MEMBANGUN
PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI (PAR’IN)
IRDATAMA
SANTIA ANINDITA
018680547
S1
AKUNTANSI
UPBJJ-UT
SEMARANG
ABSTRAKSI
Kabupaten Brebes merupakan salah satu
kabupaten yang menonjol di jawa tengah.Brebes mempunyai beberapa ciri khas
misalnya, bawang merah yang terkenal berkualitas tinggi, telor asin yang
rasanya enak, dan penghasil terasi kualitas terbaik.Dengan segudang potensi
yang ada, Kabupaten Brebes seharusnya menjadi Kabupaten yang makmur.Terlebih
lagi Brebes merupakan Kabupaten yang mempunyai pesona alam yang indah, yang
mempunyai industri pariwisata pegunungan dan wisata bahari yang amat menjajikan
keuntungan.
Namun pada kenyataanya Kabupaten Brebes
dapat dikategorikan ke dalam Kabupaten yang tertinggal.Pertumbuahan ekonomi
yang lambat merupakan masalah tersendiri yang dialami Kabupaten yang terkenal
dengan cerita Jaka Poleng tersebut.Banyaknya angka pengangguran dan warga yang
pergi keluar Kota maupun keluar Negeri untuk mengadu nasib merupakan salah satu
bukti bahwa Kabupaten Brebes merupakan Kabupaten yang lemah dalam
perekonomiannya.
Ketidak mampuan Sumber Daya Manusia
dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada merupakan alasan utama yang
melatarbelakangi lemahnya perekonomian di Kabupaten Brebes.Pemanfaatan industri
pariwisata bahari juga masih sangat minim.Dalam hal perawatan pantaipun
terbilang asal-asalan bahkan cenderung tidak terawat. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya pembangunan di daerah sendiri masih sangat minim dan masyarakat
cenderung memilih untuk pergi keluar kota dalam mencari penghidupan.
Kata
kunci : Wisata Bahari, Ikon daerah, Perekonomian Lokal.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Saat perekonomian dunia
bergejolak dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
melemah.Strategi penguatan ekonomi skala kecil merupakan hal yang harus
dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini pembangunan desa dan pengadaan UKM di
setiap daerah diharapkan mampu menumbuhkan daya beli masyrakat, dan akan
sedikit mengurangi dampak krisis global yang sedang terjadi saat ini.
Pengembangan dari sektor pariwisata salah satu carauntuk mendongkrak
perekonomian daerah.
Pariwisata merupakan
salah satu sektor yang terus dikembangkan di Kabupaten Brebes.Dari hasil
penelitian 92% wisata paling diminati oleh masyarakat dunia adalah wisata
Bahari atau wisata pantai.Sisanya adalah wisata gunung atau alam bebas.Itu
terbukti dari ramainya pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi pulau Bali
atau destinasi wisata pantai lainnya.
Salah satu pengembangan
wisata Bahari yang ada di kabupaten Brebes adalah wisata Pantai Randusanga
Indah (PAR’IN). Pantai Randusanga Indah merupakan tempat wisata pantai yang
letaknya tidak jauh dari pusat kota. Pantai tersebut sudah cukup terkenal di
daerah-daerah tetangga karena spot memancing yang tak kalah dengan daerah lain.
Selain untuk spot memancing, PAR’IN juga sebagai wisata untuk anak muda yang
sedang memadu kasih atupun yang sekedar untuk berkumpul dengan
keluarga.Warung-warung kecil yang dilengkapi dengan saung yang teduh dan nyaman
untuk berkumpul merupakan fasilitas yang paling utama di pantai ini.
Namun, nampaknya
Pemerintah saat ini belum melihat serius potensi wisata Pantai Randusaga Indah,
Ini terlihat dari fisik pantai yang dari hari ke hari sangat memprihatinkan.
Menumpuknya Sampah, matinya tumbuhan yang ada di taman pinggir pantai, dan
rusaknya akses jalan masuk ke pantai merupakan salah satu bukti bahwa
pemerintah belum serius dalam pengembangan wisata Bahari. Ketidak siapan
pemerintah dalam hal perawatan dan tumpang tindih dalam pengelolaan merupakan
faktor yang menjadikan kurang maksimalnya pendapatan daerah dari sektor
wisata.Perebutan kekuasaan antara Pemda dan Desa merupakan masalah yang sulit
diselesaikan.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengupas lebih dalam lagi
permasalahan yang ada dalam hal pengurusan dan seberapa prospektifnya wisata
Bahari di Kabupaten Brebes untuk kedepanya dengan menarik judul “MEMBANGUN
PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI”.
B. Rumusan
Masalah
Dalam karya ilmiah ini penulis ingin
menjelaskan beberapa hal di antaranya ;
1)
Seberapa
besar potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes dalam persaingan ekonomi ke depan
?
2)
Potensi
apa saja yang dimiliki Kabupaten Brebes ?
3)
Apa
saja yang harus dibenahi agar Pariwisata Bahari di Kabupaten Brebes berkembang
?
C. Tujuan
Penulisan
Dalam karya ilmiah ini penulis mempuyai
beberapa tujuan yaitu ;
1)
Untuk
mengetahui besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes.
2)
Untuk
mengetahui potensi Pariwisata di Kabupaten Brebes.
3)
Untuk
mengetahui cara pembenahan Pariwisata Bahari supaya dapat meningkatkan
perekonomianian Kabupaten Brebes.
D. Manfaat
Penulisan
1)
Bagi
penulis, untuk menambah pengetahuan dan memberikan wawasan mengenai hal baru
tentang Pariwisata Bahari.
2)
Bagi
Pemerintah, untuk tambahan referensi dalam hal pengembangan sektor Pariwisata
Bahari.
3)
Bagi
Masyarakat, untuk memberikan pengertian bahwa pembangunan di daerah sendiri
lebih penting dari pada merantau.
PEMBAHASAN
A.
Potensi
Kabupaten Brebes Dari Segi Geografis Dan Hasil Bumi
Kabupaten Brebes adalah salah satu Kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.Luas wilayahnya 1.902,37 km², jumlah
penduduknya sekitar 1.792.511 jiwa (2015).Ibu kotanya ada di Kecamatan
Brebes.Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa
Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap.
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di
antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6°
44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan
wilayah Provinsi Jawa Barat. (Wikipedia.org)
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di
Provinsi Jawa Tengah.Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah.Bagian
barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan
Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan
bagian dari Gunung Slamet. Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm
per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk
pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan,
perikanan, peternakan dan sebagainya.
Berbagai kelebihan dari segi geografis dan kondisi
alam yang sangat mendukung, Kabupaten Brebes juga mempunyai segudang potensi
sebagai berikut ;
1. Pertanian
dan perkebunan
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade
mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di
tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17
kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektare.sentra bawang
merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari,
Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat
komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar
untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari
luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja,
bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain: nilam,
tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah
- buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
2. Peternakan
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten
Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar
hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang
berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain;
ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam
petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah
oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas
kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan.Banyak yang menyebut Brebes
adalah Kota Telur Asin.
3. Kehutanan
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian
selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan
sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
4. Pertambangan
dan bahan galian
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber
daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass,
batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
5. Cadangan
batu bara muda
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan,
ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24
juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan
Kementerian ESDM pada tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat
dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses
pelapukan dan pengkristalan.
6. Perikanan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam
wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan
yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari,
Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi;
bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis
ikan laut yang lain.
7. Industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting
dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai
salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam
perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar
penduduk adalah sebagai petani. Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi
menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro,
kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang
logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi
industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.
Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik
jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di
Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal.Kelompok
industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka;
mesin, logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok industri non formal meliputi
industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.Kelompok
industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan
non formal.Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro;
elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok
industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta
elektronika dan aneka. Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah
industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam
curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan
Brebes, dan industri pengolahan bawang merah.
B.
Potensi
Pariwisata Di Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes juga merupakan Kabupaten yang
mempuyai pesona alam yang indah. Dari berbagai pesona alam yang ada, banyak
sebagian wilayah yang dijadikan destinasi pariwisata khas Brebes ;
1. Wisata
waduk dan tempat bersejarah ;
a) Waduk
Malahayu
Fungsi waduk yang disamping sebagai sarana irigasi
dari lahan pertanian di wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan,
Losari, Tanjung dan Bulalakamba juga digunakan sebagai pengontrol banjir serta
dimanfaatkan pula sebagai sarana rekreasi. Di obyek wisata Waduk Malahayu ini
dapat ditemukan panorama alam dari pegunungan yang indah, dikelilingi oleh
hutan jati yang luas dan sekarang telah dijadikan bumi perkemahan dan wana
wisata.
b) Waduk
Penjalin
Waduk yang dibangun pada tahun 1930 oleh pemerintah
kolonial Belanda bersamaan dengan Waduk Malahayu ini, dipersiapkan untuk
menyuplai irigasi dari Sungai Pemali bawah dan juga areal persawahan. Penjalin
sendiri dalam Bahasa Jawa berati rotan. Warga sekitar memanfaatkan kekayaan
alam yang ada di sekitar waduk sebagai tempat untuk mencari nafkah, antara lain
untuk mencari ikan, memelihara keramba apung, dan juga pada saat Lebaran warga
menyewakan perahu untuk sarana rekreasi air keliling waduk. Pada waktu sekarang
ini, waduk tersebut banyak dimanfaatkan warga kota untuk berlibur dan juga
bersantai seperti contohnya pengunjung dari Purwokerto, Cilacap, dan
Purbalingga.
c) Agrowisata
Sepoor Teboe PG Jatibarang
2. Wisata
cagar alam ;
a) Cagar
Alam Telaga Ranjeng
Cagar alam ini memiliki luas empat puluh delapan
setengah hektare, yang terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi
telaga.Sebelumnya Telaga ini merupakan tempat mandi para tokoh dari kerajaan di
Jawa. Daya tarik dari Telaga Ranjeng sendri adalah udara pegunungan yang sangat
sejuk, cagar alam, hutan lindung, serta
terdapat beribu-ribu ikan lele yang jinak dan juga dianggap keramat serta
dianggap sebagai penghuni telaga. Telaga Ranjeng yang memiliki kedalaman tiga
meter, Konon ikan lele penunggu hanya dapat diajak bermain -main dan tidak diperkenankan
untuk diambil oleh siapapun meski hanya satu ekor. Penunggu telaga bercerita
bahwa pernah ada seorang wisatawan yang mencoba untuk mengambilnya namun ketika
sampai di rumah orang tersebut kemudian sakit-sakitan, dan baru sembuh setelah
mengembalikan ikan lele tersebut ke Telaga Ranjeng lagi.Benar atau tidaknya
cerita tersebut, yang jelas Telaga Ranjeng adalah aset wisata yang memiliki
daya tarik tersendiri sehingga sangat dibutuhkan peran serta dari masyarakat
sekitar dan pemerintah untuk mengembangkan potensi dari tempat tersebut.
b) Agrowisata
Kaligua
Argowisata ini berada pada ketinggian 1.200 - 2.050
meter dari permukaan laut.Kondisi udara termasuk sangat dingin, berkisar 8-22
°C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 °C pada musim kemarau.Wilayah
perkebunan teh ini hampir setiap saat diselimuti oleh kabut tebal.Perkebunan
ini terletak di lereng barat Gunung Slamet (3.432 m dpl), yang merupakan gunung
tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru.Keindahan salah satu dari
puncak gunung Slamet, yakni puncak Sakub, hal tersebut dapat dinikmati dari
perkebunan teh Kaligua ini.Dari tempat ini, jika udara sedang cerah, juga
terlihat keindahan dari Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap.
c) Kebun
Durian Antap Sari di desa Rajawetan, Tonjong.
3. Wisata
pemandian ;
a) Mata
Air Sungai Pemali.
b) Pemandian
Air Panas Cipanas Bantarkawung.
c) Pemandian
Air Panas Cipanas Kedungoleng.
d) Mata
Air Cibentar, Bentarsari, Salem.
e) Air
Terjun Waru Doyong.
f) Mata
Air Dua Suhu.
g) Ciblon
Waterboom Brebes.
h) Cipanas
Jalatunda di desa Ciseureuh.
4. Wisata
Bahari atau pantai ;
a) Pantai
Randusanga Indah (PAR’IN)
Pantai Randusanga Indah atau sering disebut Par’in
merupakan satu-satunya obyek wisata Bahari yang dipunyai Kabupaten Brebes.
Obyek wisata ini terletak di Desa Randusanga Kulon, sekitar 10 KM dari pusat
kota.
C.
Karakter
Pantai Di Kabupaten Brebes
Pantai yang
berada di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil
yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding).
Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai
delta (Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (Teluk Bangsri) dan pantai lurus
(Randusanga). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah
pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai
teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari
(Prapag Kidul dan Prapag Lor), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai
Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi
tanaman bakau (mangrove) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung
lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai
kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan
menjadi Kawasan
Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.Perairan daerah
pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter
berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian
timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas
pantai kedalaman laut berubah secara gradual (morfologi dasar lautnya landai)
dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ±
72,93 km yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak
ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang
produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi
dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia.Besarnya
sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka
kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan
menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang
terus meningkat di masa mendatang.
D.
Peran
Pemerintah Terhadap Wisata PAR’IN
Pantai Randusanga atau yang lebih dikenal dengan
nama Pantai Randusanga Indah (PAR’IN) berlokasi di Randusanga Kulon, sekitar 7
KM ke arah utara dari jalan raya Pantura kota Brebes. Dibangun sekitar tahun
2001, obyek wisata Pantai Randusanga ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah
Kabupaten Brebes dan pada saat ini keberadaannya telah dikelola oleh Kantor
Pariwisata Kabupaten Brebes. Di sepanjang jalan menuju Par’in akan banyak
ditemui hamparan perkebunan bawang merah yang sangat luas, sedangkan pada saat
mendekati lokasi pantai, akan banyak di temui tambak- tambak yang pada umumnya
digunakan masyarakat sekitar untuk budidaya bandeng dan juga rumput laut.
Dari segi lokasi, Par’in merupakan obyek wisata yang
sangat strategis dan mempunyai potensi besar dalam menarik banyak pengunjung
dan merauk banyak keuntungan.Namun pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten Brebes
kurang serius dalam pengembangan obyek wisata tersebut.Dimulai dari gagalnya
pembangunan waterboom yang dikarenakan kolam terlalu dangkal, dan juga gagalnya
pembangunan pusat perbelanjaan di dalam lokasi pantai.Dari segi fisik pantai
juga terbilang memprihatinkan, kebersihan pantai yang sangat kurang, juga
taman-taman yang kurang terawat. Fasilitas WC atau kamar mandipun terbilang
kotor, dari 10 fasilitas kamar mandi yang tersedia hanya 3 yang masih bisa
dipakai dan sisanya menjadi bangunan kosong yang kotor dan berbau tidak sedap.
Lagi-lagi masalah pengawasan yang menjadi akar
permasalahan.Dari data yang saya peroleh di lapangan obyek wisata Par’in dalam
sehari dapat dikunjungi rata-rata 256 wisatawan per hari dari berbagai daerah
dengan biaya masuk Rp.2000/orang (hari biasa).Namun dalam survei dilapangan
dari 256 pengunjung hanya 160 yang masuk menggunakan tiket, dengan kata lain
ada 96 pengunjung yang masuk tetapi tidak mendapatkan tiket.Dari angka 96,
penulis adalah salah satunya, saya sering mengunjungi obyek wisata Par’in dan
tidak mendapatkan tiket masuk.Itu artinya ada indikasi kecurangan dalam jumlah
pendapatan obyek wisata Par’in dalam setiap harinya.Besar kemungkinan bahwa
dari sekian banyak pengunjung hanya sebagian yang masuk dalam buku laporan
pendapatan.Untuk itu peran pemerintah sangatlah penting, dalam dalam hal ini
Dinas Pariwisata harus lebih serius dalam hal penanganan dan perawatan obyek
wisata demi kenyamanan pengunjung dan maksimalnya pendapatan daerah.
PENUTUP
Kesimpulan
Berkiblat dari
pariwisata dunia, pariwisata Bahari atau pantai adalah salah satu pariwisata
yang sedang ramai dan paling sering dikunjungi oleh wisatawan dunia.Contohnya
LANIKAI (Hawaii), THE HAMPTONS (New York), SEYCHELLES (Argentina), KUTE
(Bali-Indonesia) dll. Lewat pariwisata pantai tersebutlah Negara memperoleh
banyak devisa. Oleh karena itu, Indonesia yang notabene sebagai negara
kepulauan yang mempunyai beribu-ribu pulau seharusnya bisa mengambil peluang
dari sektor pariwisata.
Kabupaten Brebes yang terletak
dipinggir pantura merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai potensi alam yang menjanjikan.
Misalnya Pantai Randusanga Indah (PAR’IN), pantai tersebut merupakan wisata
pantai yang cukup ideal untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata Bahari di Kabupaten
Brebes. Namun nampaknya pemerintah belum maksimal dalam memanfaatkan segala
potensi alam yang sudah ada dan belum serius dalam menanganinya.Itu semua
terbukti dari banyaknya permasalahan yang ada dari kurang terawatnya fisik
pantai, akses jalan yang rusak, fasilitas yang kurang memadai, dan pengawasan
pendapatan setiap harinya. Jika semua masalah bisa diatasi dan Pemerintah
Kabupaten Brebes lebih serius lagi dalam pengembangan Pariwisata Bahari, bukan
tidak mungkin Kabupaten Brebes akan menjadi salah satu Kabupaten yang maju di
daerah Pantura.
Saran
Dari semua masalah yang
ada, penulis mempunyai beberapa saran untuk kemajuan perekonomian Kabupaten
Brebes sebagai berikut ;
a)
Pembangunan
infrastruktur agar wisatawan lebih nyaman dan lebih mudah untuk menjangkau
tempat pariwisata.
b)
Membangun
fasilitas hotel ataupun perbelanjaan di dekat tempat wisata untuk kenyamanan
wisatawan.
c)
Pemerintah,
masyarakat dan Dinas terkait harus lebih serius lagi dalam hal perawatan pantai
agar pantai selalu bersih dan terlihat indah.
d)
Pemerintah
juga harus lebih meningkatkan pengawasan pada pegawai lapangan agar tidak
terjadi lagi masalah penyelewengan jumlah pendapatan setiap harinya.
Jika semua poin diatas
bisa dilaksanakan, maka bukan tidak mungkin Pantai Randusanga Indah (PAR’IN)
bisa menjadi destinasi wisata Nasional atau bahkan Internasional sekaligus
menjadikan Kabupaten Brebes sebagai daerah yang mandiri dan sejahtera.
MENERIMA JASA PEMBUATAN KARIL 081902465337