joki tugas ut, joki ujian THE, jasa pembuatan karil UT jaminan lolos Plagiat 087897979399

 

 

 

 

 

 

 

 

BUKU KERJA TUGAS PRAKTEK MANDIRI

LAB AUDITING (EKSI4414)

-        TUGAS 1 s/d 8-

 

 

 

 

 

 


                 NAMA                      :   

 

             NIM                          :   

 

KELAS                     :        

 

             UPBJJ UT              :

 

 

 

 

 

 

                                   

 

 

 

 

 

 

 

 

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA

Tahun 2020

 

 

 

 

 

BUKU KERJA LAB AUDITING-EKSI4414

 

1.       Berita acara pemeriksaan persediaan PT Dudu

Inventory Count Sheet

 

Jenis : Persediaan Barang Dagangan

Nama Perusahaan

:

PT Dudu

 

Tanggal

:

2 Januari 2021

 

 

 

Kuantitas

Keterangan

Keterangan

 

Fisik

Kartu

Selisih

 

Cotton Combed

 

 

 

 

 

Cotton Caded

 

 

 

 

 

Cotton Viscose

 

 

 

 

 

Teteroncotton

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

^

^

^

 

 

 

2.       Kertas kerja pemeriksaan saldo Persediaan

Nama Klien          : PT Dudu

Tanggal Neraca    : 31 Desember 2020

Perkiraan              : Persediaan

 

Keterangan

WP

Perklien

PARE

Peraudit

Ref

31-12-2020

Dr

Cr

31-12-2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Total

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.        

PT Dudu

Jurnal Penyesuaian

Per 31 Desember 2020

 

 

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debit

Kredit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.        

Kesimpulan:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.        

PT Dudu

Reporting Different Analysis

Per 31 Desember 2020

 

Kreditur

 Perbook

31-12-2020

Peraudit

selisih

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama Klien          : PT Dudu

Tanggal Neraca    : 31 Desember 2020

Perkiraan              : Hutang Usaha

Keterangan

WP

Perklien

PARE

Peraudit

Ref

31-12-2020

Dr

Cr

31-12-2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Total

 

 

 

 

 

 

6.        

PT Dudu

Jurnal Penyesuaian

Per 31 Desember 2020

 

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debit

Kredit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.       Ikhtisar Hasil Konfirmasi Hutang Usaha

IKHTISAR HASIL KONFIRMASI

Perusahaan : PT Dudu                                                                                Tanggal Neraca :31-12-2020

Nama Perkiraan:

 

 

Tanggal Saldo yang Dikonfirmasikan:

Hutang Usaha

 

 

31-Des-2020

Tanggal Pengiriman Konfirmasi : 5 Januari 2021

 Keterangan

 

Rupiah

Kreditur

% Dari

Total

Konfirmasi yang Dikirim

Jumlah Hutang

 

 

Rp

Kreditur

Rp

Kreditur

Jumlah Konfirmasi yang Dikirim

 

 

 

 

 

 

Jawaban Konfirmasi:

 

 

 

 

 

 

a. Jawaban setuju

 

 

 

 

 

 

b. Jawaban berbeda

 

 

 

 

 

 

8.  Dikembalikan kantor pos

 

 

 

 

 

 

d.Tidak dijawab

 

 

 

 

 

 

Total

 

 

 

 

 

 

 

^

^

^

^

^

^

 

8.

Kesimpulan:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

jasa pembuatan karil ut 087897979399

 

INISIASI 6

A.     Pasar Industri Monopoli Murni

Ciri-ciri atau karakteristik pasar monopoli adalah hanya ada satu perusahaan saja yang memproduksi barang tersebut dan tidak ada berang pengganti yang sempurna serta adanya hambatan kuat bagi perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tersebut. Faktor rintangn masuk mengkin berupa skala ekonomis yang besar, perusahaan pelayanan public, pemilikan bahan mentah dan srategik serta hak paten dan pengembangan produk. Pembiayaan yang besar, organisasi dan administrasi serta perlunya kampanye advertensi luas dan distribusi mapan juga merupakan rintangan masuk ke dalam industri monopoli.

Kurva permintaan pasar monopolis sama denga kurva permintaan yang dihadapi perusahaan monopolis karena monopolis merupakan penentu harga maka monopolis bisa mempengaruhi harga pasar dengan mengubah kuantitas yang diproduksi dan ditawarkan. Tujuan memperoleh laba maksimal, dicapai dengan memproduksi pada tingkat output dimana MR=MC. Dalam jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan monopolis bisa memperoleh laba super normal, ini bisa terus dipertahankan dengan memperkuat rintangan masuk ke dalam industri tersebut.

B.     Pasar Persaingan Monopolistik

Bentuk pasar (industri) persaingan monopolistic mengandung dua unsur ekstrem yaitu unsur persaingan dan unsur monopoli walaupun lebih dekat pada unsur persaingan. Contoh pasar industri persaingan monopolistik adalah saon kecantikan, toko kelontong dan toko obat. Ciri-ciri atau karakteristik pasar persaingan monopolistik adalah terdapat cukup banyak perusahaan dalam industri hingga tindakan beberapa perusahaan dapat mempengaruhi pasar, kurva permintaan yang dihadapi berlereng menurun tapi cukup  elastis, meskipun produknya sama tetapi tidak homogen dan dapat dibedakan dan tidak ada rintangan masuk ke dalam industri tersebut.

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan pesaing monopolistik berlereng menurun meskipun tidak begitu curam (elastis). Keuntungan maksimum dicapai dengan berproduksi dengan pada tingkat output dimana MR=MC. Meskipun dalam jangka pendek perusahaan memperoleh keuntungan super, tetapi karena tak ada rintangan masuk maka dalam keseimbangan jangka panjang hanya diperoleh keuntungan normal. Posisi ini adalah pada titik singgung antara kurva permintaan dengan bagian menurun kurva biaya rata-rata. Pada titik keseimbangan, MR juga sama dengan MC.  Ini menunjukkan AC tidak mencapai minimum pada posisi keseimbangan. Kerugian atau keuntungan ekonomis mungkin diperoleh dalam keseimbangan jangka pendek.  

C.     Oligopoli

Oligopoli menunjuk pada situasi dimana hanya ada sejumlah kecil atau beberapa perusahaan dalam sebuah industri.  Contohnya adalah industri alat-alat listrik, perakitan mobil dan motor, industri rokok, semen dll. Unsur bentuk pasar ini adalah persaingan bukan harga dan monopoli, tetapi yang dominan adalah unsur monopoli. Produknya ada yang terdiferensiasi ada juga yang tidak. Contoh jenis produk yang terkahir adalah peleburan baja dan alumunium, semen, dan pupuk. Saling ketergantungan serta pengaruh tindakan perusahaan individual cukup besar. Boleh dikatakan tidak ada penyelesaian umum modelnya dan hanya ada pola atau kasus reaksi yang berbeda-beda.

Ciri-ciri atau karakteristik pasar industri oligopoli adalah jumlah perusahaan hanya sedikit atau beberapa saja karena terdapat rintangan masuk ke dalam industri tersebut, produknya ada yang homogen dan ada yang didiferensiasikan, serta terdapat beberapa perusahaan yang mencapai skala ekonomis. Unsure oligopoli ditunjukkan dengan derajat atau nisbah konsentrasi industri atau penjualan. Ini mengukur sejauh mana 4 atau 5 perusahaan tersebut mendominasi suatu industri. Skala ekonomis dan manfaat mengadakan merger aagar output dapat diproduksi secara lebih efisien mendorong industri ini tetkonsentrasi hanya pada beberapa perusahaan besar saja. Hal ini memerlukan permintaan yang cukup stabil. Dengan merger atau penggabungan mereka berhenti bersaing dan menguasai pangsa pasar lebih besar. Model-model dasar serta kasus-kasunya dianalisis, kesimpulannya menunjukkan adanya kecenderungan ketegaran harga dan output yang dihasilkan

 

Referensi: Modul 6

 

 

ESPA4111.77

 

INISIASI 5

 

A.    Struktur Pasar Industri

 

Dalam kenyataan, tidak terhitung banyaknya bentuk pasar hingga tidak mungkin menganalisis secara keseluruhan. Umumnya hanya dianalisis dua bentuk pasar yaitu pasar persaingan murni dan monopoli murni. Di samping itu juga, dianalisis dua bentuk pasar diantara keduanya yaitu bentuk oligopoly dan monopolistik. Penyederhanaan ini akan mempermudah pemahaman. Kenyataan pasar yang ada mengandung unsur-unsur atau elemen-elemen utama yang tersirat pada kekuatan persaingan atau monopoli. Bentuk pasar yang dihadapi oleh perusahaan mempunyai sisi permintaan dan penawaran. Di samping itu, produsen bekerja di pasar input maupun  pasar output.

Dimensi pertama di pasar output merupakan harga maupun persaingan bukan harga berupa perbedaan kualitas, kemasan, syarat pembayaran, promosi, pengiklanan dan sebagainya. Persainganpun bisa terjadi antar industri ataupun antar produk. Faktor-faktor penentu struktur pasar adalah peraturan dan kebijakan pemerintah, kebijakan dan praktik bisnis dan tingkat teknologi.

 

B.     Pasar Persaingan Murni Jangka Pendek

Perusahaan modern dianggap rasional dan bertujuan mencari keuntungan total maksimum atau kerugian total minimum bila ia memutuskan tetap berproduksi meskipun menderita kerugian. Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya. Langkah pertama untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan meminimumkan biaya produksi di mana produsen dianggap menghadapi pasar persaingan murni di pasar input atau faktor produks. Tetapi perilaku penerimaan atau pendapatan tergantung pada bentuk pasar di mana perusahaan beroperasi.

Sesuai dengan konsep biaya ekonomis dan finasial, juga ada kosep keuntungan ekonomis dan keuntungan financial. Keuntungan ekonomis adalah pendapatan dikurangi biaya ekonomis. Dalam biaya ekonomis sudah termasuk keuntungan normal, yaitu balas jasa untuk sumbangan faktor produksi wirausahawan. Ini merupakan balas jasa agar ia tetap beroperasi pada industri tersebut. Istilah keuntungan selanjutnya akan diartikan sebagai keuntungan ekonomis. Ini disebut juga keuntungan normal super.

Ciri-ciri atau karakteristik pasar persaingan murni adalah barang yang diproduksi dan dijual adalah homogeny, masing-masing produsen sangat kecil dibandingkan pasar hingga ia tak bisa mempengaruhi harga dengan mengubah kuantitas yang diproduksi atau dijual. Ia merupakan pengambil harga. Di samping itu, terdapat kebebasan bagi perusahaan-perusahaan untuk masuk dan keluar dari industri. Bentuk pasar industri ini merupakan bentuk paling sederhan sehingga analisisnya bisa digunakan sebagai standar evaluasi efisiensi ekonomi.

Syarat maksimisasi keuntungan jangka pendek bisa didekati dengan pendekatan total atau pendekatan marjinal. Dengan pendekatan total, seperti diketahui keuntungan maksimum diperoleh pada tingkat  output di mana selisih atau jarak vertikal antara pendapatan total (TR) dan biaya total (TC) adalah maksimum. Kurva TR pada bentuk pasar industri ini berbentuk garis lurus menanjak. Dengan pendekatan marjinal, tujuan maksimisasi keuntungan dicapai dengan pedoman memproduksi dengan tingkat output diman pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal (MR=MC). Dalam jangka pendek, perusahaan memperoleh keuntungan super normal, perusahaan mungkin juga menderita kerugian dan masih tetap beroperasi. Dalam hal ini ia akan berusaha meminimumkan kerugian, tetapi kerugian harus lebih kecil daripada biaya tetap total. Bila kerugian lebih besar daripada biaya tetap total maka ia akan berhenti berproduksi dan menutup perusahaan. Meskipun menghentikan produksi, ia masih harus membayar biaya tetap total meskipun ia tak memproduksi output sama sekali..

C.    Pasar Persaingan Murni Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, selain terjadi penyesuaian skal produksi dari perusahaan yang ada, terjadi pula penyesuaian berupa masuk atau keluarnya perusahaan yang baru dari industri tersebut. Situasi mula-mula berupa laba super normal (laba ekonomis) dalam industri pasar persaingan murni menarik perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tersebut karena tak ada halangan masuk. Produksi total industri naik dan demikian pula penawaran pasar. Akibatnya harga keseimbangan pasar turun, laba ekonomis hilang dan hanya diperoleh laba normal saja. Perusahaan yang baru berhenti masuk ke dalam industri. Hal yang sebaliknya terjadi bila industri mengalami kerugian (ekonomis) maka perusahaan-perusahaan akan meninggalkan/keluar dari industri. Penawaran turun dan harga naik. Industri kembali ke keseimbangan jangka panjang diman MR=P=AC=MC. Di sini perusahaan berproduksi pada tingkat output dimana AC minimum dan sama dengan MC.

Perluasan industri jangka panjang memiliki dua kemungkinan harga keseimbangan. Pada kasus, industri biaya  konstan maka masuknya perusahaan-perusahaan baru meskipun menaikkan permintaan faktor-faktor produksi tetapi tidak menaikkan harga maka perluasan tidak menimbulkan keseimbangan jangka panjang. Tetapi pada kasus industri biaya menanjak naik, harga keseimbangan jangka panjang lebih tinggi dengan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri tersebut.

Efek ekonomis pasar persaingan murni memaksa perusahaan-perusahaan bekerja dengan biaya rata-rata terendah karena perusahaan akan memproduksi dimana MR=P=AC (terendah)= MC. Ini merupakan posisi kesimbangan jangka  panang dimana dicapai alokasi sumber daya secara optimal dan efisien. Manfaat pasar persingan murni diantaranya adalah ia memproduksi secara efisien dengan biaya terendah dan produksinya merupakan barang yang tepat diinginkan oleh konsumen. Hal ini memungkinkan penyesuaian penggunaan faktor-faktor produksi dan perubahan teknologi. Kelemahan pasar industri persaingan murni adalah tidak meratanya distribusi pendapatan dan kegagalan pasar menghalangi bekerjanya mekanisme yang tidak lagi bisa menuntun ke penggunaan teknik produksi paling efisien serta penemuan-penemuan teknologi baru karena tidak adanya keuntungan super normal menyulitkan akumulasi capital dan mempersempit rentang pilihan konsumen karena barangnya homogen.  

 

Referensi: Modul 5

 

jasa pembuatan karil ut dijamin lolos plagiasi 087897979399 "sebelum wa, alangkah baiknya lihat2 dulu"

 

INISIASI 4

 

A.    Pengertian Periode Produksi dan Biaya

Output diproduksi oleh satuan-satuan usaha produsen yang mengorganisasikan, menyewa serta menggunakan faktor-faktor produksi yang kemudian dijual kepada konsumen. Perusahaan bertujuan memperoleh keuntungan maksimal yaitu  selisih antara penerimaan atau pendapatan total dikurrangi biaya produksi total. Hal pertama ia harus lakukan adalah mengombinasikan faktor-faktor produksi hingga dicapai biaya produksi minimum.

Satuan-satuan produksi bentuknya sangat bervariasi pada berbagai bidang usaha dan skala roduksi. Dari segi pemilikan bisa dibedakan antara satuan produksi milik swasta dan negara, masing-masing mempunyai bentuk spesifikasi sendiri.  Tujuan perusahaan mungkin agak berbeda namun, ada satu kesamaan yaitu perusahaan harus bekerja secara efisien dengan biaya terendah. Skala produksi lebih besar bertendensi menurunkan biaya dan menaikkan efisiensi sutuan usaha.

Teori produksi atau secara lebih spesifik dinyatakan sebagai fungsi produksi merupakan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi dibedakan menurut periodenya yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek dianggap paling tidak satu faktor produksi adalah konstan sedangkan yang lain diubah atau merupakan faktor produksi variabel. Dalam hal ini berlaku Hukum Penambahan Hasil yang semakin berkurang. Fungsi produksi jangka panjang, menganggap semua faktor merupakan faktor variabel karena cukup waktu bagi satuan usaha untuk mengubah..

Biaya produksi yang dianalisis adalah biaya ekonomis dan bukan biaya finasial. Biaya ekonomi meliputi semua pengorbanan atau pengeluaran implisit baik utuk faktor-faktor miliki sendiri atau bukan. Hal ini yang disebut sebagai konsep biaya alterbatif atau biaya oportunitas. Konsep ini berbeda dengan konsep biaya eksplisit yang hanya mempertimbangkan biaya langusng dan tidak langusng (overhead) saja.

 

B.     Produksi dan Biaya Janga Pendek

Produk rata-rata (AP) merupakan produk total (TP)  dibagi dengan jumlah satuan faktor variabel, sedangkan produk marjinal (MP) merupakan tambahan produk (total) akibat digunakannya satu satuan tambahan fator variabel, misalnya tenaga kerja. faktor produksi harus dikombinasikan sedemikian rupa agar diperoleh biaya produksi terendah. Kurva atau skedul biaya diperoleh dengan mengalikan kuantiatss faktor produksi yang digunakan dengan harganya. Fungsi biaya merupakan cerminan fungsi produksi dan harga-harga faktor produksi.

Konsep total, rata-rata dan marjinal juga berlaku dalam pembahasan tentang biaya. Biaya total adalah biaya tetap ditambah dengan biaya variabel. Biaya rata-rata merupakan biaa total dibagi dengan kuantitas output yang diproduksi. Biaya marjinal adalah tambahan atau kenaikan biaya karena diproduksi satu satuan tambahan output. Semua kurva biaya rata-rata, kecuali biaya tetap rata-rata dan biaya marjinal berbentuk U. kurva biaya tetap rata-rata berbentuk asimptotik melengkung dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva biaya total berbentuk huruf S, demikian pula kurva biaya variabel total tetapi terletak di bawahnya dengan jarak vertical konstan sebesar biaya tetap total. Kurva biaya tetap total berbentuk garis lurus mendatar.

C.    Produksi dan Biaya Jangka Panjang

Dalam jangka panjang semua faktor produksi merupakan faktor produksi variabel, karena tu harus dipilih kombinasi faktor produksi yang memberikan biaya terendah. Ini merupakan posisi optimal posisi optimal yang bisa dianalisis dengan menggunakan kurva iso-cost  atau isobiaya. Analisis ini analog dengan analisi kurva indiferensi pada teori konsumsi individual, hanya disini bedanya produsen dengan sejumlah pengeluaran biaya tertentu berusaha mencapai output maksimum atau bagaimana memproduksi dengan biaya terendah.

Isokuan merupakan kombinasi kuantitas dua faktor produksi yang menghasilkan output total yang sama jumlahnya. Ciri atau karaktersitik kurva isokuan adalah berlereng menurun, berbentuk garis melengkung dan cekung kea rah titik origin serta tidak saling memotong. Dalam analisis untuk memperoleh biaya produksi terendah maka dianggap sebagai berikut. Terdapat fungsi produksi untuk komoditi yang bersangkutan dengan menggunakan dua faktor produksi dan fungsinya ddicerminkan pada kurva isoproduk. Harga faktor-faktor produksi sudah tertentu dan tetap berapa pun kuantitas yang dibeli dan digunakan. Biaya produksi terendah dicapai pada titik-titik persinggungan antara isobiaya dan isokuan. Secara matematis syarat in dinyatakan bahwa produk marjinal per rupiah pengeluaran biaya  harus sama untuk setiap faktor produksi.

Bila titik-titik atau posis optimal pada persinggungan tersebut dihubungkan maka diperoleh jalur perluasan produksi. Selanjutnya dapat diperoleh skedul biaya jangka panjang dengan mengalikan kuantitas keseimbangan faktor produksi dengan harganya. Kurva biaya rata-rata jangka panjang umumnya berbetuk huruf U landai yang menghubungkan titik-titik singgungnya dengan kurva-kurva biaya rata-rata jangka pendek pada berbagai skala produksi. Kurva biaya rata-rata jangka panjang merupakan kurva amplop.

Produksi ekonomis dan skala disekonomis dialami dalam janhka panjang. Skala ekonomis ditunjukkan oleh menurunnya kurva AC jangka panjang. Sedangkan menanjaknya kurva biaya tersebut mencerminkan skala disekonomis. Skala produksi ekonomis disebabkan karena faktor spesialisasi tenaga kerja dan manajemen, pemanfaatan peralatan capital secara efisien dan pemanfaatan produk sampingan. Ada tiga kemungkinan pola produksi jangka panjang yang ditunjukkan oleh bentuk kurva AC. Pertama, bentuknya terus menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kedua, berbentuk huruf U curam dengan lembah dalam. Kemungkinan ketiga, berbentuk huruf U landai, dangkal dan panjang.

 

Referensi : Modul 4

 

 

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...