UMKM yang cocok dengan daerah pantai


Potensi UMKM yang dimiliki Daerah (Desa Pandansari) Pariwisata Mangrove.
Membahas mengenai peluang usaha, peluang bisnis yang cocok dan sesuai untuk daerah di sekitar pantai, sebenarnya ada banyak sekali. Dan terkadang peluang usaha tersebut tidak disadari oleh masyarakat sekitar pantai itu sendiri, malahan orang yang bukan dari kawasan pantai yang bisa melihat peluang tersebut. ada beberapa gambaran peluang usaha yang terdapat di wilayah sekitar pantai.
1)      Pertama usaha kecil rumahan industri pengolahan ikan.
Tentunya sudah banyak yang mengetahui jika kawasan pesisir pantai memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa ikan yang banyak. Selain ikan ada lagi hewan laut lain seperti seperti cumi-cumi, udang, kerang, dan lain-lain. Tentunya tidak sama dengan wilayah daratan atau wilayah pengunungan yang memiliki jumlah ikan yang sedikit. Namun banyak orang pesisir yang tidak memanfaatkan peluang ini, mereka hanya menjual ikan yang mentah tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Padahal jika ikan yang banyak tersebut diolah lagi menjadi beberapa jenis makanan lain, tentu ikan tersebut menjadi lebih bernilai lagi dan harga jualnya bisa lebih mahal. Untuk pengolahan ikan kita tidak perlu yang muluk-muluk seperti pengolahan ikan menjadi makan ikan yang dikaleng seperti di pabrik-pabrik. Cukup pengolahan ikan yang sederhana saja seperti ikan atau udang crispy, keripik dan kerupuk ikan, salai ikan, abon udang atau ikan, terasi atau berbagai makanan yang berbahan dasar ikan lainnya.
Contoh Produk Udang Krispy
Contoh Produk Keripik atau Kerupuk Ikan
Contoh Produk Salai Ikan
Contok Produk Abon Ikan

Mungkin bagi orang pesisir pantai ikan tidak terlalu berharga, karena melimpah banyak orang yang menjual ikan dengan harga murah. Namun perlu kita ketahui bagi orang-orang di wilayah perkotaan yang didaratan ikan merupakan sesuatu yang berharga. Harga jual ikan untuk wilayah yang jauh dari pantai lebih mahal ketimbang di wilayah pantai. Oleh karena ikan yang banyak harganya menjadi murah dan kita bisa mendapatkan bahan mentah ikan dengan mudah untuk diolah. Usahakan hasil pengolahan ikan menjadi produk yang tahan lama. Setelah ikan diolah kita perlu melakukan pengemasan ikan yang baik dan menarik agar orang tertarik membelinya. Perlu diketahui bahwa pengemasan bisa memengaruhi harga jual produk.
Hasil produk olahan ikan jangan cuma dijual di wilayah sekitar pantai tapi disalurkan juga ke wilayah perkotaan. Jika dijual di kota harganya pasti lebih mahal. Untuk mendapatkan pembeli jangan lupa manfaatkan sosial media dan internet, dengan internet kita bisa mendapatkan pembeli yang lebih banyak. Produk olahan ikan biasanya akan laku dipasaran karena bisa dijadikan camilan atau makanan ringan, oleh-oleh, ciri khas suatu wilayah pantai, dan juga untuk konsumsi sebagai lauk pauk. Ditambah lagi ikan memiliki nilai gizi yang tinggi yang baik itu kesehatan.
2)      Bisnis Budidaya
Kemudian bisnis budidaya dan pengolahan rumput laut. Rumput laut merupakan tumbuhan yang hidup dilaut. Rumput laut bisa dibudidayakan dan memiliki banyak manfaat sehingga banyak dicari oleh orang-orang. Rumput laut bisa dijadikan bahan campuran kosmetik, agar-agar gel, dan berbagai macam produk olahan makanan lainnya. Untuk pengepul rumput laut jika jumlahnya banyak bisa diekspor dan terkadang juga dicari oleh perusahaan besar yang mengolah rumput laut. Selain itu ternyata rumput laut juga bisa dijadikan makan keripik, buktinya banyak olahan rumput laut yang dijadikan keripik yang ditemukan di pasaran. Selain keripik banyak lagi olahan makan lain yang berasal dari rumput laut.
3)      Aksesoris atau Souvenir
Kemudian usaha aksesoris dari cangkang hewan laut. Wilayah pantai biasanya sering kita temukan cangkang kerang, siput dan cangkang hewan laut lainnya. Cangkang hewan laut seperti ini bisa dijadikan berbagai macam produk seperti gelang, hiasan, kalung, cincin, gantungan kunci, gantung handphone, wadah atau asbak rokok, dan lain-lainnya. Produk seperti ini bisa digunakan sehari-hari, oleh-oleh, perhiasan dan aksesoris lainnya. Bisa dijual secara konvensional maupun secara online melalui internet.
Cotoh Produk Lampu Gantung dari Kerang laut
Contoh Produk Gelang, Kalung dan Tirai dari Kerang laut

CONTOH KARIL UT ( MENERIMA JASA PEMBUATAN KARIL 081902465337 PIN BB 55147BE9 )











KARYA ILMIAH

ORANG TUA SEBAGAI MOTIVATOR UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA PESERTA DIDIK
DI PERPUSTAKAAN SD NEGERI KEDUNGTUKANG 02
KECAMATAN JATIBARANG 


NONE




UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SEMARANG
POKJAR UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN BREBES
2016
Abstrak
Dewasa ini perpustakaan sekolah sedang marak digalakan  oleh pemerintah, ada sebagian sekolah yang sudah memiliki gedung perpustakaan sendiri, bahkan ada pula yang sama sekali belum memiliki gedung perpustakaan karena berbagai kendala. Di SD Negeri Kedungtukang 02 Kec. Jatibarang, gedung perpustakaan sekolah sudah berdiri cukup lama sebelum program pemerintah gencar disosialisasikan. Jika setiap orang memiliki motivasi kuat terutama bagi peserta didik  sekolah dasar, maka kebiasaaan membaca  diperpustakaan sekolah akan meningkat, bahkan akhirnya bisa memiliki kecintaan membaca dimanapun berada baik dirumah atau diperpustakaan. Yang pertama motivasi (niat) membaca harus di tanamkan sejak dini terhadap peserta didik. Karena  tak sedikit orang yang menjadi  sukses dan jadi orang besar berasal dari keluarga cinta membaca.  Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tentang upaya untuk meningkatkan motivasi membaca peserta didik SD Negeri Kedungtukang 02 Kec. Jatibarang dengan orang tua peserta didik, guru dan pustakawan  sebagai motivator. Dimaksudkan agar penulis dapat mengajak seluruh peserta didik SD Negeri Kedungtukang 02 Kec.Jatibarang menjadikan bahwa gemar membaca merupakan  sebuah kebutuhan bukan sebuah keterpaksaan. Dalam karya ilmiah ini metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif.
Kata kunci : motivasi membaca, orangtua,sekolah (guru dan pustakawan )
Pendahuluan
Saat ini kesulitan  dalam belajar anak banyak kita lihat, hal ini dipengaruhi  oleh dua factor yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar adalah kurangnya motivasi.
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi belajar peserta didik  merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik . Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetap kearah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang ataupun dari luar dirinya, motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Memberi motivasi kepada peserta didik  mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa adanya motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar harus diterapkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Hubungan linier  antara motivasi dan minat membaca seorang anak. Semakin rendah tingkat motivasi membaca anak, akan semakin rendah pula minat membacanya. Sebaliknya kian tinggi tingkat motivasi membaca seorang anak, maka akan kian tinggi pula minat bacanya. Untuk memotivasi dan menumbuhkan minat anak membaca, yang jika ditanamkan kuat-kuat pada setiap anggota keluarga sesuai tingkat perkembangan jiwa dan penalarannya akan menggugah minat baca mereka, yaitu dengan menempatkan anak pada kondisi kritis: mau tidak mau, dia harus membaca, yang dimaksud menempatkan dalam kondisi kritis disini yaitu membuat anak ingin serba tahu atau membuat anak kita itu penasaran, ingin tahu semua apa yang di sentuhnya. Kita beli buku apa yang mereka suka dan  menarik dibaca. Jadi, tidak ada alasan bagi dia untuk tidak membaca, Otak anak-anak ini berkembang luar biasa, mengapa kita tahan-tahan potensinya?. Kesempatan berkembang itu luar biasa, kemampuan otak manusia itu luar biasa sekali sayang kalau tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dari kecil kita bisa gali semaksimal mungkin potensinya dengan cara bermain sambil belajar. Ajak anak-anak ke perpustakaan atau toko buku, Mencari bahan bacaan bisa sebagai sarana rekreasi. Orang tua bisa mengajak anggota keluarganya berkunjung ke perpustakaan dan ke toko buku membelikan dia buku (bacaan) yang sesuai minat baca putra-putrinya, apalagi jika saatnya tepat di hari ulang tahun mereka atau mendiskusikan secara serius tetapi santai-topik bacaan apa saja yang aktual dan dapat menarik perhatiannya. Dampaknya sekarang sudah kelihatan  Anak – anak  sekarang sudah mulai membaca novel atau buku cerita, misalnya buku cerita si Kancil dan semacamnya cepat sekali, Satu buah buku cerita dua jam selesai dibacanya. Ajak anak ke toko buku, beli dan borong buku sesuai minatnya. Walaupun buku-buku itu berbahasa Inggris. Mula-mula memang  dia tidak bisa, tetapi masih bisa dia baca sedikit demi sedikit walaupun awalnya agak lama. Dia menempatkan diri pada kondisi kritis, Jadi dia memaksakan diri untuk membaca bahasa Inggris. Belajar dari alam, kakak membacakan buku untuk adik, Anak-anak diminta menceriterakan kembali apa yang dibacanya, Meluangkan waktu untuk membaca bersama anak-anak,  kita harus menjadi contoh. Kalau ayah dan ibunya malas membaca, jangan harap anak kita mau membaca.
Dengan menumbuhkan minat membaca anak kita sebagai orang tua membantu memperbaiki rasa percaya diri anak, mengembangkan kemampuan memanajemen emosinya, dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun dia berada sekaligus membentuk karakter dan kepribadian anak , sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan, "Apa yang kita baca sekarang, seperti itulah kita 20 tahun yang akan datang".
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskritif, yakni penelitian yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan apa yang sedang berlaku. Bertujuan guna memperoleh informasi tentang keadaan saat ini dengan melihat kaitan variable-variabel yang ada. Dalam penelitian ini juga dibutuhkan adanya interpretasi penalaran untuk memaparkan suatu kondisi. Interpretasi ini berguna untuk membantu pencarian solusi suatu permasalahan dalam suatu kondisi, karena bisa jadi suatu permasalahan yang sama membutuhkan solusi yang berbeda karena adanya perbedaan variabel dalam suatu penelitian.
Pembahasan
Lewat berbagai kegiatan baik yang ada di kelas dan perpustakaan sekolah telah berusaha untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik  untuk mengajak dan mensosialisasikan tentang peran perpustakaan. Tidak sekedar sebagai tempat untuk membaca dan melihat-lihat koleksi yang ada di perpustakaan juga mengadakan berbagai lomba
Menurut Karmidi Martoatmojo dalam bukunya “Pelayanan Bahan Pustaka” (1981) Berbagai cara untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dari kegiatan pustakawan sehari-hari. Banyak upaya yang dapat dikerjakan antara lain :
1.      Sikap ramah dan penampilan yang baik para pustakawan dalam memberikan layanan kepada pembaca menentukan berhasil atau tidaknya pekerjaan. Melalui penampilan yang ramah, siap untuk memberikan bantuannya, pustakawan dapat menggaet pembaca sebanyak mungkin. Sudah tentu disamping kemampuan teknis yang memadai dalam bidang ini, juga memberikan motivasi dan ide-ide apa yang dapat diperoleh dari perpustakaan. Pendekatan yang baik dapat meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan.
2.      Menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan, dengan brosur pustakawan dapat menyampaikan berbagai kegiatan yang sedang dan akan diajarkan. Mungkin kegiatan ini memerlukan anggaran yang lumayan besar, tetapi kalau diperhitungkan dengan keuntungan yang bakal diperoleh, kegiatan ini tentu menguntungkan perpustakaan.
3.      Mengadakan berbagai perlombaan di perpustakaan, seperti lomba membaca puisi, lomba pidato, mewarnai, menggambar. Paling tidak, karena perlombaan diadakan di perpustakaan maka peserta lomba akan mengetahui adanya perpustakaan untuk mendorong peserta mencari informasi yang dibutuhkan diperpustakaan
4.      Mengadakan studi tour bersama diperpustakaan, memberikan informasi apa saja yang dikerjakan oleh pustakawan untuk membantu pengunjung memperoleh informasi.
5.      Mengundang tokoh masyarakat atau seorang pakar untuk mengadakan ceramah, menceritakan pengalaman mereka, tokoh masyarakat yang berpengalaman sangat potensial untuk diminta bantuannya meningkatkan mutu layanan perpustakaan
6.      Membuat jadwal kegiatan yang teratur, memetik dari bahan yang dimiliki perpustakaan,
7.      Berbagai kegiatan lainnya seperti menyediakan bahan bacaan ringan seperti majalah dan surat kabar
8.      Kemudahan menjadi anggota perpustakaan, artinya setiap ada yang berminat menjadi anggota tidak dipersulit walaupun tetap melalui prosedur yang ada.
Perlu adanya langkah-langkah jitu yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam hal ini khususnya pustakawan untuk menstimulus dengan pemberian reward atau penghargaan kepada peserta didik  yang berkunjung ataupun yang memanfaatkan adanya perpustakaan. Penghargaan ini bisa diberikan per semester atau akhir tahun ajaran atau saat momen-momen tertentu, seperti Hari Anak, Hari Pendidikan Nasional.
Hurlock,E.B.(1995) .Hurlock(2000) juga menyebutkan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang diinginkannya. Motivasi dan perbuatan melakukan aktivitas sesuai dengan pilihannya akan mendatangkan rasa puas atau kepuasan dalam diri seseorang. Akan tetapi, apabila kepuasan yang diperoleh kurang, dapat diartikan bahwa minat orang tersebut kurang sehingga motivasi yang muncul untuk melakukan aktivitasnya juga berkurang.
Elin rosalin (2008) dalam tulisannya mengatakan bahwa aktivitas membaca seseorang erat kaitannya dengan beberapa kesiapan yang dimiliki oleh seseorang, kesiapan-kesiapan ini mencakup hal-hal berikut :
1.      Kesiapan  Mental (Mental readiness for reading), karena kesehatan mental besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan membaca dan belajar. Apabila mentalnya kurang sehat, akan timbul beberapa gejala.
2.      Kesiapan Fisik (Physical readiness for reading), yang termasuk kesiapan fisik antara lain adalah kapasitas pengelihatan dan pendengaran.
3.      Kesiapan Emosi (Emotional readiness for reading), kematangan emosi seseorang tidak bisa terlepas dari keadaan lingkungannya seorang yang memiliki sifat pemalu, terlalu penakut menunjukan gejala kesulitan emosi.
4.      Kesiapan Pengalaman (Experiental readiness for reading).
Tinggi rendahnya minat membaca seseorang dipengaruhi oleh faktor dari luar dirinya sendiri, antara lain: bimbingan yang diberikan orang tua terhadap anaknya memiliki pengaruh yang besar terhadap minat baca anaknya, baik itu langsung maupun tidak langsung; bahan bacaan dirumah atau tersedianya bahan bacaan yang ada dirumah, baik berupa majalah,surat kabar, buku-buku cerita, maupun yang sejenis dan disimpan dalam perpustakaan keluarga. Ketersediaan buku akan berpengaruh terhadap minat membaca anak. Tersedianya bahan bacaan yang banyak dan bermacam-macam akan memunculkan minat dan rasa ingin tahu tentang isi bahan bacaan tersebut. Untuk mengetahui isi bahan bacaan tersebut, tidak ada jalan lain,kecuali membaca. Mungkin anak akan merasa senang membaca apabila bahan bacaan yang ada menarik minatnya. Ketersediaan bahan baacaan anak yang membiasakan anak membaca bukan lagi merupakan kegiatan yang memaksa dirinya, melainkan merupakan kebiasaan dan kebutuhan. Lingkungan keluarga juga harus memiliki kebiasaan untuk membaca, terutama orang tua. Sebaiknya antara orang tua, guru, dan pustakawan di sekolah juga bekerjasama dengan memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik . Peranan guru sangat menentukan keberhasilan peserta didiknya dalam proses belajar disekolah, guru selain mengajar, juga memberikan bimbingan terhadap peserta didiknya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar dengan mencari jawabannya dari bahan bacaan. Kegiatan bimbingan dengan memberikan tugas  membaca, membuat ringkasan, dan resume akan semakin mendorong peserta didik  untuk lebih aktif membaca agar proses yang dijalaninya dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Dari hasil membaca yang baik pada akhirnya akan menambah  kemampuan belajar  dan ilmu pengetahuan . Membaca adalah potensi peserta didik yang harus dipupuk dan didorong agar memahami potensi yang ada dalam dirinya. Pada akhirnya, masyarakat akan memiliki inisiatif, daya kreatif, sikap kritis, rasional, dan objektif. Fungsi perpustakaan bagi masyarakat lainnya adalah meningkatkan apresiasi seni dan sastra serta seni budaya lainnya melalui cara membaca di perpustakaan.
Berdasarkan hasil pengamatan jumlah pengunjung di Perpustakaan SD Negeri Kedungtukang 02 Kec. Jatibarang  untuk periode waktu 3 tahun, mulai tahun ajaran 2012/2013 sampai dengan tahun ajaran 2014/2015 hasilnya sebagai berikut:
Tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah total 178 peserta didik  dan jumlah koleksi perpustakaan SD Negeri Kedungtukang 02 Kec. Jatibarang  9.954 eksemplar dari  4.977  judul buku.
Bln
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah
178
190
221
211
192
179
130
147
158
216
169
157

Tahun ajaran 2013/2014  dengan jumlah total 188 peserta didik  dan jumlah koleksi perpustakaan SD Negeri Kedungtukang 02 Kec. Jatibarang 10.240 eksemplar dari 5120  judul buku.
Bln
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
jumlah
190
211
243
267
279
176
257
274
298
269
256
197

Tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah total 204 peserta didik  dan jumlah koleksi perpustakaan SD Negeri Kedungtukang 02 Kec. Jatibarang 10.390 eksemplar dari 5135  judul buku.
Bln
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
jumlah
201
239
285
298
313
276
245
286
299
321
209
253

Penutup
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan penulis menarik kesimpulan bahwa dengan kerjasama antara orang tua peserta didik , guru dan pustakawan sekolah sangat dibutuhkan untuk memotivasi dan mendorong gemar membaca peserta didik  baik dirumah atau perpustakaan sekolah. Membangkitkan budaya membaca dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadikan sebuah kebiasaan, Semua elemen masyarakat (orang tua,guru,pustakawan) dapat mengetahui arti penting adanya sebuah perpustakaan. Setiap kegiatan yang terlaksana di sekolah yang melibatkan orang tua hasilnya akan lebih optimal, jika dilihat dari jumlah koleksi yang dimiliki SD Negeri Kedungtukang 02 Kec. Jatibarang  dengan jumlah peserta didik  yang ada sangat kurang sekali minat peserta didik  yang berkunjung ke perpustakaan, padahal perpustakaannya cukup lengkap dan memadai.
Saran
Setelah penulis melihat hasil pengamatan, maka penulis menyarankan :
1.      Orang tua harus ikut berpartisipasi untuk membimbing dirumah. dalam memotivasi anaknya untuk lebih giat membaca.
2.      Guru sebagai pendidik dilingkungan sekolah harus memberi motivasi membaca kepada peserta didik  dengan cara memberi tugas peserta didik  supaya sering berkunjung ke perpustakaan atau taman membaca.
3.      Profesionalisme pustakawan perlu ditingkatkan lagi agar pelayanan perpustakan jadi lebih baik

Daftar Pustaka
Hurlock, E.B. (1995) Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang      Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
Hurlock, E.B. (2000) Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Martoatmojo, K. (1981) Perpustakaan dalam Mendukung Tugas Belajar dan Mengajar. Berita Perpustakaan Sekolah, 9 (39).
Rosalin, Elin (2008) Pemanfaatan Perpustakaan dan Sumber Informasi.
Undang Sudarsana,Bastiano.2010. Pembinaan Minat Baca . Universitas Terbuka,Jakarta





yang terbaik

No whatsapp jasa karya ilmiah Universitas Terbuka

Untuk no whatsapp nya ganti di 085293796340 Untuk testimoni ada di galeri. Untuk yg lain2 gak tak post krna sdh mulai di rame pembahasan ter...