Akuntansi Hutang


INISIASI 7
AKUNTANSI HUTANG

MATERI
Definisi Hutang:
Pengorbanan manfaat ekonomis yang paling mungkin di masa yang akan datang, yang timbul dari kewajiban lembaga tertentu untuk menyerahkan aktiva atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang, sebagai akibat dari transaksi dan kejadian di masa lampau.
Dari pengertian itu terdapat 3 kharakteristik hutang :
1.    Kewajiban kepada pihak lain yang mungkin sekali dilunasi dengan meyerahkan aktiva seperti kas, barang dagangan dan lain-lain atau jasa pada tanggal tertentu di masa mendatang.
2.    Kewajiban tersebut melekat pada pihak tertentu, yang tidak dapat menghindari pengorbanan ekonomis di masa yang akan datang.
3.    Transaksi atau kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut telah terjadi di masa lalu.

Utang dapat dikelompokkan dari berbagai sudut pandang:
1.    Jangka waktu
a.    Utang Lancar
Adalah utang yang kewajiban melunasinya berada dalam interval waktu tak lebih dari satu tahun dilihat dari tanggal neraca  atau satu siklus operasi normal perusahaan.
Cakupan kewajiban jangka pendek/utang lancar, meliputi:
1.    Pinjaman bank pinjaman lainnya, sesuai jadwal pelunasan yang telah disepakati oleh kreditor.
2.    Bagian jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca.
3.    Utang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
4.    Uang muka penjualan.
5.    Utang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa utang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu 1 tahun.
6.    Penyisihan kewajiban pajak.
7.    Utang deviden.
8.    Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan.
9.    Kewajiban kontinjen.

b.    Utang Jangka Panjang
Adalah utang yang kewajiban melunasinya berada dalam interval waktu lebih dari satu tahun dilihat dari tanggal neraca.

2.    Ada tidaknya perjanjian tertulis dan debitur
a.    Utang Biasa
Adalah utang yang tidak disertai dengan janji tertulis.
b.    Utang Wesel
Adalah utang yang disertai surat janji tertulis dari fihak perusahaan yang menjadi debitur.

3.    Kepastian timbulnya pelunasan.
a.    Utang Tertentu/Pasti
Adalah utang yang jumlah dan kewajiban melunasinya tidak tergantung suatu keadaan tertentu.
b.    Utang Kontinjen/Bersyarat
Adalah utang yang kewajiban melunasinya baru timbul jika telah terpenuhi keadaan tertentu.

4.    Hubungan dengan usaha perusahaan.
a.    Utang Dagang
Adalah utang sebagai akibat transaksi yang berhubungan dengan usaha perusahaan.
b.    Utang Bukan Dagang
Adalah utang yang timbul sebagai akibat transaksi bukan usaha.


Akuntansi Utang Lancar
1.    Utang Dagang
Keterangan
Utang dicatat Bruto
Utang dicatat Netto
Jurnal pembelian
Pembelian                xx
     Utang dagang           xx
Pembelian                xx
     Utang dagang           xx
Jurnal pelunasan masa potongan
Utang dagang          xx
     Kas                           xx
     Potongan pembelian   xx
Utang dagang          xx
     Kas                           xx

Jurnal pelunasan diluar masa potongan
Utang dagang          xx
      Kas                          xx
Utang dagang          xx
Potongan pembelian xx
      Kas                          xx

2.    Utang Wesel
Keterangan
Wesel tanpa bunga
Wesel berbunga
Jurnal pembelian
Pembelian                xx
     Utang wesel              xx
Pembelian                xx
     Utang wesel              xx
Jurnal saat jatuh tempo
Utang wesel             xx
     Kas                           xx
Utang wesel             xx
Biya bunga               xx
     Kas                           xx

3.    Utang Deviden
Adalah jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para pemegang saham sebagai akibat distribusi laba yang diumumkan secara resmi oleh direksi.

Deviden saham tidak termasuk hutang karena :
a.    tidak berakibat timbulnya suatu kewajiban untuk membayar di kemudian hari dalam bentuk uang atau aktiva lainnya.
b.    Sewaktu-waktu dapat dibatalkan oleh manajemen.

Keterangan

Jurnal saat pengumuman
Laba ditahan                    xx
     Utang deviden                    xx
Jurnal saat deviden dibayar
Utang deviden                  xx
     Kas                                     xx

4.    Utang Pajak
Penghasilan yang diterima pegawai tetap dapat terdiri dari:
  1. Penghasilan teratur, misalnya: gaji, upah, honorarium, uang lembur, premi dll.
  2. Penghasilan tidak teratur. Penghasilan ini sifatnya tidak tetap dan biasanya diberikan sekali saja atau dalam satu tahun. Contoh: bonus, tunjangan hari raya, dll.

Sedangkan yang tidak termasuk penghasilan adalah:
  1. Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwi guna dan asuransi bea siswa.
  2. Penerimaan dalam bentuk natura (kenikmatan perjalanan cuti, kendaraan bermotor milik perusahaan, dll) dan kenikmatan lainnya termasuk pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja.
  3. Iuran pensium yang dibayarkan pada dana pensiun (taspen), tunjangan hari tuan dan jamsostek yang dibayar oleh pemberi kerja.

Gaji dan upah yang diterima pegawai akan dikenakan pajak penghasilan. Besarnya Pajak Penghasilan yang harus dibayarkan pegawai dihitung atas dasar Penghasilan Kena Pajak. Untuk memperoleh Penghasilan Kena Pajak tersebut penghasilan bruto harus dikurangi dengan pengurangan-pengurangan  yang dikenakan pajak.
Pengurangan-pengurangan tersebut berupa:
1.    Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memlihara penghasilan.
2.    Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk pegawai.

Kemudian Penghasilan Kena Pajak dikalikan tarif berdasarkan pasal 17 ayat 1 UU PPh tahun 2000 yaitu besarnya tarif pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam dan luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia melalui suatu bentuk bandan usaha tetap. Adapun tarif PPh orang pribadi sebagi berikut:

Lapisan penghasilan kena pajak
Tarif pajak
Sampai dengan Rp 25 juta
5%
Diatas Rp 25 juta s/d Rp 50 juta
10%
Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100 juta
15%
Diatas Rp 100 juta s/d Rp 200 juta
25%
Diatas Rp200 juta
35%


Keterangan

Jurnal saat memotong gaji
Gaji dan upah                    xx
     Utang gaji dan upah           xx
     Utang PPh Karyawan          xx
Jurnal saat pembayaran gaji dan upah
Utang gaji dan upah          xx
     Kas                                    xx
Jurnal saat Utang PPh karyawan dibayar
Utang PPh karyawan          xx
     Kas                                     xx

5.    Utang biaya ayat antisipasi pasif
Adalah utang yang timbul adanya biaya-biaya yang sudah dinikmati manfaatnya tetapi belum dibayar.
Hutang Biaya adalah hutang yang timbul dari adanya ayat-ayat antipasi pasif.

6.    Utang pendapatan ayat transaksi pasif
Adalah utang yang timbul adanya pendapatan dari penjualan atau penyerahan jasa yang sudah diterima lebih dahulu meskipun transaksi penjualan dan atau penyerahan jasanya belum dilakukan.
Hutang pendapatan adalah hutang yang timbul dari adanya ayat transitoris pasif.
Contoh:  -  pendapatan diterima dimuka (uang muka dari pelanggan).

-  bonus:

Bonus sebelum dibayarkan merupakan hutang perusahaan. Bonus dapat didasarkan pada pendapatan kotor dan laba.Perhitungan bonus berdasarkan laba, penentuan besarnya bonus tergantung dari macam laba.
STRATEGI BELAJAR
Setelah mempelajari topik ini Anda diharapkan mampu menerapkan konsep-konsep akuntansi utang lancar. Strategi belajar yang dapat Anda gunakan untuk memperdalam pemahaman materi tentang Akuntansi Utang lancar adalah sebagai berikut:
1.    membaca berulang-ulang sehingga dapat menghafalkan pengertian utang lancar dan klasifikasi utang lancar.
2.    membuat ringkasan dan catatan penting berupa konsep-konsep akutansi utang lancar.          
3.    berlatih memberikan contoh dalam praktek akuntansi bebagai jenis utang; membuat jurnal transaksi utang dagang; membuat jurnal utang wesel; membuat jurnal transaksi deviden kas; membuat junal transaksi utang pajak; dan membuat junral transksi utnag biaya ayat transitoris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang terbaik

No whatsapp jasa karya ilmiah Universitas Terbuka

Untuk no whatsapp nya ganti di 085293796340 Untuk testimoni ada di galeri. Untuk yg lain2 gak tak post krna sdh mulai di rame pembahasan ter...