Manajemen Pemasaran
TUGAS 3
STRATEGI PEMASARAN BLACKBERRY
Irdatama santia anindita
018680547
Populer
layanan push E-mail
Sejak kemunculnya, Research In Motion behasil menjual puluhan juta unit
BlackBerry ke seluruh dunia. Apa inovasi yang mereka tawarkan? Siapa yang tak
kenal BlackBerry? Rasanya, hampir sebagian masyarakat modern mengenal “ponsel
pintar“ ini. Bukan hanya kalangan profesional yang mobile saja yang gandrung
padanya, popularitasnya kini juga sedah merambah segmen menengah kebawah dan
mahasiswa. Kamampuannya menyampaikan melalui jaringan data nirkabel dari
layanan operator selular ternyata mempu mengejutkan dunia. Sejatinya,
BlackBerry diperkenalkan sejak 2004 oleh salah satu operator telekomunikasi
seluler. Popularitas BlackBerry karena keberadaan komunitas yang mendorong
terciptanya word of mouth (WOM), di samping karakteristik konsumen Indonesia
yang mudah terbawa tren. Pertama kali diperkenalkan BlackBerry lebih ditujukan
untuk pasar korporat ungkap Teguh Prasetya, Group Head Brand Marketing Indosat.
Alasannya, hanya segmen pasar korporatlah yang membutuhkan fitur seperti yang
ditawarkan BlackBerry, yaitu push e-mail. “Dulu, berapa banyak sih orang yang
membutuhkan e-mail real-time? ujar Teguh seraya menambahkan, kebetulan
satu-satunya keunggulan BlackBerry adalah layanan push e-mail. Namun, seiring
dengan berjalannya waktu, handset dan teknologi BlackBerry mulai bergeser ke
arah yang lebih personal. “Dan kami mendapat masukan dari konsumen agar tidak
hanya diberikan bagi pelanggan korporat, ungkap Teguh. Sejak itu, 2006, Indosat
memasarkan layanan BlackBerry untuk pelanggan ritel, walau masih terbatas untuk
pelanggan pascabayar saja. Bahkan, tak berhenti sampai di situ, Indosat juga
menawarkan layanan BlackBerry connect bagi pelanggan yang tidak memiliki
handset-nya, tapi tetap ingin dapat menikmati layanan BlackBerry. Lagi-lagi,
strategi tersebut juga dilatarbelakangi masukan pelanggan yang terekam dari
berbagai mailing list tentang BlackBerry yang mulai tumbuh. Teguh mengatakan,
keberadaan komunitas memang membuat perkembangan pasar BlackBerry di Indonesia
tumbuh sangat dinamis. Komunitas inilah yang menyebarkan “virus” WOM ke orang
lain. BlackBerry adalah peralatan penting bagi seseorang untuk tetap
berhubungan dengan email. Banyak yang kemudian mengistilahkan sebagai
“crackBerry” lantaran kemampuan bagaikan tali yang mengikat kita ke dalam mesin
tipis berwarna hitam. Mesin ini menjadi bagian penting dari kehidupan kerja dan
kehidupan setelah bekerja, selalu di bawa kwmana saja-di dalam kendaraan,
bahkan di pantai. Diperlukan upaya yang besar untuk menyingkirkan pemiliknya
dari BlackBerry. Research In Mation (RIM) meluncurkan versi awal BlackBerry
pada Januari tahun 1999. Mereka harus bersabar beberapa tahun sebelum teknologi
pendukungnya benar-benar siap dijalankan. Hingga kemudian tiba saatnya,
pertumbuhan ponsel dan SMS yang begitu massive menunjukkan bahwa masyarakat
kini siap berhubungan dengan e-mail mereka secara permanen.
Awalnya, produk ini berfokus kepada para knowledge worker sebagai target
pasarnya. Teknik favorit RIM adalah mendatangi konferensi dan mendistribusikan
BlackBerry gratis selama konferensi berlangsung. Mereka berhasil membuata para
eksekutif akhirnya sibuk menghabiskan waktu melihat inbox ketimbang
mendengarkan sang pembicara. Meskipun merugikan pembicara, tapi para peserta
konferansi terkesima. Sekali kita menjajal BlackBerry, maka tak ada jalan untuk
kembali. Alhasil, banyak eksekutif yang kemudian membelinya-dan
merekomendasikannya ke perusahaan agar ,membelinya secara korporat. Dalam tempo
singkat, sederet perusahaan besar-seperti Intel- yang sebelumnya menetapkan
PalmPilot untuk semua stafnya, menggantinya dengan BlackBerry. Inovasi
produknya pun terus bergulir, akses internet, dukungan software jejaring sosial
(social network) serta aplikasi kerja pengguna BlackBerry pun semakin efisien
dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Berbagai fitur dan kemudahan yang
melengkapi BlackBerry mampu mengubah pola komunikasi penggunanya. Fitur andalan
yang di gemari adalah push e-mail. Di sebut push e-mail karena seluruh surat,
daftar kontak, dan kalender “didorong” masuk ke dlam BlackBerry secara otomatis.
Salah satu konsumen yang menikmati kemudahan BlackBeryy adalah Elizabeth Fang.
Pekerja media ini sudah menggunakan BleckBerry tipe Curve 8320 sejak Agustus
2008. Ia menggunakan BlwckBerry karena tertarik pada fitur-fitur yang
ditawarkan seperti e-mail, browsing, dan BlackBerry Messenger. Jadi, dia tidak
perlu repot-repot buka laptop dan mencari jaringa Wireless Fidelity (WiFi)
lagi.
Beberapa waktu lalu, produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) resmi
memperkenalkan varian terbarunya, smartphone BlackBerry Torch 9800. Perangkat
ini merupakan kombinasi ideal bagi konsumen yang mengutamakan koneksi secara
sosial yang dibalut dengan fungsi bisnis. Smartphone BlackBerry Torch 9800
merupakan sebuah perangkat yang menawarkan aspek desain elegan dengan fitur-fitur
fungsional terunggul. Jenis ini juga merupakan jenis smartphone Blackberry yang
pertama memadukan fitur keyboard QWERTY penuh dan juga layar sentuh serta
sebagai yang perdana menggunakan sistem operasi BlackBerry 6 terbaru. “Layanan
fitur BlackBerry sangat membantu. Apalagi jika dalam bekerja, Anda selalu harus
mrngirim dan mengecek e-mail.¬sejak pakai BlackBerry saya bisa melakukan itu
setiap saat,” aku Elizabeth yangg menghabiskan budget Rp 200.000 per bulan,
khusus untuk BlackBerry. Selain itu, network sesama pengguna BlackBerry juga
memberikan kemudahan dalam share informasi. Kiprah RIM selaku vendor ponsel
BlackBerry pun kian berkibar. Reputasi positif dan inovatif melekat pada
produsen gadget asal Kanada ini. “ pada kuartal III tahun 2008, BlackBeryy
terjual 21 juta unit di seluruh dunia. Ditambah 2,5 juta unit pada kuartal IV
November 2008,” kata Adele Beachley, Regional Director RIM Asian Pasific. Dalam
hitungan singkat, BlackBerry sudah mampu mengubah pola pikir masyarakat dengan
fitur ponsel yang ditwarkannya. Kehadirannya memberikan kemudahan dalam
mengakses jaringan internet di mana pun dan kapan pun. BlackBerry, lanjut
Adele, hanya memfokuskan pada konsep simplicity. Headset-nya bukan Cuma
menawarkan push e-mail, tetapi berkembang menjadi alat untuk bersosialisasi.
Itu tercipta berkat adanya aplikasi FaceBook, BlackBerry Messenger, dan Yahoo
Messenger. Dengan keunggulan push e-mail, maka semua e-mail yang masuk dapat
diteruskan juga ke ponsel. “E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan
scan di server BlackBerry sehingga aman dari virus,” ujarnya. Selain itu,
lampiran file berupa dokumen Microsoft Office dan Portable Document Format
(PDF) pun dibuka dengan mudah. Bahkan, sebuah e-mail berukuran 1MB, jika
diterima melalui push e-mail, dapat menjadi 10 KB dengan isi yang tepat. Oleh
karena itu, pengguna tidak perlu mengakses internet terlebih dahulu dan membuka
satu per satu e-mail yang masuk atau memeriksa e-mail baru. Hal ini bisa
dilakukan karena pengguna terhubung langsung secara terus-menerus dengan dunia
maya melalui jaringa telepon selular yang tersedia. Kelebihan lainnya adalah
kemampuan BlackBerry yang dapat menampung e-mail hingga puluhan ribu buah tanpa
risiko “hang” –asalkan masih ada memori tersisia. “Alat penimpanan juga memungkinkan
para pengguna untuk mengakses data meskipun di luar layanan jangakuan nirkabel.
Begitu pengguna terhubung lagi, BlackBerry Enterprise Server akan menyampaikan
data terbaru yang masuk,” ujar Adele. Di samping itu, BlackBerry juga bisa
digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger, namun dilakukan dengan
jaringan BlackBerry dengan memasukkan nomor identitas. Pengguna BlackBerry
semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi (BlackBerry Connect). Dengan
fasilitas itu, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam
BlackBerry untuk memanfaatkan BlackBerry Internet Solution. “Pengguna hanya
perlu menginstalansi BlackBerry Connect pada ponsel merek apapun yang
dimilikinya, maka pengguna bisa memanfaatkan BlackBerry Internet Solution,”imbuhnya.
Di Indonesia sendiri, BlackBerry pertama kali di perkenalkan pada pertengahan
Desember 2004 oleh operator Indosat dan Starhub –rekan utama BlackBerry dalam
hal teknis instalasi. Kemudian, pasar BlackBerry Internet Service dan
BlackBerry Enterprise Server diramaikan oleh dua operator besar lainnya, yakni
Exelecomindo dan Telkomsel. Terkait dengan itu, RIM menilai permintaan terhadap
masyarakat terhadap mobile data tumbuh pesat. Fenomena tersebut tidak hanya
terjadi di emerging market seperti Indonesia, tetapi juga global. “Permintaan
layanan mobile data oleh end-user begitu besar dalam beberapa tahun terakhir.
Ini menandakan tingginya awareness masyarakat global terhadap mobile data,”
imbuh Adele. Adele menjelaskan, pihaknya akan tetap menjual produk secara tidak
langsung ke masyarakat, yakni dengan bekerja sama dengan ketiga operator
diatas. Pihaknya bertekad menggencarkan peluncuran “ponsel pintar” itu sesuai
dengan kebutuhan pasar. Ditambahkannya, kerja sama akan dilakukan dengan
memanfaatkan momentum untuk membangun pasar serta menggandeng pengembang
aplikasi. Dengan menggandeng pengembang aplikasi, akan tersedia
aplikasi-aplikasi tambahan yang melampaui aplikasi e-mail –baik untuk kebutuhan
kerja maupun pribadi. “Kami tetap mempertahankan model bisnis tidak langsung
atau melalui kerja sama dengan operator untuk mengendalikan pasar,”tegasnya.
Kebutuhan dan segmen pasar
Saat ini pasar tetap memiliki sebuah keinginan untuk memiliki ponsel pintar
dengan fitur-fitur yang bisa mengakses social media ataupun fitur chatting,
walau harga ponsel pintar cenderung mahal dan tidak terjangkau kelas menengah
ke bawah. Namun demikian pasar ponsel pintar tetap potensial karena tidak lepas
dari budaya masyarakat Indonesia yang senang bergaul dan beramah-tamah.
Persaingan
Ponsel pintar lahir salah satunya dari persaingan tingkat tinggi/perang yang
akhirnya melahirkan bintang. Persaingan bisnis biasanya kemudian muncul
bintang-bintang baru; atau bintang lama yang bertambah kuat dan hebat. Ponsel
pintar lahir dikarenakan adanya perang antara Nokia dengan BlackBerry dan
iPhone yang berlangsung sampai sekarang. Bagaimana hasilnya? Yang pasti, perang
keduanya berhasil menciptakan tren baru di pasar ponsel pintar di Indonesia.
Selama ini Nokia bisa dikatakan merajalela sendiri, terutama di pasar ponsel
premium. Tanpa diduga sebelumnya, BlackBerry (BB), produk besutan Research In
Motion (RIM) tiba-tiba mencuat ke posisi papan atas di segmen ponsel premium
Merek asal Kanada ini mampu menciptakan tren baru di pasar ponsel nasional.
Tidak hanya berhasil “merusak” peta persaingan di pasar ponsel premium,
khususnya pasar ponsel pintar, tapi juga ikut menggairahkan pasar ponsel di
segmen menengah dan bawah. Gara-gara perang dua bintang itu, kini tren di pasar
ponsel pintar atau sering disebut smartphone berubah dengan sangat cepat. Saat
ini tren yang sedang berkembang bentuknya QWERTY monopad. Bentuk ini seolah
menggantikan model memanjang yang diadopsi oleh Nokia Communicator yang
sebelumnya merajai di segmen pasar ini.
PERTANYAAN: (gunakan dasar teori yang ada).
1. Berada pada tahap daur hidup apa
Blackberry saat ini? Strategi pemasaran apa yang dikembangkan Blackberry sesuai
dengan tahap daur hidupnya?
2. Dalam memenangkan persaingan pasar ponsel
pintar di Indonesia, strategi harga apa yang dilakukan BlackBerry?
3. Apa srategi bauran promosi yang dilakukan
BlackBerry, jelaskan kombinasi alat-alat promosi yang digunakan.
4. a. Apakah strategi saluran disribusi yang
dilakukan BlackBerry?
b. Apa keuntungan
yang dapat diraih BlackBerry melaui pemanfaatan channel