INISIASI 5
A.
Struktur
Pasar Industri
Dalam
kenyataan, tidak terhitung banyaknya bentuk pasar hingga tidak mungkin
menganalisis secara keseluruhan. Umumnya hanya dianalisis dua bentuk pasar
yaitu pasar persaingan murni dan monopoli murni. Di samping itu juga,
dianalisis dua bentuk pasar diantara keduanya yaitu bentuk oligopoly dan
monopolistik. Penyederhanaan ini akan mempermudah pemahaman. Kenyataan pasar
yang ada mengandung unsur-unsur atau elemen-elemen utama yang tersirat pada
kekuatan persaingan atau monopoli. Bentuk pasar yang dihadapi oleh perusahaan
mempunyai sisi permintaan dan penawaran. Di samping itu, produsen bekerja di
pasar input maupun pasar output.
Dimensi
pertama di pasar output merupakan harga maupun persaingan bukan harga berupa
perbedaan kualitas, kemasan, syarat pembayaran, promosi, pengiklanan dan
sebagainya. Persainganpun bisa terjadi antar industri ataupun antar produk.
Faktor-faktor penentu struktur pasar adalah peraturan dan kebijakan pemerintah,
kebijakan dan praktik bisnis dan tingkat teknologi.
B. Pasar Persaingan Murni
Jangka Pendek
Perusahaan modern dianggap rasional
dan bertujuan mencari keuntungan total maksimum atau kerugian total minimum
bila ia memutuskan tetap berproduksi meskipun menderita kerugian. Keuntungan
merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya. Langkah pertama untuk
mencapai tujuan tersebut adalah dengan meminimumkan biaya produksi di mana
produsen dianggap menghadapi pasar persaingan murni di pasar input atau faktor
produks. Tetapi perilaku penerimaan atau pendapatan tergantung pada bentuk
pasar di mana perusahaan beroperasi.
Sesuai dengan konsep biaya ekonomis
dan finasial, juga ada kosep keuntungan ekonomis dan keuntungan financial.
Keuntungan ekonomis adalah pendapatan dikurangi biaya ekonomis. Dalam biaya
ekonomis sudah termasuk keuntungan normal, yaitu balas jasa untuk sumbangan
faktor produksi wirausahawan. Ini merupakan balas jasa agar ia tetap beroperasi
pada industri tersebut. Istilah keuntungan selanjutnya akan diartikan sebagai
keuntungan ekonomis. Ini disebut juga keuntungan normal super.
Ciri-ciri atau karakteristik pasar
persaingan murni adalah barang yang diproduksi dan dijual adalah homogeny,
masing-masing produsen sangat kecil dibandingkan pasar hingga ia tak bisa
mempengaruhi harga dengan mengubah kuantitas yang diproduksi atau dijual. Ia
merupakan pengambil harga. Di samping itu, terdapat kebebasan bagi
perusahaan-perusahaan untuk masuk dan keluar dari industri. Bentuk pasar
industri ini merupakan bentuk paling sederhan sehingga analisisnya bisa
digunakan sebagai standar evaluasi efisiensi ekonomi.
Syarat maksimisasi keuntungan
jangka pendek bisa didekati dengan pendekatan total atau pendekatan marjinal.
Dengan pendekatan total, seperti diketahui keuntungan maksimum diperoleh pada
tingkat output di mana selisih atau jarak vertikal antara pendapatan total
(TR) dan biaya total (TC) adalah maksimum. Kurva TR pada bentuk pasar industri
ini berbentuk garis lurus menanjak. Dengan pendekatan marjinal, tujuan
maksimisasi keuntungan dicapai dengan pedoman memproduksi dengan tingkat output diman pendapatan marjinal sama
dengan biaya marjinal (MR=MC). Dalam jangka pendek, perusahaan memperoleh
keuntungan super normal, perusahaan mungkin juga menderita kerugian dan masih
tetap beroperasi. Dalam hal ini ia akan berusaha meminimumkan kerugian, tetapi
kerugian harus lebih kecil daripada biaya tetap total. Bila kerugian lebih
besar daripada biaya tetap total maka ia akan berhenti berproduksi dan menutup
perusahaan. Meskipun menghentikan produksi, ia masih harus membayar biaya tetap
total meskipun ia tak memproduksi output sama
sekali..
C.
Pasar
Persaingan Murni Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, selain
terjadi penyesuaian skal produksi dari perusahaan yang ada, terjadi pula
penyesuaian berupa masuk atau keluarnya perusahaan yang baru dari industri
tersebut. Situasi mula-mula berupa laba super normal (laba ekonomis) dalam
industri pasar persaingan murni menarik perusahaan lain untuk masuk ke dalam
industri tersebut karena tak ada halangan masuk. Produksi total industri naik
dan demikian pula penawaran pasar. Akibatnya harga keseimbangan pasar turun,
laba ekonomis hilang dan hanya diperoleh laba normal saja. Perusahaan yang baru
berhenti masuk ke dalam industri. Hal yang sebaliknya terjadi bila industri
mengalami kerugian (ekonomis) maka perusahaan-perusahaan akan
meninggalkan/keluar dari industri. Penawaran turun dan harga naik. Industri
kembali ke keseimbangan jangka panjang diman MR=P=AC=MC. Di sini perusahaan
berproduksi pada tingkat output dimana
AC minimum dan sama dengan MC.
Perluasan industri jangka panjang
memiliki dua kemungkinan harga keseimbangan. Pada kasus, industri biaya konstan maka masuknya perusahaan-perusahaan
baru meskipun menaikkan permintaan faktor-faktor produksi tetapi tidak
menaikkan harga maka perluasan tidak menimbulkan keseimbangan jangka panjang.
Tetapi pada kasus industri biaya menanjak naik, harga keseimbangan jangka
panjang lebih tinggi dengan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam
industri tersebut.
Efek ekonomis pasar persaingan
murni memaksa perusahaan-perusahaan bekerja dengan biaya rata-rata terendah
karena perusahaan akan memproduksi dimana MR=P=AC (terendah)= MC. Ini merupakan
posisi kesimbangan jangka panang dimana
dicapai alokasi sumber daya secara optimal dan efisien. Manfaat pasar persingan
murni diantaranya adalah ia memproduksi secara efisien dengan biaya terendah
dan produksinya merupakan barang yang tepat diinginkan oleh konsumen. Hal ini
memungkinkan penyesuaian penggunaan faktor-faktor produksi dan perubahan
teknologi. Kelemahan pasar industri persaingan murni adalah tidak meratanya
distribusi pendapatan dan kegagalan pasar menghalangi bekerjanya mekanisme yang
tidak lagi bisa menuntun ke penggunaan teknik produksi paling efisien serta
penemuan-penemuan teknologi baru karena tidak adanya keuntungan super normal
menyulitkan akumulasi capital dan mempersempit rentang pilihan konsumen karena
barangnya homogen.
Referensi:
Modul 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar