MEMBANGUN PEREKONOMIAN
KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI (PAR’IN)
Disusun oleh ;
NAMA
: IRDATAMA SANTIA ANINDITA
INSTITUSI
: UPBJJ-UT SEMARANG
PRODI : S1 AKUNTANSI
EMAIL
: ird4.ganteng@gmail.com
ABSTRAK
Kabupaten Brebes merupakan salah satu
kabupaten yang menonjol di jawa tengah.Brebes mempunyai beberapa ciri khas
misalnya, bawang merah yang terkenal berkualitas tinggi, telor asin yang
rasanya enak, dan penghasil terasi kualitas terbaik.Dengan segudang potensi
yang ada, Kabupaten Brebes seharusnya menjadi Kabupaten yang makmur.Terlebih
lagi Brebes merupakan Kabupaten yang mempunyai pesona alam yang indah, yang
mempunyai industri pariwisata pegunungan dan wisata bahari yang amat menjajikan
keuntungan.
Namun pada kenyataanya Kabupaten Brebes
dapat dikategorikan ke dalam Kabupaten yang tertinggal.Pertumbuahan ekonomi
yang lambat merupakan masalah tersendiri yang dialami Kabupaten yang terkenal
dengan cerita Jaka Poleng tersebut.Banyaknya angka pengangguran dan warga yang
pergi keluar Kota maupun keluar Negeri untuk mengadu nasib merupakan salah satu
bukti bahwa Kabupaten Brebes merupakan Kabupaten yang lemah dalam
perekonomiannya.
Ketidak mampuan Sumber Daya Manusia
dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada merupakan alasan utama yang
melatarbelakangi lemahnya perekonomian di Kabupaten Brebes.Pemanfaatan industri
pariwisata bahari juga masih sangat minim.Dalam hal perawatan pantaipun terbilang
asal-asalan bahkan cenderung tidak terawat. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya pembangunan di daerah sendiri masih sangat minim dan masyarakat
cenderung memilih untuk pergi keluar kota dalam mencari penghidupan.
Kata
kunci : Wisata, Bahari, Meningkatkan, Perekonomian, Lokal.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Saat
perekonomian dunia bergejolak dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika
Serikat melemah.Strategi penguatan ekonomi skala kecil merupakan hal yang harus
dilakukan oleh pemerintah.Dalam hal ini pembangunan desa dan pengadaan UKM di
setiap daerah diharapkan mampu menumbuhkan daya beli masyrakat, dan akan
sedikit mengurangi dampak krisis global yang sedang terjadisaat ini.
Pengembangan dari sektor pariwisata salah satu carauntuk mendongkrak
perekonomian daerah.
Pariwisata
merupakan salah satu sektor yang terus dikembangkan di Kabupaten Brebes.Dari hasil
penelitian 92% wisata paling diminati oleh masyarakat dunia adalah wisata
Bahari atau wisata pantai.Sisanya adalah wisata gunung atau alam bebas.Itu
terbukti dari ramainya pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi pulau Bali
atau destinasi wisata pantai lainnya.
Salah satu
pengembangan wisata Bahari yang ada di kabupaten Brebes adalah wisata Pantai
Randusanga Indah (PAR’IN). Pantai Randusanga Indah merupakan tempat wisata
pantai yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Pantai tersebut sudah cukup
terkenal di daerah-daerah tetangga karena spot memancing yang tak kalah dengan
daerah lain. Selain untuk spot memancing, PAR’IN juga sebagai wisata untuk anak
muda yang sedang memadu kasih atupun yang sekedar untuk berkumpul dengan
keluarga.Warung-warung kecil yang dilengkapi dengan saung yang teduh dan nyaman
untuk berkumpul merupakan fasilitas yang paling utama di pantai ini.
Namun, nampaknya
Pemerintah saat ini belum melihat serius potensi wisata Pantai Randusaga Indah,
Ini terlihat dari fisik pantai yang dari hari ke hari sangat memprihatinkan.
Menumpuknya Sampah, matinya tumbuhan yang ada di taman pinggir pantai, dan
rusaknya akses jalan masuk ke pantai merupakan salah satu bukti bahwa
pemerintah belum serius dalam pengembangan wisata Bahari. Ketidak siapan
pemerintah dalam hal perawatan dan tumpang tindih dalam pengelolaanmerupakan
faktor yang menjadikan kurang maksimalnya pendapatan daerah dari sektor
wisata.Perebutan kekuasaan antara Pemda dan Desa merupakan masalah yang sulit
diselesaikan.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengupas lebih dalam lagi
permasalahan yang ada dalam hal pengurusan dan seberapa prospektifnya wisata
Bahari di Kabupaten Brebes untuk kedepanya dengan menarik judul “MEMBANGUN
PEREKONOMIAN KABUPATEN BREBES MELALUI INDUSTRI PARIWISATA BAHARI”.
B. Rumusan
Masalah
Dalam karya ilmiah ini
penulis ingin menjelaskan beberapa hal di antaranya ;
1)
Seberapa
besar potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes dalam persaingan ekonomi ke depan
?
2)
Potensi
apa saja yang dimiliki Kabupaten Brebes ?
3)
Apa
saja yang harus dibenahi agar Pariwisata Bahari di Kabupaten Brebes berkembang
?
C. Tujuan
Penulisan
Dalam karya ilmiah ini
penulis mempuyai beberapa tujuan yaitu ;
1)
Untuk
mengetahui besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Brebes.
2)
Untuk
mengetahui potensi Pariwisata di Kabupaten Brebes.
3)
Untuk
mengetahui cara pembenahan Pariwisata Bahari supaya dapat meningkatkan
perekonomianian Kabupaten Brebes.
D. Manfaat
Penulisan
1)
Bagi
penulis, untuk menambah pengetahuan dan memberikan wawasan mengenai hal baru
tentang Pariwisata Bahari.
2)
Bagi
Pemerintah, untuk tambahan referensi dalam hal pengembangan sektor Pariwisata
Bahari.
3)
Bagi
Masyarakat, untuk memberikan pengertian bahwa pembangunan di daerah sendiri
lebih penting dari pada merantau.
PEMBAHASAN
A.
Potensi
Kabupaten Brebes Dari Segi Geografis Dan Hasil Bumi
Kabupaten Brebes adalah salah satu
Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.Luas wilayahnya 1.902,37 km²,
jumlah penduduknya sekitar 1.792.511 jiwa (2015).Ibukotanya ada di Kecamatan
Brebes.Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa
Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap.
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di
antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6°
44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan
wilayah Provinsi Jawa Barat. (Wikipedia.org)
Brebes merupakan kabupaten yang
cukup luas di Provinsi Jawa Tengah.Sebagian besar wilayahnya adalah dataran
rendah.Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung
Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan
yang merupakan bagian dari Gunung Slamet. Dengan iklim tropis, curah hujan
rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat
potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi,
hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Berbagai kelebihan dari segi
geografis dan kondisi alam yang sangat mendukung, Kabupaten Brebes juga
mempunyai segudang potensi sebagai berikut ;
1. Pertanian
dan perkebunan
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade
mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di
tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17
kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektare.sentra bawang
merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari,
Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian
Banjarharjo.Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun
terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat
besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang
raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain:
nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta.
Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan
rambutan.
2. Peternakan
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten
Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar
hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang
berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain;
ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam
petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah
oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas
kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan.Banyak yang menyebut Brebes
adalah Kota Telur Asin.
3. Kehutanan
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian
selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan
sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
4. Pertambangan
dan bahan galian
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber
daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass,
batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
5. Cadangan
batu bara muda
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan,
ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24
juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan
Kementerian ESDM pada tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan
sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan
pengkristalan.
6. Perikanan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam
wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan
yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari,
Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi;
bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis
ikan laut yang lain.
7. Industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting
dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai
salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam
perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar
penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi
menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang
agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang
logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi
industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah
tangga.Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh,
pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di
Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal.Kelompok industri
kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin,
logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok industri non formal meliputi
industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.Kelompok
industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan
non formal.Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro;
elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan.Sedangkan kelompok
industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta
elektronika dan aneka.Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah
industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam
curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan
Brebes, dan industri pengolahan bawang merah
B.
Potensi
Pariwisata Di Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes juga merupakan
Kabupaten yang mempuyai pesona alam yang indah. Dari berbagai pesona alam yang
ada, banyak sebagian wilayah yang dijadikan destinasi pariwisata khas Brebes;
1. Wisata
waduk dan tempat bersejarah ;
a) Waduk
Malahayu
Fungsi waduk yang disamping sebagai sarana irigasi
dari lahan pertanian di wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan,
Losari, Tanjung dan Bulalakamba juga digunakan sebagai pengontrol banjir serta
dimanfaatkan pula sebagai sarana rekreasi. Di obyek wisata Waduk Malahayu ini
dapat ditemukan panorama alam dari pegunungan yang indah, dikelilingi oleh
hutan jati yang luas dan sekarang telah dijadikan bumi perkemahan dan wana
wisata.
b) Waduk
Penjalin
Waduk yang dibangun pada tahun 1930 oleh pemerintah
kolonial Belanda bersamaan dengan Waduk Malahayu ini, dipersiapkan untuk
menyuplai irigasi dari Sungai Pemali bawah dan juga areal persawahan. Penjalin
sendiri dalam Bahasa Jawa berati rotan. Warga sekitar memanfaatkan kekayaan
alam yang ada di sekitar waduk sebagai tempat untuk mencari nafkah, antara lain
untuk mencari ikan, memelihara keramba apung, dan juga pada saat Lebaran warga
menyewakan perahu untuk sarana rekreasi air keliling waduk. Pada waktu sekarang
ini, waduk tersebut banyak dimanfaatkan warga kota untuk berlibur dan juga
bersantai seperti contohnya pengunjung dari Purwokerto, Cilacap, dan
Purbalingga.
c) Agrowisata
Sepoor Teboe PG Jatibarang
2. Wisata
cagar alam ;
a) Cagar
Alam Telaga Ranjeng
Cagar alam ini memiliki luas empat puluh delapan
setengah hektare, yang terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi
telaga.Sebelumnya Telaga ini merupakan tempat mandi para tokoh dari kerajaan di
Jawa. Daya tarik dari Telaga Ranjeng sendri adalah udara pegunungan yang sangat
sejuk, cagar alam, hutan lindung, serta
terdapat beribu-ribu ikan lele yang jinak dan juga dianggap keramat serta
dianggap sebagai penghuni telaga. Telaga Ranjeng yang memiliki kedalaman tiga
meter, Konon ikan lele penunggu hanya dapat diajak bermain -main dan tidak
diperkenankan untuk diambil oleh siapapun meski hanya satu ekor. Penunggu
telaga bercerita bahwa pernah ada seorang wisatawan yang mencoba untuk
mengambilnya namun ketika sampai di rumah orang tersebut kemudian
sakit-sakitan, dan baru sembuh setelah mengembalikan ikan lele tersebut ke
Telaga Ranjeng lagi.Benar atau tidaknya cerita tersebut, yang jelas Telaga
Ranjeng adalah aset wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga sangat
dibutuhkan peran serta dari masyarakat sekitar dan pemerintah untuk
mengembangkan potensi dari tempat tersebut.
b) Agrowisata
Kaligua
Argowisata ini berada pada ketinggian 1.200 - 2.050
meter dari permukaan laut.Kondisi udara termasuk sangat dingin, berkisar 8-22
°C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 °C pada musim kemarau.Wilayah
perkebunan teh ini hampir setiap saat diselimuti oleh kabut tebal.Perkebunan
ini terletak di lereng barat Gunung Slamet (3.432 m dpl), yang merupakan gunung
tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru.Keindahan salah satu dari
puncak gunung Slamet, yakni puncak Sakub, hal tersebut dapat dinikmati dari
perkebunan teh Kaligua ini. Dari tempat ini, jika udara sedang cerah, juga
terlihat keindahan dari Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap
c) Kebun
Durian Antap Sari di desa Rajawetan, Tonjong
3. Wisata
pemandian ;
a) Mata
Air Sungai Pemali
b) Pemandian
Air Panas Cipanas Bantarkawung
c) Pemandian
Air Panas Cipanas Kedungoleng
d) Mata
Air Cibentar, Bentarsari, Salem
e) Air
Terjun Waru Doyong
f) Mata
Air Dua Suhu
g) Ciblon
Waterboom Brebes
h) Cipanas
Jalatunda di desa Ciseureuh
4. Wisata
Bahari atau pantai ;
a) Pantai
Randusanga Indah (PAR’IN)
Pantai Randusanga Indah atau sering disebut Par’in
merupakan satu-satunya obyek wisata Bahari yang dipunyai Kabupaten Brebes.
Obyek wisata ini terletak di Desa Randusanga Kulon, sekitar 10 KM dari pusat
kota.
C.
Karakter
Pantai Di Kabupaten Brebes
Pantai yang
berada di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil
yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut
(prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai,
yaitu: pantai delta (Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (Teluk Bangsri) dan
pantai lurus (Randusanga). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan
daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh
pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian
barat mulai dari Losari (Prapag Kidul dan Prapag Lor), Teluk Bangsri sampai
dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk
pengembangan konservasi tanaman bakau (mangrove) yang dapat berfungsi untuk
pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai
sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik
untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan
Pariwisata Pantai.
Perairan daerah pantai bagian barat relatif
dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km
dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter,
berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah
secara gradual (morfologi dasar lautnya landai) dengan pola garis kontur tidak
lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang
mempunyai panjang pantai ± 72,93 km yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan
memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja
menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur
pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil
kegiatan manusia.Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati
maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang
tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya
memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa mendatang.
D.
Peran
Pemerintah Terhadap Wisata PAR’IN
Pantai Randusanga atau yang lebih dikenal dengan
nama Pantai Randusanga Indah (PAR’IN) berlokasi di Randusanga Kulon, sekitar 7
KM ke arah utara dari jalan raya Pantura kota Brebes. Dibangun sekitar tahun
2001, obyek wisata Pantai Randusanga ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah
Kabupaten Brebes dan pada saat ini keberadaannya telah dikelola oleh Kantor
Pariwisata Kabupaten Brebes. Di sepanjang jalan menuju Par’in akan banyak
ditemui hamparan perkebunan bawang merah yang sangat luas, sedangkan pada saat
mendekati lokasi pantai, akan banyak di temui tambak- tambak yang pada umumnya
digunakan masyarakat sekitar untuk budidaya bandeng dan juga rumput laut.
Dari segi lokasi, Par’in merupakan obyek wisata yang
sangat strategis dan mempunyai potensi besar dalam menarik banyak pengunjung
dan merauk banyak keuntungan.Namun pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten
Brebes kurang serius dalam pengembangan obyek wisata tersebut.Dimulai dari
gagalnya pembangunan waterboom yang dikarenakan kolam terlalu dangkal, dan juga
gagalnya pembangunan pusat perbelanjaan di dalam lokasi pantai.Dari segi fisik
pantai juga terbilang memprihatinkan, kebersihan pantai yang sangat kurang,
juga taman-taman yang kurang terawat. Fasilitas WC atau kamar mandipun
terbilang kotor, dari 10 fasilitas kamar mandi yang tersedia hanya 3 yang masih
bisa dipakai dan sisanya menjadi bangunan kosong yang kotor dan berbau tidak
sedap.
Lagi-lagi masalah pengawasan yang menjadi akar
permasalahan.Dari data yang saya peroleh di lapangan obyek wisata Par’in dalam
sehari dapat dikunjungi rata-rata 256 wisatawan per hari dari berbagai daerah
dengan biaya masuk Rp.2000/orang (hari biasa).Namun dalam survei dilapangan
dari 256 pengunjung hanya 160 yang masuk menggunakan tiket, dengan kata lain
ada 96 pengunjung yang masuk tetapi tidak mendapatkan tiket.Dari angka 96, penulis
adalah salah satunya, saya sering mengunjungi obyek wisata Par’in dan tidak
mendapatkan tiket masuk.Itu artinya ada indikasi kecurangan dalam jumlah
pendapatan obyek wisata Par’in dalam setiap harinya.Besar kemungkinan bahwa
dari sekian banyak pengunjung hanya sebagian yang masuk dalam buku laporan
pendapatan.Untuk itu peran pemerintah sangatlah penting, dalam dalam hal ini
Dinas Pariwisata harus lebih serius dalam hal penanganan dan perawatan obyek
wisata demi kenyamanan pengunjung dan maksimalnya pendapatan daerah.
PENUTUP
Kesimpulan
Berkiblat dari
pariwisata dunia, pariwisata Bahari atau pantai adalah salah satu pariwisata
yang sedang ramai dan paling sering dikunjungi oleh wisatawan dunia.Contohnya LANIKAI
(Hawaii), THE HAMPTONS (New York), SEYCHELLES (Argentina), KUTE
(Bali-Indonesia) dll. Lewat pariwisata pantai tersebutlah Negara memperoleh
banyak devisa. Oleh karena itu, Indonesia yang notabene sebagai negara
kepulauan yang mempunyai beribu-ribu pulau seharusnya bisa mengambil peluang
dari sektor pariwisata.
Kabupaten Brebes yang
terletak dipinggir pantura merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai potensi alam yang menjanjikan.
Misalnya Pantai Randusanga Indah (PAR’IN), pantai tersebut merupakan wisata
pantai yang cukup ideal untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata Bahari di
Kabupaten Brebes. Namun nampaknya pemerintah belum maksimal dalam memanfaatkan
segala potensi alam yang sudah ada dan belum serius dalam menanganinya.Itu
semua terbukti dari banyaknya permasalahan yang ada dari kurang terawatnya
fisik pantai, akses jalan yang rusak, fasilitas yang kurang memadai, dan
pengawasan pendapatan setiap harinya. Jika semua masalah bisa diatasi dan
Pemerintah Kabupaten Brebes lebih serius lagi dalam pengembangan Pariwisata
Bahari, bukan tidak mungkin Kabupaten Brebes akan menjadi salah satu Kabupaten
yang maju di daerah Pantura.
Saran
Dari semua masalah yang
ada, penulis mempunyai beberapa saran untuk kemajuan perekonomian Kabupaten
Brebes sebagai berikut ;
a)
Pembangunan
infrastruktur agar wisatawan lebih nyaman dan lebih mudah untuk menjangkau tempat
pariwisata.
b)
Membangun
fasilitas hotel ataupun perbelanjaan di dekat tempat wisata untuk kenyamanan
wisatawan.
c)
Pemerintah,
masyarakat dan Dinas terkait harus lebih serius lagi dalam hal perawatan pantai
agar pantai selalu bersih dan terlihat indah.
d)
Pemerintah
juga harus lebih meningkatkan pengawasan pada pegawai lapangan agar tidak
terjadi lagi masalah penyelewengan jumlah pendapatan setiap harinya.
Jika semua poin diatas
bisa dilaksanakan, maka bukan tidak mungkin Pantai Randusanga Indah (PAR’IN)
bisa menjadi destinasi wisata Nasional atau bahkan Internasional sekaligus
menjadikan Kabupaten Brebes sebagai daerah yang mandiri dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
“Kabupaten
Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada 28 Agustus
2015 melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Brebes.
“Menggeliatkan Potensi Kabupaten Brebes” , Artikel diambil dari internet pada 29 Agustus 2015 melalui : http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/16/pan02.htm.
“Mengenal
Potensi Dari Kabupaten Brebes” , Artikel diambil
dari internet pada 29 Agustus 2015
melalui : http://www.semangat27.com/2015/08/mengenal-potensi-dari-kabupaten-brebes.html.
“Potensi
Ekonomi Kabupaten Brebes” ,Artikel diambil dari
internet pada 29 Agustus 2015 melalui : http://info-brebes-jateng.blogspot.com/2010/06/potensi-ekonomi-kabupaten-brebes.html.
“Obyek
Wisata Brebes” ,Artikel diambil dari internet pada
23 September 2015 melalui : https://dasborpariwisata.blogspot.co.id/2013/03/berikut-dibawah-ini-adalah-beberapa.html?m=1.
“Tempat
Wisata Di Brebes” ,Artikel diambil dari internet
pada 23 September 2015 melalui : https://ngadem.com/8-tempat-wisata-brebes-yang-bisa-kamu-kunjungi-kapan-saja/
“Pantai
Randusanga Brebes Menawarkan Pemandangan Sunset Yang Indah” ,Artikel diambil dari internet pada 23 September 2015 melalui : www.telusurindonesia.com/pantai-randusanga-brebes.html
“Pantai
Randusanga” ,Artikel diambil dari internet pada 23
September 2015 melalui : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pantai_Randusanga/
“Obyek
Wisata Pantai Randusanga Indah” ,Artikel diambil
dari internet pada 23 September 2015 melalui : https://jalan2.com/objek-wisata/detail/pantai-randusanga-indah/
“Obyek
Wisata Alam Di Brebes” ,Artikel diambil dari
internet pada 23 September 2015 melalui : https://alamendah.org/2011/08/20/obyek-wisata-alam-di-brebes-selatan/
biaya nya berapaan ya?
BalasHapussaya biasa menerima 2jt per karil ,itu tergantung tema dan waktu yang saya punya. kenapa mahal ?
Hapuskarena ilmu dan kepercayaan itu mahal, banyak yang lebih murah tapi yang didapat kalo ga nipu (uang masuk karil ga ada) kalo ga ya karil tidak lolos plagiat karena hasil copy paste. untuk testimoni sebagan sudah saya upload.
kalo mau tanya2 dlu boleh di wa saya 081902465337
jaminan lolos plagiat dan uang kembali 100% jika tidak sesuai perjanjian.
"SELAMAT BERSELANCAR"
Apakah masih tersedia
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus