Proyek merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa supaya dapat
diperoleh keuntungan dan manfaat. Kegiatan dalam proyek harus direncanakan dan
dievaluasi terlebih dahulu sebelum proyek yang ada akan dijalankan. Dibutuhkan
beberapa kriteria dan patokan dalam menilai proyek yang layak untuk dijalankan.
Hal ini dilakukan untuk menghindarinya kegagalan suatu proyek akibat merugi
atau tidak mempunyai peluang pasar yang tinggi.
Dalam melakukan evaluasi terhadap proyek
yang akan dijalankan, penilai kelayakan proyek dapat dihadapkan pada beberapa
pilihan proyek dengan spesifikasi rencana usaha tertentu. Terbatasnya anggaran
yang ada, umumnya merupakan kendala utama tidak dapat dilaksanakannya semua
proyek yang diusulkan. Oleh karena itu dibutuhkan satu atau beberapa proyek
yang akan dijalankan sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Pemilihan proyek merupakan hal yang penting
dan sangat menentukan keberhasilan suatu proyek pada masa yang akan datang.
Dalam memilih proyek, maka harus dipilih proyek yang menghasilkan keuntungan
yang besar dan proyek terbaik dengan memperhatikan hubungan antara proyek yang
satu dengan proyek yang lain. Proyek-proyek yang dipilih tidak akan dilihat
perolehan keuntungannya sendiri-sendiri, melainkan secara keseluruhan dari
proyek-proyek yang terpilih.
Dana merupakan batasan pada semua segi
kehidupan, tidak terkeculai dengan pembuatan proyek. Jumlah dana yang tersedia
akan menentukan proyek apa yang akan dijalankan dan seberapa lama suatu proyek
akan dibuat. Jika dana banyak tersedia, maka tidak menjadi masalah dalam
memilih proyek yang memberikan keuntungan tertinggi, walaupun jumlah investasi
yang harus dikeluarkan cukup besar. Akan tetapi, jika dana tersedia dalam
jumlah tertentu, maka harus benar-benar dipilih suatu proyek yang dapat
memberikan keuntungan yang besar dengan jumlah dana yang tersedia.
Salah satu tujuan utama dibuat suatu proyek
adalah untuk mendapatkan keuntungan disamping tujuan lain seperti memperluas
usaha maupun menunjang kegiatan rutin. Beberapa parameter yang dapat digunakan
dalam menilai suatu proyek yang menguntungkan yaitu dengan menggunakan benefit
cost ratio, internal rate of return, net present value dan payback period.
Beberapa hal ini merupakan parameter dasar yang harus ada dan mendapat
perhatian penuh dalam pemilihan suatu proyek. Proyek yang dipilih harus
memenuhi kriteria kelayakan suatu proyek dengan menggunakan beberapa parameter
tersebut diatas.
Kamal dan Rahardja (1983) menyatakan bahwa
proyek-proyek yang akan dipilih untuk dibuat ada kalanya bebas dalam arti tidak
saling berhubungan atau tidak saling mempengaruhi, tetapi kadang-kadang proyek
tersebut saling mempengaruhi dan ada hubungannya antara proyek yang satu dengan
proyek yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut, maka proyek yang akan dinilai
harus dikaji apakah proyek tersebut bebas, terikat atau mutually exclusive.
Proyek yang bebas yaitu proyek yang tidak terikat dan tidak tergantung dan
tidak ada hubungan dengan proyek lain. Proyek terikat yaitu suatu keadaan
saling keterikatan antara proyek yang satu dengan proyek yang lain. Mutually
exclusive yaitu antara proyek yang satu dengan proyek yang lain ada saling
ketergantungan dan ada keharusan memilih salah satu proyek.
Untuk memilih salah satu proyek dari
beberapa proyek maka harus dihiting benefit cost ratio dan nilai internal rate
of return untuk setiap proyek dan beberapa alternatif proyek tersebut. Proyek
yang dipilih yaitu proyek yang nilai benefit cost ratio dan internal rate of
return terbesar dan dana yang ada mencukupi untuk membiayai proyek tersebut.
Jika proyek yang dipilih lebih dari satu, maka harus membuat beberapa
alternatif proyek dengan memperhatikan hubungan antar proyek, kemudian memilih
salah satu alternatif yang nilai benefit cost ratio dan internal rate of
returnnya paling besar. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan yaitu
menghitung nilai sekarang/present value dari outlay dan proceed dengan tingkat
suku bungan yang telah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar