INISIASI I
Saudara Mahasiswa,
Tentunya anda sudah pernah mengenal istilah
akuntansi di mata kuliah sebelumnya, begitu pula istilah manajemen. Kedua
istilah tersebut bukanlah istilah yang asing bukan ?
Bagaimana jika kedua istilah tersebut digabung,
apa pengertiannya?
Baiklah saudara mahasiswa, materi akuntansi manajemen akan lebih mudah dipahami jika Anda telah memahami materi akuntansi keuangan dan akuntansi kos. Jika anda masih ingat fokus utama akuntansi kos adalah pengelolaan kos produksi. Hasil akhir akuntansi kos adalah laporan kos produksi dan laporan kos penjualan yang akan digunakan oleh pihak internal khususnya manajemen untuk penetapan harga produk. Akuntansi manajemen mempelajari metode penggunaan informasi kos untuk tujuan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan pengukuran kinerja. Pada inisiasi pertama ini kita akan belajar mengenai gambaran umum akuntansi manajemen. Harapan kami, setelah mengikuti inisiasi pertama Tutorial Online Akuntansi Manajemeni, Anda diharapkan mampu:
1.
menjelaskan
ruang lingkup akuntansi manajemen;
2.
menjelaskan
perbedaan antara akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan;
3.
menjelaskan
peran akuntan manajemen dalam organisasi;
4.
menjelaskan
laporan keuangan dan manfaatnya bagi akuntan manajemen;
5.
melakukan
analisis rasio keuangan;
6.
menginterpretasi
dan menggunakan analisis rasio keuangan.
GAMBARAN
UMUM AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi
manajemen merupakan data kuantitatif
finansial yang dihitung, disusun, dan di
interpretasi untuk kepentingan pihak
manajemen dalam organisasi di semua level.
Akuntansi manajemen menyediakan data dan informasi untuk melakukan
aktivitas manajerial perencanaan, pengukuran dan pengendalian kinerja,
pengambilan keputusan, penetapan harga dan penentuan biayaserta pendapatan.
Pengguna
informasi akuntansi manajemen adalah pihak internal perusahaan meliputi dewan
direksi, manajer semua lini dan fungsi
serta serikat pekerja. Bentuk dan
penyajian informasi akuntansi manajemen tidak diatur secara formal namun
mengakomodasi kebutuhan para penggunanya. Alasan ini yang menyebabkan
karakteristik informasi manajemen berbeda dengan informasi akuntansi keuangan.
Akuntansi
keuangan menyajikan informasi keuangan yang akan diperiksa oleh auditor
independen. Bentuk, susunan dan isi laporan diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan dan Bapepam. Informasi akuntansi keuangan ini ditujukan kepada pihak
eksternal organisasi dan menjadi alat pertanggungjawaban manajemen atas
pengelolaan sumber daya organisasi kepada pemilik. Secara lebih jelas perbandingan akuntansi manajemen dengan
akuntansi keuangan disajikan secara ringkas dalam tabel berikut ini.
No.
|
Butir
Perbandingan
|
Informasi Akuntansi Manajemen
|
Informasi Akuntansi Keuangan
|
1.
|
Pengguna
laporan
|
Internal
organisasi: manajer
|
Eksternal
organisasi: pemegang saham, pemerintah, investor, kreditor
|
2.
|
Periode
pelaporan
|
Tidak
terikat waktu, sesuai kebutuhan manajemen
|
Tahunan,
bulanan, semesteran.
|
3.
|
Isi
laporan
|
Tidak
ada format baku, sesuai kebutuhan manajemen
|
Diatur
dalam Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Bapepam
|
4.
|
Fungsi
informasi/ laporan yang dihasilkan
|
Untuk
pelaksanaan aktivitas manajerial, perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan
|
Alat
pertanggungjawaban pihak manajemen kepada pemilik atas sumber daya yang
dikelolanya.
|
5.
|
Dimensi
waktu
|
Data historis, data sekarang dan
proyeksi data masa depan
|
Data
historis
|
6.
|
Audit
|
Bukan
obyek audit
|
Wajib
diaudit oleh KAP (Kantor Akuntan Publik) independen terutama untuk
perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham
|
7.
|
Akurasi
data & Informasi
|
Tidak
menghendaki akurasi penuh, tetapi kecepatan penyediaan dan penyampaian
informasi menjadi pertimbangan utama.
|
Akurasi
menjadi salah satu karakteristik laporan keuangan yang berkualitas.
|
8.
|
Keterincian
data & informasi
|
Informasi
sangat rinci per jenis biaya, per divisi dan per periode akumulasi.
|
Informasi
yang disajikan bersifat agregat dan komprehensif mewakili
organisasi.
|
Sistem
informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang menghubungkan informasi dari
berbagai divisi dalam organisasi. Sistem
informasi akuntansi terbagi dalam dua subsistem, yaitu subsistem informasi
akuntansi finansial dan subsistem informasi akuntansi manajemen. Dalam
praktiknya, kedua sistem ini saling memberikan manfaat karena ouput salah satu sistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya. Subsistem
informasi finansial berfungsi menghasilkan informasi dalam bentuk laporan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari luar organisasi. Subsistem
informasi akuntansi manajemen menghasilkan informasi bagi pengguna yang berasal
dari internal organisasi, yang tujuannya adalah 1) perhitungan
kos produksi produk barang/jasa,
(2) Perencanaan dan pengendalian, dan (3) pengambilan keputusan baik taktis
maupun strategis.
Bentuk
dan penyajian informasi akuntansi manajemen tidak diatur secara formal namun
mengakomodasi kebutuhan para penggunanya. Keunikan
inilah yang menjadikan informasi akuntansi manajemen menjadi informasi yang
strategis bagi organisasi. Berbagai keputusan taktis dan strategis dapat
dilakukan berdasarkan informasi akuntansi manajemen seperti penentuan produk
unggulan, keputusan membuat sendiri atau outsourcing,
keputusan menerima atau menolak pesanan khusus dan keputusan penetapan
harga jual produk. Untuk memahami
contoh pengambilan keputusan ini, silakan baca
Modul 1 KB 1, BMP Akuntansi Manajemen, yang salah satu contohnya adalah
sebagai berikut :
Contoh 1 – 2:
Menentukan produk unggulan yang akan dioptimalkan penjualannya.
Cafe
Kopi adalah toko makanan dan minuman cepat saji. Cafe kopi sedang menghitung
kebutuhan ruang pendingin yang akan digunakan untuk memajang 4 produk minuman
yang berbeda. Data biaya dan penjualan keempat produk bulan lalu disajikan pada table 1.3 berikut ini.
Produk
|
Kopi hitam
|
Cappucino
|
Sari
buah
|
Teh
beraroma
|
Harga/unit
|
27.000
|
28.800
|
39.600
|
57.600
|
Biaya
variabel per unit
|
20.250
|
22.800
|
30.150
|
45.300
|
Jumlah
unit terjual / M2 / hari
|
30
|
28
|
5
|
6
|
Berdasarkan
informasi ini, produk manakah yang akan dipajang lebih banyak?
Beberapa
hal yang harus dicermati dari contoh ini adalah sebagai berikut.
a.
Pemilihan produk unggulan yang akan
diproduksi atau dijual terjadi jika terdapat kendala dalam proses produksinya
(terbatas kapasitas produksi) atau terdapat keterbatasan ruang untuk memajang
seperti dalam contoh ini. Maka produk unggulan dilakukan berdasarkan analisis
laba kontribusi. Laba kontribusi dihitung dengan cara mengurangkan harga jual
dengan biaya variabel. Produk unggulan terpilih karena memiliki laba kontribusi
yang tertinggi dari berbagai produk yang ada.
b.
Pemilihan laba kontribusi tertinggi
ditentukan dengan membuat rasio laba kontribusi terhadap harga jualnya. Persentase
ini, memberikan angka yang lebih tepat dibandingkan angka laba kontribusi
absolut.
c.
Penentuan produk unggulan yang akan
dipajang dihitung dengan cara berikut ini.
Produk
|
Kopi Hitam
|
Kapucino
|
Sari
buah
|
Teh Beraroma
|
Unit
terjual / M2 / hari
|
30
|
28
|
5
|
6
|
Harga
per unit
|
27.000
|
28.800
|
39.600
|
57.600
|
Pendapatan
total
|
810.0001
|
806.400
|
198.000
|
345.600
|
Biaya
variabel total
|
607.5002
|
638.400
|
150.750
|
271.800
|
Laba
kontribusi
|
202.5003
|
168.000
|
47.250
|
73.800
|
%
laba kontribusi
|
25%4
|
20.8%
|
23.9%
|
21.35%
|
Keterangan:
1.
Pendapatan total = Harga jual/unit X unit
terjual.
2.
Biaya Variabel total = biaya variabel/unit
X unit terjual
3.
Laba Kontribusi = Pendapatan – biaya
variabel
4.
% laba kontribusi ditentukan dengan formula
=
|
|
Laba
kontribusi
|
%
laba kontribusi
|
=
|
------------------------
X 100 %
|
|
|
Pendapatan
|
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan yang tersaji
pada Tabel 1.4, laba kontribusi tertinggi diperoleh dari
produk kopi hitam. Produk kopi hitam
akan menempati ruangan pendingin paling banyak, diurutkan kedua adalah produk
sari buah, ketiga adalah produk teh beraroma, serta terakhir produk cappucino.
Persaingan global,
pertumbuhan sektor industri jasa, perkembangan teknologi informasi, dan perkembangan
teknologi pabrikasi menjadi beberapa faktor yang mendorong perkembangan sistem
informasi akuntansi manajemen hingga munculnya konsep, pendekatan, teknik
alokasi dan metode analisis yang menghasilkan informasi biaya yang lebih
akurat.
LAPORAN KEUANGAN DAN MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan produk akhir
sebuah siklus akuntansi. Proses
pelaporan keuangan dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini.
Informasi akuntansi
yang dapat disajikan dalam laporan keuangan harus memenuhi standar kualitas
yang disebut karakteristik kualitatif informasi sehingga informasi yang
dihasilkan bermanfaat bagi para penggunanya. Agar bermanfaat, informasi
akuntansi harus dapat dipahami oleh penggunanya, informasinya relevan,
disajikan secara netral dan informasinya harus dapat diperbandingkan. Ringkasan
rasio disajikan berikut ini
Rasio
|
Perhitungan
|
Arti
|
Rasio
likuiditas
|
|
|
Rasio lancar
|
Aset
lancar
|
Mengukur
kemampuan
|
|
----------------------------
|
perusahaan
melunasi utang
|
|
utang
lancar
|
jangka
pendeknya dengan
|
|
|
aset
lancarnya.
|
|
|
|
|
|
Mengukur
kemampuan
|
Rasio cepat
|
(Aset lancar -
Persediaan)
|
perusahaan
melunasi utang
|
|
------------------------------
|
jangka pendek
dengan aktiva
|
|
utang
lancar
|
yang paling
likuid.
|
Rasio
Aktivitas:
|
|
|
|
Penjualan
kredit
|
Makin kecil
angkanya, makin
|
Perputaran
piutang
|
------------------------------
|
cepat
perputaran piutang
|
|
Piutang
rata-rata
|
makin likuid,
makin baik.
|
|
|
|
|
365
|
Mengukur kecepatan
|
Rata-rata
umur piutang
|
------------------------------
|
perubahan
dari piutang menjadi kas.
|
|
Perputaran
piutang
|
|
|
|
|
Perputaran
aset
|
Penjualan
|
Mengukur
kemampuan
|
tetap
|
------------------------------
|
perusahaan
menghasilkan
|
|
Aset
tetap
|
penjualan berdasarkan
aset
|
|
|
tetap milik
perusahaan.
|
|
|
|
Perputaran
total
|
Penjualan
|
Mengukur
efektivitas
|
aset
|
------------------------------
|
penggunaan
total aset untuk
|
|
Total
aset
|
menghasilkan
penjualan
|
|
|
|
Rasio
Utang
|
|
|
|
Total
utang
|
|
Total utang
|
------------------------------
|
Mengukur
likuiditas jangka
|
terhadap
total aset
|
Total
aset
|
panjang
perusahaan.
|
|
|
|
Time
interest
|
EBIT
|
Mengukur
kemampuan perusahaan
|
earned
(TIE).
|
----------------------------
|
membayar
hutang/beban bunga
|
|
bunga
|
dengan laba
sebelum bunga pajak.
|
|
|
|
Fixed
Charge
|
EBIT
+ Biaya Sewa
|
Mengukur
kemampuan
|
coverage
|
--------------------------
|
Perusahaan
membayar beban
|
|
Bunga
+ biaya sewa
|
Tetap total,
termasuk biaya sewa.
|
|
|
|
Rasio
Profitabilitas
|
|
|
|
Laba
bersih
|
Mengukur
kemampuan perusahaan
|
Profit
margin
|
--------------------------
|
menghasilkan
laba yang tinggi
|
|
Penjualan
|
pada tingkat
penjualan tertentu.
|
|
Laba
bersih
|
Mengukur
kemampuan perusahaan
|
Return
on Aset
|
--------------------------
|
menghasilkan
laba pada tingkat aktiva tertentu.
|
|
Total
aset
|
Rasio ini
sama dengan ROI, makin tinggi makin baik.
|
|
Laba
bersih
|
Mengukur
kemampuan perusahaan
|
Return on Equity
|
---------------------
|
menghasilkan
laba pada tingkat
|
|
Modal
saham
|
modal saham
tertentu.
|
|
|
|
Price earning Ratio
|
Harga saham
per lembar
|
Menilai harga
saham relative
|
|
------------------------------------
|
terhadap
labanya.
|
|
Laba per
lembar saham
|
|
|
|
|
Dividend yield
|
Dividen per lembar
saham
|
Menilai
prospek pertumbuhan
|
|
-------------------------------------
|
perusahaan.
Makin rendah
|
|
Harga pasar
saham per
|
angkanya,
berarti dividen tidak
|
|
lembar
|
dibagikan dan
diinvestasikan
|
|
|
kembali ,
memperlihatkan
|
|
|
perusahaan
yang baik.
|
|
|
|
Rasio
pembayaran
|
Dividen per
lembar saham
|
Makin rendah
angkanya,
|
dividen
|
--------------------------------------
|
makin baik,
identik dengan
|
|
Laba per
lembar saham
|
perusahaan
yang bertumbuh
|
|
|
dan
prospektif.
|
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanti,
Harti (2012), BMP Akuntansi Manajemen,
Cet.1, Edisi 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Horngren, Charles
T., Srikant M. Datar, George Foster. (2006). Cost Accounting : A Managerial Emphasis, 12th editions,
Prentice Hall Inc.
Machfoedz, Mas'ud
& Mahmudi. (2003). Akuntansi
Manajemen Buku Materi Pokok Universitas Terbuka. Edisi Satu, Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar