A Thousand Years Lyrics

"A Thousand Years" was written by Perri, Christina Judith / Hodges, David.

"A Thousand Years" is track #6 off The Twilight Saga: Breaking Dawn - Part 1 soundtrack. It was written by Perri, Christina / Hodges, David.
 Edit
"A Thousand Years" was written by Perri, Christina Judith / Hodges, David.
For Example...
What chart rank did the song debut? What is the song about? Has it won any awards?, etc.
Cancel Submit
Thank You For Your Submission
Your introduction will appear once it has been deemed awesome by our team of wizards.
A Thousand Years Submit Correct Lyrics
SUBMIT CORRECTIONS CANCEL
(Verse 1)
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid
To fall
But watching you stand alone
All of my doubt
Suddenly goes away somehow
One step closer
(Chorus)
I have died every day
waiting for you
Darlin' don't be afraid
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more
(Verse 2)
Time stands still
beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything
Take away
What's standing in front of me
Every breath,
Every hour has come to this
One step closer
(Chorus)
I have died every day
Waiting for you
Darlin' don't be afraid
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more
And all along I believed
I would find you
Time has brought
Your heart to me
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more
One step closer
One step closer
(Chorus)
I have died every day
Waiting for you
Darlin' don't be afraid,
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more
And all along I believed
I would find you
Time has brought
Your heart to me
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more


Read more: Christina Perri - A Thousand Years Lyrics | MetroLyrics 

kata kata mutiara


  • menyesali masa lalu adalah cara paling bodoh menikmati hidup
  • hari ini akan menjadi masa lalu, maka indahkanlah hari hari mu

gambar gambar galau dan kata2







gambar galau berat


contoh saham biasa dan saham preferen

contoh saham biasa dan saham preferen





aplikasi komputer dan sistem informasi akuntansi


INISIASI 3

APLIKASI KONTEMPORER TEKNOLOGI INFORMASI 
DALAM SIA


Pendekatan database memperlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian organisasi. Fokusnya adalah integrasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya. Integrasi data dapat dicapai dengan mengkombinasikan beberapa file utama ke dalam suatu ”kolam”/pool data yang dapat diakses oleh berbagai program aplikasi. Kolam/pool yang dimaksud adalah sebuah program yang disebut Database Management System (DBMS).

Pengembangan utama dalam teknologi database berawal dengan adanya beberapa kejadian seperti yang dapat Anda baca dan pelajari pada bagian Evolusi Teknologi Database, Modul 4 Kegiatan Belajar 1 halaman 4.2 sampai dengan 4.4 BMP Sistem Informasi Akuntansi (EKSI4312). Sekarang, silakan Anda baca dan pelajari bagian tersebut.

Saudara Mahasiswa, basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang mulai dari karakter (characters), item data (data item atau field), record, file, dan database. Penjelasan dari masing-masing jenjang data tersebut adalah berikut ini.
1. Karakter-karakter (characters)
Merupakan bagian data yang terkecil dapat berupa karakter numeric, huruf, maupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data.




2. Field
Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, misalnya nama, alamat, dan sebagainya. Kumpulan dari field membentuk record. Terdapat 3 hal penting dalam suatu field yaitu:
a.   Nama dari field (field name)
Field  harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan field yang lainnya.
b.  Representasi dari field (field representation)
Menunjukkan tipe dari field (field type) serta lembar dari field (field width). Field dapat bertipe numerik atau huruf. Lebar dari field menunjukkan ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter-karakter data.
c.   Nilai dari field (field value)
     Menunjukkan isi dari field  untuk masing-masing record.

3.  Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file.

4.  File
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.

Ada dua jenis file dasar yaitu:
a. File Utama (master file)
File ini sering disebut file permanen yang digunakan untuk menyimpan informasi kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku-pelaku dengan siapa mereka berinteraksi. Contohnya, file utama persediaan dan perlengkapan menyimpan informasi mengenai sumber daya yang penting bagi perusahaan. Demikian juga file utama pelanggan, pemasok, dan karyawan menyimpan informasi mengenai para pelaku penting utama yang berinteraksi dengan organisasi.
b. File Transaksi (transaction file)
File ini berisi catatan mengenai setiap transaksi bisnis yang terjadi dalam periode fiskal tertentu. Contohya, suatu perusahaan memiliki file transaksi yang berisi catatan atas transaksi penjualan dan file transaksi lain yang berisi catatan tentang pembayaran pelanggan.

5. Database
Kumpulan dari file membnetuk suatu database.

Untuk lebih jelasnya, dapat Anda lihat pada gambar jenjang dari data dan gambar database berikut.



Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan Database System (sistem database). Sistem database memisahkan tampilan logis dan fisik data. Tampilan logis adalah bagaimana pemakai atau programer secara konseptual mengatur dan memahami data. Misalnya, seorang manajer penjualan mengkonseptualisasikan seluruh informasi mengenai pelanggan dan menyimpannya dalam bentuk tabel. Tampilan fisik merujuk pada bagaimana dan dimana data secara fisik diatur dan disimpan dalam disk, tape, CD-ROM, atau media lainnya.
Sebagai contoh yaitu tentang pengaturan catatan file piutang, silakan Anda lihat pada tabel berikut.


Memisahkan tampilan fisik dan logis tersebut bertujuan agar:
a. Memungkinkan pengembangan aplikasi baru karena programer dapat berkonsentrasi untuk memasukkan kode (coding) dan hal-hal yang akan dilakukan program ke dalam logika aplikasi dan tidak perlu memusatkan perhatian pada bagaimana dan dimana berbagai data disimpan atau diakses
b. Para pemakai dapat mengubah konsep hubungan antara berbagai bagian data (tampilan logis tugasnya) tanpa mengubah cara data tersebut secara fisik disimpan
c. Administrator database dapat mengubah penyimpanan fisik data untuk meningkatkan kinerja sistem tanpa menimbulkan pengaruh atas para pemakainya atau program aplikasinya

Saudara, tadi di awal sudah dijelaskan mengenai sekilas tentang Database Management System (DBMS). Nah, sekarang apa kaitan DBMS dengan sistem database yang memisahkan tampilan fisik dan logis?
DBMS mengendalikan database agar para pemakai dapat mengakses, membuat permintaan, atau memperbaruinya tanpa harus mencari terlebih dahulu bagaimana dan dimana suatu data disimpan secara fisik.
Pada gambar berikut akan terlihat software sistem manajemen database yang berkaitan dengan hubungan (link) antara cara data secara fisik disimpan dan dengan tampilan logis data pemakai.

Tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database adalah:
1) Arsitektur Database Tingkat Konseptual
Database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan untuk tujuan-tujuan yang telah dipilih atau merupakan tampilan seluruh database pada tingkat organisasi yang mencakup isi database, penggunaan database, laporan yang diinginkan, dan informasi yang ingin diketahui. Misalnya, arsitektur tingkat konseptual siklus pendapatan di database akan berisi informasi mengenai pelanggan, penjualan, penerimaan kas, staf penjualan, uang kas, dan persediaan.

2) Arsitektur Database Tingkat Logis
Pada tingkat logis ini, jenis struktur data logis adalah berikut ini.
  • Struktur Pohon/Hierarkis
Jenis struktur ini menggambarkan bahwa setiap simpul mewakili himpunan field dan simpul yang lebih tinggi disebut simpul induk. Setiap simpul induk akan mempunyai anak di mana hubungan antar induk dan anak disebut cabang. Simpul anak tidak dapat memiliki lebih dari satu induk.
  • Struktur Jaringan
Jenis struktur ini memungkinkan segmen untuk memiliki lebih dari satu induk. Setiap jaringan ditransformasikan ke struktur pohon.
  • Struktur Data Relasional
Dalam tahap ini memandang database sebagai kumpulan dua tabel dimensional.

3) Arsitektur Database Tingkat Fisik
Arsitektur database tingkat fisik berkaitan dengan teknik-teknik implementasi dan isu-isu khusus yang berhubungan dengan metode-metode pengaksesan data. Terdapat 3 metode akses data yang terpenting yaitu:
Ø  File sekuensial
Pada metode ini, catatan-catatan hanya dapat diakses dalam sekuens yang telah ditentukan. Metode ini sangat bermanfaat dalam pemrosesan batch.

Ø  File sekuensial terindeks
adalah file sekuensial yang tersimpan dalam DASD dan diindeks serta disortir secara fisik dalam field yang sama. File ini berhubungan dengan file ISAM dimana struktur file ISAM mencakup 3 area yaitu:
*      Indeks
Merupakan peta yang menghubungkan field kunci catatan dengan alamat-alamat yang berkaitan di area utama
*      Area utama (primer)
Merupakan bagian dari disk dimana catatan aktual ditulis
*      Area tambahan
Merupakan bagian terpisah dari disk yang dialokasikan bagi file untuk membuat tambahan yang dibuat, tanpa melakukan pemrosesan ekstensif terhadap file awal

Ø  File Terakses secara langsung
Pada metode ini, memungkinkan catatan-catatan individual dapat dipanggil secara cepat tanpa menggunakan indeks. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung setiap catatan yang bersangkutan.
Salah satu metode penting yang digunakan untuk menyimpan dan menempatkan catatan-catatan file akses langsung yaitu dengan membuat field kunci.

Setiap DBMS harus menyediakan sarana untuk pelaksanaan 3 fungsi dasar yaitu: menciptakan, mengubah, dan mempertanyakan database. Sekelompok perintah yang digunakan untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut secara berurutan diacu sebagai bahasa untuk definisi data, bahasa untuk manipulasi data, dan bahasa untuk meminta data. Penjelasan tentang bahasa-bahasa tersebut adalah berikut ini.

1) Bahasa Definisi Data atau Data Definition Language (DDL)
Saudara Mahasiswa, pada BMP Sistem Informasi Akuntansi (EKSI4312), tertulis Data Description Language (DDL), tetapi yang benar adalah Data Definition Language (DDL).
Bahasa ini memungkinkan administrator database untuk mendefinisikan struktur logika database yang disebut skema.
Berikut ini contoh penggunaan bahasa DDL.


2) Bahasa Manipulasi Data atau Data Manipulation Language (DML)
DML mencakup perintah-perintah untuk pemutakhiran, pengeditan, manipulasi, dan ekstraksi data. DML digunakan untuk perawatan data, yang mencakup operasi seperti pembaruan (updating), penyisipan (inserting), dan penghapusan (deleting) suatu bagian dari database.
Berikut ini contoh penggunaan bahasa DML


3) Bahasa Permintaan Data atau Data Query Language (DQL)
DQL adalah bahasa yang mudah digunakan dan merupakan penghubung yang memungkinkan pemakai untuk meminta informasi dari database. Umumnya, DQL berisi perintah yang cukup luas, tetapi mudah digunakan, sehingga para pemakainya dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasinya tanpa bantuan dari programer,
Berikut ini contoh penggunaan bahasa DQL


4) Bahasa permintaan terstruktur atau Structure Query Language (SQL)
Adalah bahasa permintaan yang luas, tetapi mudah digunakan. Bahasa ini digunakan dalam 2 kategori yaitu, 1)bahasa permintaan berdasarkan teks, dan 2) bahasa permintaan berdasarkan grafis. Keluasan dan kesederhanaan bahasa ini memungkinkan pembuatan laporan tertentu dengan mudah.

Saudara mahasiswa, selanjutnya kita akan membahas tentang Sistem Informasi Terdistribusi.
Seperti yang telah Anda baca pada materi pada inisiasi 2, yaitu tentang jaringan (network) khususnya WAN, terdapat 3 cara dasar untuk mengkonfigurasikan WAN yaitu:
*      Sentralisasi
Seluruh terminal dan peralatan lainnya dihubungkan dengan komputer pusat perusahaan, yang biasanya berupa mainframe besar. Keuntungan sistem sentralisasi adalah kendali yang lebih baik, staf teknologi yang berpengalaman, dan skala ekonomi. Sedangkan kelemahannya adalah besarnya kompleksitas, biaya komunikasi yang lebih tinggi (karena seluruh pesan harus dikirim melalui komputer pusat), dan kurangnya fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan setiap departemen atau pemakai.
*      Desentralisasi
Setiap unit departemen memiliki komputer dan LAN mereka sendiri. Keuntungan sistem desentralisasi terutama adalah memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan setiap departemen atau pemakai yang lebih baik daripada sistem sentralisasi, biaya komunikasi sering lebih rendah selama data yang disimpan lokal. Kelemahannya adalah kompleksitas dalam koordinasi data yang disimpan di banyak lokasi, peningkatan biaya hardware, dan kesulitan yang lebih besar untuk mengimplementasikan pengendalian yang efektif.
*      Sistem proses data terdistribusi
Pada dasarnya merupakan gabungan dari pendekatan sentralisasi dan desentralisasi. Keuntungan dari sistem proses data terdistribusi adalah beberapa komputer departemen saling mendukung (back-up) satu sama lain, sehingga risiko kehilangan lebih kecil; setiap sistem lokal diperlakukan sebagai modul yang dapat dengan mudah ditambahkan, di upgrade atau dihapus dari sistem. Kelemahannya adalah lokasi yang berbeda-beda dan keanekaragaman kebutuhan membuat sulitnya pekerjaan koordinasi sistem dan pemeliharaan hardware, software, serta konsistensi data; penyeragaman cara dokumentasi dan pelaksanaan pengendalian juga sulit dilakukan karena wewenang dan tanggung jawab tersebar; banyaknya lokasi dan saluran komunikasi menghalangi dibentuknya pengendalian keamanan yang memadai dan pemisahan tugas; duplikasi data di beberapa lokasi yang dapat meningkatkan biaya penyimpanan dan menciptakan peluang ketidakkonsistenan data.

Agar pemahaman Anda tentang sistem sentralisasi, desentralisasi, dan terdistribusi menjadi lebih jelas, silakan Anda perhatikan gambar berikut ini.

Komunikasi data dalam sistem terdistribusi didukung dengan server. Server secara konstan menjalankan program komputer (resident program) dan database yang berkaitan atau file data yang memuat satu atau lebih perangkat lunak atau layanan data ke komputer lain dalam jaringan. Program-program server beroperasi dengan cara berbeda dari jenis program lainnya, yaitu:
  1. Server secara kontinyu akan bekerja dengan monitoring saluran komunikasi berdasarkan kebutuhan klien
  2. Server database secara khusus mendukung remote procedur calls, yang memungkinkan dalam satu komputer melakukan tugas kueri dan pemutakhiran dalam server database maupun dalam jaringan

Distributed Information System (DIS) adalah sistem informasi terdistribusi yang diterapkan dalam sistem komputasi dimana databasenya ada di dalam server.

Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang operasional penggunaan server-klien yang mencakup pengertian komunikasi interproses, jenis server, komponen sistem database terdistribusi, kebijakan database, silakan Anda pelajari Modul 4 Kegiatan Belajar 2 halaman 4.14 sampai dengan 4.19 BMP Sistem Informasi Akuntansi (EKSI4312) dengan teliti.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang pendistribusian data dan sumber daya komputasi.

Pendistribusian data dan sumber daya komputasi dilaksanakan melalui:
a. Pendistribusian data
   Database dapat didistribusikan dengan salah satu dari 3 cara berikut.
  • Dapat dilakukan melalui server database tunggal yang dapat diakses dari manapun di dalam jaringan
  • Dapat direplikasi sehingga kopi berganda tersedia di lebih dari satu lokasi
  • Dapat didistribusikan per lembaran melalui jaringan

b.  Pendistribusian CPU
Pemakai atau aplikasi dapat secara otomatis menggunakan prosesor dalam jaringan jika prosesor tersebut lokal. Pendistribusian CPU memungkinkan penugasan otomatis terhadap aplikasi-aplikasi individual ke CPU dari sebuah pusat prosesor.

c.   Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange/EDI)
Adalah pertukaran langsung dokumen bisnis dari komputer ke komputer, seperti order pembelian dan order penjualan. Dengan meniadakan kebutuhan untuk secara manual memasukkan kembali data, EDI meningkatkan tingkat akurasi dan mengurangi biaya melalui penurunan waktu dan pengeluaran yang berhubungan dengan pengiriman dokumen, proses dokumen, dan penyimpanan dokumen kertas.
Terdapat 4 manfaat khusus EDI yaitu:
  • Biaya akan tereduksi dengan mengurangi penggunaan kertas
  • Kesalahan-kesalahan diminimalkan dengan mereduksi jumlah orang yang melakukan masukan data
  • Memungkinkan perusahaan untuk melengkapi transaksi lebih cepat
  • Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari adanya kesempatan bisnis baru

Sebelum 2 perusahaan melakukan pertukaran dokumen satu sama lain, kedua perusahaan harus menandatangani EDI partnership agreement yang mengatur secara hukum bagaimana transaksi bisnis secara elektronis dilaksanakan. Terdapat 3 cara dalam persetujuan EDI yaitu:
v  Jika perusahaan mengirim dan menerima dokumen-dokumen EDI melalui komunikasi langsung perusahaan ke perusahaan (misalnya penggunaan saluran telepon standar, VSAT, dan ISDN), kedua perusahaan harus menggunakan perangkat lunak penterjemah dan komunikasi yang memadai
v  Dua perusahaan yang mengirim dan menerima dokumen-dokumen secara tidak langsung melalui jaringan nilai tambah (value added network/VAN) untuk umum seperti Sprintnet atau MCI
v  Menggunakan sistem turnkey pihak ketiga

Saudara mahasiswa, bagaimana? Apakah sampai materi ini Anda sudah paham?
Baiklah, mari kita lanjutkan dengan pembahasan berikutnya yaitu tentang sistem pemrosesan data elektronik.

Sistem pemrosesan data elektronik terdiri dari 3 komponen sistem yaitu:
  1. Sistem masukan
  2. Sistem pemrosesan
  3. Sistem keluaran

Penjelasan dari masing-masing sistem tersebut adalah berikut ini.
A. Sistem masukan
Sistem masukan tanpa kertas (paperless input systems), sering disebut juga sistem masukan on-line. Pada sistem ini, transaksi-transaksi dimasukkan secara langsung ke dalam jaringan komputer dan kebutuhan pengetikan dalam dokumen sumber dikurangi.
Salah satu masalah dalam sistem masukan tanpa kertas adalah ketiadaan pemisahan tugas dan jejak audit. Dalam sistem masukan dengan kertas, penyiapan dokumen sumber dan masukan data secara normal dipisahkan, sedangkan dalam sistem masukan tanpa kertas, fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan oleh satu orang sehingga mengurangi pengendalian yang berkaitan dengan pemisahan tugas. Kelemahan pengendalian tersebut dapat diatasi dengan menggunakan log transaksi atau iregister transaksi yang dibuat dengan logging atas seluruh masukan ke file khusus yang secara otomatis memuat tags untuk mengidentifikasikan transaksi. Pelabelan (tagging) berarti bahwa informasi berorientasi audit yang ditambahkan termasuk dalam data transaksi orisinal. Salah satu jenis sistem masukan tanpa kertas yang merupakan sistem identifikasi otomatis adalah sistem Point Of Sale (POS) misalnya sistem POS otomatis dimana para tenaga penjual menggunakan alat pembaca (scanner) optikal untuk meneliti kode bar pada barang yang dijual seperti halnya kartu kredit pelanggan.
Transaksi-transaksi dengan sistem masukan tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia umumnya diproses melalui 2 tahap yaitu:
  • Entri data dan edit data
  • Transfer ke sistem aplikasi komputer pusat

B. Sistem Pemrosesan
1 Sistem Pemrosesan berdasar Kertas
Sistem pemrosesan pada dasarnya adalah seluruh sistem berdasar kertas untuk memproses transaksi yang berorientasi batch. Dalam sistem pemrosesan berorientasi batch, transaksi-transaksi dimasukkan ke dalam komputer dalam bentuk batch. Sebuah batch adalah sekelompok transaksi yang serupa (misalnya, pesanan penjualan) yang diakumulasi selama beberapa waktu dan kemudian diproses bersama-sama. Pemrosesan batch merupakan suatu metode yang ekonomis untuk pemrosesan transaksi yang bervolume tinggi. Keuntungan pemrosesan secara batch adalah 1) organisasi dapat mencapai alokasi sumber daya pemrosesan yang efisien dengan menerapkan prosedur yang terspesialisasi dan biayanya efektif, 2) memberikan sarana kontrol atas pemrosesan transaksi. Kelemahan utamanya adalah file dan laporan akan segera usang pada saat berada di antara waktu pemrosesan.

Pemrosesan secara batch dapat dilakukan dengan pendekatan berikut ini.
a. Pemrosesan secara Batch dengan pemutakhiran file secara berurutan
   Pemrosesan ini mencakup:
  • Penyiapan file transaksi
  • Pemutakhiran file induk
  • Pemutakhiran buku besar
  • Penyiapan laporan buku besar

b.  Pemrosesan secara Batch dengan pemutakhiran file akses random
Pemutakhiran ini lebih mudah dilakukan karena sudah tidak perlu menyortir file transaksi ke pesan yang sama di file master dan tidak perlu membuat file induk baru.

2. Sistem pemrosesan tanpa kertas
Dalam sistem pemrosesan tanpa kertas, selain pemrosesan secara batch digunakan pula pemrosesan secara tepat waktu atau disebut juga on-line real time processing. Pada pemrosesan tepat waktu ini, transaksi-transaksi diproses pada saat dimasukkan ke dalam sistem.

C. Sistem Keluaran
Sistem keluaran dapat berupa sistem dengan kertas, tanpa kertas, atau antara keduanya. Sebagian besar sistem dengan kertas dan berorientasi batch dengan pemrosesan file sekuensial menghasilkan volume keluaran yang besar karena sistem tersebut menghasilkan keluaran atau rangkapan microfiche dari seluruh file sebagai referensi. Pada sistem tanpa kertas yang on-line atau tepat waktu cenderung menghasilkan sangat sedikit keluaran. Pengendalian terhadap keluaran dirancang untuk mengecek bahwa hasil pemrosesan telah menghasilkan keluaran yang sah dan dapat didistribusikan secara memeadai.

Baiklah Saudara Mahasiswa, sampailah kita pada bahasan yang terakhir dari inisiasi 3 ini yaitu tentang Teknologi Informasi Auditing terutama berkaitan dengan Pengolahan Data Elektronik (PDE) Auditing.

Istilah “PDE Auditing” umumnya digunakan untuk menjelaskan 2 jenis aktivitas yang berhubungan dengan komputer yaitu:
*      Menjelaskan proses penelaahan dan evaluasi pengendalian intern dalam suatu sistem PDE atau auditing melalui komputer
*      Menjelaskan pemanfaatan komputer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dapat dilaksanakan secara manual atau auditing dengan komputer

Teknologi PDE Auditing telah berkembang sejalan dengan perkembangan sistem komputer. Teknologi PDE Auditing dapat Anda baca dan pelajari pada Modul 4 Kegiatan Belajar 4 halaman 4.39 BMP Sistem Informasi Akuntansi (EKSI4312).

Jenis-jenis PDE Auditing meliputi berikut ini.
a. Pendekatan Umum terhadap PDE Audit
Pendekatan ini mengikuti 3 tahap umum yang divariasi sesuai dengan kebutuhan yaitu berikut ini.
  1. Tahap pertama terdiri dari telaahan dan evaluasi awal terhadap area yang akan diaudit serta penyiapan rencana audit
  2. Tahap kedua merupakan telaahan dan evaluasi rinci atas pengendalian
  3. Tahap ketiga mencakup pengujian ketaatan yang diikuti dengan analisis dan pelaporan hasil-hasil.

b. Audit atas Aplikasi-aplikasi PDE
Audit atas aplikasi-aplikasi PDE mencakup penelaahan pengendalian dalam 3 area umum pengendalian aplikasi yaitu masukan, pemrosesan, dan keluaran. Data uji, simulasi paralel dapat digunakan untuk menguji pengendalian pemrosesan, Generalized Audit Software dapat digunakan untuk menelaah transaksi atau file-file keluaran.

c. Audit pengembangan sistem aplikasi
Audit pengembangan sistem aplikasi diarahkan pada aktivitas-aktivitas analis sistem dan para programer yang mengembangkan dan memodifikasi program-program aplikasi, file-file, dan prosedur-prosedur yang berkaitan. Terdapat 3 area umum dalam pelaksanaan audit ini yaitu standar-standar pengembangan sistem, manajemen proyek, dan pengendalian pengubahan program.

d. Audit atas Pusat Layanan Komputer
Audit atas pusat layanan komputer dilakukan sebelum audit atas aplikasi dilakukan untuk meyakinkan integritas umum, lingkungan dimana aplikasi akan difungsikan. Audit dilakukan terhadap beberapa area, salah satunya adalah pengendalian lingkungan yang meliputi persyaratan sistem-sistem mainframe yang berkaitan dengan pusat layanan komputer dan keamanan secara fisik atas pusat-pusat yang bersangkutan.






Daftar Pustaka

Hall, James A. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari: Accounting Information System. 3th Ed.

Romney, Marshall B. Steinbart, Paul John. (2004). Penerjemah: Dewi Fitriasari dan Deny Amos Kwary. Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari: Accounting Informations Systems. 9th Ed.

H.M, Jogiyanto. (1988). Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Yogyakarta: BPFE.

  

yang terbaik

No whatsapp jasa karya ilmiah Universitas Terbuka

Untuk no whatsapp nya ganti di 085293796340 Untuk testimoni ada di galeri. Untuk yg lain2 gak tak post krna sdh mulai di rame pembahasan ter...