Inisiasi 4
Saudara/i mahasiswa, pada minggu lalu bahasan materi kita adalah
keterampilan berbahasa lisan yaitu menyimak. Pada minggu ini kita akan
membahas keterampilan berbahasa lisan yaitu berbicara.
Sebelum
kita masuk pada pembahasan materi, kami ingin Anda mengevaluasi aktivitas
Anda dengan jujur dalam mengikuti Tuton mata kuliah ini. Apakah Anda secara
disiplin membuka ruang Tuton? Apakah Anda aktif di dalam diskusi? Apakah Anda
juga aktif melakukan latihan? Jika tiga minggu di awal Anda mengalami kendala
di dalam mengikuti seluruh aktivitas Tuton ini, kami meminta mulai minggu ini
Anda harus meningkatkan aktivitas Anda agar Anda memperoleh hasil yang baik,
baik dalam nilai mata kuliah maupun dalam ilmu bahasa dan berbahasa
Indonesia.
Baik
saudara, seperti biasa silakan Anda lihat tujuan tutorial minggu keempat ini
. Tujuan tutorial dirumuskan dalam kompetensi khusus yang akan miliki.
|
Kompetensi Khusus
Setelah
mengikuti tutorial ini mahasiswa dapat menjelaskan:
1.
hakikat berbicara
2.
perbedaan berbicara formal dan nonformal
3.
hakikat membaca
4.
tingkatan-tingkatan membaca
5.
perbedaan karya ilmiah dan karya ilmiah populer
Baik Saudara, untuk materi Hakikat Berbicara dan Perbedaan
Berbicara formal dan Nonformal kami buat dalam bentuk latihan. Untuk ini,
silakan Anda masuk ke ruang latihan dan kerjakan soal latihan yang kami
sediakan.
Materi berikutnya adalah tentang Membaca. Pahami uraian
berikut ini.
MEMBACA
Sebagaimana menyimak, membaca
juga merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Bila dalam menyimak kita membutuhkan indera
pendengaran yang baik maka dalam membaca kita membutuhkan indera penglihatan
yang baik.
Keterampilan membaca
diklasifikasi menjadi membaca intensif dan membaca ekstensif. Membaca intensif adalah kegiatan
membaca yang dilakukan secara cermat untuk memperoleh pemahaman terhadap teks
bacaan secara tepat dan akurat. Tingkat pemahaman pada membaca intesif
dikelompokkan ke dalam (1) membaca literal, (2) membaca interpretasi, (3)
membaca kritis, dan (4) membaca kreatif.
(1)
Membaca literal
merupakan kemampuan memahami yang paling sederhana atau paling dasar karena
hanya memelukan sedikit kegiatan berpikir. Kemampuan ini merupakan kemampuan
menemukan makna kata dan makna kalimat yang terdapat dalam konteks secara
langsung . Dengan kata lain, pemahaman literal disebut juga pemahaman terhadap
makna tersurat.
(2)
Membaca interpretasi memerlukan keterampilan berpikir yang lebih
tinggi di bandingkan tingkat pemahaman literal. Pembaca yang memiliki pemahaman
interpretasi memiliki kemampuan mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak
secara eksplisit dinyatakan dalam teks. Untuk dapat menemukan makna yang
implisit (tersirat) ini, keterampilan berpikir pembaca meliputi kemampuan
menggeneralisasi, menentukan hubungan sebab akibat, mengidentifikasi
motif-motif, menemukan hubungan antarbagian teks, memprediksi kesimpulan, dan
membuat perbandingan.
(3)
Membaca kritis adalah
keterampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu memaknai
bacaan secara literal dan menginterpretasikannya. Pembaca pada kategori ini
juga mampu menilai apa yang dibacanya. Pembaca kritis mampu menilai secara
kritis gagasan-gagasan yang disampaikan penulis dan juga kesahihan data yang
tertuang dalam bacaan.
(4)
membaca kreatif
merupakan keterampilan membaca yang berada pada tingkat paling tinggi. Di
samping memiliki kemampuan membaca literal, interpretasi, dan kemampuan
berpikir kritis, pembaca
kategori ini mampu
menerapkan
(5)
Membaca ekstensif
lebih ditujukan untuk membaca secara komprehensif dengan cakupan bahan bacaan
yang lebih luas. Jenis membaca ini dipergunakan untuk mengakses informasi
sebanyak-banyaknya dari beragam bacaan dengan cepat. Membaca ekstensif bukan
untuk kepentingan pendalaman
informasi, melainkan untuk perluasan
informasi.
motif, menemukan
hubungan antarbagian teks, memprediksi kesimpulan, dan membuat perbandingan.
(3) Membaca kritis
adalah keterampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu
memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya. Pembaca pada
kategori ini juga mampu menilai apa yang dibacanya. Pembaca kritis mampu
menilai secara kritis gagasan-gagasan yang disampaikan penulis dan juga
kesahihan data yang tertuang dalam bacaan.
(4) membaca
kreatif merupakan keterampilan membaca yang berada pada tingkat
paling tinggi. Di samping memiliki kemampuan membaca literal, interpretasi,
dan kemampuan berpikir
kritis, pembaca kategori
ini mampu menerapkan gagasan-gagasan
yang terdapat pada teks atau bacaan_ke situasi baru; mengombinasikan gagasan
yang dimiliki pembaca dengan gagasan dalam teks; dan mampu memperluas
konsep-konsep yang terdapat dalam teks yang dibacanya. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa pembaca kreatif berusaha secara kreatif menciptakan sesuatu
yang baru berdasarkan gagasan-gagasan yang ada dalam teks.
Teknik Membaca Intensif
Untuk memperoleh kemampuan membaca
intensif dapat digunakan teknik:
Ø SQ3R (Survey, Question,
Read, Recite, dan Review). Tambulon menggunakan istilah dalam bahasa
Indonesia yaitu Surtabaku (Survey,
Tanya, Baca, Katakan, dan Ulang).
Ø KWLH (Know, Want, Learned, dan
How)
Know adalah pengetahuan yang dimiliki dan
sesuai dengan toipik yang dibaca (schemata).
Want adalah
keinginan atau keperluan. Gagasan, topik, atau hal-hal apa yang diperlukan atau
ingin diketahui.
Learn(ed)
adalah membaca dan memahami pembahasan sesuai
dengan topik atau ide-ide yang diperlukan.
How adalah bagaimana
pembaca mengontrol hasil baca. Apakah masih ada informasi tambahan yang
diperlukan.
Ø CATU (Cari,
Tulis-kembali, dan Uji)
Teknik ini lebih cocok digunakan untuk membaca karya-karya ilmiah
yang lebih pendek mengenai suatu topik tertentu, misalnya pada artikel-artikel
ilmiah, bab-bab atau sub-sub bab sebuah buku, atau mungkin catatan-catatan
kuliah.
Membaca ekstensif lebih
ditujukan untuk membaca secara komprehensif dengan cakupan bahan bacaan yang
lebih luas. Jenis membaca ini dipergunakan untuk mengakses informasi
sebanyak-banyaknya dari beragam bacaan dengan cepat. Membaca ekstensif bukan
untuk kepentingan pendalaman
informasi, melainkan untuk perluasan
informasi. Contoh bahan bacaan membaca ekstensi misalnya: surat kabar, majalah,
bulletin, buku-buku kerajinan/keterampilan, buku-buku resep, dan sejenisnya.
Demikian
saudara, pembahasan pada tutorial kali ini. Sekali lagi kami mengingatkan;
jangan melalaikan tugas-tugas diskusi atau latihan. Banyak dan dalamnya
pengetahuan yang Anda miliki adalah untuk kepentingan Anda. Allah meninggikan
derajad orang-orang yang berilmu dalam beberapa derajat.
Selamat Belajar.
BAGI YANG INGIN BERTANYA MASALAH TUGAS BISA HUB 081902465337
Tidak ada komentar:
Posting Komentar