Bahasa Indonesia 12 Universitas Terbuka Semester Akhir

  Inisiasi 4

        Saudara/i mahasiswa, pada minggu lalu bahasan materi kita adalah keterampilan berbahasa lisan yaitu menyimak. Pada minggu ini kita akan membahas keterampilan berbahasa lisan yaitu berbicara.
            Sebelum kita masuk pada pembahasan materi, kami ingin Anda mengevaluasi aktivitas Anda dengan jujur dalam mengikuti Tuton mata kuliah ini. Apakah Anda secara disiplin membuka ruang Tuton? Apakah Anda aktif di dalam diskusi? Apakah Anda juga aktif melakukan latihan? Jika tiga minggu di awal Anda mengalami kendala di dalam mengikuti seluruh aktivitas Tuton ini, kami meminta mulai minggu ini Anda harus meningkatkan aktivitas Anda agar Anda memperoleh hasil yang baik, baik dalam nilai mata kuliah maupun dalam ilmu bahasa dan berbahasa Indonesia.
            Baik saudara, seperti biasa silakan Anda lihat tujuan tutorial minggu keempat ini . Tujuan tutorial dirumuskan dalam kompetensi khusus yang akan miliki.

Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti tutorial ini mahasiswa dapat menjelaskan:
1. hakikat berbicara
2. perbedaan berbicara formal dan nonformal 
3. hakikat membaca
4. tingkatan-tingkatan membaca
5. perbedaan karya ilmiah dan karya ilmiah populer

             Kompetensi 1 dan 2 merupakan pembahasan tentang berbicara, kompetensi 3, 4, dan 5 terkait dengan keterampilan membaca. Susunan materi ini agak berbeda dengan susunan yang terdapat pada modul. Hal ini disebabkan kami berusaha mengefektifkan sajian tutorial agar sistematika sajian lebih mudah Anda ikuti.
          Baik Saudara, untuk materi Hakikat Berbicara dan Perbedaan Berbicara formal dan Nonformal kami buat dalam bentuk latihan. Untuk ini, silakan Anda masuk ke ruang latihan dan kerjakan soal latihan yang kami sediakan.
          Materi berikutnya adalah tentang Membaca. Pahami uraian berikut ini.

MEMBACA
Sebagaimana menyimak, membaca juga merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.  Bila dalam menyimak kita membutuhkan indera pendengaran yang baik maka dalam membaca kita membutuhkan indera penglihatan yang baik.
Keterampilan membaca diklasifikasi menjadi membaca intensif dan membaca ekstensif. Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat untuk memperoleh pemahaman terhadap teks bacaan secara tepat dan akurat. Tingkat pemahaman pada membaca intesif dikelompokkan ke dalam (1) membaca literal, (2) membaca interpretasi, (3) membaca kritis, dan (4) membaca kreatif.
(1)    Membaca literal merupakan kemampuan memahami yang paling sederhana atau paling dasar karena hanya memelukan sedikit kegiatan berpikir. Kemampuan ini merupakan kemampuan menemukan makna kata dan makna kalimat yang terdapat dalam konteks secara langsung . Dengan kata lain, pemahaman literal disebut juga pemahaman terhadap makna tersurat.
(2)    Membaca interpretasi  memerlukan keterampilan berpikir yang lebih tinggi di bandingkan tingkat pemahaman literal. Pembaca yang memiliki pemahaman interpretasi memiliki kemampuan mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks. Untuk dapat menemukan makna yang implisit (tersirat) ini, keterampilan berpikir pembaca meliputi kemampuan menggeneralisasi, menentukan hubungan sebab akibat, mengidentifikasi motif-motif, menemukan hubungan antarbagian teks, memprediksi kesimpulan, dan membuat perbandingan.
(3)    Membaca kritis adalah keterampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya. Pembaca pada kategori ini juga mampu menilai apa yang dibacanya. Pembaca kritis mampu menilai secara kritis gagasan-gagasan yang disampaikan penulis dan juga kesahihan data yang tertuang dalam bacaan.
(4)    membaca kreatif merupakan keterampilan membaca yang berada pada tingkat paling tinggi. Di samping memiliki kemampuan membaca literal, interpretasi, dan  kemampuan  berpikir  kritis,   pembaca  kategori  ini  mampu  menerapkan

(5)   

Membaca ekstensif lebih ditujukan untuk membaca secara komprehensif dengan cakupan bahan bacaan yang lebih luas. Jenis membaca ini dipergunakan untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya dari beragam bacaan dengan cepat. Membaca ekstensif bukan untuk kepentingan pendalaman informasi, melainkan untuk perluasan informasi.




motif, menemukan hubungan antarbagian teks, memprediksi kesimpulan, dan membuat perbandingan.
(3) Membaca kritis adalah keterampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya. Pembaca pada kategori ini juga mampu menilai apa yang dibacanya. Pembaca kritis mampu menilai secara kritis gagasan-gagasan yang disampaikan penulis dan juga kesahihan data yang tertuang dalam bacaan.
(4) membaca kreatif merupakan keterampilan membaca yang berada pada tingkat paling tinggi. Di samping memiliki kemampuan membaca literal, interpretasi, dan  kemampuan  berpikir  kritis,   pembaca  kategori  ini  mampu  menerapkan gagasan-gagasan yang terdapat pada teks atau bacaan_ke situasi baru; mengombinasikan gagasan yang dimiliki pembaca dengan gagasan dalam teks; dan mampu memperluas konsep-konsep yang terdapat dalam teks yang dibacanya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pembaca kreatif berusaha secara kreatif menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan gagasan-gagasan yang ada dalam teks.

Teknik Membaca Intensif
Untuk memperoleh kemampuan membaca intensif dapat digunakan teknik:
Ø   SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review). Tambulon menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia yaitu  Surtabaku (Survey, Tanya, Baca, Katakan, dan Ulang).
Ø   KWLH (Know, Want, Learned, dan How)
Know adalah pengetahuan yang dimiliki dan sesuai dengan toipik yang dibaca (schemata).
Want adalah keinginan atau keperluan. Gagasan, topik, atau hal-hal apa yang diperlukan atau ingin diketahui.
Learn(ed)  adalah membaca dan memahami pembahasan sesuai dengan topik atau ide-ide yang diperlukan.
 How adalah bagaimana pembaca mengontrol hasil baca. Apakah masih ada informasi tambahan yang diperlukan.
Ø   CATU (Cari, Tulis-kembali, dan Uji)
Teknik ini lebih cocok digunakan untuk membaca karya-karya ilmiah yang lebih pendek mengenai suatu topik tertentu, misalnya pada artikel-artikel ilmiah, bab-bab atau sub-sub bab sebuah buku, atau mungkin catatan-catatan kuliah.

                Membaca ekstensif lebih ditujukan untuk membaca secara komprehensif dengan cakupan bahan bacaan yang lebih luas. Jenis membaca ini dipergunakan untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya dari beragam bacaan dengan cepat. Membaca ekstensif bukan untuk kepentingan pendalaman informasi, melainkan untuk perluasan informasi. Contoh bahan bacaan membaca ekstensi misalnya: surat kabar, majalah, bulletin, buku-buku kerajinan/keterampilan, buku-buku resep, dan sejenisnya.
            Demikian saudara, pembahasan pada tutorial kali ini. Sekali lagi kami mengingatkan; jangan melalaikan tugas-tugas diskusi atau latihan. Banyak dan dalamnya pengetahuan yang Anda miliki adalah untuk kepentingan Anda. Allah meninggikan derajad orang-orang yang berilmu dalam beberapa derajat.


Selamat Belajar.
BAGI YANG INGIN BERTANYA MASALAH TUGAS BISA HUB 081902465337

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...