METODE PENYUSUNAN KARIL UT

METODE

Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistemastis, lugas, jelas serta konsisten.
Metodologi:
- metode ------> cara yang tepat untuk melakukan sesuatu
- logos --------> ilmu atau pengetahuan
- metodologi --> cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran  secara seksama untuk mencapai
               suatu tujuan


Penentuan metode dan teknik menganalisis data juga akan menentukan hasil dari sebuah karya ilmiah, terutama yang berbentuk penelitian. Metode harus dibedakan dari teknik. Mengenai keduanya, Sudaryanto (2001) menyebutkan bahwa metode merupakan cara yang harus dilaksanakan, sedangkan teknik merupakan cara melaksanakan metode. Sebagai cara, teknik ditentukan oleh adanya alat yang dipakai. Tidak semua metode perlu dan relevan untuk digunakan dalam menganalisa data penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu berhati-hati dalam menentukan metode dan teknik analisanya.

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik,serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan,peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
  1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
  2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
  3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian.

Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian.

Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebutdiperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian. Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut:
  1. Penelitian Historis, yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.
  2. Penelitian Deskriptif, yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
  3. Penelitian Perkembangan, yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu
  4. Penelitian Kasus/Lapangan, yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek
  5. Penelitian Korelasional, yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
  6. Penelitian Eksperimental suguhan, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
  7. Penelitian Eksperimental semu, yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian
  8. Penelitian Kausal-komparatif, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen melainkan dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.
  9. Penelitian Tindakan, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.
(Sumber: Drektorat Tenaga Kependidikan, Ditjen PMPTK, 2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan)

PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan inti dari sebuah artikel atau karya ilmiah, terutama yang berasal dari hasil penelitian. Apa yang kita tuangkan dalam bagian ini tentunya tidak terlepas dari rumusan masalah yang sudah kita buat. Lalu apa bedanya dengan rumusan masalah yang ada? Dalam bagian pembahasan, kita mulai menggunakan teori, atau kajian pustaka yang sudah kita buat untuk mengupas permasalahan yang ada. Komponen ini yang sering kali terlupakan, karena kita seringkali terfokus hanya menampilkan hasil temuan (data). Materi pembahasan bisa bersumber dari hasil penelitian, merujuk pada pemikiran dari ahli di bidangnya, atau juga hasil pemikiran kita sendiri yang didasarkan pada teori yang ada. Adapun tahapan penulisan pembahasan dalam suatu karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menampilkan informasi latar belakang. Informasi ini dapat berupa tujuan, pertanyaan, atau hipotesis peneilitian.
2. Menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian. Dalam tahap ini dapat disebutkan kembali hasil-hasil pokok penelitian secara ringkas.
3. Memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis. Jika di antara hasil-hasil itu ada yang tidak cocok dengan hipotesis, penulis artikel perlu menjelaskan mengapa terjadi demikian, dan menjelaskan sebab-sebab diterima/ditolaknya hipotesis.
4. Menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk membandingkan hasil dan mencari dukungan untuk temuan anda sendiri.
5. Menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak memuaskan. Penjelasan yang diberikan bisa berupa data, asumsi, prosedur, model analisis dsb, selain itu anda juga dapat menyampaikan keterbatasan/kelemahan.
6. Membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi). Dalam tahapan ini, penulis dapat membuat simpulan logis, di samping itu, generalisasi ini juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip penalaran.
7. Memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
(Sumber: Prof.Ir. Urip Santoso,S.Ikom, M.Sc, Ph.D., Teknik Penulisan dan Pembahasan Karya Ilmiah, Fakultas Pertanian UNIB)

Note: Panduan Karya Ilmiah bagi mahasiswa UT selengkapnya dapat dilihat pada www.ut.ac.id pada direktori Mahasiswa dan Alumni, atau copy-paste link berikut ini:


CONTOH KARIL UNIVERSITAS TERBUKA

MEMBANGUN PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI (PAR’IN)

IRDATAMA SANTIA ANINDITA
018680547
S1 AKUNTANSI
UPBJJ-UT SEMARANG

ABSTRAKSI
Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten yang menonjol di jawa tengah.Brebes mempunyai beberapa ciri khas misalnya, bawang merah yang terkenal berkualitas tinggi, telor asin yang rasanya enak, dan penghasil terasi kualitas terbaik.Dengan segudang potensi yang ada, Kabupaten Brebes seharusnya menjadi Kabupaten yang makmur.Terlebih lagi Brebes merupakan Kabupaten yang mempunyai pesona alam yang indah, yang mempunyai industri pariwisata pegunungan dan wisata bahari yang amat menjajikan keuntungan.
Namun pada kenyataanya Kabupaten Brebes dapat dikategorikan ke dalam Kabupaten yang tertinggal.Pertumbuahan ekonomi yang lambat merupakan masalah tersendiri yang dialami Kabupaten yang terkenal dengan cerita Jaka Poleng tersebut.Banyaknya angka pengangguran dan warga yang pergi keluar Kota maupun keluar Negeri untuk mengadu nasib merupakan salah satu bukti bahwa Kabupaten Brebes merupakan Kabupaten yang lemah dalam perekonomiannya.
Ketidak mampuan Sumber Daya Manusia dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada merupakan alasan utama yang melatarbelakangi lemahnya perekonomian di Kabupaten Brebes.Pemanfaatan industri pariwisata bahari juga masih sangat minim.Dalam hal perawatan pantaipun terbilang asal-asalan bahkan cenderung tidak terawat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan di daerah sendiri masih sangat minim dan masyarakat cenderung memilih untuk pergi keluar kota dalam mencari penghidupan.

Kata kunci : Wisata Bahari, Ikon daerah, Perekonomian Lokal.

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Saat perekonomian dunia bergejolak dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.Strategi penguatan ekonomi skala kecil merupakan hal yang harus dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini pembangunan desa dan pengadaan UKM di setiap daerah diharapkan mampu menumbuhkan daya beli masyrakat, dan akan sedikit mengurangi dampak krisis global yang sedang terjadi saat ini. Pengembangan dari sektor pariwisata salah satu carauntuk mendongkrak perekonomian daerah.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terus dikembangkan di Kabupaten Brebes.Dari hasil penelitian 92% wisata paling diminati oleh masyarakat dunia adalah wisata Bahari atau wisata pantai.Sisanya adalah wisata gunung atau alam bebas.Itu terbukti dari ramainya pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi pulau Bali atau destinasi wisata pantai lainnya.
Salah satu pengembangan wisata Bahari yang ada di kabupaten Brebes adalah wisata Pantai Randusanga Indah (PAR’IN). Pantai Randusanga Indah merupakan tempat wisata pantai yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Pantai tersebut sudah cukup terkenal di daerah-daerah tetangga karena spot memancing yang tak kalah dengan daerah lain. Selain untuk spot memancing, PAR’IN juga sebagai wisata untuk anak muda yang sedang memadu kasih atupun yang sekedar untuk berkumpul dengan keluarga.Warung-warung kecil yang dilengkapi dengan saung yang teduh dan nyaman untuk berkumpul merupakan fasilitas yang paling utama di pantai ini.
Namun, nampaknya Pemerintah saat ini belum melihat serius potensi wisata Pantai Randusaga Indah, Ini terlihat dari fisik pantai yang dari hari ke hari sangat memprihatinkan. Menumpuknya Sampah, matinya tumbuhan yang ada di taman pinggir pantai, dan rusaknya akses jalan masuk ke pantai merupakan salah satu bukti bahwa pemerintah belum serius dalam pengembangan wisata Bahari. Ketidak siapan pemerintah dalam hal perawatan dan tumpang tindih dalam pengelolaan merupakan faktor yang menjadikan kurang maksimalnya pendapatan daerah dari sektor wisata.Perebutan kekuasaan antara Pemda dan Desa merupakan masalah yang sulit diselesaikan.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengupas lebih dalam lagi permasalahan yang ada dalam hal pengurusan dan seberapa prospektifnya wisata Bahari di Kabupaten Brebes untuk kedepanya dengan menarik judul “MEMBANGUN PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI”.

B.     Rumusan Masalah
Dalam karya ilmiah ini penulis ingin menjelaskan beberapa hal di antaranya ;
1)      Seberapa besar potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes dalam persaingan ekonomi ke depan ?
2)      Potensi apa saja yang dimiliki Kabupaten Brebes ?
3)      Apa saja yang harus dibenahi agar Pariwisata Bahari di Kabupaten Brebes berkembang ?
C.    Tujuan Penulisan
Dalam karya ilmiah ini penulis mempuyai beberapa tujuan yaitu ;
1)      Untuk mengetahui besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes.
2)      Untuk mengetahui potensi Pariwisata di Kabupaten Brebes.
3)      Untuk mengetahui cara pembenahan Pariwisata Bahari supaya dapat meningkatkan perekonomianian Kabupaten Brebes.
D.    Manfaat Penulisan
1)      Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan memberikan wawasan mengenai hal baru tentang Pariwisata Bahari.
2)      Bagi Pemerintah, untuk tambahan referensi dalam hal pengembangan sektor Pariwisata Bahari.
3)      Bagi Masyarakat, untuk memberikan pengertian bahwa pembangunan di daerah sendiri lebih penting dari pada merantau.

PEMBAHASAN
A.    Potensi Kabupaten Brebes Dari Segi Geografis Dan Hasil Bumi
Kabupaten Brebes adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.Luas wilayahnya 1.902,37 km², jumlah penduduknya sekitar 1.792.511 jiwa (2015).Ibu kotanya ada di Kecamatan Brebes.Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap. Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. (Wikipedia.org)
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah.Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah.Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet. Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Berbagai kelebihan dari segi geografis dan kondisi alam yang sangat mendukung, Kabupaten Brebes juga mempunyai segudang potensi sebagai berikut ;





1.      Pertanian dan perkebunan
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektare.sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo. Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain: nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
2.      Peternakan
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan.Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.


3.      Kehutanan
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
4.      Pertambangan dan bahan galian
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
5.      Cadangan batu bara muda
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM pada tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan.
6.      Perikanan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain.
7.      Industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani. Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal.Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal.Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah.
B.     Potensi Pariwisata Di Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes juga merupakan Kabupaten yang mempuyai pesona alam yang indah. Dari berbagai pesona alam yang ada, banyak sebagian wilayah yang dijadikan destinasi pariwisata khas Brebes ;
1.      Wisata waduk dan tempat bersejarah ;
a)      Waduk Malahayu
Fungsi waduk yang disamping sebagai sarana irigasi dari lahan pertanian di wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan, Losari, Tanjung dan Bulalakamba juga digunakan sebagai pengontrol banjir serta dimanfaatkan pula sebagai sarana rekreasi. Di obyek wisata Waduk Malahayu ini dapat ditemukan panorama alam dari pegunungan yang indah, dikelilingi oleh hutan jati yang luas dan sekarang telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata.
b)      Waduk Penjalin
Waduk yang dibangun pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda bersamaan dengan Waduk Malahayu ini, dipersiapkan untuk menyuplai irigasi dari Sungai Pemali bawah dan juga areal persawahan. Penjalin sendiri dalam Bahasa Jawa berati rotan. Warga sekitar memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitar waduk sebagai tempat untuk mencari nafkah, antara lain untuk mencari ikan, memelihara keramba apung, dan juga pada saat Lebaran warga menyewakan perahu untuk sarana rekreasi air keliling waduk. Pada waktu sekarang ini, waduk tersebut banyak dimanfaatkan warga kota untuk berlibur dan juga bersantai seperti contohnya pengunjung dari Purwokerto, Cilacap, dan Purbalingga.
c)      Agrowisata Sepoor Teboe PG Jatibarang


2.      Wisata cagar alam ;
a)      Cagar Alam Telaga Ranjeng
Cagar alam ini memiliki luas empat puluh delapan setengah hektare, yang terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga.Sebelumnya Telaga ini merupakan tempat mandi para tokoh dari kerajaan di Jawa. Daya tarik dari Telaga Ranjeng sendri adalah udara pegunungan yang sangat sejuk, cagar alam,  hutan lindung, serta terdapat beribu-ribu ikan lele yang jinak dan juga dianggap keramat serta dianggap sebagai penghuni telaga. Telaga Ranjeng yang memiliki kedalaman tiga meter, Konon ikan lele penunggu hanya dapat diajak bermain -main dan tidak diperkenankan untuk diambil oleh siapapun meski hanya satu ekor. Penunggu telaga bercerita bahwa pernah ada seorang wisatawan yang mencoba untuk mengambilnya namun ketika sampai di rumah orang tersebut kemudian sakit-sakitan, dan baru sembuh setelah mengembalikan ikan lele tersebut ke Telaga Ranjeng lagi.Benar atau tidaknya cerita tersebut, yang jelas Telaga Ranjeng adalah aset wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga sangat dibutuhkan peran serta dari masyarakat sekitar dan pemerintah untuk mengembangkan potensi dari tempat tersebut.
b)      Agrowisata Kaligua
Argowisata ini berada pada ketinggian 1.200 - 2.050 meter dari permukaan laut.Kondisi udara termasuk sangat dingin, berkisar 8-22 °C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 °C pada musim kemarau.Wilayah perkebunan teh ini hampir setiap saat diselimuti oleh kabut tebal.Perkebunan ini terletak di lereng barat Gunung Slamet (3.432 m dpl), yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru.Keindahan salah satu dari puncak gunung Slamet, yakni puncak Sakub, hal tersebut dapat dinikmati dari perkebunan teh Kaligua ini.Dari tempat ini, jika udara sedang cerah, juga terlihat keindahan dari Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap.
c)      Kebun Durian Antap Sari di desa Rajawetan, Tonjong.
3.      Wisata pemandian ;
a)      Mata Air Sungai Pemali.
b)      Pemandian Air Panas Cipanas Bantarkawung.
c)      Pemandian Air Panas Cipanas Kedungoleng.
d)     Mata Air Cibentar, Bentarsari, Salem.
e)      Air Terjun Waru Doyong.
f)       Mata Air Dua Suhu.
g)      Ciblon Waterboom Brebes.
h)      Cipanas Jalatunda di desa Ciseureuh.
4.      Wisata Bahari atau pantai ;
a)      Pantai Randusanga Indah (PAR’IN)
Pantai Randusanga Indah atau sering disebut Par’in merupakan satu-satunya obyek wisata Bahari yang dipunyai Kabupaten Brebes. Obyek wisata ini terletak di Desa Randusanga Kulon, sekitar 10 KM dari pusat kota.
C.    Karakter Pantai Di Kabupaten Brebes
Pantai yang berada di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding). Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta (Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (Teluk Bangsri) dan pantai lurus (Randusanga). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari (Prapag Kidul dan Prapag Lor), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau (mangrove) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan
Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual (morfologi dasar lautnya landai) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 km yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia.Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa mendatang.
D.    Peran Pemerintah Terhadap Wisata PAR’IN
Pantai Randusanga atau yang lebih dikenal dengan nama Pantai Randusanga Indah (PAR’IN) berlokasi di Randusanga Kulon, sekitar 7 KM ke arah utara dari jalan raya Pantura kota Brebes. Dibangun sekitar tahun 2001, obyek wisata Pantai Randusanga ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes dan pada saat ini keberadaannya telah dikelola oleh Kantor Pariwisata Kabupaten Brebes. Di sepanjang jalan menuju Par’in akan banyak ditemui hamparan perkebunan bawang merah yang sangat luas, sedangkan pada saat mendekati lokasi pantai, akan banyak di temui tambak- tambak yang pada umumnya digunakan masyarakat sekitar untuk budidaya bandeng dan juga rumput laut.
Dari segi lokasi, Par’in merupakan obyek wisata yang sangat strategis dan mempunyai potensi besar dalam menarik banyak pengunjung dan merauk banyak keuntungan.Namun pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten Brebes kurang serius dalam pengembangan obyek wisata tersebut.Dimulai dari gagalnya pembangunan waterboom yang dikarenakan kolam terlalu dangkal, dan juga gagalnya pembangunan pusat perbelanjaan di dalam lokasi pantai.Dari segi fisik pantai juga terbilang memprihatinkan, kebersihan pantai yang sangat kurang, juga taman-taman yang kurang terawat. Fasilitas WC atau kamar mandipun terbilang kotor, dari 10 fasilitas kamar mandi yang tersedia hanya 3 yang masih bisa dipakai dan sisanya menjadi bangunan kosong yang kotor dan berbau tidak sedap.
Lagi-lagi masalah pengawasan yang menjadi akar permasalahan.Dari data yang saya peroleh di lapangan obyek wisata Par’in dalam sehari dapat dikunjungi rata-rata 256 wisatawan per hari dari berbagai daerah dengan biaya masuk Rp.2000/orang (hari biasa).Namun dalam survei dilapangan dari 256 pengunjung hanya 160 yang masuk menggunakan tiket, dengan kata lain ada 96 pengunjung yang masuk tetapi tidak mendapatkan tiket.Dari angka 96, penulis adalah salah satunya, saya sering mengunjungi obyek wisata Par’in dan tidak mendapatkan tiket masuk.Itu artinya ada indikasi kecurangan dalam jumlah pendapatan obyek wisata Par’in dalam setiap harinya.Besar kemungkinan bahwa dari sekian banyak pengunjung hanya sebagian yang masuk dalam buku laporan pendapatan.Untuk itu peran pemerintah sangatlah penting, dalam dalam hal ini Dinas Pariwisata harus lebih serius dalam hal penanganan dan perawatan obyek wisata demi kenyamanan pengunjung dan maksimalnya pendapatan daerah.




PENUTUP
Kesimpulan
Berkiblat dari pariwisata dunia, pariwisata Bahari atau pantai adalah salah satu pariwisata yang sedang ramai dan paling sering dikunjungi oleh wisatawan dunia.Contohnya LANIKAI (Hawaii), THE HAMPTONS (New York), SEYCHELLES (Argentina), KUTE (Bali-Indonesia) dll. Lewat pariwisata pantai tersebutlah Negara memperoleh banyak devisa. Oleh karena itu, Indonesia yang notabene sebagai negara kepulauan yang mempunyai beribu-ribu pulau seharusnya bisa mengambil peluang dari sektor pariwisata.
Kabupaten Brebes yang terletak dipinggir pantura merupakan salah satu Kabupaten yang  mempunyai potensi alam yang menjanjikan. Misalnya Pantai Randusanga Indah (PAR’IN), pantai tersebut merupakan wisata pantai yang cukup ideal untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata Bahari di Kabupaten Brebes. Namun nampaknya pemerintah belum maksimal dalam memanfaatkan segala potensi alam yang sudah ada dan belum serius dalam menanganinya.Itu semua terbukti dari banyaknya permasalahan yang ada dari kurang terawatnya fisik pantai, akses jalan yang rusak, fasilitas yang kurang memadai, dan pengawasan pendapatan setiap harinya. Jika semua masalah bisa diatasi dan Pemerintah Kabupaten Brebes lebih serius lagi dalam pengembangan Pariwisata Bahari, bukan tidak mungkin Kabupaten Brebes akan menjadi salah satu Kabupaten yang maju di daerah Pantura.
Saran
Dari semua masalah yang ada, penulis mempunyai beberapa saran untuk kemajuan perekonomian Kabupaten Brebes sebagai berikut ;
a)      Pembangunan infrastruktur agar wisatawan lebih nyaman dan lebih mudah untuk menjangkau tempat pariwisata.
b)      Membangun fasilitas hotel ataupun perbelanjaan di dekat tempat wisata untuk kenyamanan wisatawan.
c)      Pemerintah, masyarakat dan Dinas terkait harus lebih serius lagi dalam hal perawatan pantai agar pantai selalu bersih dan terlihat indah.
d)     Pemerintah juga harus lebih meningkatkan pengawasan pada pegawai lapangan agar tidak terjadi lagi masalah penyelewengan jumlah pendapatan setiap harinya.
Jika semua poin diatas bisa dilaksanakan, maka bukan tidak mungkin Pantai Randusanga Indah (PAR’IN) bisa menjadi destinasi wisata Nasional atau bahkan Internasional sekaligus menjadikan Kabupaten Brebes sebagai daerah yang mandiri dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
“Kabupaten Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 28 Agustus 2015 melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Brebes.
“Mengenal Potensi Dari Kabupaten Brebes” , Artikel diambil dari internet pada  29 Agustus 2015 melalui : http://www.semangat27.com/2015/08/mengenal-potensi-dari-kabupaten-brebes.html.
“Menggeliatkan Potensi Kabupaten Brebes” , Artikel diambil dari internet pada 29 Agustus 2015  melalui : http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/16/pan02.htm.
“Obyek Wisata Alam Di Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://alamendah.org/2011/08/20/obyek-wisata-alam-di-brebes-selatan/.
“Obyek Wisata Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://dasborpariwisata.blogspot.co.id/2013/03/berikut-dibawah-ini-adalah-beberapa.html?m=1.
“Obyek Wisata Pantai Randusanga Indah” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://jalan2.com/objek-wisata/detail/pantai-randusanga-indah/.
“Potensi Ekonomi Kabupaten Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada  29 Agustus 2015 melalui : http://info-brebes-jateng.blogspot.com/2010/06/potensi-ekonomi-kabupaten-brebes.html.
“Pantai Randusanga” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pantai_Randusanga/.
“Pantai Randusanga Brebes Menawarkan Pemandangan Sunset Yang Indah” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : www.telusurindonesia.com/pantai-randusanga-brebes.html.
“Tempat Wisata Di Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://ngadem.com/8-tempat-wisata-brebes-yang-bisa-kamu-kunjungi-kapan-saja/.



MENERIMA JASA PEMBUATAN KARIL 081902465337

yang terbaik

No whatsapp jasa karya ilmiah Universitas Terbuka

Untuk no whatsapp nya ganti di 085293796340 Untuk testimoni ada di galeri. Untuk yg lain2 gak tak post krna sdh mulai di rame pembahasan ter...