PEMBANGUNAN
EKONOMI BERENCANA
Pengertian
dan Tujuan Pembangunan Ekonomi serta Karakteristik Negara Berkembang
Perhatian terhadap
pembangunan ekonomi setelah PD II mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: pertama, berkembanganya cita-cita negara yang baru merdeka untuk
mengejar ketertinggalannya dari negara-negara maju dalam bidang ekonomi. Kedua, berkembangnya perhatian negara
maju terhadap usaha pembangunan ekonomi NSB disebabkan rasa kemanusiaan negara
maju terhadap NSB dalam rangka mempercepat laju pembangunan ekonomi mengejar
ketertinggalan dari negara-negara maju dan pertimbangan lain yaitu untuk
mendapat dukungan dalam perang ideologi antara blok barat dan blok timur.
A.
Pengertian Pembangunan
1. Ukuran-ukuran Ekonomi
Tradisional
Istilah pembangunan (development) secara tradisional
diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi
ekonomi awalnya kurang lebih statis dalam kurun waktu cukup lama untuk
menciptakan dan mempertahankan kenaikan tahunan atas Pendapatan Nasional Bruto
atau GNP pada tingkat sekitar 5% atau 7% atau lebih.
Pembangunan ekonomi juga sering
diukur berdasarkan tingkat kemajuan struktur produksi dan penyerapan sumber
daya (employment) yang diupayakan
secara terencana.
Tinggi rendahnya kemajuan pembangunan
suatu negara hanya diukur berdasarkan tingkat pertumbuhan GNP baik secara
keseluruhan maupun per kapita, yang diyakini akan menetes dengan sendirinya (trickle down effect) sehingga
menciptakan distribusi hasil-hasil pertumbuhan ekonomi dan sosial secara lebih
merata.
2. Pandangan Baru Ekonomi
Pembangunan
Tujuan utama dari usaha-usaha
pembangunan ekonomi bukan lagi menciptakan petumbuhan GNP yang
setinggi-tingginya melainkan pengurangan kemiskinan, penanggulangan ketimpangan
pendapatan, dan penyediaan lapangan kerja dalam konteks perekonomian yang terus
berkembang.
Menururt
Profesor Goulet dalam Todaro (2000) ada tiga nilai inti dari pembangunan yaitu:
a.
Kecukupan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar.
Yang dimaksud “kecukupan” yaitu semua hal yang merupakan “kebutuhan dasar”
adalah segala sesuatu yang tidak dipenuhi akan menghentikan kehidupan
seseorang.
b. Jati diri: menjadi manusia
seutuhnya
Nilai
inti lainnya dari kehidupan yang serba lebih baik adalah dorongan dari diri
sendiri untuk maju, menghargai diri sendiri, merasa pantas dan layak melakukan
sesuatu atau mencapai sesuatu, yang sering disebut sebagai istilah jati diri (self-esteem)
c.
Kebebasan dari sikap menghamba: kemampuan untuk memilih
Nilai
inti terakhir adalah konsep kemerdekaan manusia. Kebebasan dalam hal ini juga
meliputi kemampuan individual atau masyarakat untuk memilih satu atau sebagian
dari sekian banyak pilihan yang tersedia.
Dari defenisi tersebut maka pembangunan ekonomi adalah:
a.
Suatu proses perubahan yang terjadi terus menerus;
b. Usaha untuk menaikkan
pendapatan perkapita berlangsung dalam jangka panjang;
c.
Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang yang ditinjau
dari aspek perbaikan bidang institusi dan regulasi.
B.
Tujuan Pembangunan
Pembangunan
merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya
sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi dari proses sosial, ekonomi dan
kelembagaan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Tiga tujuan
inti yang harus ada dalam proses pembangunan yaitu:
1. Peningkatan ketersediaan
serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup pokok (basic need)
2. Peningkatan standar hidup
yang tidak hanya berupa peningkatan tetapi juga meliputi penambahan penyediaan
lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas
nilai-nilai kultural dan kemanusiaan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan
serta menumbuhkan jati diri pribadi dan bangsa (self esteem).
3. Perluasan pilihan-pilihan
ekonomis dan sosial (freedom from
servitude) bagi setiap individu dan bangsa yaitu dengan membebaskan diri
dari sikap menghamba dan ketergantungan, tidak hanya terhadap orang atau bangsa
lain.
C.
Karakteristik Negara
Sedang Berkembang
Menurut Todaro
(2000) mengemukakan karakteristik NSB sebagai berikut:
1. Standar hidup yang relatif
rendah
2. Tingkat produktivitas yang
rendah
3. Tingkat pertumbuhan
penduduk serta beban ketergantungan yang tinggi
4. Tingginya tingkat
pengangguran terbuka dan pengangguran semu
5. Ketergantungan terhadap produksi
pertanian serta ekspor produk primer (bahan mentah)
6. Pasar dan informasi yang
tidak sempurna
7. Dominasi ketergantungan,
dan vulnerability dalam hubungan-hubungan internasional
Indikator Pembangunan:
Moneter dan Non Moneter
A.
Indikator Moneter
1.
Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita selain
memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di
berbagai negara juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi.
2.
Indikator Kesejahteraan
Ekonomi Bersih
Konsep indikator pembangunan yang
lebih baik adalah yang dilakukan oleh William Nordhaus dan James Tobin (1972)
yang mencoba untuk menyempurnakan nilai-nilai GNP dengan dua cara melalui
koreksi positif dan negatif yaitu konsep Net
Economic Welfare (NEW). Koreksi positif mengharuskan kita untuk
memperhatikan waktu senggang (leisure)
dan perkembangan sektor ekonomi informal. Sementara itu koreksi negatif adalah
berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan. Lebih rendahnya GNP dari yang
sebenarnya bukanlah hal yang lebih sulit dimengerti. Yang sulit dimengerti
adalah hal-hal yang menyebabkan GNP dinilai terlalu tinggi pada yang
sebenarnya.
B.
Indikator Non Moneter
1.
Indikator sosial
Dalam
membandingkan tingkat kesejahteraan terdapat tiga kelompok yang memelopori usaha tersebut, kelompok
pertama dipelopori oleh Colin Clark yang selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert
dan Kravis, yang membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua atau
beberapa negara dengan memperbaiki cara-cara yang dilaksanakan dalam
perhitungan pendapatan nasional biasa. Kelompok kedua, membuat penyesuaian
dalam pendapatan masyarakat yang dibandingkan
dengan mempertimbangkan perbedaan tingkat harga disetiap negara. Dan
kelompok ketiga yang dipelopori oleh Bennet yang berusaha membuat perbandingan
tingkat kesejahteraan di setiap negara berdasarkan data yang tidak bersifat
moneter (non monetary indicators).
2.
Indeks Kualitas Hidup dan
Indeks Pembangunan Manusia
Indeks
Kualitas Hidup (IKH) merupakan indeks gabungan dari 3 indikator yaitu tingkat
harapan hidup, angka kematian, dan tingkat melek huruf. Sejak tahun 1990 UNDP
mengembangkan suatu indeks yang dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan
Manusia (Human Development Indeks, HDI)
indikatornya adalah: tingkat harapan hidup, tingkat melek huruf masyarakat, dan
tingkat pendapatan riil perkapita berdasarkan daya beli masing-masing negara.
3.
Indikator Biro Pusat
Statistik
Indikator
Susenas Inti (core Susenas) yang dikembangkan BPS pada tahun 1992 yang meliputi
aspek-aspek: pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja, keluarga
berencana dan fertilitas, ekonomi,
kriminalitas, perjalanan wisata dan, akses ke media massa.
Motivasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan
Ekonomi
A. Motivasi Pembangunan Ekonomi
Menurut Arsyad (2004)
motivasi pembangunan ekonomi pasca PD II disebabkan oleh 3 faktor yaitu
pertama, munculnya hasrat NSB untuk segera membangun ekonomi negaranya dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Kedua, melihat pengalaman dari perkembangan
perencanaan ekonomi di negara-negara sosialis pada saat itu dan ketiga, pengalaman
perencanaan di Eropa dan Amerika Serikat selama PD II yang menunjukkan kepada
para ekonom adalah mungkin bagi pemerintah untuk mempengaruhi tingkat dan arah
pertumbuhan ekonomi.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
1.
Penduduk dan Kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM)
Penghasilan
riil per kapita akan meningkat apabila diimbangi dengan penurunan tingkat
perkembangan penduduk. Penurunan perkembangan penduduk dan semakin berkualitasnya
tenaga yang dimiliki oleh suatu negara yang dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, kesehatan dan kecakapannya akan meningkatkan laju pembangunan
ekonomi.
2.
Modal
Modal
sebagai alat pendorong perekonomian meliputi investasi dalam pengetahuan teknik,
perbaikan-perbaikan dalam pendidikan, kesehatan dan keahlian. Dalam pertumbuhan
ekonomi jangka panjang fungsi kapital yang meningkatkan produktivitas tidak
saja berujud pabrik-pabrik dan perlengkapannya tetapi juga human capital.
3.
Sumber Daya Alam (SDA)
Adanya
sumber daya alam dalam suatu negara meskipun minimum tentunya akan memberikan
harapan untuk adanya perkembangan ekonomi. Namun demikian peranan relatif dari
sumber daya alam dalam perkembangan ekonomi cenderung untuk turun bila
perekonomian semakin berkembang.
4.
Teknologi dan Wiraswasta
(Enterpreneur)
Dalam negara yang relatif
lebih maju perbedaan atau jarak antara kemungkinan-kemungkinan teknologi dan
praktek-praktek pengusaha jauh lebih sedikit daripada di negara-negara kurang
maju.
BAGI YANG INGIN TANYA MASALAH TUGAS BISA HUB 081902465337
Tidak ada komentar:
Posting Komentar