akuntansi sektor publik inisiasi 2



Dalam Modul  2  ini kita akan mempelajari mengenai  Akuntansi  Manajemen  dan  Sistem  Pengendalian Manajemen  Sektor  Publik. 
Tujuan  pokok  bahasan  ini  adalah  agar  Anda mampu  memahami  konsep  Akuntansi  Manajemen  dan  Sistem  Pengendalian Manajemen  Sektor  Publik  dan  mampu  membedakan  cara  penerapan Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen  pada organisasi bisnis  dan  sektor  publik. 
Diharapkan  setelah  mempelajari Modul  2  ini  Anda mampu  menjelaskan  Akuntansi  Manajemen  dan  Sistem  Pengendalian Manajemen Sektor Publik yang terdiri atas:
1.  proses perencanaan pada sektor publik;
2.  proses pengendalian pada sektor publik;
3.  peran akuntansi manajemen sektor publik;
4.  sistem pengendalian manajemen sektor publik.


PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA SEKTOR PUBLIK
A.  PROSES PERENCANAAN PADA SEKTOR PUBLIK
Pada  dasarnya  prinsip  akuntansi  manajemen  sektor  publik  tidak  banyak berbeda  dengan  prinsip  akuntansi  manajemen  yang  diterapkan  swasta. Prinsip-prinsip  akuntansi  manajemen  yang  biasa  digunakan  pada  organisasi sektor  swasta  seperti  manajemen  strategik  dan  manajemen  biaya  pada dasarnya  dapat  diterapkan  pada  sektor  publik.  Akan  tetapi  harus  diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat  diadopsi  secara  langsung  tanpa  modifikasi.  Fokus  bahasan  akuntansi manajemen  pada  sektor  publik  adalah  mengenai  peran  akuntansi  sebagai penyedia  informasi  yang  digunakan  untuk  meningkatkan  efisiensi  dan efektivitas organisasi.
Akuntansi  Manajemen  sektor  publik  berbeda  dengan  akuntansi keuangan.  Akuntansi  Manajemen  Sektor  Publik  terkait  dengan  pemberian informasi  kepada  pihak  intern  organisasi  sedangkan  akuntansi  keuangan terkait  dengan  pelaporan  dan  pengkomunikasian  informasi  kepada  pihak eksternal  organisasi.  Akuntansi  manajemen  cenderung  memberikan  laporan yang  bersifat  prospektif  yaitu  digunakan  untuk  perencanaan  di  masa  yang akan  datang,  sedangkan  akuntansi  keuangan  memberikan  informasi  laporan historis  dan  retrospektif  berupa  laporan  kinerja  masa  lalu  dari  suatu organisasi.  Perencanaan  merupakan  cara  organisasi  menetapkan  tujuan  dan sasaran  organisasi.  Perencanaan  meliputi  aktivitas  yang  sifatnya  strategik, taktis, dan melibatkan aspek operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi  manajemen  berperan  dalam  memberikan  informasi  historis  dan prospektif  untuk  memfasilitasi  perencanaan.  Proses  perencanaan  juga melibatkan  aspek  perilaku  yaitu  partisipasi  dalam  pengembangan  sistem perencanaan,  penetapan  tujuan,  dan  pemilihan  alat-alat  yang  paling  tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian tujuan.
Dalam  organisasi  sektor  publik,  lingkungan  yang  mempengaruhi  sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Sementara itu tingkat ketidakpastian yang dihadapi sektor publik di masa mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pesatnya teknologi  informasi  yang  merambah  ke  seluruh  sektor.  Misalnya perkembangan  internet  menyebabkan  munculnya  gagasan  dikembangkannya E-Government  di  Indonesia  termasuk  aplikasinya  dalam  bentuk  Sistem Informasi  Manajemen  Satu  Atap  (SIMTAP)  yang    telah  diterapkan  di beberapa  pemerintah  daerah  seperti  Takalar,  dan  Sidoarjo.  E-Government merupakan  upaya  untuk  memperbaiki  proses  dan  prosedur  administrasi  di pemerintahan  dengan  menggunakan  teknologi  informasi  (internet)  agar memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada stakeholder-nya.
informasi  akuntansi  sebagai  alat  perencanaan  pada  dasarnya  dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.  informasi yang sifatnya rutin;
2.  informasi kuantitatif/kualitatif;
3.  informasi yang disampaikan melalui saluran formal atau informal. 

B.  PROSES PENGENDALIAN PADA SEKTOR PUBLIK
Untuk  menjamin  bahwa  strategi  untuk  mencapai  tujuan  organisasi dijalankan  secara  ekonomis,  efisien,  dan  efektif,  maka  diperlukan  suatu sistem pengendalian yang efektif. Pola pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristiknya.
Organisasi bisnis karena sifatnya profit oriented (berorientasi pada laba), maka  alat  pengendaliannya  lebih  banyak  bertumpu  pada  mekanisme negosiasi,  meskipun  bervariasi  untuk  tiap  organisasinya  dan  tingkatan manajemen. Pengendalian untuk manajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa sedangkan untuk manajemen level atas lebih bersifat normatif.
Sementara  itu  organisasi  sektor  publik  karena  sifatnya  yang  tidak mengejar  laba  serta  adanya  pengaruh  politik  yang  besar,  maka  alat pengendaliannya  lebih  banyak  berupa  peraturan  birokrasi.  Terkait  dengan pengukuran  kinerja, terutama  pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (value  for  money),    akuntansi  manajemen  memiliki  peran  utama  dalam pengendalian  organisasi  yaitu  mengkuantifikasikan  keseluruhan  kinerja terutama dalam ukuran moneter.
Fungsi  Utama  Informasi  Akuntansi  pada  dasarnya  adalah  pengendalian. Informasi Akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena  akuntansi  memberikan  informasi  yang  bersifat  kuantitatif.  Informasi akuntansi  umumnya  dinyatakan  dalam  bentuk  ukuran  finansial,  sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi  yang  pada  akhirnya  membentuk  gambaran  kinerja  organisasi secara keseluruhan.
Sementara  itu,  pengendalian  organisasi  adalah  terkait  dengan pengintegrasian  aktivitas  fungsional  ke  dalam  sistem  organisasi  secara keseluruhan.  Pengendalian  organisasi  diperlukan  untuk  menjamin  bahwa organisasi  tidak  menyimpang  dari  tujuan  dan  strategi  organisasi  yang  telah ditetapkan. 


C.  PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Perencanaan  dan  pengendalian  pada  dasarnya  merupakan  dua  sisi  mata uang,  sehingga  harus  dipertimbangkan  secara  bersama-sama.  Tanpa  ada pengendalian,  perencanaan  tidak  akan  berarti  karena    tidak  ada  follow-up, demikian sebaliknya. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang  membentuk  suatu siklus sehingga satu tahap akan terkait dengan  tahap yang  lain  dan  terintegrasi  di  dalam  suatu  organisasi.  Jones  dan  Pendlebury (1996)  membagi  proses  perencanaan  dan  pengendalian  manajerial  pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap, yaitu:
1.  perencanaan tujuan & sasaran dasar;
2.  perencanaan operasional;
3.  penganggaran;
4.  pengendalian & pengukuran;
5.  pelaporan, analisis, dan umpan balik.

Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Proses  Pengendalian  Manajemen  pada  organisasi  sektor  publik  dapat dilakukan  dengan  saluran  komunikasi  formal  maupun  informal.  Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas.
1.  perumusan strategi;
2.  perencanaan strategik;
3.  penganggaran;
4.   operasional.
Struktur  organisasi  harus  sesuai  dengan  desain  sistem  pengendalian manajemen,  karena  sistem  pengendalian  manajemen  berfokus  pada  unit-unit organisasi  sebagai  pusat  pertanggungjawaban.  Pusat-pusat  pertanggung-jawaban tersebut  merupakan  basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja.  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  harus  dilakukan  sejak  proses seleksi  dan  rekruitmen,  training,  development,  dan  promosi  hingga pemberhentian  karyawan.  Faktor  lingkungan  meliputi  kestabilan  politik, ekonomi, sosial, keamanan, dan sebagainya. Semua unsur tersebut hendaknya dapat mendukung pelaksanaan strategi organisasi.



PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA SEKTOR PUBLIK
A.  PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA SEKTOR PUBLIK
Peran  Akuntansi  Manajemen  Sektor  Publik    adalah  memberikan informasi  akuntansi  yang  relevan  dan  handal  kepada  manajer  untuk melaksanakan  fungsi  perencanaan  dan  pengendalian  organisasi.  Dalam organisasi  sektor  publik,  perencanaan  dimulai  sejak  dilakukannya perencanaan  strategik,  sedangkan  pengendalian  dilakukan  terhadap pengendalian tugas. Peran Akuntansi Manajemen dalam Organisasi Sektor Publik, adalah:
1.  perencanaan strategik;
2.  pemberian informasi biaya;
3.  penilaian investasi;
4.  penganggaran;
5.  penentuan biaya layanan dan tarif pelayanan;
6.  penilaian kinerja.

 1.   Perencanaan Strategik
Akuntansi  Manajemen  dibutuhkan  sejak  tahap  perencanaan  strategik. Pada  tahap  perencanaan  strategik,  manajemen  organisasi  membuat  alternatif  program  yang  dapat  mendukung  strategi  organisasi.  Program-program tersebut  diseleksi  dan  dipilih  sesuai  dengan  skala  prioritas  dan  sumber  daya (resources)  yang  dimiliki.  Peran  akuntansi  manajemen  adalah  memberikan informasi  untuk  menentukan  berapa  biaya  program  dan  berapa  biaya  suatu  aktivitas  (task)  sehingga  berdasarkan  informasi  akuntansi  tersebut  manajer dapat  menentukan  berapa  anggaran  yang  dibutuhkan  dikaitkan  dengan sumber daya yang dimiliki.
2.   Pemberian Informasi Biaya
Biaya  dalam  konteks  sektor  publik  dapat  dikategorikan  menjadi  tiga kelompok, yaitu:
a.    Biaya  Input.  Merupakan  sumber  daya  yang  dikorbankan  untuk memberikan  pelayanan.  Biaya  input  bisa  berupa  tenaga  kerja,  biaya bahan baku dan lainnya.
b.    Biaya Ouput. Merupakan Biaya  yang dikeluarkan  untuk  menghantarkan produk  hingga  sampai  ke  pelanggan.  Pada  organisasi  sektor  publik output  diukur  dengan  berbagai  cara  tergantung  pada  pelayanan  yang dihasilkan.  Misal  untuk  perusahaan  transportasi  massa,  biaya  dapat diukur berdasarkan biaya per penumpang.
c.    Biaya  Proses.  Merupakan  biaya  yang  dapat  dipisahkan  dari  fungsi organisasi.  Biaya  diukur  dengan  mempertimbangkan  fungsi  organisasi, misalnya biaya departemen produksi, personalia, dan lainnya.  Akuntansi  Manajemen  Sektor  Publik  memiliki  peran  yang  strategis dalam  perencanaan  finansial  terkait  dengan  identifikasi  biaya-biaya  yang terjadi.  Dalam hal ini akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya.

3.  Penilaian Investasi
Akuntansi  Manajemen  dibutuhkan  pada  saat  organisasi  sektor  publik hendak  melakukan  investasi  yaitu  untuk  menilai  kelayakan  investasi  secara ekonomi  dan  finansial.  Akuntansi  manajemen  diperlukan  dalam  penilaian investasi  karena  untuk  dapat  menilai  investasi  diperlukan  identifikasi  biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi. Hal tersebut penting untuk  menghindari  dilakukannya  investasi  yang  sebenarnya  tidak  layak secara  ekonomi  dan  finansial.  Dalam  penilaian  suatu  investasi,  faktor  yang harus  diperhatikan  oleh  akuntansi  manajemen  adalah  tingkat  diskonto, tingkat  risiko,  ketidakpastian,  dan  sumber  pendanaan  untuk  investasi  yang akan dilakukan.
Penilaian  Investasi  dalam  organisasi  publik  dilakukan  dengan menggunakan  analisis  biaya-manafaat  (cost-benefit  analysis).  Dalam praktiknya  terdapat    kesulitan  dalam  menentukan  biaya  dan  manfaat  dari suatu  investasi  yang  dilakukan.  Hal  tersebut  karena  biaya  dan  manfaat  yang harus  dianalisis  tidak  hanya  dilihat  dari  sisi  finansialnya  saja  tetapi  harus mencakup  biaya  dan  manfaat  sosial    yang  akan  terjadi  dari  investasi  atau proyek  yang  diajukan.  Menentukan  biaya  sosial  dan  manfaat  sosial  dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan.
4 .   Penganggaran
Sebagaimana  telah  dijelaskan  di  muka  bahwa  akuntansi  manajemen memainkan  peran  yang  vital  dalam  proses  pemilihan  program,  penentuan biaya  program  dan  penganggaran.  Akuntansi  manajemen  berbicara  tentang perencanaan dan pengendalian, sedangkan salah satu fungsi anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian. Dengan demikian, akuntansi manajemen sangat erat hubungannya dengan penganggaran.
Akuntansi  manajemen  berperan  untuk  memfasilitasi  terciptanya anggaran  publik  yang  efektif.  Terkait  dengan  tiga  fungsi  anggaran,  yaitu sebagai;  alat  alokasi  sumber  daya  publik,  alat  distribusi,  dan  alat  stabilisasi, maka  akuntansi  manajemen  merupakan  alat  yang  vital  dalam  proses mengalokasikan dan  mendistribusikan sumber dana publik  secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Untuk mencapai hal tersebut harus didukung dengan  manajemen  sumber  daya  manusia  yang  handal,  jika  tidak  akuntansi manajemen  tidak  akan  banyak  bermanfaat,  karena  akuntansi  manajemen hanyalah merupakan alat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian.


5.  Penentuan Biaya Layanan dan Tarif Pelayanan
Akuntansi  Manajemen  digunakan  untuk  menentukan  berapa  biaya  yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan  kepada  pemakai  jasa  pelayanan  publik,  termasuk  menghitung subsidi  yang  diberikan.  Tuntutan    agar  pemerintah  meningkatkan  pelayanan dan  keluhan  masyarakat  akan  besarnya  biaya  pelayanan  merupakan  suatu indikasi  perlunya  perbaikan  sistem  akuntansi  manajemen  di  sektor  publik. Masyarakat  menghendaki  pemerintah  memberikan  pelayanan  yang  cepat, berkualitas, dan  murah. Pemerintah  yang berorientasi pada pelayanan publik harus  merespon  keluhan,  tuntutan,  dan  keinginan  masyarakat  agar  kualitas hidup masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan akan meningkat.
6.   Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian kinerja  dilakukan  untuk  mengetahui  tingkat  efisiensi  dan  efektivitas organisasi  dalam  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Dalam  tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.

B.  SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Setiap  Organisasi  baik  publik  maupun  swasta  memiliki  tujuan  yang hendak  dicapai.  Untuk  mencapai  tujuan  organisasi  tersebut  diperlukan strategi  yang  dijabarkan  dalam  bentuk  program-program  atau  aktivitas. Organisasi  memerlukan  sistem  pengendalian  manajemen  untuk  memberikan jaminan  dilaksanakannya  strategi  organisasi  secara  efektif  dan  efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. 

C.  PERUMUSAN STRATEGI
Perumusan  Strategi  merupakan  proses  penentuan  visi,  misi,  tujuan, sasaran,  target,  arah  dan  kebijakan,  serta  strategi  organisasi.  Perumusan strategi  merupakan  tugas  dan  tanggung  jawab  manajemen  puncak.  Dalam organisasi  pemerintah,  perumusan  strategi  dilakukan  oleh  dewan  legislatif yang  hasilnya  berupa  GBHN  yang  menjadi  acuan  bagi  eksekutif  di  dalam bertindak.
Hasil perumusan strategi lebih bersifat permanen dan berjangka panjang. Dalam  suatu  organisasi  baik  swasta  maupun  pemerintahan  sangat  jarang dilakukan perubahan visi, misi, dan tujuan organisasi. Hal yang sering adalah revisi  strategi  atau  adopsi  strategi  baru  untuk  mewujudkan  visi,  misi,  dan tujuan yang telah ditetapkan.
Salah  satu  metode  penentuan  strategi  adalah  dengan  menggunakan analisis  SWOT  (Strenght,  Weakness,  Opportunity,  and  Threat).  Analisis SWOT  dikembangkan  untuk  menganalisis  dan  mempertimbangkan  faktor internal  organisasi  yang  menjadi  kekuatan  dan  kelemahan  organisasi  dan memperhitungkan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Berdasarkan analisis  SWOT  tersebut  organisasi  dapat  menentukan  strategi  yang  terbaik untuk  mencapai  tujuan  organisasi.  Strategi  perusahaan  dapat  berubah  atau mengalami revisi jika terdapat perubahan lingkungan karena adanya ancaman (threat)  dan  kesempatan  (opportunity).  Misalnya  adanya  teknologi  baru, peraturan  pemerintah  baru,  atau  perubahan  lingkungan  politik  dan  ekonomi lokal maupun global.
Perencanaan  strategik  harus  didukung  dengan  budaya  organisasi  yang kuat.  Kultur  organisasi  terkait  dengan  lingkungan  kerja  dan  kesediaan anggota  untuk  melakukan  perubahan.  Perencanaan  strategik  harus  diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap anggota organisasi untuk melaksanakan program-program  secara  efektif  dan  efisien.  Program-progam  yang  sudah dirancang  secara  baik  dapat  gagal  bila  personal  di  lapangan  bertindak  tidak sesuai dengan arah dan strategi.
1.  Penganggaran
Apabila  tahap  perencanaan  strategik  telah  selesai  dilakukan,  tahap berikutnya  adalah  menentukan  anggaran.  Tahap  penganggaran  dalam  proses pengendalian  manajemen  sektor  publik  merupakan  tahap  yang  dominan. Proses  penganggaran  pada  organisasi  sektor  publik  memiliki  karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran di sektor swasta.
 2.  Penilaian Kinerja
Tahap  akhir  dari  proses  pengendalian  manajemen  adalah  penilaian kinerja.  Penilaian  kinerja  merupakan  bagian  dari  proses  pengendalian manajemen  yang  dapat  digunakan  sebagai  alat  pengendalian.  Pengendalian manajemen  melalui  sistem  penilaian  kinerja    dilakukan  dengan  cara menciptakan  mekanisme  reward  and  punishment,  yang    digunakan  untuk mendorong  pencapaian  strategi  asalkan  didukung  dengan  manajemen kompensasi (imbalan) yang memadai.
Pemberian  imbalan  dapat  berupa  imbalan  finansial  dan  nonfinansial. Imbalan  yang  sifatnya  finansial,  misalnya;  bonus,  dan  kenaikan  gaji tunjangan.  Imbalan  yang  bersifat  non  finansial  (psikologis  dan  sosial), misalnya;  promosi  jabatan,  penambahan  tanggung  jawab  dan  kepercayaan, dan otonomi yang lebih besar.
Proses  pengendalian  manajemen  pada  organisasi  sektor  publik  dapat dilakukan  dengan  saluran  komunikasi  formal  maupun  informal.  Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas:
a.  perumusan strategi;
b.  perencanaan strategik;
c.  penganggaran;
d.  operasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...