STUDY KELAYAKAN BISNIS
• Wawasan Studi Kelayakan Bisnis
•
Hubungan Studi Kelayakan Bisnis dengan Sumber Daya & KeputusanManajemen
• Aspek Pasar & Pemasaran
• Aspek Teknik & Teknologi
• Aspek Manajemen
• Aspek Legal/ Hukum
• Aspek Ekonomi Nasional &
Lingkungan
• Aspek Keuangan
• Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis
PENGERTIAN STUDY KELAYAKAN BISNIS:
· kegiatan yang mendalam atas
kelayakan suatu bisnis yang ditinjau dari seluruh aspek yang terkait dari sudut
pandang suatu perusahaan
· suatu penelitian mengenai layak atau
tidaknya suatu proyek bisnis (yang
biasanya merupakan proyek investasi) itu dilaksanakan.
· suatu studi atau telaah agar sesuatu
usaha yang dilakukan dapat berkembang dan atau sesuatu yang didirikan dapat
dilaksanakan secara effektif dan efisien
· Maksud layak (atau tidak layak)
adalah prakiraan bahwa proyek tersebut akan dapat (atau tidak dapat)
menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan
· Studi Kelayakan Bisnis merupakan
gabungan berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti Manajemen, Keuangan, Anggaran
Biaya, Teknik Industri, Teknologi, Pemasaran, Hukum, Lingkungan, Survey atau
Riset.
· Baik Survey dan Riset = data Kuantitatif
dan Kualitatif,
Perbedaanya:
· Survey dilakukan
hanya sekali atau dua kali atau di awal
· Riset dilakukan
secara lebih mendalam dan mungkin terus-menerus selama beberapa waktu tertentu
· Hasil Studi Kelayakan Bisnis =
Proyeksi Masa Mendatang Perhitungan kemungkinan penyimpangan-penyimpangan. Yang
terjadi kemudian lebih terletak “Di Tangan Tuhan”
Pengertian Bisnis:
· suatu usaha yang direncanakan
sebelumnya dan memerlukan sejumlah pembiayaan serta penggunaan masukan lainnya
yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu
· suatu pendirian usaha baru atau
pengenalan suatu usaha baru kedalam suatu bauran produk yang sudah ada dengan
meng-investasikan sumber daya yang bisa dinilai secara independen
PENGERTIAN INVESTASI
· Keputusan mengeluarkan dana pada
saat sekarang untuk membeli Aktiva Riil (tanah, rumah, mobil dsb) atau Aktiva
Keuangan (saham, obligasi, reksadana dsb) bertujuan mendapatkan penghasilan
yang lebih besar dimasa yang akan datang.
· Komitmen mengeluarkan dana sejumlah
tertentu pada saat sekarang untuk menerima profit/manfaat di masa yang akan
datang.
· Pengeluaran untuk mendapatkan barang
modal pada saat sekarang untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa agar
diperoleh manfaat di masa yang akan datang.
RESIKO INVESTASI
a.Resiko nilai riil dari uang yang akan diterima di masa
datang tersebut.
b.Resiko mengenai ketidakpastian menerima uang dalam jumlah
yang sesuai dengan yang diperkirakan akan diterima di masa datang tersebut.
c. Masa datang berhadapan dengan berbagai perubahan seperti
: perubahan nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, tingkat bunga, kondisi
politik, ekonomi, sosial dan keamanan.
d.Semakin besar ketidaktahuan akan laju perubahan
menyebabkan semakin besar resiko yang dihadapi.
Pentingnya Investasi
1. Meningkatkan suplai produksi dan
jasa
• memenuhi permintaan (domestik +
LN)
• penambahan devisa ekspor kurs
• penambahan devisa impor kurs
2. Menyerap tenaga kerja lebih
banyak
investasi
→ GDP →Income per capita
→ tenaga kerja GDP + 1 % = TK 400.000
Investor
= yang diperoleh SAHAM/ POWER dan DEVIDEN
Kreditor
= yang diperoleh Pengembalian Dana dan Bunga Pinjaman
Kepentingan Study Kelayakan Bisnis:
a. SKB dilakukan sebelum suatu
proyek atau suatu perusahaan dioperasikan,
•
usaha baru (new project)
•
pindah lokasi usaha (relocation project)
•
perluasan usaha (expansion project)
b.
Bisa juga
•
proyek pemulihan kapasitas (replacement project)
•
proyek penghematan biaya (cost reducing project)
•
proyek peningkatan efisiensi pembelanjaan (financing efficiency improvement
project)
c. bisa merupakan suatu
bisnis yang baru
d. bisa juga merupakan bisnis
yang sudah banyak dijalankan Karena merupakan keputusan yang strategis, maka
perlu dipelajari pertimbangan-pertimbangan berbagai aspek (tidak sekedar aspek
ekonominya saja) secara terintegrasi
Pertimbangan secara umum,
• peluang pemasaran barang dan jasa
• ketersediaan bahan baku
• kemampuan produksi secara ekonomis
Tujuan Study Kelayakan Bisnis:
1. menghindari ketelanjuran
penanaman modal yang inefisiensi (over invesment)
2. mencegah kegiatan usaha yang tidak
menguntungkan (tidak feasibel/ layak)
Pada industri agriculture,
pertambangan, manufacture,
karena faktor-faktor investasi
produksi berjumlah besar dan jangka waktu putaran usahanya lama, maka
diperlukan SKB jangka panjang, sedangkan untuk bidang usaha perdagangan
dan industri jasa bisa dengan SKB yang lebih sederhana.
Tujuan Study Kelayakan Bisnis:
Adanya perencanaan
•
meminimalkan ketidakpastian yang bakal terjadi
•
tahu potensi-potensi yang bisa digali
•
tahu hambatan-hambatan
•
tahu potensi resiko yang mungkin dihadapi
•
tahu arahan aktivitas, step by step, pedoman kegiatan
•
punya alternatif
•
memudahkan skala prioritas
•
ada ukuran pengendalian/ standar evaluasiny
Manfaat Study Kelayakan Bisnis:
1. Bagi Pihak
Investor
• menjadi dasar pertimbangan
memutuskan investasi
•
merasa adanya jaminan (harapan) bahwa modal yang ditanamkan akan selamat atau
menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar dibandingkan disimpan
atau diinvestasikan pada bisnis lainnya
2. Bagi Pihak
Kreditor
•
menjadi dasar pertimbangan memutuskan pengucuran kredit (walau ada aspek
lain yang menjadi dasarpertimbangan, seperti : bonafiditas, besar agunan,
dsb)
3. Bagi Pihak
Manajemen Perusahaan
•
menjadi dasar pertimbangan memutuskan pelaksanaan sesuai perencanaan-perencanaannya
•
menjadi dasar evaluasi pencapaian dari bisnis yang dijalankan
4. Bagi Pihak
Pemerintah dan Masyarakat
•
Memperlihatkan kesesuaian dengan kebijakan pemerintah seperti dalam penggalakan
ekspor, penghematan devisa, maupun memperlihatkan tanggung jawabnya terhadap
lingkungan, serta membuka lapangan kerja
5. Bagi Tujuan
Pembangunan Ekonomi
•
Menunjukkan dampaknya terhadap Perekonomian Nasional, kesesuaian dengan aspek
Rencana Pembangunan Nasional, Distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat,
pengaruh social dan analisis kemanfaatan maupun beban social
KEPUTUSAN BISNIS:
Tujuan Pengambilan Keputusan
•
Memastikan tujuan organisasi dicapai dengan efektif dan efisien (tanpa hambatan
yang berarti)
Faktor-faktor dalam Pengambilan
Keputusan
•
Kondisi Internal & Eksternal Perusahaan
•
Internal, ketersediaan dana, mutu SDM, sistem data informasi, infra
struktur, struktur organisasi/ garis kewenangan dsb
•
Eksternal, faktor sosial, ekonomi, politik, hukum dan budaya masyarakat
•
Ketersediaan Informasi : Jenis-jenis informasi, sumber informasi,
keakuratan informasi dsb
· Keterampilan Sang Pengambil
Keputusan
Pertimbangan Keputusan Bisnis
1. Proyek feasible = proyek/
bisnis yang layak dikembangkan
2. Proyek bankable = proyek
feasible yang memenuhi ketentuan perbankan untuk dapat diberikan kredit,
berdasarkan sudut pandang suatu bank
3.
Adanya perbedaan orientasi untung,
4. Pengusaha = orientasi pada
keuntungan ekonomi
5. pemerintah/ lembaga nirlaba,
orientasi pada keuntungan non ekonomi
PENGUSAHA, SIAPAKAH DIA?
a.
Sifat-Sifat Pengusaha
•
Kelompok Optimis (Risk Seeker = menantang resiko)
•
Kelompok Moderat
•
Kelompok Pesimis (Risk Averter = menghindari resiko)
b. Tipe
Kepemimpinan Pengusaha
•
Pemimpin Lapangan
•
Administrator
Kesemua kecenderungan sifat atau
tipe tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
Dampak pada tingkat keberhasilan
pengelolaan usahanya akan tergantung kepada jenis industri, situasi serta
kondisi perekonomian (lingkungan usaha) pada saat itu
PELAKSANAAN SKB PADA ASPEK NASIONAL:
ASPEK EKONOMI NASIONAL
Aspek-aspek Penilaian Manfaat Proyek
a. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Agar proyek dapat :
•
memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat luas
•
menggunakan sumber daya lokal
•
menghasilkan devisa dan menghemat pengeluaran devisa
•
menumbuhkan industri lain
•
memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri
•
menambah pendapatan nasional
b. Sisi Distribusi Nilai Tambah (harus yang Value Added)
c. Sisi Tenaga Kerja (peningkatan kesempatan kerja)
d. Sisi Keuntungan Ekonomi Nasional (economic Rate
Return=ERR)
e. Sisi Pengaruh Sosial (lapangan kerja baru, alih
teknologi, mutu hidup & peduli lingk.)
f. Sisi Manfaat/ Biaya Sosial
Hambatan Pembangunan Ekonomi
•Pelaksanaan
pembangunan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat luas merupakan
dambaan setiap negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Apalagi
dampak tatanan perdagangan globalisasi yang sedemikian cepat “efek domino” nya
bagi negara lain menuntut kewaspadaan pengelolaan ekonomi nasional setiap
negara.
•
Secara umum kendala yang ada :
–
Iklim Tropis (berbagai jenis penyakit/ hama dsb)
–
Produktivitas Rendah (mutu SDM dalam mengelola alam=rendah)
–
Kapital Sedikit (tabungan negara rendah=pengelolaan negara rendah)
–
Nilai Perdagangan LN yang rendah (tidak meng-optimalkan kemampuan industri
& sumber daya alam untuk memanfaatkan peluang pasar internasional)
–
Besarnya Pengangguran (materialisme dan ketidakrataan pembangunan yang memicu
terjadinya urbanisasi, ketidakseimbangan beban kota & desa)
–
Besarnya Ketimpangan Distribusi Pendapatan
–
Tekanan Penduduk yang Berat (keterkendalian laju penduduk)
–
Penggunaan Tanah yang Produktivitasnya Rendah
–
Lain-lain (etos kerja SDM, ketidaksempurnaan pasar, dsb)
SKB PADA ASPEK LEGAL
•
Hal-hal yang dianalisis menyangkut peninjauan dari sisi yuridis/hukum
perundangan yang berlaku.
•
Kepentingannya agar dapat menghindari atas pemberhentian dari pihak yang
berwajib karena dikategorikan sebagai bentuk operasi bisnis yang ilegal atau
bisa juga mendapt protes dari masyarakat setempat dan bisa juga masyarakat
internasional.
Dalam analisis yuridis paling tidak
dapat dilihat :
•
who (siapa pelaksana proyek/ bisnis)
•
what (proyek/ bisnis apa yang dikerjakan)
•
where (dimana proyek/ bisnis tersebut dilaksanakan)
•
when (kapan proyek/ bisnis akan dikerjakan-diselesaikan)
•
how (bagaimana proyek/ bisnis dikerjakan)
• Pelaksana Proyek
• Bentuk Yuridis Perusahaan
– Perusahaan Perorangan
– Firma
– Perseroan Komanditer (CV)
– Perseroan Terbatas (PT)
– Perusahaan Negara
– Perusahaan Milik Negara lainnya
– Koperasi
• Identitas Pelaksana
– kewarganegaraan
– informasi Bank
– keterlibatan Pidana atau Perdata
– hubungan keluarga
• Proyek yang Dilaksanakan
–
Bidang Usaha
–
Fasilitas
–
Gangguan Lingkungan
–
Pengupahan
• Tempat Proyek Dilaksanakan
–
Perencanaan Wilayah
–
Status Tanah
• Waktu Pelaksanaan Proyek
• Cara Pelaksanaan Proyek
SKB PADA ASPEK MANAJEMEN
ANALISIS ASPEK MANAJEMEN
• Konsep Dasar
Perencanaan, Peng-organisasian,
Pelaksanaan dan Pengendalian terhadap suatu aktivitas yang
bertujuan mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien sehinggamempunyai
nilai tambah.
• Analisis
–
pengelolaan selama pembangunan fisik atau pembuatan proyek/bisnis, diperlukan
bila pabrik baru, cabang baru, dsb. Adapun pengembangan atau penambahan mesin
biasanya tidak perlu lagi pengkajiannya.
–
pengelolaan operasioanal proyek/ bisnis
•
Berapa Lama ? Kapan siap dioperasikan ?
Penentuan waktu merupakan hal penting
karena terkait langsungdengan peluang bisnis yang tidak selamanya tersedia.
• Data
–
Data Kualitatif : jenis pekerjaan, urutan pekerjaan
–
Data Kuantitaif : lama waktu, biaya-biaya dari setiap tahapan pekerjaan
–
Sumber Data : Eksternal, misalnya dari Pemborong, Kontraktor, Pengembang
, dari Toko dsb
–
Teknik Pengambilan Data : Teknik Dokumentasi, Tanya-jawab
–
Analisis Data : Gantt Chart-Bagan Gantt atau Network
PlanningMethod- Metode Perencanaan Jaringan Kerja (PERT = Program
Evaluation and Review Technique)
Waktu Terlambat =
waktu yang dibolehkan untuk memperlambat penyelesaian event
Waktu Senggang =
waktu untuk menunggu suatu event harus dimulai agar tidak memperlambat
penyelesaian event secara keseluruhan
Manfaat Network Planning
· merencanakan penyelesaian proyek
yang kompleks secara detail
· menunjukkan aktivitas yang waktu
penyelesaiannya tergolong kritis
· membantu dalam proses pengawasan
pembangunan fisik proyek
· memungkinkan pencapaian penyelesaian
proyek lebih efisien
· memungkinkan pembagian kerja dan
sumber dana lain yang tersedia
Penentuan Waktu
· Penentuan waktu untuk setiap
aktivitas dalam Network Planning dapat dilakukan secara estimasi (taksiran)
berdasarkan pengalaman, bisa juga berdasar perhitungan 3 taksiran waktu ;
Estimasi Pesimis = waktu taksiran
yang paling lama (p)
Estimasi Optimis = waktu taksiran
yang paling cepat (o)
Waktu yang memungkinkan = waktu
taksiran yang paling mungkin (m)
Te
= 0 + 4m + p
6
Te
= Jumlah Waktu Penyelesaian Aktivitas
Analisis Manajemen Operasional
Bisnis
•
Menurut Pearce & Robinson, manajemen strategik adalah sekumpulan keputusan
dan tindakan yang merupakan hasil formulasi dan implementasi serta rencana yang
didesain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Aktivitasnya:
• memformulasikan visi/ misi, tujuan
dan sasaran perusahaan
• mengembangkan profil perusahaan
• menilai lingkungan internal dan
eksternal perusahaan
•
menentukan tujuan jangka panjang, jangka menengah &jangka pendek
•
meng-implementasikan dan meng-evaluasi proses strategik sebagai masukan
pengambilan keputusan yang Akan dating
SKB PADA ASPEK PEMASARAN
ASPEK PEMASARAN
•
Berapakah Pasar Potensial untuk masa datang ?
• Bagaimana perkembangannya di
masadatang ?
• Strategi Pemasaran apa yang
digunakan ?
Pertanyaan Dasar, Suad Husnan
(1984),
Rincian data yang diperlukan :
•
kecenderungan permintaan dan variable-variabel yang berpengaruh untuk perumusan
model peramalan pasar
•
penawaran produk sejenis serta kecenderungan-kecenderungan di masa mendatang
• impor & ekspor produk yang
terkait dengan SKB
•
struktur persaingan dan struktur biaya perusahaan pesaing
•
tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen
•
pemilihan “marketing effort” dan skala prioritas “marketing mix” yang tersedia
Permintaan Pasar
Peramalan permintaan :
• pengukuran pasar potensial
– untuk sekarang
– di masa datang
• pengukuran sales potensial (pasar
yang dapat diraih)
– untuk sekarang
– di masa datang
Pasar
•
tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
•
merupakan suatu kelompok yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar
sehingga trbentuk harga
· kumpulan orang-orang yang mempunyai
keinginan untuk puas, memiliki uang untuk belanja dan kemauan untuk
membelanjakannya
Faktor utama yang menunjang pasar,
• konsumen dengan segala
keinginannya
• daya belinya
• tingkah laku dalam pembelian
Macam Pasar:
1. Pasar Konsumen
•
Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau
keluarga untuk penggunaan pribadi
2. Pasar Industri
•
Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau
organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk
dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk proses lebih lanjut)
3. Pasar
Pemerintah
•
Pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang
atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah
4. Pasar Penjual
Kembali (Re-Seller)
•
Pasar perorangan atau organisasi yang biasa disebut para pedagang menengah
(middleman) yang terdiri dari dealer, distributor, grosir, agen, dan retailer.
Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan
keuntungan
BENTUK PASAR:
JUMLAH
PENJUAL
|
BENTUK
PASAR
|
Tidak
Terbatas
|
Persaingan
Sempurna
|
Banyak
|
Persaingan
Monopolistis
|
Beberapa
|
Oligopili
|
Dua
|
Duopoli
|
Satu
|
Monopoli
|
Permintaan
•
jumlah barang yang dibutuhkan konsumen, dengan kemampuan membeli pada berbagai
tingkat harga
Permintaan Efektif
•
permintaan yang didukung oleh daya beli
Permintaan Potensial
•
permintaan yang didasarkan pada kebutuhan saja
Hukum Permintaan
•
Bila harga suatu barang meningkat maka kuantitas barang yang diminta akan
berkurang dan sebaliknya
•
Bila harga barang yang diminta menurun maka kuantitas barang yang diminta
meningkat (asumsinya, ceterisparibus, yang lain-lain tetap)
• Teori Permintaan Konsumen
Permintaan konsumen terhadap barang
dan jasa akan menentukan macam serta jumlah barang dan jasa yang harus
dihasilkan, besar biaya yang diperlukan serta tingkatan harga barang tersebut
• Teori Permintaan Pasar
Permintaan perseorangan tidak akan
mampu mempengaruhi harga dan persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama
akan membentuk sisi permintaan dalam pasar.
Pemasaran
•
Keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatankegiatan usaha yang
bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli,
baik yang actual maupun yang potensial
• 4 Kebijakan Pemasaran (Marketing
Mix)/ strategi
– Produk (Product)
– Harga (Price)
– Distribusi (Place)
– Promosi (promotion)
Strategi Produk
• Produk
Sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapat perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi
sehingga memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan.
Produk
bisa berbentuk Barang atau Layanan.
• Strategi Produk
– Merk. Kemasan, Label
– Daur Hidup Produk (Introduction, Growth, Mature, Decline)
STRATEGI PRODUK
• Pengukuran Permintaan
Usaha untuk mengetahui permintaan
atas suatu produk atau sekelompok produk dimasa yang lalu dan dimasa sekarang
dalam kendala satu set kondisi tertentu
• Peramalan Permintaan
Usaha untuk mengetahui jumlah produk
atau sekelompok produk dimasa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi
tertentu
Pendekatan Peramalan
•
Time series : memperhatikan kecenderungan data masa lalu yang tersedia
Teknik :
metode trend (time linear, kuadratik, logaritma)
Y
= a + bx
Y
= a + bx + cx 2
• Metode Hubungan Sebab-Akibat
Teknik : Regresi
dan Korelasi (Linear, Berganda, Parsial)
Y
= a + bx
Y = a + b1x1 + b2x2+ ……….+ bkxk
Strategi Harga
•
Harga adalah Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapat manfaat
dari memiliki atau merasakan produk atau layanan yang nilainya ditetapkan oleh
pembeli dan penjual
Kebijakan Harga
• Pendekatan Umum, berdasar :
v
Biaya-biaya
v
Break Even Point
v
Persepsi Konsumen
v
Persaingan
• Faktor yang berpengaruh
–
Internal (sasaran organisasi, marketing mix, keputusan)
– Eksternal (pasar, kompetisi, ekonomi makro)
Strategi Distribusi
Perantara Pemasar adalah
Sekelompok organisasi yang saling tergantung
padaproses yang memungkinkan suatu produk atau jasatersedia bagi konsumen atau
pengguna industrial
Saluran Distribusi
• Tingkat 1, tidak ada perantara
(cyber marketing)
• Tingkat 2, satu pedagang perantara
(pengecer)
•
Tingkat 3, dua tingkat pedagang perantara (grosir & pengecer)
•
Tingkat 4, tiga tingkat pedagang perantara (jobbers pd grosir
STRATEGI
DISTRIBUSI:
Keputusan Desain Saluran Distribusi
• analisis kebutuhan layanan
konsumen
• menetapkan sasaran dan kendala
saluran
• identifikasi alternatif saluran
• evaluasi alternatif saluran
Keputusan Manajemen Saluran
• memilih anggota saluran
• memotivasi anggota saluran
• evaluasi anggota saluran
Potensi Pasar (Market Potensial)
•
Adalah peluang penjualan maksimum yang
dapat dicapai oleh seluruh penjualan baik saat ini maupun saat yang akan
datang.
Potensi Pasar terdiri dari :
• Konsumen Potensial, yang punya
hasrat/keinginan
• Konsumen Ber-Daya Beli, yang
mampu membeli
Pangsa Pasar (Market Share)
•
Adalah bagian dari Potensi Pasar
(Market Potential) yang dapat diisi oleh salah satu perusahaan dalam sutu
jenis/ kelompok industri.
• Pasar Monopoli,
• Market Share = Market Potensial
TEHNIK
PENGUKURAN PERMINTAAN:
Metode Peramalan Permintaan
• Metode Time Series
• Metode Regresi Korelasi
• Teknik Ekonometri, dsb
Faktor yang Berpengaruh :
• waktu peliputan
• tingkah laku data
• tipe model
• biaya yang tersedia
• tingkat ketepatan yang diinginkan
dan
• kemudahan penerapan
Teknik Pengukuran Permintaan
Penggunaan Data Impor
•
jika selama ini produk yang dikonsumsi berasal dari Impor semua, maka untuk
mengukur besar permintaan dengan mengukur Impor setiap periode tertentu
•
Penggunaan Data Impor, Ekspor produksi dalam negeri dan perubahan sediaan
selama masa yang bersangkutan
Pe = ( Sa + P + I ) - ( E + Sk )
Pe = Permintaan Efektif yang Dicari
Sa = Saldo Awal Sediaan
P =
Jumlah Produksi Dalam Negeri, selama periode yg bersangkutan
I =
Jumlah Impor
E = Jumlah Ekspor
Sk =
Saldo Akhir Sediaan
Tehnik pengukuran permintaan dg
Metode Ratio Rantai
Permintaan Efektif diperoleh dengan
cara membagi unsure yang lebih kecil dari suatu mata rantai urutan atas faktor
yang berpengaruh terhadap produk yang bersangkutan
Permintaan Efektif : JP x X1 x X2 x
X3 x Ip
Jp =
Jumlah penduduk suatu wilayah
X1 =
Konsumsi
X2 =
Rata-rata Konsumsi
X3 =
Rata-rata Konsumsi
Ip =
Income per kapita
Contoh,
Jp =
1.000.000 orang, X3 = 5 %, X1=
50 % Ip = Rp. 20.000,- dan X2= 10 % dari konsumsi
PE = 1.000.000 x Rp. 20.000 x 50% x
10% x 5% = 50.000.000
Tehnik pengukuran permintaan dg
Metode Time Series,
Y = a + bx, a = ∑Y/n dan b = ∑XY / X²
dg asumsi ∑X = 0
a = rata-rata permintaan masa lalu
b = koefisien yang menunjukkan
perubahan setiap tahun
Y = nilai data hasil ramalan
permintaan
n = jumlah data runtut waktu
x = waktu tertentu yang telah diubah
menjadi bentuk kode
Kendala Pemilihan Teknik Peramalan
• Waktu (rentang jangkauan
peramalan)
• Tingkah laku data (fluktuasi,
akurasi )
• Tipe model (Time Series atau
Kausalitas)
• Biaya yang tersedia
• Tingkat ketepatan yang diinginkan
• Kemudahan Penerapan
5 Kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan
• ANCAMAN PENDATANG BARU
Pendatang Baru = kapasitas baru,
tenaga baru
Umumnya, harga ditekan
profitabilitas
Faktor penghambat untuk masuk ;
kebijakan pemerintah, differensiasi produk, modal, saluran distribusi, harga/
biaya
• ANCAMAN PRODUK PENGGANTI
Ketersediaan produk pengganti
menjadi halangan penentuan harga oleh pemimpin pasar.
Harga yang tidak menarik akan memicu
pembeli beralih ke produk pengganti
• KEKUATAN TAWAR-MENAWAR PEMBELI
Konsumen/ Pelanggan suatu industri/
jasa mengharapkan Harga Beli kalau perlu memborong semua produk sehingga
terjadi ketergantungan dengan Pembeli
Apalagi
bila yang dipasok adalah produk standar
• KEKUATAN TAWAR-MENAWAR PEMASOK
Kekuatan Pemasok yang signifikan
memungkinkan untuk men”drive” harga,
syaratnya ; produk/ jasa tersebut
sangat penting, tidak tersedia pengganti, dan hal-hal lain yang menjadikan
ketergantungan.
• RIVALITAS DIANTARA PESAING
•
Adanya rivalitas memacu setiap perusahaan untuk selalu memantau posisi
masing-masing.
•
Persaingan merupakan hal yang positif dan merupakan dinamika dalam berbisnis.
• Langkah-langkah yang perlu
dilakukan :
• identifikasi pesaing
• penentuan sasaran pesaing
• identifikasi sasaran pesaing
• evaluasi kekuatan dan kelemahan
pesaing
• estimasi pola reaksi pesaing
• menentukan pesaing utama
SKB PADA ASPEK ANALISA DAMPAK
LINGKUNGAN (AMDAL)
PENGERTIAN AMDAL
•
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut PP No. 27 tahun 1999
pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan
penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain
AMDAL adalah teknik untuk
menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan
atau tidak, dan jika ya, maka dipertimbangkan jalan alternatif pencegahannya.
•
Studi AMDAL perlu dilakukan sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-kegiatan
investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup.
Tujuan & Kegunaan Studi AMDAL
•
Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana
usaha
• Kegunaan Studi Amdal:
–
Sebagai bahan perencana & pengelola usaha & pembangunan wilayah
–
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan LH dari rencana usaha
–
Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha
–
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan & pemantauan LH dari
rencana usaha
–
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha
Hal-hal yang Dilakukan berkaitan
pencapaian tujuan studi AMDAL :
•
Mengidentifikasi semua rencana usaha yang akan dilakukan terutama yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap LH
•
Mengidentifikasi komponen LH yang akan terkena dampak besar dan penting
•
Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha yang menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap LH
•
Merumuskan RKL dan RPL
Komponen Lingkungan Hidup Yang Harus
Dilestarikan Fungsinya:
•
Hutan lindung, Hutan Konservasi dan Cagar Biosfer
•
Sumber Daya Manusia
•
Keanekaragaman Hayati
•
Kualitas Udara, Air, Tanah & Hutan
•
Warisan Alam dan Warisan Budaya
• Kenyamanan Lingkungan Hidup
•
Nilai-nilai Budaya yang Berorientasi Selaras dengan Lingkungan Hidup
Komponen LH yang akan berubah secara
mendasar dan penting bagi masyarakat sekitar rencana usaha, antara lain:
•
Kepemilikan dan penguasaan lahan
•
Kesempatan kerja dan usaha
•
Traf hidup masyarakat
•
Kesehatan masyarakat
LAPORAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
• PENDAHULUAN
– Latar Belakang
– Tujuan Studi
• Tujuan
• Kegunaan
• METODE STUDI
–
Dampak Penting yang Ditelaah
–
Wialayah Studi
–
Metode Pengumpulan & Analisis Data
–
Metode Prakiraan Dampak Penting
–
Metode Evaluasi dampak Penting
• RENCANA USAHA ATAU KEGIATAN
– Identitas Pemrakarsa dan
Penyusunan AMDAL
– Tujuan Rencana Usaha atau Kegiatan
– Keguanaan dan Keperluan Rencana
Usaha
• RONA LINGKUNGAN HIDUP
– Rona Lingkungan Hidup di Wilayah
Studi
– Kondisi Kuantitatif &
Kualitatif
– Data & Informasi Rona
Lingkungan Hidup
• PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
– Prakiraan Dampak Usaha
– Penentuan Arti Penting Perubahan
Mutu Lingkungan
– Dampak Langsung & Dampak Tidak
Langsung
• EVALUASI DAMPAK PENTING
• DAFTAR PUSTAKA
• LAMPIRAN-LAMPIRAN
ANALISI SWOT
Tujuan Analisis SWOT
Tujuan Analisis SWOT
•
Menetapkan isu utama yang harus terdapat pada Rencana Strategis, al:
– Peluang-peluang Perbaikan
– Identifikasi Masalah
•
Isu yang dipilih dalam Analisis SWOT akan menjadi acuan dalam menetapkan Target
Sasaran, Strategi dan Taktik Pemasaran
ANALISIS SWOT
• Kuadran I
Memiliki Peluang dan Kemampuan, bila
dimanfaatkan maka akan terjadi kebijakan pertumbuhan yang agresif
• Kuadran II
Meskipun menghadapi ancaman, masih
punya kekuatan internal. Strateginya, gunakan kekuatan internal dan manfaatkan
peluang jangka panjang dengan diversifikasi produk/ pasar
• Kuadran III
Posisi ini, peluang sangat besar
tapi ada kendala kelemahan internal. Strateginya, fokuskan usaha merebut
peluang pasar yang lebih baik dan minimalkan masalah-masalah internal
• Kuadran IV
Ini merupakan situasi yang sangat
tidak menguntungkan, ancaman besar dan kelemahan internal tinggi
Kasus SWOT – Profil Samsung
•
Samsung adalah perusahaan elektronik dunia didirikan tahun 1938 merupakan
perusahaan kecil di Taegu dan investasi awal sebesar $2000 dengan 40 orang
tenaga kerja. Saat ini telah berkembang pesat dengan 175.000 orang tenaga
kerja. Dan memiliki 4 divisi usaha, meliputi :
– Divisi Elektronik
– Divisi Sistem Informasi
– Divisi Semikonduktor
– Divisi Sistem Komputer
•
Bukan merupakan hal yang mudah untuk mencapai hasil tersebut. Dalam pelaksanaan
kegiatan usahanya Samsung banyak menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan
elektronik lainnya di dunia. Samsung juga membuka pusat Lit Bang di Jepang dan
Amerika, serta berbagai kantor pusat dan pemasaran di seluruh dunia. Selain itu
Samsung juga banyak melakukan perubahan seperti perubahan manajemen
kepemimpinan dari tradisional kearah modern.
• Juga perubahan filosofi manajemen
yang meliputi :
– Produk yang kompetitif
– Manajemen efisiensi
– Kepercayaan terhadap Teknologi
– Peran serta tenaga kerja
– Orientasi pelanggan
– Menjalin hubungan baik dengan
pemasok
Sejarah Samsung di Indonesia
•
Samsung pertama kali ada di Indonesia pada Agustus 1991, dengan surat izin
investasi dari pemerintah (BKPM) dengan nama PT Samsung Metrodata Elektroniks.
Selama tahun 1994, Samsung membangun pabrik televisi dan pabrik untuk
produk-produk lainnya.
•
Pada bulan Agustus 1997 namanya diganti menjadi PT Samsung Elektronik
Indonesia. Samsung di Indonesia memiliki kantor pusat dikawasan industri
Cikarang dengan kantor pemasaran di Plaza DM Jl. Jendral Sudirman.
•
Di Indonesia daerah pemsarannya meliputi Bandung, Denpasar, Jakarta, Medan,
Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Dengan adanya pendirian pabrik di Indonesia,
Samsung juga berhasil melakukan ekspor yang berdampak pada pertambahan devisa
negara. Sehingga pada tanggal 17 Januari 2003, Samsung mendapatkan penghargaan
Primaniyarta dari Presiden Megawati untuk ketegori ekspor besar.
ANALISIS SWOT PT. SAMSUNG
Kekuatan
• Samsung memiliki manajemen
kepemimpinan yang baik.
• Filosofi manajemen yang baru.
• Investasi besar pada bagian Lit
Bang.
• Berani melakukan inovasi produk.
Kelemahan
• Sulit menghilangkan budaya
otoriter pemimpin.
• Kesulitan mengikuti gaya manajemen
radikal barat.
• Kesulitan mengimplementasikan
otonomi kepemimpinan.
• Penjualan tidak maksimal.
• Pengembalian terhadap investasi
kecil.
Peluang
•
Menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan asing.
•
Memiliki pusat pengembangan di Jepang dan Amerika.
•
Memiliki banyak jaringan pelanggan maupun kantor pusat di seluruh dunia.
Ancaman
•
Banyak pesaing potensial.
•
Kenaikan biaya tenaga kerja di Korea.
•
Kemungkinan terjadi peniruan dari perusahaan elektronik lain.
STRATEGI GENERIK
• Overall Cost Leadership
• Differentiation
• Focus
B. DIFFERENTIATION
•
Keunikan seringkali memungkinkan produk/ layanan dijual dengan harga tinggi
•
Keunikan dapat berwujud,
•
Bentuk produk
•
Pelayanan
•
Suasana/ Kenyamanan
•
Keamanan
C. FOKUS
FOKUS BIAYA
•
Menawarkan harga yang lebih rendah kepasar sasaran
FOKUS DIFFERENSIASI
•
Menawarkan persepsi keunikan ke pasar sasaran dengan harga tinggi
POSISI KOMPETITIF
MARKET LEADER
•
Posisi Dominan, sehingga Penentu Harga
•
Memperhatikan : harus menemukan jalan jumlah permintaan, melindungi “market
share” nya, berusaha memperbesar “market share”nya
CHALANGER
•
Memainkan posisi menyerang terhadap para pesaingnya
•
Serangan Frontal, ditujukan pada kekuatan persaing
•
Serangan Samping, menyerang kelemahan dari per\saing
•
Serangan Pengepungan, ditujukan pada kekuatan dan kelemahanpesaing
•
Serangan Melambung, serangan tidak langsung, dengan diversifikasi
•
Serangan Gerilya, serang kecil-kecil/ jangka pendek
FOLLOWER
•
Mengikuti Market Leader sehingga biaya yang keluar sedikit
NICHE
• Mencari celah-celah yang tidak
terpikirkan oleh pesaing
SIKLUS HIDUP PRODUK
Introduction
•
Produk bersifat Baru, pembeli ingin mencoba, hanya sedikit tahu
•
Identik dengan penjualan masih sedikit, biaya besar, sehingga laba rendah /
rugi
•
Pesaing relatif sedikit
Growth
•
Produk mulai dikenal luas, penjualan pesat, laba meningkat &
terusberkembang
•
Pesaing mulai tertarik
Maturity
•
Penjualan mulai datar (stabil), sebab pembeli potensial sudah mencoba produk
•
Hanya pelanggan saja yang tetap membeli, pesaing yang kuat yang bertahan
Decline
•
Penjualan semakin menurun karena preferensi konsumen berubah karena masuknya
produk pengganti
SKB PADA ASPEK
TEKNIK & TEKNOLOGI
• TUJUAN
–
Untuk segera merealisasikan rencana pelaksanaan proyek yang diusulkan
–
Agar tercapai keseimbangan yang optimal, mencegah terjadinya “over investment”
ataupun “over capacity”
• PENILAIAN (Tekno ekonomi)
• penentuan Lokasi Proyek (Pabrik,
tempat usaha, kantor)
• penentuan Model Bangunan Proyek
• penentuan Kriteria Mesin &
Peralatan
• penentuan Teknologi/ Metode Proses
• penentuan Lay-out
• penentuan Skala Operasi
PENENTUAN LOKASI
• Faktor Primer,
–
Ketersediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu (termasuk jumlah, harga, mutu,
kontinyuitas & biaya pengadaan), terutama pertambangan dan manufaktur
–
Ketersediaan Tenaga Kerja (jumlah, keterampilan/mutu, biaya)
–
Ketersediaan Sarana Transportasi
–
Ketersediaan Sarana Telekomunikasi, Air, Listrik
–
Kedekatan dengan pasar yang dituju (terutama bisnis perdagangan & jasa)
• Faktor Sekunder ,
–
Iklim dan Kondisi Tanah (terutama bagi agribisnis & industri makanan)
–
Kemungkinan Pengembangan/ Ekspansi Masa Datang
–
Hukum/ Peraturan & Strategi Kebijakan Pemerintah
–
Sikap dan Adat Istiadat Masyarakat Setempat
ALAT ANALISA
• Jenis Data :
–
Kuantitatif ; jumlah dan biaya bahan baku/ bahan pembantu, jumlah dan biaya
tenaga kerja, biaya transportasi, biaya telekomunikasi, air dan listrik serta
harga mesin dan peralatan
–
Kualitatif ; mutu sarana transportasi, kondisi iklim & hukum/ kebijakan
pemerintah
• Sumber Data :
–
Internal, data yang telah dimiliki sebelem perencanaan proyek ditentukan
–
Eksternal, rekanan bisnis, instansi pemerintah, media, dsb
Metode Transportasi
•
Metode ini terutama bila perusahaan memiliki beberapa pabrik atau gudang dan
akan menambah kapasitas salah satunya.
•
Metode ini pada dasarnya merupakan teknik Riset Operasi
Model Bangunan Proyek
•
Bentuk/ Model Bangunan
– bangunan tidak bertingkat
– bangunan bertingkat
– bangunan bawah tanah
– bangunan bertipe kampus
– bangunan berbentuk khusus
• Faktor Penting,
– Biaya-biaya
– Keamanan & Kenyamanan
– Kebutuhan Ruangan/ jenis aktivitas
– Sistem Komunikasi
Pemilihan Mesin/ Peralatan dan
Teknologi
Faktor yang perlu diperhatikan,
•
ketepatan jenis teknologi yang dipilih (sederhana, madya, canggih)
•
ketersediaan termasuk suku cadang maupun layanan purna jualnya
•
Kemampuan kapasitas
•
Mutu dan “life time”nya
•
keberhasilan penggunaan jenis teknologi tersebut
•
kemampuan tenaga kerja lokal & kemungkinan pengembangannya
•
kemungkinan adanya teknologi lanjutan (advantage)
Penentuan Lay-out
Tujuan adanya lay-out adalah
Optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang
diciptakan oleh produksi menjadi maksimum
Pola Lay-out yang bisa jadi
alternatif,
• lay-out fungsional/ proses
• lay-out produk/ garis
• lay-out kelompok
• lay-out posisi
Kriteria Lay-out :
• adanya konsistensi dengan
teknologi produksi
• adanya arus produk dalam proses
yang lancar
• penggunaan ruangan produksi yang
optimal
•
memungkinkan penyesuaian saat ekspansi atau perubahan
• meminimasi biaya produksi &
jaminan K3
Penentuan Skala Produksi
Merupakan kuantitas unit produk yang
seharusnya dihasilkan dalam suatu periode tertentu agar tercapai optimalisasi
keuntungan.
Pendekatan analisa
• Analisa BEP (Break Event Point)
• Konsep Marginal Cost &
Marginal Revenue
• Linear Programing
Faktor yang perlu diperhatikan,
• batasan permintaan
• kapasitas mesin-mesin
• kemampuan tenaga kerja pelaksana
• kemampuan keuangan &
pengelolaannya
• kemungkinan perubahan teknologi
produksi
KASUS
Keluarga Letto mempunyai gagasan akan membuka
usaha “ Rumah Flat” untuk melayani tempat tinggal bagi para pekerja di kawasan
Pelabuhan Tanjung Priuk - Jakarta Utara. Pasar yang hendak dituju adalah para
pekerja perusahaan-perusahaan bongkar muat, karyawan pelabuhan dan karyawan
perusahaan transportasi lainnya. Keluarga Letto memiliki data yang tersaji pada
tabel-tabel berikut ini :
Tabel 1. Area & Kapasitas Tempat
Kost (Tanjung Priuk) per Desember 2011
No
|
Area
Tempat Kost
|
Kapasitas
Kost (orang)
|
Tingkat
Hunian
|
Pertumbuhan
Tempat
Kost per Tahun
|
1
2
3
4
5
|
AAA (dekat, ke arah Barat terminal Tj. Priuk)
HHH (dekat, ke arah Selatan terminal Tj. Priuk)
KKK (dekat, ke arah Timur terminal Tj. Priuk)
FFF (3-5 km ke arah Selatan terminal Tj.
Priuk)
VVV (jauh, 1 kali naik bis ke terminal Tj. Priuk)
|
900
1250
1400
1080
1380
|
90 %
100 %
95 %
80 %
70 %
|
2 %
0 %
3 %
5 %
7 %
|
Tabel 2. Jumlah Perkembangan
Karyawan Perusahaan-perusahaan Transportasi & Lainnya di Kawasan Tanjung
Priuk Jakarta Utara
Tahun
|
Jumlah
Karyawan Perusahaan (orang)
|
|
Sektor
Transportasi X
|
Sektor
Transportasi Y
|
|
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
|
5980
6600
6500
6785
6008
6200
6500
|
2950
3210
3500
3760
4510
4560
4570
|
Prosentase
rata-rata Karyawan Kost
|
55 %
|
45 %
|
Tabel
3. Kondisi Fasilitas & Biaya Tempat Kost
Kelas
|
Harga / Bulan
|
Fasilitas
|
Komentar
|
A
B
C
D
E
|
Rp.
150.000,-
Rp.
250.000,-
Rp.
350.000,-
Rp.
550.000,-
Rp.
850.000,-
|
Ruangan
Kecil/ Non AC, Isi Cukup, Kamar Mandi Diluar, sekamar 2 orang
Ruangan
Kecil/ Non AC, Isi Cukup, Kamar Mandi Diluar
Ruangan
Cukup/ Non AC, Isi Cukup, Kamar Mandi Diluar
Ruangan Cukup/
AC, Isi Cukup, Kamar Mandi & Jalur Telepon Diluar
Ruangan Luas/ AC, Isi Lengkap, Kamar Mandi &
Jalur Telepon Sendiri
|
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Sangat
Baik
|
Sumber : modifikasi, 2005
Informasi Lain :
- Jumlah
karyawan pekerja transportasi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priuk - Jakarta
Utara pada tahun 2009 sesua data tabel 2.
- Jumlah
karyawan yang kost dengan penghasilan diatas Rp. 2.500.000,- sekitar
1700.
- Jumlah
yang mengeluarkan dana untuk kost lebih dari Rp. 850.000,- sebanyak 19 % dari
karyawan yang berpenghasilan diatas Rp. 5.000.000,-.
Berdasarkan
informasi dan data diatas, seandainya Anda dimintai bantuan sebagai
“Konsultan”, buatlah analisis dengan menjawab hal-hal berikut :
- Bagaimana trend 5 tahun kedepan
“Ramalan Permintaan Tempat Kost” para pekerja transportasi di kawasan
Pelabuhan Tanjung Priuk - Jakarta Utara ?
- Bagaimana trend 5 tahun kedepan
“Ramalan Pertumbuhan Tempat Kost” para pekerja transportasi di kawasan
Pelabuhan Tanjung Priuk - Jakarta Utara
- Apakah masih terbuka Peluang
untuk berbisnis “Rumah Kost” bagi keluarga Letto? Lokasi mana yang
lebih berpeluang untuk terpasarkan dengan baik?
- Berapa permintaan efektif untuk
Tempat Kost yang tergolong kelas E ? Berapa nilai omzet dari pasar
“niche” ini ?
- Apa saja Strategi Marketing
yang dapat dilakukan atau yang anda usulkan dalam memasarkan lokasi
pilihan anda agar Tempat Kost tersebut segera laku?
Aspek
Keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis
Kenapa
Perlu?
Untuk
menilai posisi keuangan yang diperlukan perusahaan secara keseluruhan, yang
akan digunakan untuk membiayai suatu bisnis atau investasi.
Aspek
- Aspek yang dinilai :
1. Sumber dana yang akan diperoleh
2. Kebutuhan biaya investasi
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi
4. Proyeksi neraca dan Laporan laba/rugi
5. Kriteria penilaian investasi
6. Rasio Keuangan
B. Arus
Kas : jumlah uang yang masuk dan keluar
dalam suatu perusahaan, mulai dari investasi dilakukan sampai dengan
berakhirnya investasi. Adapun jenis cash flow yang dikaitkan dengan investasi
tersebut adalah :
1. Initial cash flow : lebih
dikenal dgn kas awal, merupakan pengeluaran–pengeluaran pada awal periode
investasi.
2. Operasional cash flow
: merupakan kas yang diterima dan dikeluarkan pada saat operasi usaha dalam
suatu periode.
3. Terminal Cash : uang
kas yang ada/diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
C.
Kriteria Peramalan Investasi : digunakan
untuk menentukan suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan dengan tinjauan
dari aspek keuangannya, adapun perhitungan kelayakan usaha yang sering
digunakan adalah :
1. Pay Back Period (PP)
: penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau
usaha.
a. Apabila
kas bersih sama setiap tahun :
b.
Apabila kas bersih berbeda setiap tahun :
Investasi
Kas bersih tahun 1 (-)
X1
Kas bersih tahun 2 (-)
X2
……..(apabila
X2 tidak bisa dikurangi kas bersih tahun 3, maka X2 dibagidengan
proceed tahun ke 3)…..
2.
Average Rate of Return (ARR): mengukur
rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan rata-rata laba setelah
pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.
3. Net
Present Value (NPV): atau nilai bersih sekarang, adalah perbandingan
antara PV kas bersih (PV proceed) dengan PV investasi (PV capital outlays)
dimana selisih antara keduanya merupakan NPV.
Perhitungan
PV proceed dicari dengan jalan : proceed x
pengembalian bunga yang diinginkan [cost of capital (tabel DF)] selama umur
investasi
4. Internal
Rate Of Return (IRR) : alat
untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.
5. Profitability
Index (PI) : atau
Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai
sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama
umur investasi.
BEP (Break Even Poin)
“Analisis
Titik impas atau Break even poin analisis yaitu analisis pada saat perusahaan
tidak memperoleh laba, tapi juga tidak menderita kerugian,artinya pendapatan
hasil usaha sama dengan biaya total operasi. Dengan mengetahui BEP akan dapat
mengatur berapa seharusnya penjualan atau pendaptan freight ditingkatkan agar
laba meningkat.
“Analisis
titik impas dalam oprasional transportasi laut, analisis titik impas dapat
digunakan untuk menghitung jumlah muatan yang harus diangkut oleh kapal agar
dalam operasional tidak mengalami kerugian atau keuntungan” (Hananto Soewedo.
2001 : 18)
Analisis
BEP merupakan Cost profit volume analysis (Analisis volume biaya laba)
Konsep
analisis titik impas ini dapat diaplikasikan Penggunaannya bagi kapal-kapal
yang mengangkut muatan yang bersifat Homogeneus terhadap suatu pelayaran baik
berupa Bulk (muatan curah) ataupun berupa Cargo in Bags (muatan dalam
karung-karungan), akan tetapi bagi kapal yang barang yang modern atau
konvensional / Break Bulk dimana muatannya pada umumnya adalah muatan yang
bersifat General Cargo (muatan campuran) atau muatan Heterogeneous sebaiknya
dianjurkan menggunakan konsep Expanded Break Even Analysis For Multy Products,
Dalam
operasional angkutan laut, analisis titik impas dapat digunakan untuk
menghitung muatan yang dapat diangkut oleh kapal agar dalam operasionalnya
tidak mengalami kerugian atau keuntungan. Dengan kata lain sampai berapa banyak
muatan yang harus diangkut oleh kapal mengalami impas dalam operasionalnya.
Konsep titik impas ini merupakan paduaan antara biaya, kuantitas muatan dan
laba yang didapat (Cost, Volume and Profit).
Untuk menentukan penetapan tarif minimum muatan kapal laut, dapat digunakan teori breakeven point analysis atau analisis titik impas
Untuk menentukan penetapan tarif minimum muatan kapal laut, dapat digunakan teori breakeven point analysis atau analisis titik impas
Ada
dua cara dalam perhitungan Titik Impas (BEP) ;
1.
Menggunakan Grafik (Graph Method)
Grafik
titik impas ini memungkinkan seseorang dapat mengkonsentrasikan kepada
unsur-unsur pokok dari laba seperti penjualan, biaya tetap (FC), biaya variabel
( VC), kemudian grafik titik impas ini merupakan analisis linier yang
dilukiskan mulai dari tingkat out put dimana sama dengan nol dan hingga dengan
tingkat out put yang paling tinggi, sehingga grafik titik impas impas ini
menggambarkan sekitar output tertentu yang relevan saja dan dalm kisaran
tersebut fungsi linier mempunyai kemungkinan yang sangat tepat.
2. Dengan menggunakan rumus
matematika / aljabar
Rumus
Break Even Point (BEP)
a.
BEP volume : FC
CM/Ton
CM/Ton
b.
BEP nilai : FC
CMR
Untuk menghitung perencanaan laba yang didapat, maka dapat digunakan juga konsep analisis titik impas ini sebagai perhitungannya, maka secara aljabar di uraikan rumus diatas menjadi seperti berikut dengan P sebagai profit ;
CMR
Untuk menghitung perencanaan laba yang didapat, maka dapat digunakan juga konsep analisis titik impas ini sebagai perhitungannya, maka secara aljabar di uraikan rumus diatas menjadi seperti berikut dengan P sebagai profit ;
c.
BEP volume : FC + π /P
CM / Ton
CM / Ton
d.
BEP nilai : FC + π /P
CMR
Keterangan :
FC : Fixed Cost
CM : Contribution Margin
CMR : Contribution Margin Ratio
Ï€ /P : Profit
MSR : Margin Of Safety Ratio
CMR
Keterangan :
FC : Fixed Cost
CM : Contribution Margin
CMR : Contribution Margin Ratio
Ï€ /P : Profit
MSR : Margin Of Safety Ratio
Biaya Operasi Kapal
Biaya
Operasi kapal (Ship’s Operating Cost) adalah Biaya yang dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan kapal agar kapal dapat dioperasikan dengan laik laut dan
dapat dioperasikan dengan baik.
Yaitu
all: Biaya crew, biaya pemeliharaan dan biaya asuransi.
Dalam
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua
pendekatan yaitu
1.
full costing (Biaya Total)
2. variabel costing.
· Biaya
total (TC) adalah merupakan seluruh biaya yang akan di keluarkan oleh
perusahaan atau dengan kata lain, Biaya total adalah merupakan jumlah biaya
tetap dan biaya variabel atas jumlah barang yang di produksi atau dihasilkan
· Variabel costing merupakan biaya
yang jumlahnya selalu bertambah secara proporsional sesuai dengan pertambahan
produksi.
Komponen yang digunakan dalam perhitungan harga
pokok adalah sebagai berikut:
A.
Biaya Operasi Langsung (BOL)
1.
Biaya Tetap (Fix Cost)
1.
Penyusutan kapal
2.
Bunga Modal
3.
Biaya Harian kapal
4.
Asuransi Kapal (H&M dan P&I)
5.
Beban biaya container milik
6.
Biaya overhead
2.
Biaya Tidak Tetap
1.
Biaya BBM
2.
Biaya Pelumas
3.
Biaya Pelabuhan
4.
Biaya Claim muatan
5.
Biaya Cleaning
6.
Biaya/Komisi agen
7.
Biaya Transhipment
8.
Biaya sewa container
9.
Biaya Muatan (Bongkar/Muat)
B.
Biaya Operasi Tidak Langsung / Overhead
1.
Biaya Tetap
1.
Biaya Pegawai Darat
2.
Biaya Manajemen dan Pengelolaan
3. Beban overhead
2.
Biaya Tidak Tetap
1.
Biaya Kantor
2.
Biaya Pemeliharaan
3.
Biaya ATK
4.
Biaya Telepon, Linstrik, Air Tawar
5.
Inventaris
6.
Biaya Perjalanan Dinas
Biaya
tetap adalah: “Jenis–jenis biaya yang selama satu priode kerja adalah tetap
jumlahnya dan tidak mengalami perubahan”
Variable
cost adalah biaya yang jumlahnya selalu bertambah secara proporsional sesuai
dengan pertambahan produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar