) menyatakan bahwa laba yang stabil meningkatkan kepuasan pemegang saham. Di samping itu, Beidleman (1973) dalam Michelson et al. (2000) menyatakan bahwa perataan laba memperluas pasar saham perusahaan sehingga berdampak positif pada harga sahamnya. Mereka menganggap bahwa perataan penghasilan memiliki nilai informasi atas laba laporan. Hasil studi yang dilakukannya menyediakan bukti-bukti yang mengindikasikan bahwa laba yang diratakan juga lebih disukai pasar karena perusahaan dengan serial laba yang rata dianggap memiliki risiko yang lebih rendah.

Kelebihan dari Manajemen Laba

Dengan adanya manajemen laba maka kualitas laba dapat meningkatkan return (hasil akhir) saham dalam hubungannya dengan kenaikan laba. Laba juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, bisnis, atau investasi. Hal ini didukung oleh hasil-hasil penelitian tentang berbagai aspek pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian antara lain mengindikasi kualitas laba dapat mengurangi biaya modal yang merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan investasi.

Kelemahan dari Manajemen Laba

Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa laba tidak selalu berkualitas. Masih ada perusahaan yang mengelabui pemakai laporan keuangan dengan mengubah estimasi akuntansi, sebenarnya mulai membuat masalah yang sulit dihentikan, dan apabila mencapai titik nadir yang akan menghancurkan perusahaan itu sendiri. Manajemen laba pada dasarnya dilakukan dengan menggeser biaya sekarang menjadi biaya periode masa depan dan pendapatan periode masa depan menjadi pendapatan sekarang agar laba yang dilaporkan lebih tinggi dari laba sesungguhnya.

Sebaliknya, jika perusahaan menginginkan laba yang dilaporkan lebih rendah dari laba sesungguhnya, maka upaya yang dilakukan adalah menggeser biaya periode masa depan menjadi biaya saat ini dan pendapatan saat ini menjadi pendapatan periode masa depan. Atau dengan kata lain, perusahaan mempunyai pilihan untuk melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi atau merekayasa labanya menjadi lebih besar atau kecil.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Earning management merupakan fenomena yang sukar dihindari karena fenomena ini hanya dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Dasar akrual disepakati sebagai dasar penyusunan laporan keuangan karena dasar akrual memang lebih rasional dan adil dibandingkan dasar kas. Sebagai contoh, dengan dasar kas, pembelian aktiva tetap secara tunai senilai seratus juta rupiah mesti dibebankan sebagai biaya pada periode saat pembelian aktiva tersebut, meskipun aktiva tersebut akan bermanfaat bagi perusahaan selama 10 tahun. Jika laporan rugi laba disusun dengan dasar kas, maka besar kemungkinan dalam periode tersebut perusahaan dinyatakan mengalami rugi. Jadi pada dasarnya, basis akrual dipilih dengan tujuan untuk menjadikan laporan keuangan lebih informatif yaitu laporan keuangan yang benar-benar mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Sayangnya, akrual yang ditujukan untuk menjadikan laporan yang sesuai fakta ini sedikit dapat digerakkan (tuned)sehingga dapat mengubah angka laba yang dihasilkan.

Menurut penulis, Earning Management merupakan salah satu strategi yang cukup ampuh bagi peruahaan untuk bertahan dan bersaing di pasar lokal maupun global. Karena dari managemen laba tersebut perusahaan bisa membuat nilai perusahaan terlihat lebih stabil. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa biasanya perusahaan yang melakukan praktek earning management merupakan perusahaan yang memiliki masalah dalam kondisi keuangannya, sehingga para pimpinan perusahaan memutusan untuk melakukan rekayasa kondisi perusahaan yang akhirnya membuat laporan keuangan yang disajian menjadi bias karena tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Lo (2008) menjelaskan hubungan antara earnings management dan earnings quality, dimana perusahaan yang banyak melakukan earnings management memiliki earnings quality perusahaan yang buruk. Namun perusahaan yang tidak melakukan earnings management bukan berarti perusahaan tersebut memiliki earnings quality bagus karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi earnings quality.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Pangestika, Witdya. 2019. Pentingnya Manajemen Laba yang Harus Anda Ketahui”, Artikel diambil dari internet pada 10 November 2020 melalui : https://www.jurnal.id/id/blog/semua-hal-tentang-manajemen-laba-yang-harus-anda-ketahui/#:~:text=Menurut%20Schipper%20(1989)%2C%20manajemen,eksternal%2C%20untuk%20memperoleh%20beberapa%20keuntungan.

“Teori Earning Management : Definisi, Pola dan Faktor yang Mendorong Manajemen Melakukan Earning Management”,Artikel diambil dari internet pada 10 November 2020 melalui : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-earning-management-definisi-pola.html

Priharto, Sugi. 2019. “Apa Itu Manajemen Laba? dan Bagaimana Menerapkanya?” ,Artikel diambil dari internet pada 10 November 2020 melalui : https://cpssoft.com/blog/manajemen/apa-itu-manajemen-laba-dan-bagaimana-menerapkanya/

“MAKALAH TEORI AKUNTANSI MENEJEMEN LABA” , Artikel diambil dari internet pada 10 November 2020 melalui : https://makalahbrojo.blogspot.com/2018/04/makalah-teori-akuntansi-menejemen-laba.html

Safarina, Wahyu. 2017. “PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT PADA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDITOR SEBAGAI MODERATING VARIABLE (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 dan 2015)”.Artikel diambil dari internet pada 11 November 2020 melalui : https://eprints.uny.ac.id/59947/1/Skripsi_Wahyu%20Safarina%20Dewi_13812141036.pdf

Sahadatina, Riska. 2015. PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”, Artikel diambil dari internet pada 11 November 2020 melalui : http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_makro_manajemen/article/download/268/221

Nurdin. 2019. Pengaruh Manajemen Laba (Earning Management) terhadap Volume
Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus
Perusahaan Otomotif dan Komponennya) yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2011-2017
. Artikel diambil dari internet pada 11 November 2020 melalui : http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/akuntansi/article/download/3009/pdf

Putra, Asmara. “MANAJEMEN LABA: PERILAKU MANAJEMEN OPPORTUNISTIC ATAU REALISTIC ?” ,Artikel diambil dari internet pada 11 November 2020 melalui : https://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/download/2636/1850/

Sanjaya. 2017. Pengaruh Earnings Management Terhadap Financial
Performance
Dengan Earnings Quality Sebagai Variabel
Intervening
”,
Artikel diambil dari internet pada 12 November 2020 melalui : http://publication.petra.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/article/download/6425/5843

Lestari, Sri. 2013. PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DIMODERASI DENGAN PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 -2011)”, Artikel diambil dari internet pada 12 November 2020 melalui : https://media.neliti.com/media/publications/254808-pengaruh-earnings-management-terhadap-ni-dc7de8ec.pdf

Sutrisno. 2010. PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI MODERATING VARIABLE”, Artikel diambil dari internet pada 12 November 2020 melalui : http://eprints.undip.ac.id/26967/1/Skripsi..2(r).pdf

Fakhrunisa, Amalia. 2016. Pengaruh Earnings Management terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang Dimoderasi Oleh Good Corporate Governance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Farmasi di BEI Tahun 2010 – 2014)”, Artikel diambil dari internet pada 12 November 2020 melalui : http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/akuntansi/article/download/3009/pdf

 

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...