Karil UT Prodi S1 Akuntansi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) ARTHA MANDIRI DI KECAMATAN BREBES DENGAN MENGGUNAKAN RASIO PERMODALAN, RASIO RENTABILITAS, DAN RASIO LIKUIDITAS
Akhmad Khojali
Universitas Terbuka
018680626
ABSTRAKSI
Salah satu faktor yang menjadi dasar penilaian tingkat kesehatan bank menurut SK Dir BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian kesehatan adalah faktor yang termasuk dalam CAMEL rating system. Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini adalah :  Bagaimana tingkat kesehatan permodalan, rentabilitas, dan likuiditas pada USP ARTHA MANDIRI di Kecamatan Brebes tahun 2011-2013. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan permodalan, rentabilitas, dan likuiditas pada USP ARTHA MANDIRI di Kecamatan Brebes tahun 2011-2013.
Populasi penelitian ini adalah data dan informasi keuangan USP ARTHA MANDIRI di Kecamatan Brebes tahun 2011-2013. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan dengan  subvariabel permodalan, rentabilitas, dan likuiditas. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif.
Hasil penelitian analisis tingkat kesehatan USP tersebut terkait dengan kondisi kesehatan tiap komponen yang dinilai sebagai berikut: Aspek permodalan USP memperoleh rata-rata nilai sebesar 30. Artinya USP Artha Mandiri pada tahun 2011-2013 ini memiliki permodalan yang sehat. Aspek rentabilitas USP memperoleh rata-rata nilai sebesar 5. Artinya kemampuan USP Artha Mandiri pada tahun 2011-2013 dalam menghasilkan laba sudah sehat. Aspek likuiditas USP memperoleh rata-rata nilai sebesar 4,43. Artinya USP Artha Mandiri pada tahun 2011-2013 aspek likuiditas dikatakan sehat atau mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Kata Kunci : Aspek Permodalan, Aspek Rentabilitas, Aspek Likuiditas




PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Koperasimerupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang sangat strategis sebagai awal menuju kemandirian. Dalam mewujudkan koperasi yang mandiri, banyak yang harus dihadapi baik masalah intern koperasi seperti permodalan, manajemen, maupun masalah ekstern koperasi seperti mekanisme pasar, campur tangan pemerintah, dan sebagainya. Dari segi kuantitatif perkembangan koperasi cukup banyak, namun secara kualitatif belum sepenuhnya  menggembirakan.
Oleh karena itu, koperasi harus diarahkan pada orientasi strategis dan gerakan  koperasi harus menumbuhkan manusia-manusia yang mampu menghimpun  berbagai sumber daya terutama dana yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada.
Penelitian terdahulu mengenai tingkat kesehatan koperasi pernah dilakukan oleh Sri Purniyanti (2007) dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Desa (Studi Kasus pada KUD di Kabupaten Semarang)”. Hasilpenelitian diperoleh dengan menggunakan analisis CAMEL (capital, asset quality, management, earning, liquidity) pada 6 komponen rasio dan 2 komponen manajemen. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan KUD di Kabupaten Semarang cukup sehat, dan perlu dibenahi. Dari 7  KUD hanya 2 KUD yang berpredikat sehat. Pada faktor permodalan 4 KUD berpredikat sehat. Pada penilaian faktor kualitas aktiva produktif di lihat dari rasio KAP semua KUD yang berpredikat sehat. Begitu juga penilaian faktor PPAP semua KUD berpredikat sehat. Untuk penilaian faktor manajemen secara keseluruhan berpredikat sehat. Penilaian faktor rentabilitas di lihat dari 2 rasio yaitu Retur On Aset(ROA) dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Untuk rasio ROA terdapat 2 KUD yang berpredikat kurang sehat dan tidak sehat, sedangkan untuk rasio BOPO hanya 1 KUD yang berpredikat tidak sehat. Untuk penilaian faktor likuiditas di nilai dengan rasio current ratio dan LDR, penilaian terhadap CR hanya 1 KUD yang berpredikat tidak sehat, yang lainnya berpredikat sehat sedangkan LDR 5 KUD memperoleh predikat sehat dan yang lainnya berpredikat cukup sehat dan kurang sehat.
Usaha-usaha yang dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi, artinya  bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efisien dan mampu menghasilkan  keuntungan usaha atau SHU dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja,  modal dan teknologi. Keberadaan koperasi tidak saja menguntungkan pada  anggota koperasi tetapi juga telah berperan dalam penyerapan tenaga kerja,  modal dan teknologi yang lebih baik untuk komunitas dimana koperasi tersebut berada. Untuk mengetahui gambaran tentang koperasi simpan pinjam, maka penulis mencoba untuk menganalisis laporan keuangan yang ada padaUnit Simpan Pinjam (USP) Artha Mandiri. Alat yang digunakan untuk mengukur  kinerja keuangan koperasi adalah dengan menggunakan rasio permodalan, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengangkat topik tentang kinerja keuangan dengan judul “ANALISIS  TINGKAT KESEHATANUNIT SIMPAN PINJAM (USP) ARTHA MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN RASIO PERMODALAN, RASIO RENTABILITAS, DAN RASIO LIKUIDITAS”.
Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang, penulis memberikan pembatasan masalah yaitu penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahun 2011-2013 dan dengan menggunakan rasio permodalan, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis membuat rumusan masalah yaitu : Bagaimana tingkat kesehatanUnit Simpan Pinjam (USP) Artha Mandiri tahun 2011-2013 dengan menggunakan rasio permodalan, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kesehatan Unit Simpan Pinjam (USP) Artha Mandiri tahun 2011-2013 dengan menggunakan rasio permodalan, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas sesuai dengan SK Dir BI No.30/12/KEP/DIR.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Manajer/Pengurus Koperasi
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi manajer/pengurus koperasi agar dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari koperasi yang telah dicapai di waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan, sehingga dapat di ketahui kelemahan dari koperasi tersebut.
2. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi akademik untuk dapat menambah referensi tentang perkoperasian.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk mengetahui tingkat kesehatan koperasi.
KAJIAN TEORI
A.Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unit-unit Simpan Pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi Pasar dan lain-lain. Tujuan Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam menurut Ninik Widiyanti dan Y.W. Sunindhia, hal 54 adalah :
1. Membantu keperluan kredit para anggota, yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan.
2. Mendidik kepada para anggota, supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.
3. Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka.
4. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.
B. Aspek-aspek dan Komponen yang Dinilai dalam Penilaian Tingkat Kesehatan USP
1) Permodalan
Modal unit simpan pinjam berupa modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap dimaksud adalah meliputi modal yang disetor pada awal pendirian, modal tambahan dari koperasi yang bersangkutan, dan cadangan yangdisisihkan dari keuntungan koperasi. Modal tidak tetap dimaksud adalah modal yang dapat diambil kembali sesuai dengan perjanjian. Modal ini dapat berasal dari modal penyertaan atau pinjaman pihak ketiga, sepanjang hal tersebut dilakukan melalui koperasi yang bersangkutan. Modal tidak tetap dapat diperoleh unit simpan pinjam melalui koperasinya sebagai pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah (PP No. 9 Tahun 1995).
2) Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 1995:35). Dalam hal ini rentabilitas adalah kemampuan koperasi untuk memperoleh sisa hasil usaha.
Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Menurut Soediyono Reksoprayitno (1992:123) penilaian kesehatan rentabilitas didasarkan pada posisi laba/rugi menurut pembukuan, perkembangan laba/rugi dua tahun terakhir dan laba/rugi yang diperkirakan.
Adapun penilaian tingkat kesehatan unit simpan pinjam untuk aspek rentabilitas ini meliputi :
(a) Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional.
(b)Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset.
(c) Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional.
3) Likuiditas
Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Dalam hal ini adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki suatu perusahan pada suatu saat tertentu merupakan “kekuatan membayar” dari perusahaan yang bersangkutan.Suatu perusahaan yang mempunyai “kekuatan membayar” belum tentu dapat memenuhi segalakewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai “kemampuan membayar”. Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut mempunyai “kekuatan membayar” sedemikian besar sehingga mampu memenuhi segala kewajibanfinansialnya yang segera harus dipenuhi, sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai “kekuatan membayar” dikatakan mengalami illikuid (Riyanto, 1995:24-26).
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara, antara lain :
a.  Dokumentasi, dalam metode ini dilakukkan dengan melakukan pencatatan data yang diperoleh berupa data yang dibutuhkan penulis untuk objek penelitian dari  laporan keuangan Unit Simpan Pinjam (USP) Artha Mandiri untuk periode tahun 2011-2013.
b. Studi Pustaka, metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang tidak terdapat dalam objek penelitian dengan mempelajari buku, literaturdan referensi-referensi yang relevan yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah ini.
Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
Analisis Kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk menilai berbagai faktor dan komponen laporan keuangan dengan cara menghitung lima komponen rasio dari tiga faktor sebagai berikut:
1. Permodalan (Capital)
Dalam menilai aspek permodalan digunakan Capital Adequacy Ratio(CAR). Capital Adequacy Ratio (CAR)=  x 100%. Nilai Kredit (NK) =  + 1 (maksimal 100).
Pembobotan bagi komponen ini ditetapkan sebesar 30% dari keseluruhan penilaian faktor permodalan, rentabilitas, dan likuiditas.
2. Aspek Rentabilitas
a.  Rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva/volume usaha.
Rasio Rentabilitas 1 (ROA) =  x 100%.
Nilai Kredit (NK) =  (maksimal 100).
b.  Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
Rasio Rentabilitas 2 (BOPO) =  x 100%.
Nilai Kredit (NK) =  (maksimal 100). Cara untuk mengukur rasio rentabilitas 1 (ROA) dan rentabilitas 2 (BOPO) dengan menggunakan skala rasio.
3.  Aspek Likuiditas
a.  Perbandingan antara alat likuid terhadap hutang lancar (Cash Ratio).
Rasio likuiditas 1: Cash Ratio =  x 100%. Nilai Kredit = .
Bobot untuk penilaian komponen ini ditetapkan sebesar 5% dari keseluruhan panilaian faktor permodalan, rentabilitas dan likuiditas.
b.  Perbandingan antara kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh koperasi (Loan to Deposit Ratio/LDR).
Rasio Likuiditas 2: LDR =  x 100%.
Nilai Kredit = (115 – Rasio LDR) x 4.
Cara untuk mengukur aspek likuiditas yaitu dengan menggunakan skala rasio. Bobot untuk komponen ini ditetapkan sebesar 10% dari keseluruhan faktor permodalan, rentabilitas, dan likuiditas.
Tabel 1. Penilaian Faktor Permodalan, Faktor Rentabilitas dan Faktor Likuiditas.
Hasil Rasio CAR
Hasil Rasio ROA
Hasil Rasio BOPO
Hasil Rasio Likuiditas
Kriteria
≥ 8%
> 1,215%
≥ 93,52%
< 91,50%
Sehat
≥ 7,9% - < 8,0%
≥ 0,999 - < 1,215%
> 93,52% - ≤ 94,72%
> 94,75% - ≤ 98,50%
Cukup Sehat
≥ 6,5% - < 7,9%
≥ 0,765% - < 0,999%
> 94,72% - ≤ 95,92%
> 98,50% - ≤ 102,25%
Kurang Sehat
< 6,5%
< 0,765%
> 95,92%
> 102,25%
Tidak Sehat
Sumber: SK Dir BI No.30/12/KEP/DIR.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis menganalisis kinerja keuangan Unit Simpan Pinjam (USP) Artha Mandiri dengan menggunakan rasio permodalan, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas.
a. Analisis Permodalan
Tabel 2. Perhitungan Faktor Permodalan USP Artha Mandiri di Kecamatan Bebes Tahun 2011-2013.
Tahun
Rasio CAR
Nk Murni
Nk Limit
Bobot (%)
Nilai (Nk limit x Bobot)
Kriteria
2011
11,85
119,5
100
30
30
Sehat
2012
13,56
136,6
100
30
30
Sehat
2013
10,79
108,9
100
30
30
Sehat
Sumber: Data Diolah.
Dari hasil perhitungan faktor permodalan diatas, dapat diketahui bahwa kondisi permodalan pada USP Artha Mandiri secara rata-rata dalam kategori sehat.
Analisis Rentabilitas
1)  Rasio Laba terhadap Volume Usaha
Tabel 3. Perhitungan Rasio ROA USP Artha Mandiri di Kecamatan Bebes Tahun 2011-2013.
Tahun
Rasio
Nk Murni
Nk Limit
Bobot (%)
Nilai Kredit (Nk limit x Bobot)
Kriteria
2011
6,6
440
100
5
5
Sehat
2012
6,6
440
100
5
5
Sehat
2013
2,4
160
100
5
5
Sehat
Sumber: Data Diolah.
Berdasarkan tabel 3 diatas USP Artha Mandiri memperoleh predikat sehat, hal ini menunjukkan bahwa USP tersebut mampu mengelola aktiva secara efisien sehingga mampu memperoleh pendapatan untuk menutup biaya yang digunakan.



2)  Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Tabel 4. Perhitungan Rasio BOPO USP Artha Mandiri di Kecamatan Bebes Tahun 2011-2013.
Tahun
Rasio
Nk Murni
Nk Limit
Bobot (%)
Nilai Kredit (Nk limit x Bobot)
Kriteria
2011
70,5
368,75
100
5
5
Sehat
2012
69,8
377
100
5
5
Sehat
2013
83,9
201,25
100
5
5
Sehat
Sumber: Data Diolah.
Dari tabel perhitungan diatas dapat dilihat bahwa kondisi USP sehat. Hal ini berarti bahwa tingkat perputaran modal tersebut mampu mendapatkan penghasilan yang menutup biaya yang ditanggung.
e.  Analisis Likuiditas
1)  Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar
Tabel 5. Perhitungan Cash Ratio USP Artha Mandiri di Kecamatan Bebes Tahun 2011-2013.
Tahun
Rasio
Nk Murni
Nk Limit
Bobot (%)
Nilai Kredit (Nk limit x Bobot)
Kriteria
2011
319,58
6380
100
5
5
Sehat
2012
2857,83
57140
100
5
5
Sehat
2013
122,79
24720
100
5
5
Sehat
Sumber: Data Diolah.
Dari tabel 5 menunjukkan bahwa Cash Ratio USP Artha Mandiri dalam kondisi sehat. Hal ini menunjukkan bahwa USP Artha Mandiri mampu untuk membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo dengan cash assets yang dimilikinya.
2)  Rasio Kredit terhadap Dana yang diterima
Tabel 6. Perhitungan Loan to Deposit Ratio USP Artha Mandiri di Kecamatan Bebes Tahun 2011-2013.
Tahun
Rasio
Nk Murni
Nk Limit
Bobot (%)
Nilai Kredit (Nk limit x Bobot)
Kriteria
2011
88,2
107,2
100
5
5
Sehat
2012
81,56
133,76
100
5
5
Sehat
2013
98,54
65,84
65,84
5
3,29
Kurang Sehat
Sumber: Data Diolah.
Tingkat LDR yang ditunjukkan pada tabel 6mengindikasikan bahwa USP Artha Mandiri memiliki kemampuan yang cukup dalam membayar kembali kewajibannya kepada para deposan.
Kesimpulan
Analisis tingkat kesehatan USP tersebut terkait dengan kondisi kesehatan tiap komponen yang dinilai sebagai berikut: Aspek permodalan USP memperoleh rata-rata nilai sebesar 30. Artinya USP Artha Mandiri pada tahun 2011-2013 ini memiliki permodalan yang sehat. Aspek rentabilitas USP memperoleh rata-rata nilai sebesar 5. Artinya kemampuan USP Artha Mandiri pada tahun 2011-2013 dalam menghasilkan laba sudah sehat. Aspek likuiditas USP memperoleh rata-rata nilai sebesar 4,43. Artinya USP Artha Mandiri pada tahun 2011-2013 aspek likuiditas dikatakan sehat atau mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Saran
Berkaitan dengan kondisi permodalan USP yang memperoleh Nk murni melebihi Nk limit sebesar 100 angka kredit dapat menyebabkan modal tidak terpakai. Kondisi ini dapat ditanggulangi dengan meningkatkan jumlah kredit yang diberikan kepada anggotanya, sehingga koperasi tersebut mampu untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kondisi rentabilitas USP kategori yang sehat, namum Nk murni yang di capai melebihi Nk limit yang ditentukan yaitu sebesar 100 angka kredit,dengan kondisi seperti ini hendaknya manajer meningkatkan kemampuan manajemen usaha untuk memperoleh laba. Likuiditas USP menunjukkan kondisi yang sehat. Kondisi ini perlu dipertahankan yaitu berupa penjagaan agar semua alat likuid dapat dipergunakan untuk memenuhitagihan dari nasabah atau masyarakat yang tidak terduga.



DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia, 2004. SE BINo.6/23/DPNP tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Budiyanto, Albert Soleh.Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Kuwera Jaya Dengan Menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/PER/M.KUKM/XII/2009.ESENSI, Vol.16 No.1 / 2013.
Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil Dan Menengah RI Nomor : 194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam.
Mayastuti, Fadhila Retno. 2013. “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam di Kota Surakarta”. Naskah Publikasi. Surakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi UMS.
Purniyanti, Sri. 2007.“Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Unit Desa (Studi Kasus pada KUD di Kabupaten Semarang)”. Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UNNES.
Riyanto, Bambang, 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat, Yogyakarta : BPFE.
Sukamdiyo. 1996. Manajemen Koperasi. Jakarta : Erlangga
Widiyanti, Nanik dan Y.W Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.

Yuni Astuti Dwi Suryani, 2015. Penilaian Tingkat Kesehatan Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Republik Indonesia “PGP” Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen Tahun 2011-2012. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UNY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang terbaik

No whatsapp jasa karya ilmiah Universitas Terbuka

Untuk no whatsapp nya ganti di 085293796340 Untuk testimoni ada di galeri. Untuk yg lain2 gak tak post krna sdh mulai di rame pembahasan ter...