CONTOH KARIL UT YANG SUDAH LOLOS PLAGIAT


PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PT POS INDONESIA (Persero)


Disusun Oleh :
Farid Budianto
XXXXXXXXXX
UPBJJ UT
S1 ILMU PEMERINTAHAN



Abstrak
Dalam dunia industri, loyalitas pelanggan merupakan ukuran keberhasilan dalam usaha pelayanan jasa. Pelanggan akan merasa jauh lebih puas manakala dapat memenuhi kebutuhan konsumen jauh melebihi apa yang diharapkan. Perusahaan yang bergerak dibidang jasa haruslah dapat mempertahankan reputasi yang baik dimata pelanggannya. Kualitas pelayanan yang baik dan berkualitas akan cenderung memberikan kepuasan dan kepercayaan yang lebih kepada pelanggan yang menggunakan jasa pada perusahaan tersebut. Tanpa memperhatikan kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan pelanggan maka jangan harap perusahaan dapat terus mempertahankan image dimata pelanggan. PT POS Indonesia merupakan persahaan milik pemerintah yang menyediakan jasa logistik atau kurir. Seiring perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan belanja online dan pengiriman paket, jasa logistik atau kurir semakin banyak diminati oleh perusahaan swasta itu terbukti dengan hadirnya banyak pesaing seperti JNE, J&T, Tiki, Ninja Expres dan masih banyak lagi.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Loyalitas, PT POS Indonesia.








PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Industri jasa telah menjadi industri yang berkembang pesat dengan menjadi salah satu industri yang mulai diminati oleh para pelaku usaha. Industri jasa sendiri juga memunculkan banyak lapangan pekerjaan yang membuat industri ini menjadi semakin menarik minat masyarakat, sehingga sektor jasa dapat menjadi sektor luang lingkup bisnis yang menguntungkan bagi pelakunya. Dalam hal ini perkembangan jasa khususnya dalam bisnis jual beli online di Indonesia telah berkembang dibuktikan dengan adanya lonjakan nilai transaksi e-commerce dari tahun 2014 sebesar Rp 25 triliun menjadi Rp 69,8 triliun pada tahun 2016 dan diprediksi mencapai Rp 144 triliun pada tahun 2018.
Maraknya perkembangan dunia usaha yang tidak lepas dari persaingan saat ini menuntut PT POS Indonesia (Persero) untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Salah satu dunia usaha yang mempunyai persaingan tinggi adalah usaha di bidang Logistik dan Kurir. Selain berkembangnya bisnis belanja online di Indonesia membuat persaingan di bisnis logistik menjadi semakin tinggi, dan dengan banyaknya bisnis ini bemunculan perusahaan penyedia jasa kurir semakin menjamur seperti hadirnya JNE, J&T, Tiki, Ninja Expres, RPX, SiCepat dan sebagainya. Maka mengakibatkan konsumen memiliki banyak pilihan untuk memilih tempat pengiriman paket yang memberikan pelayanan yang terbaik. Kualitas pelayananlah yang menjadi poin utama dalam jasa logistik dan kurir ini, jika pelayanan diberikan secara maksimal tentu saja akan mempengaruhi loyalitas para konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009) kualitas adalah jaminan terbaik atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat perusahaan dalam menghadapi persaingan, dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan.
Ketatnya persaingan dalam jasa ekspedisi khususnya di Indonesia semakin menuntut penyedia jasa ekspedisi agar selalu memanjakan konsumen atau pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan jasa yang terbaik tentunya akan menjadi pilihan para konsumen dalam mencari jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Kotler (2009) pelayanan sendiri adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Dengan adanya perusahaan jasa memberikan pelayanan yang maksimal, diharapan dapat memberikan nilai tambah yang dapat mengakibatkan kepuasan kepada konsumen sehingga akan menimbulkan loyalitas pada konsumen.
Memang tidak mudah menjadi yang terbaik, selain harus menyediakan kualitas pelayanan terbaik juga ada faktor pola perilaku konsumen yang tidak mudah ditebak, apalagi di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam budaya, sehingga memiliki ragam pola perilaku yang berbeda pula. Hal ini sesuai pernyataan Lupiyoadi (2006) bahwa salah satu faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan. Untuk menilai kualitas pelayanan, para ahli pemasaran seperti Parasuraman, Zeithaml, Berry (Tjiptono, 2007) telah mengajukan 5 faktor yang digunakan dalam menilai kualitas jasa, yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty.
PT Pos Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pengiriman paket, surat serta uang. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan yang terpisah oleh luasnya lautan, memerlukan jasa pelayanan yang cepat, tepat dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa seperti pengiriman barang, surat serta pengiriman yang untuk daerah yang terpencil. Di sinilah PT Pos Indonesia memiliki peranan yang penting sebagai sebuah perusahaan ekspedisi skala nasional yang melayani jasa antaran barang antar kota dan antar propinsi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas lebih dalam lagi tentang upaya PT Pos Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan demi loyalitas pelanggan dengan menarik judul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PT POS INDONESIA”.
B.     Rumusan Masalah
Dalam karya ilmiah ini penulis ingin menjelaskan beberapa hal diantaranya ;
1)      Apa pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan ?
2)      Kebutuhan pelayanan seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen ?
3)      Apa yang membuat PT Pos Indonesia masih mampu bersaing ?
C.     Tujuan Penulisan
1)      Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.
2)      Mengetahui kebutuhan pelayanan yang di kehendaki oleh konsumen.
3)      Mengatahui apa yang membuat PT Pos Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan jasa logistik milik swasta.
D.     Manfaaat Penulisan
1)      Bagi Penulis, untuk menambah wawasan tentang pengaruh pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.
2)      Bagi Pemerintah atau Perusahaan , untuk mengetahui keinginan pelayanan yang dikehendaki oleh konsumen.
3)      Bagi Masyarakat atau Pembaca, untuk dijadikan referensi dalam memilih jasa logistik atau kurir yang sudah jelas terpercaya dan mempunyai jaringan yang luas.



PEMBAHASAN
A.     Kualitas Pelayanan dan Loyalitas Pelanggan
Konsep Kualitas Layanan
Menurut Hutabarat (1997), Kualitas layanan adalah ”senjata ampuh dalam keunggulan perusahaan, terutama perusahaan jasa. Penelitian PIMS (Profit Impact at Market Strategy) menunjukkan adanya korelasi kuat antara kualitas pelayanan yang diterima pelanggan dengan pangsa pasar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pangsa pasar adalah peningkatan kualitas layanan. Kualitas layanan menjadi pemicu keberhasilan perusahaan pada segala lini. Kualitas layanan merupakan kewajiban bagi perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun (terutama) perusahaan jasa. Heskett, pakar pemasaran, menyatakan, “Whatever your business, service have something to teach” (Hutabarat, 1997). Kualitas layanan merupakan kunci sukses, sehingga kualitas layanan harus menjadi fokus perhatian manajemen perusahaan ketika menjalankan bisnisnya.
Philip Kotler (2000), mengatakan ”bahwa sebuah perusahaan jasa dapat memenangkan persaingan dengan menyampaikan secara konsisten layanan yang bermutu lebih tinggi dibandingkan para pesaing dan yang lebih tinggi dari pada harapan pelanggan.” Harapan–harapan itu dibentuk oleh pengalaman di masa lalu, pembicaraan dari mulut ke mulut, dan iklan perusahaan jasa. Setelah menerima jasa itu, pelanggan membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang dialami berada dibawah jasa yang diharapkan, pelanggan tidak berminat lagi terhadap penyedia jasa itu. Jika jasa yang dialami memenuhi atau melebihi harapan, mereka akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.
Kualitas layanan sangat dibutuhkan terutama di industri jasa mengingat konsumennya mempunyai keinginan yang selalu ingin dipenuhi dan dipuaskan. Konsumen selalu mengharapkan untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal dari para penyedia jasa dalam hal ini mereka ingin diperlakukan secara profesional serta memperoleh sesuatu sesuai dengan yang mereka harapkan. Tantangan utama yang dihadapi oleh industri jasa dalam hal ini jasa logistik dan kurir adalah bagaimana memadukan kualitas layanan yang prima dengan apa yang diharapkan konsumen. Kualitas layanan merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya customer loyalty karena dengan adanya layanan yang baik akan membuat para pelanggan merasa nyaman dan dihargai
Konsep Loyalitas Konsumen
Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul adanya kesetiaan konsumen. Bila dari pengalamannya, konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan berhenti untuk mencoba merek-merek yang lain sampai ia mendapatkan produk atau jasa yang memenuhi kriteria mereka.
Loyalitas merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan (Wulf, Gaby dan Lacobucci ,2001). Dan mereka berhasil menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan komitmen mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas. Pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru. Mempertahankan semua pelanggan yang ada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada (Kotler et al, 2000). Jadi mempertahankan pelanggan sama dengan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sehingga akan dapat meningkatkan loyalitas.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens definisi dari customer loyalty “ How likely customer are to return and their willingmess to perform partnershipping activities for the organization” (1999). Yang artinya sebagaimana pembeli supaya dapat kembali dan ada kemauan untuk menjadi bagian dari organisasi itu. Adapun juga definisi customer loyalty menurut Johnson (1997) yaitu “Customer loyalty is a predisposition toward purchasing and or using a particular product, manufacturer or service provider again.” Yang artinya dapat dikatakan bahwa loyalitas konsumen adalah suatu kecenderungan untuk membeli dan atau menggunakan lagi suatu produk atau jasa. Hal terpenting yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan adalah memuaskan konsumen.
Perusahaan yang berhasil menjaga agar konsumennya selalu puas akan lebih mudah untuk mempertahankan bahkan mengembangkan usahanya karena konsumennya lebih setia, sehingga konsumen tersebut kerap kali melakukan pembelian ulang dan rela membayar lebih. (Johnson, 1997). Menurut Kotler dan Armstrong (1996 : 554) bahwa ”loyalitas berasal dari pemenuhan harapan konsumen, sedangkan ekspektasi berasal dari pengalaman pembelian terdahulu oleh konsumen, opini dari teman dan kerabat dan janji atau informasi dari pemasar atau pesaing”. Menurut Kapferer & Laurent (1993), dikutip dalam Odin, et al. 2001), ”loyalitas pelanggan didefinisikan perilaku pembelian ulang ( repeat purchasing behavior) merupakan konsep multidimensional yang kompleks”. Dalam mengukur loyalitas, Zeithaml et al (1996:38) menyatakan dengan beberapa atribut yaitu:
1)      Mengatakan hal yang positif tentang perusahaan kepada orang lain;
2)      Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain yang meminta saran;
3)      Mempertimbangkan bahwa perusahaan merupakan pilihan pertama dalam melakukan pembelian jasa;
4)      Melakukan lebih banyak bisnis atau pembelian dengan perusahaan beberapa tahun mendatang.
Adapun pendapat dari Oliver (1999:53) yang mendefinisikan ”loyalitas konsumen dengan suatu keadaan dimana terdapat komitmen yang kuat dalam pembelian ulang dan penggunaan kembali barang dan jasa perusahaan”. Untuk itu terdapat konsep loyalitas yang ditawarkan Oliver (1999:35-37) mengenai tingkat loyalitas konsumen terdiri dari empat tahap yakni:
1)      Loyalitas Kognitif. Tahap dimana pengetahuan langsung maupun tidak langsung konsumen akan merek, dan manfaatnya, dan dilanjutkan ke pembelian berdasarkan pada keyakinan akan superioritas yang ditawarkan. Pada tahap ini dasar kesetiaan adalah informasi tentang produk atau jasa yang tersedia bagi konsumen.
2)      Loyalitas Afektif. Sikap favorable konsumen terhadap merek yang merupakan hasil dari konfirmasi yang berulang dari harapannya selama tahap cognitively loyalty berlangsung. Pada tahap ini dasar kesetiaannya adalah pada sikap dan komitmen konsumen terhadap produk dan jasa sehingga pada tahap ini telah terbentuk suatu hubungan yang lebih mendalam antara konsumen dengan penyedia produk atau jasa dibandingkan pada tahap sebelumnya.
3)      Loyalitas Konatif. Intensi membeli ulang sangat kuat dan memiliki keterlibatan tinggi yang merupakan dorongan motivasi.
4)      Loyalitas Tindakan. Menghubungkan penambahan yang baik untuk tindakan serta keinginan untuk mengatasi kesulitan seperti pada tindakan kesetiaan.
Hubungan Kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan
Pada dasarnya tujuan akhir dari perusahaan adalah menciptakan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang terpuaskan oleh pengguna produk atau pelayanan perusahaan merupakan modal dasar bagi perusahaan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat bermamfaat bagi terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pelanggan, memberikan dasar yang baik untuk pembelian ulang oleh pelanggan, terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mout) yang menguntungkan bagi perusahaan fandy Tjiptonoo, 1998: 24).
Dalam kaitanya dengan kualitas , kortler dalam fandy Tjiptono (1998:24) mengatakan bahwa “kualitas harus di mulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsinya pelanggan”. Hal ini berarti citra kualitas yang baik bukanlah dari penilaian perusahaan, melainkan dari persepsi pelanggan. Sejalan dengan pemikiran kortler, di dalam perspektif kualitas antara lain di kenal user based approach, yaitu kualitas tergantung pada orang yang memandanginya, sehingga produk yang memuaskan prefensi seseorang ( misalnya perseived quality) merupakan produk yang berkulitas tinggi.

Berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa loyalitas pelanggan akan tercipta jika perusahaan dapat memberikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk yang berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan yang pada akhirnya kualitas suatu produk/ pelayanan perusahaan akan menciptakan loyalitas pelanggan pada perusahaan.
B.     Kebutuhan Pelayanan Yang Dikehendaki
Salah satu cara untuk menempatkan perusahaan lebih unggul dari pesaing adalah dengan memberikan pelayanan yang lebih bermutu dibandingkan dengan pesaingnya. Kuncinya adalah memenuhi harapan konsumen sasaran mengenai mutu jasa tadi. Meningkatnya pertumbuhan bisnis jasa layanan kiriman barang atau paket membuat perusahaan penyedia jasa dituntut untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan berupaya memenuhi apa yang diharapkan oleh konsumen dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen sehingga konsumen merasa puas dari pada yang sudah dilakukan oleh pesaing yang lain. Hal ini membuat perusahaan berkualitas yang mampu bersaing dan menguasai pangsa pasar.
Dalam salah satu studi mengenai servqual oleh Parasuraman (dalam Lupiyoadi, 2006) bahwa terdapat lima dimensi Servqual sebagai berikut :
1)      Bukti fisik (Tangibles) Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan, keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi) serta penampilan pegawainya.
2)      Kehandalan (Realibility) Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
3)      Ketanggapan (Responsiveness) Yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
4)      Jaminan dan Kepastian (Assurance) Yaitu pengetahuan, kesopan santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.
5)      Perhatian individual (Empathy) Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

C.     Pelayanan Yang Diberikan PT Pos Indonesia
Peningkatan pada kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting untuk menyikapi persaingan yang semakin kompetitif. Pelayanan merupakan salah satu tolak ukur bagi sebuah perusahaan agar mampu bersaing. Karena, semakin bagus tingkat pelayanan yang diberikan maka semakin banyak tingkat konsumen yang puas akan pelayanan yang diberikan begitu pula sebaliknya. Beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan diantaranya, peningkatan estimasi waktu tempuh yang optimal, terjamin akan barang yang dikirim sampai dengan kondisi yang sama, serta tanggap akan komplain yang diberikan oleh konsumen.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan, PT Pos Indonesia berupaya melakukan berbagai inovasi yang salah satunya yaitu melalui program layanan jemput paket gratis. Pickup Service adalah layanan jemputan kiriman langsung ke rumah/kantor pelanggan, baik berupa barang maupun dokumen. Layanan tersebut merupakan cara untuk mempermudah konsumen yang sibuk dan tidak sempat mengantar barang kiriman ke kantor pos dengan dijemputnya paket kiriman kerumah.
Layanan jemput paket gratis sudah bisa dinikmati sejak awal tahun 2017. Konsumen dengan mudah menggunakan fasilitas tersebut cukup menghubungi call center Pos di masing-masing daerah atau menghubungi sales yang bertugas di masing-masing daerah. Petugas akan menjemput kiriman ke rumah kurang lebih waktu tempuh 2 jam. Saat menyerahkan paket disarankan terlebih dahulu pelanggan mencantumkan dengan jelas nama, alamat yang dituju dan nomor telpon. Sehingga dengan mudah petugas menunjukkan tarif yang sesuai dengan kebutuhan.
Tidak hanya di jasa logistik dan kurir saja, PT Pos Indonesia sekarang ini menjelma menjadi perusahaan multi usaha yang melayani berbagai macam produk dan jasa misalnya di Bidang perpajakan dengan melayani Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak kendaran bermotor, e-Billing (pajak penghasilan), juga melayani e-Tilang. Bidang keuangan, Melalui jaringan yang luas dan tersebar hingga ke pelosok negeri, layanan jasa keuangan PT. Pos Indonesia (Persero) dapat menciptakan Postal financial inclusion bagi unbanked population di Indonesia. Program financial inclusion ini ditujukan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses kepada layanan jasa keuangan dalam hal memperoleh dana untuk konsumsi maupun modal usaha. Layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut ;
1)      Remitansi. Layanan remitansi terdiri dari beberapa spesifikasi produk sebagai berikut ; Weselpos instan yang mencakup pengiriman uang ke seluruh Indonesia secara instan. Jaringan PT. Pos Indonesia (Persero) untuk layanan ini menjangkau hingga 200 kota di Indonesia. Weselpos dalam negeri yang dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa Bank di Indonesia. layanan ini mencakup pencairan uang dari dalam negeri. International Remittance Product  yang mencakup pengiriman uang khusus ke dan dari Malaysia yang memanfaatkan jaringan Universal Postal Union (UPU). Western Union yang merupakan salah satu bentuk kerja sama antara PT. Pos Indonesia (Persero) dengan pihak lain untuk pengiriman uang ke luar negeri dengan jangka waktu pengiriman maksimum 24 jam atau sampai di hari yang sama (same day service).
2)      Giro Pos yang merupakan layanan transaksi keuangan berbasis rekening koran sebagai alternatif layanan perbankan.
3)      System Online Payment Point (SOPP)/PosPay yang merupakan layanan pembayaran berbagai tagihan dan angsuran di kantor pos dan agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
4)      Fund distribution yang meliputi layanan penyaluran dana dari institusi pemerintah ke masyarakat luas.
5)      Bank channeling yang mencakup layanan produk simpanan dan layanan potongan langsung pembayaran angsuran kredit. Dalam hal ini, PT. Pos Indonesia (Persero) membina kerja sama dengan Bank Tabungan Negara melalui produk e-Batara Pos.














PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Dengan adanya fenomena belanja online yang sangat digemari oleh masyarakat sekarang membuat bisnis kirim paket atau kurir menjadi sangat ramai dan sangat diminati oleh pelaku usaha. Hal Itu membuat bermunculannya perusahan penyedia jasa kurir yang mengakibatkan semakin ketatnya persaingan di dunia ekspedisi. PT Pos Indonesia yang merupakan perusahan penyedia jasa logistik dan kurir pertama di Indonesia harus mampu bersaing dengan perusahaan lain dengan menyuguhkan pelayanan ekstra yang memanjakan para pelanggannya agar tercipta kepercayaan dan loyalitas atau kesetiaan pelanggan terhadap penggunaan jasa Pos.
Karena pada dasarnya tujuan akhir dari perusahaan adalah menciptakan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang terpuaskan oleh pengguna produk atau jasa suatu perusahaan merupakan modal dasar bagi keberlangsungan roda perusahaan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat bermamfaat bagi terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pelanggan, memberikan dasar yang baik untuk pembelian ulang oleh pelanggan, terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mout) yang menguntungkan bagi perusahaan fandy Tjiptonoo, 1998: 24).
Berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa loyalitas pelanggan PT Pos Indonesia akan tercipta jika PT Pos Indonesia dapat memberikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk, jasa atau pelayanan yang berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan yang pada akhirnya kualitas suatu produk atau pelayanan perusahaan akan menciptakan loyalitas pelanggan pada perusahaan. Dengan memberikan pelayanan yang lebih dari para pesaing dan menjaga kualitas pelayanan yang memanjakan pelanggan maka bukan hal yang mustahil untuk PT Pos Indonesia mampu menjadi bintang dan menjadi opsi pertama bagi pelanggan untuk penggunann jasa logistik di Indonesia.







DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ernani. 2010. Analisis Kualitas Pelayanan dan Pengaruhnya terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Lawang)”,Artikel diambil dari internet pada 10 Mei 2019 melalui : https://www.neliti.com/id/publications/209596/analisis-kualitas-pelayanan-dan-pengaruhnya-terhadap-loyalitas-pelanggan-studi-k
Kusumas, Elida. 2015. “Manajemen Pemasaran : Makalah Tentang Kepuasan dan Loyalitas Nasabah” ,Artikel diambil dari internet pada 10 Mei 2019 melalui : http://elidakusumastuti.blogspot.com/2015/11/tugas-manajemen-pemasaran-makalah.html
“PELAYANAN DI KANTOR POS” , Artikel diambil dari internet pada 11 Mei 2019  melalui : http://badarabdullahadi.blogspot.com/2016/10/pelayanan-di-kantor-pos.html
Kantor pos”, Artikel diambil dari internet pada 11 Mei 2019 melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_pos
“Produk dan Jasa PT Pos Indonesia”. Artikel diambil dari internet pada 11 Mei 2019 melalui : http://posjuara1.blogspot.com/2017/07/produk-dan-jasa-pt-pos-indonesia.html
“ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Pelanggan PT. Pos Indonesia Cabang Jepara)” ,Artikel diambil dari internet pada 10 Mei 2019 melalui : http://repository.unissula.ac.id/710/
Rahayu, Catur. 2017. “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN RUMAH KOST DI BANDUNG (Studi Kasus di Rumah Kost EDWIN)”, Artikel diambil dari internet pada 11 Mei 2019 melalui : http://repository.unpas.ac.id/27896/
“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN”. Artikel diambil dari internet pada 11 Mei 2019 melalui : https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/download/42460/28372
“ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Lawang)”. Artikel diambil dari internet pada 11 Mei 2019 melalui : https://media.neliti.com/media/publications/209596-analisis-kualitas-pelayanan-dan-pengaruh.pdf
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada Pelanggan Kantor Pos Purworejo ). Artikel diambil dari internet pada 11 Mei 2019 melalui : http://eprints.undip.ac.id/38751/1/AGUSTYN.pdf
ANALISA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI LAUNDRY 5ASEC SURABAYA. Artikel diambil dari internet pada 9 Mei 2019 melalui : http://jurnalperhotelan.petra.ac.id/index.php/hot/article/download/18423/18240
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN. Artikel diambil dari internet pada 9 Mei 2019 melalui : http://eprints.undip.ac.id/43361/1/02_SETYANI.pdf
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPERCAYAAN DAN LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus pada Pengguna Jasa Pengiriman Paket PT. Pos Indonesia (Persero). Artikel diambil dari internet pada 9 Mei 2019 melalui : https://eprints.uny.ac.id/41816/1/AsrielAzis_12808144028.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...