Manajemen Pemasaran
TUGAS 3
STRATEGI PEMASARAN BLACKBERRY
Irdatama santia anindita
018680547
Populer
layanan push E-mail
Sejak kemunculnya, Research In Motion behasil menjual puluhan juta unit BlackBerry ke seluruh dunia. Apa inovasi yang mereka tawarkan? Siapa yang tak kenal BlackBerry? Rasanya, hampir sebagian masyarakat modern mengenal “ponsel pintar“ ini. Bukan hanya kalangan profesional yang mobile saja yang gandrung padanya, popularitasnya kini juga sedah merambah segmen menengah kebawah dan mahasiswa. Kamampuannya menyampaikan melalui jaringan data nirkabel dari layanan operator selular ternyata mempu mengejutkan dunia. Sejatinya, BlackBerry diperkenalkan sejak 2004 oleh salah satu operator telekomunikasi seluler. Popularitas BlackBerry karena keberadaan komunitas yang mendorong terciptanya word of mouth (WOM), di samping karakteristik konsumen Indonesia yang mudah terbawa tren. Pertama kali diperkenalkan BlackBerry lebih ditujukan untuk pasar korporat ungkap Teguh Prasetya, Group Head Brand Marketing Indosat. Alasannya, hanya segmen pasar korporatlah yang membutuhkan fitur seperti yang ditawarkan BlackBerry, yaitu push e-mail. “Dulu, berapa banyak sih orang yang membutuhkan e-mail real-time? ujar Teguh seraya menambahkan, kebetulan satu-satunya keunggulan BlackBerry adalah layanan push e-mail. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, handset dan teknologi BlackBerry mulai bergeser ke arah yang lebih personal. “Dan kami mendapat masukan dari konsumen agar tidak hanya diberikan bagi pelanggan korporat, ungkap Teguh. Sejak itu, 2006, Indosat memasarkan layanan BlackBerry untuk pelanggan ritel, walau masih terbatas untuk pelanggan pascabayar saja. Bahkan, tak berhenti sampai di situ, Indosat juga menawarkan layanan BlackBerry connect bagi pelanggan yang tidak memiliki handset-nya, tapi tetap ingin dapat menikmati layanan BlackBerry. Lagi-lagi, strategi tersebut juga dilatarbelakangi masukan pelanggan yang terekam dari berbagai mailing list tentang BlackBerry yang mulai tumbuh. Teguh mengatakan, keberadaan komunitas memang membuat perkembangan pasar BlackBerry di Indonesia tumbuh sangat dinamis. Komunitas inilah yang menyebarkan “virus” WOM ke orang lain. BlackBerry adalah peralatan penting bagi seseorang untuk tetap berhubungan dengan email. Banyak yang kemudian mengistilahkan sebagai “crackBerry” lantaran kemampuan bagaikan tali yang mengikat kita ke dalam mesin tipis berwarna hitam. Mesin ini menjadi bagian penting dari kehidupan kerja dan kehidupan setelah bekerja, selalu di bawa kwmana saja-di dalam kendaraan, bahkan di pantai. Diperlukan upaya yang besar untuk menyingkirkan pemiliknya dari BlackBerry. Research In Mation (RIM) meluncurkan versi awal BlackBerry pada Januari tahun 1999. Mereka harus bersabar beberapa tahun sebelum teknologi pendukungnya benar-benar siap dijalankan. Hingga kemudian tiba saatnya, pertumbuhan ponsel dan SMS yang begitu massive menunjukkan bahwa masyarakat kini siap berhubungan dengan e-mail mereka secara permanen.
Awalnya, produk ini berfokus kepada para knowledge worker sebagai target pasarnya. Teknik favorit RIM adalah mendatangi konferensi dan mendistribusikan BlackBerry gratis selama konferensi berlangsung. Mereka berhasil membuata para eksekutif akhirnya sibuk menghabiskan waktu melihat inbox ketimbang mendengarkan sang pembicara. Meskipun merugikan pembicara, tapi para peserta konferansi terkesima. Sekali kita menjajal BlackBerry, maka tak ada jalan untuk kembali. Alhasil, banyak eksekutif yang kemudian membelinya-dan merekomendasikannya ke perusahaan agar ,membelinya secara korporat. Dalam tempo singkat, sederet perusahaan besar-seperti Intel- yang sebelumnya menetapkan PalmPilot untuk semua stafnya, menggantinya dengan BlackBerry. Inovasi produknya pun terus bergulir, akses internet, dukungan software jejaring sosial (social network) serta aplikasi kerja pengguna BlackBerry pun semakin efisien dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Berbagai fitur dan kemudahan yang melengkapi BlackBerry mampu mengubah pola komunikasi penggunanya. Fitur andalan yang di gemari adalah push e-mail. Di sebut push e-mail karena seluruh surat, daftar kontak, dan kalender “didorong” masuk ke dlam BlackBerry secara otomatis. Salah satu konsumen yang menikmati kemudahan BlackBeryy adalah Elizabeth Fang. Pekerja media ini sudah menggunakan BleckBerry tipe Curve 8320 sejak Agustus 2008. Ia menggunakan BlwckBerry karena tertarik pada fitur-fitur yang ditawarkan seperti e-mail, browsing, dan BlackBerry Messenger. Jadi, dia tidak perlu repot-repot buka laptop dan mencari jaringa Wireless Fidelity (WiFi) lagi.
Beberapa waktu lalu, produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) resmi memperkenalkan varian terbarunya, smartphone BlackBerry Torch 9800. Perangkat ini merupakan kombinasi ideal bagi konsumen yang mengutamakan koneksi secara sosial yang dibalut dengan fungsi bisnis. Smartphone BlackBerry Torch 9800 merupakan sebuah perangkat yang menawarkan aspek desain elegan dengan fitur-fitur fungsional terunggul. Jenis ini juga merupakan jenis smartphone Blackberry yang pertama memadukan fitur keyboard QWERTY penuh dan juga layar sentuh serta sebagai yang perdana menggunakan sistem operasi BlackBerry 6 terbaru. “Layanan fitur BlackBerry sangat membantu. Apalagi jika dalam bekerja, Anda selalu harus mrngirim dan mengecek e-mail.¬sejak pakai BlackBerry saya bisa melakukan itu setiap saat,” aku Elizabeth yangg menghabiskan budget Rp 200.000 per bulan, khusus untuk BlackBerry. Selain itu, network sesama pengguna BlackBerry juga memberikan kemudahan dalam share informasi. Kiprah RIM selaku vendor ponsel BlackBerry pun kian berkibar. Reputasi positif dan inovatif melekat pada produsen gadget asal Kanada ini. “ pada kuartal III tahun 2008, BlackBeryy terjual 21 juta unit di seluruh dunia. Ditambah 2,5 juta unit pada kuartal IV November 2008,” kata Adele Beachley, Regional Director RIM Asian Pasific. Dalam hitungan singkat, BlackBerry sudah mampu mengubah pola pikir masyarakat dengan fitur ponsel yang ditwarkannya. Kehadirannya memberikan kemudahan dalam mengakses jaringan internet di mana pun dan kapan pun. BlackBerry, lanjut Adele, hanya memfokuskan pada konsep simplicity. Headset-nya bukan Cuma menawarkan push e-mail, tetapi berkembang menjadi alat untuk bersosialisasi. Itu tercipta berkat adanya aplikasi FaceBook, BlackBerry Messenger, dan Yahoo Messenger. Dengan keunggulan push e-mail, maka semua e-mail yang masuk dapat diteruskan juga ke ponsel. “E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan scan di server BlackBerry sehingga aman dari virus,” ujarnya. Selain itu, lampiran file berupa dokumen Microsoft Office dan Portable Document Format (PDF) pun dibuka dengan mudah. Bahkan, sebuah e-mail berukuran 1MB, jika diterima melalui push e-mail, dapat menjadi 10 KB dengan isi yang tepat. Oleh karena itu, pengguna tidak perlu mengakses internet terlebih dahulu dan membuka satu per satu e-mail yang masuk atau memeriksa e-mail baru. Hal ini bisa dilakukan karena pengguna terhubung langsung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringa telepon selular yang tersedia. Kelebihan lainnya adalah kemampuan BlackBerry yang dapat menampung e-mail hingga puluhan ribu buah tanpa risiko “hang” –asalkan masih ada memori tersisia. “Alat penimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data meskipun di luar layanan jangakuan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi, BlackBerry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk,” ujar Adele. Di samping itu, BlackBerry juga bisa digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger, namun dilakukan dengan jaringan BlackBerry dengan memasukkan nomor identitas. Pengguna BlackBerry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi (BlackBerry Connect). Dengan fasilitas itu, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam BlackBerry untuk memanfaatkan BlackBerry Internet Solution. “Pengguna hanya perlu menginstalansi BlackBerry Connect pada ponsel merek apapun yang dimilikinya, maka pengguna bisa memanfaatkan BlackBerry Internet Solution,”imbuhnya. Di Indonesia sendiri, BlackBerry pertama kali di perkenalkan pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan Starhub –rekan utama BlackBerry dalam hal teknis instalasi. Kemudian, pasar BlackBerry Internet Service dan BlackBerry Enterprise Server diramaikan oleh dua operator besar lainnya, yakni Exelecomindo dan Telkomsel. Terkait dengan itu, RIM menilai permintaan terhadap masyarakat terhadap mobile data tumbuh pesat. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi di emerging market seperti Indonesia, tetapi juga global. “Permintaan layanan mobile data oleh end-user begitu besar dalam beberapa tahun terakhir. Ini menandakan tingginya awareness masyarakat global terhadap mobile data,” imbuh Adele. Adele menjelaskan, pihaknya akan tetap menjual produk secara tidak langsung ke masyarakat, yakni dengan bekerja sama dengan ketiga operator diatas. Pihaknya bertekad menggencarkan peluncuran “ponsel pintar” itu sesuai dengan kebutuhan pasar. Ditambahkannya, kerja sama akan dilakukan dengan memanfaatkan momentum untuk membangun pasar serta menggandeng pengembang aplikasi. Dengan menggandeng pengembang aplikasi, akan tersedia aplikasi-aplikasi tambahan yang melampaui aplikasi e-mail –baik untuk kebutuhan kerja maupun pribadi. “Kami tetap mempertahankan model bisnis tidak langsung atau melalui kerja sama dengan operator untuk mengendalikan pasar,”tegasnya.
Kebutuhan dan segmen pasar
Saat ini pasar tetap memiliki sebuah keinginan untuk memiliki ponsel pintar dengan fitur-fitur yang bisa mengakses social media ataupun fitur chatting, walau harga ponsel pintar cenderung mahal dan tidak terjangkau kelas menengah ke bawah. Namun demikian pasar ponsel pintar tetap potensial karena tidak lepas dari budaya masyarakat Indonesia yang senang bergaul dan beramah-tamah.
Persaingan
Ponsel pintar lahir salah satunya dari persaingan tingkat tinggi/perang yang akhirnya melahirkan bintang. Persaingan bisnis biasanya kemudian muncul bintang-bintang baru; atau bintang lama yang bertambah kuat dan hebat. Ponsel pintar lahir dikarenakan adanya perang antara Nokia dengan BlackBerry dan iPhone yang berlangsung sampai sekarang. Bagaimana hasilnya? Yang pasti, perang keduanya berhasil menciptakan tren baru di pasar ponsel pintar di Indonesia. Selama ini Nokia bisa dikatakan merajalela sendiri, terutama di pasar ponsel premium. Tanpa diduga sebelumnya, BlackBerry (BB), produk besutan Research In Motion (RIM) tiba-tiba mencuat ke posisi papan atas di segmen ponsel premium Merek asal Kanada ini mampu menciptakan tren baru di pasar ponsel nasional. Tidak hanya berhasil “merusak” peta persaingan di pasar ponsel premium, khususnya pasar ponsel pintar, tapi juga ikut menggairahkan pasar ponsel di segmen menengah dan bawah. Gara-gara perang dua bintang itu, kini tren di pasar ponsel pintar atau sering disebut smartphone berubah dengan sangat cepat. Saat ini tren yang sedang berkembang bentuknya QWERTY monopad. Bentuk ini seolah menggantikan model memanjang yang diadopsi oleh Nokia Communicator yang sebelumnya merajai di segmen pasar ini.
PERTANYAAN: (gunakan dasar teori yang ada).
Sejak kemunculnya, Research In Motion behasil menjual puluhan juta unit BlackBerry ke seluruh dunia. Apa inovasi yang mereka tawarkan? Siapa yang tak kenal BlackBerry? Rasanya, hampir sebagian masyarakat modern mengenal “ponsel pintar“ ini. Bukan hanya kalangan profesional yang mobile saja yang gandrung padanya, popularitasnya kini juga sedah merambah segmen menengah kebawah dan mahasiswa. Kamampuannya menyampaikan melalui jaringan data nirkabel dari layanan operator selular ternyata mempu mengejutkan dunia. Sejatinya, BlackBerry diperkenalkan sejak 2004 oleh salah satu operator telekomunikasi seluler. Popularitas BlackBerry karena keberadaan komunitas yang mendorong terciptanya word of mouth (WOM), di samping karakteristik konsumen Indonesia yang mudah terbawa tren. Pertama kali diperkenalkan BlackBerry lebih ditujukan untuk pasar korporat ungkap Teguh Prasetya, Group Head Brand Marketing Indosat. Alasannya, hanya segmen pasar korporatlah yang membutuhkan fitur seperti yang ditawarkan BlackBerry, yaitu push e-mail. “Dulu, berapa banyak sih orang yang membutuhkan e-mail real-time? ujar Teguh seraya menambahkan, kebetulan satu-satunya keunggulan BlackBerry adalah layanan push e-mail. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, handset dan teknologi BlackBerry mulai bergeser ke arah yang lebih personal. “Dan kami mendapat masukan dari konsumen agar tidak hanya diberikan bagi pelanggan korporat, ungkap Teguh. Sejak itu, 2006, Indosat memasarkan layanan BlackBerry untuk pelanggan ritel, walau masih terbatas untuk pelanggan pascabayar saja. Bahkan, tak berhenti sampai di situ, Indosat juga menawarkan layanan BlackBerry connect bagi pelanggan yang tidak memiliki handset-nya, tapi tetap ingin dapat menikmati layanan BlackBerry. Lagi-lagi, strategi tersebut juga dilatarbelakangi masukan pelanggan yang terekam dari berbagai mailing list tentang BlackBerry yang mulai tumbuh. Teguh mengatakan, keberadaan komunitas memang membuat perkembangan pasar BlackBerry di Indonesia tumbuh sangat dinamis. Komunitas inilah yang menyebarkan “virus” WOM ke orang lain. BlackBerry adalah peralatan penting bagi seseorang untuk tetap berhubungan dengan email. Banyak yang kemudian mengistilahkan sebagai “crackBerry” lantaran kemampuan bagaikan tali yang mengikat kita ke dalam mesin tipis berwarna hitam. Mesin ini menjadi bagian penting dari kehidupan kerja dan kehidupan setelah bekerja, selalu di bawa kwmana saja-di dalam kendaraan, bahkan di pantai. Diperlukan upaya yang besar untuk menyingkirkan pemiliknya dari BlackBerry. Research In Mation (RIM) meluncurkan versi awal BlackBerry pada Januari tahun 1999. Mereka harus bersabar beberapa tahun sebelum teknologi pendukungnya benar-benar siap dijalankan. Hingga kemudian tiba saatnya, pertumbuhan ponsel dan SMS yang begitu massive menunjukkan bahwa masyarakat kini siap berhubungan dengan e-mail mereka secara permanen.
Awalnya, produk ini berfokus kepada para knowledge worker sebagai target pasarnya. Teknik favorit RIM adalah mendatangi konferensi dan mendistribusikan BlackBerry gratis selama konferensi berlangsung. Mereka berhasil membuata para eksekutif akhirnya sibuk menghabiskan waktu melihat inbox ketimbang mendengarkan sang pembicara. Meskipun merugikan pembicara, tapi para peserta konferansi terkesima. Sekali kita menjajal BlackBerry, maka tak ada jalan untuk kembali. Alhasil, banyak eksekutif yang kemudian membelinya-dan merekomendasikannya ke perusahaan agar ,membelinya secara korporat. Dalam tempo singkat, sederet perusahaan besar-seperti Intel- yang sebelumnya menetapkan PalmPilot untuk semua stafnya, menggantinya dengan BlackBerry. Inovasi produknya pun terus bergulir, akses internet, dukungan software jejaring sosial (social network) serta aplikasi kerja pengguna BlackBerry pun semakin efisien dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Berbagai fitur dan kemudahan yang melengkapi BlackBerry mampu mengubah pola komunikasi penggunanya. Fitur andalan yang di gemari adalah push e-mail. Di sebut push e-mail karena seluruh surat, daftar kontak, dan kalender “didorong” masuk ke dlam BlackBerry secara otomatis. Salah satu konsumen yang menikmati kemudahan BlackBeryy adalah Elizabeth Fang. Pekerja media ini sudah menggunakan BleckBerry tipe Curve 8320 sejak Agustus 2008. Ia menggunakan BlwckBerry karena tertarik pada fitur-fitur yang ditawarkan seperti e-mail, browsing, dan BlackBerry Messenger. Jadi, dia tidak perlu repot-repot buka laptop dan mencari jaringa Wireless Fidelity (WiFi) lagi.
Beberapa waktu lalu, produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) resmi memperkenalkan varian terbarunya, smartphone BlackBerry Torch 9800. Perangkat ini merupakan kombinasi ideal bagi konsumen yang mengutamakan koneksi secara sosial yang dibalut dengan fungsi bisnis. Smartphone BlackBerry Torch 9800 merupakan sebuah perangkat yang menawarkan aspek desain elegan dengan fitur-fitur fungsional terunggul. Jenis ini juga merupakan jenis smartphone Blackberry yang pertama memadukan fitur keyboard QWERTY penuh dan juga layar sentuh serta sebagai yang perdana menggunakan sistem operasi BlackBerry 6 terbaru. “Layanan fitur BlackBerry sangat membantu. Apalagi jika dalam bekerja, Anda selalu harus mrngirim dan mengecek e-mail.¬sejak pakai BlackBerry saya bisa melakukan itu setiap saat,” aku Elizabeth yangg menghabiskan budget Rp 200.000 per bulan, khusus untuk BlackBerry. Selain itu, network sesama pengguna BlackBerry juga memberikan kemudahan dalam share informasi. Kiprah RIM selaku vendor ponsel BlackBerry pun kian berkibar. Reputasi positif dan inovatif melekat pada produsen gadget asal Kanada ini. “ pada kuartal III tahun 2008, BlackBeryy terjual 21 juta unit di seluruh dunia. Ditambah 2,5 juta unit pada kuartal IV November 2008,” kata Adele Beachley, Regional Director RIM Asian Pasific. Dalam hitungan singkat, BlackBerry sudah mampu mengubah pola pikir masyarakat dengan fitur ponsel yang ditwarkannya. Kehadirannya memberikan kemudahan dalam mengakses jaringan internet di mana pun dan kapan pun. BlackBerry, lanjut Adele, hanya memfokuskan pada konsep simplicity. Headset-nya bukan Cuma menawarkan push e-mail, tetapi berkembang menjadi alat untuk bersosialisasi. Itu tercipta berkat adanya aplikasi FaceBook, BlackBerry Messenger, dan Yahoo Messenger. Dengan keunggulan push e-mail, maka semua e-mail yang masuk dapat diteruskan juga ke ponsel. “E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan scan di server BlackBerry sehingga aman dari virus,” ujarnya. Selain itu, lampiran file berupa dokumen Microsoft Office dan Portable Document Format (PDF) pun dibuka dengan mudah. Bahkan, sebuah e-mail berukuran 1MB, jika diterima melalui push e-mail, dapat menjadi 10 KB dengan isi yang tepat. Oleh karena itu, pengguna tidak perlu mengakses internet terlebih dahulu dan membuka satu per satu e-mail yang masuk atau memeriksa e-mail baru. Hal ini bisa dilakukan karena pengguna terhubung langsung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringa telepon selular yang tersedia. Kelebihan lainnya adalah kemampuan BlackBerry yang dapat menampung e-mail hingga puluhan ribu buah tanpa risiko “hang” –asalkan masih ada memori tersisia. “Alat penimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data meskipun di luar layanan jangakuan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi, BlackBerry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk,” ujar Adele. Di samping itu, BlackBerry juga bisa digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger, namun dilakukan dengan jaringan BlackBerry dengan memasukkan nomor identitas. Pengguna BlackBerry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi (BlackBerry Connect). Dengan fasilitas itu, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam BlackBerry untuk memanfaatkan BlackBerry Internet Solution. “Pengguna hanya perlu menginstalansi BlackBerry Connect pada ponsel merek apapun yang dimilikinya, maka pengguna bisa memanfaatkan BlackBerry Internet Solution,”imbuhnya. Di Indonesia sendiri, BlackBerry pertama kali di perkenalkan pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan Starhub –rekan utama BlackBerry dalam hal teknis instalasi. Kemudian, pasar BlackBerry Internet Service dan BlackBerry Enterprise Server diramaikan oleh dua operator besar lainnya, yakni Exelecomindo dan Telkomsel. Terkait dengan itu, RIM menilai permintaan terhadap masyarakat terhadap mobile data tumbuh pesat. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi di emerging market seperti Indonesia, tetapi juga global. “Permintaan layanan mobile data oleh end-user begitu besar dalam beberapa tahun terakhir. Ini menandakan tingginya awareness masyarakat global terhadap mobile data,” imbuh Adele. Adele menjelaskan, pihaknya akan tetap menjual produk secara tidak langsung ke masyarakat, yakni dengan bekerja sama dengan ketiga operator diatas. Pihaknya bertekad menggencarkan peluncuran “ponsel pintar” itu sesuai dengan kebutuhan pasar. Ditambahkannya, kerja sama akan dilakukan dengan memanfaatkan momentum untuk membangun pasar serta menggandeng pengembang aplikasi. Dengan menggandeng pengembang aplikasi, akan tersedia aplikasi-aplikasi tambahan yang melampaui aplikasi e-mail –baik untuk kebutuhan kerja maupun pribadi. “Kami tetap mempertahankan model bisnis tidak langsung atau melalui kerja sama dengan operator untuk mengendalikan pasar,”tegasnya.
Kebutuhan dan segmen pasar
Saat ini pasar tetap memiliki sebuah keinginan untuk memiliki ponsel pintar dengan fitur-fitur yang bisa mengakses social media ataupun fitur chatting, walau harga ponsel pintar cenderung mahal dan tidak terjangkau kelas menengah ke bawah. Namun demikian pasar ponsel pintar tetap potensial karena tidak lepas dari budaya masyarakat Indonesia yang senang bergaul dan beramah-tamah.
Persaingan
Ponsel pintar lahir salah satunya dari persaingan tingkat tinggi/perang yang akhirnya melahirkan bintang. Persaingan bisnis biasanya kemudian muncul bintang-bintang baru; atau bintang lama yang bertambah kuat dan hebat. Ponsel pintar lahir dikarenakan adanya perang antara Nokia dengan BlackBerry dan iPhone yang berlangsung sampai sekarang. Bagaimana hasilnya? Yang pasti, perang keduanya berhasil menciptakan tren baru di pasar ponsel pintar di Indonesia. Selama ini Nokia bisa dikatakan merajalela sendiri, terutama di pasar ponsel premium. Tanpa diduga sebelumnya, BlackBerry (BB), produk besutan Research In Motion (RIM) tiba-tiba mencuat ke posisi papan atas di segmen ponsel premium Merek asal Kanada ini mampu menciptakan tren baru di pasar ponsel nasional. Tidak hanya berhasil “merusak” peta persaingan di pasar ponsel premium, khususnya pasar ponsel pintar, tapi juga ikut menggairahkan pasar ponsel di segmen menengah dan bawah. Gara-gara perang dua bintang itu, kini tren di pasar ponsel pintar atau sering disebut smartphone berubah dengan sangat cepat. Saat ini tren yang sedang berkembang bentuknya QWERTY monopad. Bentuk ini seolah menggantikan model memanjang yang diadopsi oleh Nokia Communicator yang sebelumnya merajai di segmen pasar ini.
PERTANYAAN: (gunakan dasar teori yang ada).
1. Berada pada tahap daur hidup apa
Blackberry saat ini? Strategi pemasaran apa yang dikembangkan Blackberry sesuai
dengan tahap daur hidupnya?
2. Dalam memenangkan persaingan pasar ponsel
pintar di Indonesia, strategi harga apa yang dilakukan BlackBerry?
3. Apa srategi bauran promosi yang dilakukan
BlackBerry, jelaskan kombinasi alat-alat promosi yang digunakan.
4. a. Apakah strategi saluran disribusi yang
dilakukan BlackBerry?
b. Apa keuntungan
yang dapat diraih BlackBerry melaui pemanfaatan channel