MATERI INISIASI V
PENILAIAN
KINERJA DAN PENGELOLAAN KARIER
A. PENDAHULUAN
Saudara mahasiswa, keberhasilan organisasi
dalam jangka panjang sangat tergantung pada kemampuannya mengukur seberapa baik
karyawan melaksanakan tugas-pekerjaan dan selanjutnya menggunakan informasi
tersebut untuk memastikan bahwa kinerja karyawan telah memenuhi standar kerja
saat ini dan terus akan meningkat sepanjang waktu. Proses ini dimaksudkan
sebagai penilaian atau evaluasi kinerja.
Perhatian
terhadap pengembangan karyawan dan penilaian kinerja jangka panjang harus
selalu dikaitkan dengan pengembangan karier karyawan yang bersifat
komprehensif. Pengembangan karier tersebut merupakan aktivitas yang berlangsung
terus-menerus, yang diusahakan secara formal oleh organisasi dan difokuskan
pada pengembangan dan pengayaan sumber daya manusia organisasi dalam rangka
memenuhi kebutuhan karyawan maupun organisasi.
Setelah mengikuti
inisiasi ke 5 ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan mengenai
penilaian kinerja dan pengelolaan karier karyawan. Secara khusus, setelah mengikuti
inisiasi ke 5 ini Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang:
1. pengertian penilaian
kinerja;
2. proses penilaian
kinerja;
3. metode penilaian
kinerja;
4. pengertian
pengembangan karier;
5. implementasi
pengembangan karier.
B. PENGERTIAN DAN PROSES PENILAIAN KINERJA
Saudara
mahasiswa, penilaian kinerja merupakan suatu proses membandingkan kinerja
karyawan dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi. Menurut Fisher, dkk. (1990), penilaian kinerja merupakan proses dimana
kontribusi karyawan terhadap organisasi selama periode tertentu dinilai. Menurut Dessler (2000),
penilaian kinerja merupakan usaha mengevaluasi kinerja karyawan pada saat ini
dan masa lalu dikaitkan dengan standar kinerjanya. Menurut Noe, dkk. (2000), penilaian
kinerja sebagai suatu proses dimana manajer yakin bahwa aktivitas dan output karyawan telah sesuai dengan
sasaran organisasi. Noe, dkk. menganggap bahwa manajemen kinerja sebagai pusat
pencapaian keunggulan kompetitif
Atas dasar pengertian di atas, sistem manajemen
kinerja memiliki tiga bagian, yaitu pertama,
pendefinisian kinerja. Sistem manajemen kinerja dikhususkan bagi aspek-aspek
kinerja yang relevan terhadap organisasi, terutama yang diperoleh melalui
analisis jabatan. Kedua, pengukuran
kinerja, yaitu mengukur aspek-aspek kinerja melalui penilaian kinerja. Proses
penilaian kinerja ini mencakup: (1) merancang standar kerja, (2) menilai
kinerja aktual karyawan dikaitkan dengan standarnya, dan (3) memberikan umpan
balik kepada karyawan dengan tujuan memberikan motivasi kepada karyawan, dengan
maksud untuk memperkecil kekurangan kinerja atau sebaliknya mempertahankan
kinerja di atas standar. Ketiga, pemberian
umpan balik informasi kinerja.
C. LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN FORMAL
1. mengadakan standar kinerja untuk setiap
posisi dan kriteria evaluasinya,
2. mengadakan kebijaksanaan evaluasi kinerja
berkaitan dengan kapan penilaian dilakukan, seberapa sering dan siapa yang
harus menilai,
3. memiliki penilai yang mengumpulkan data
kinerja karyawan,
4. memiliki penilai yang mengevaluasi kinerja
karyawan,
5. mendiskusikan evaluasi tersebut dengan
karyawan,
6. membuat
keputusan dan menyimpan hasil evaluasi tersebut.
D. PENDEKATAN UNTUK MENGUKUR KINERJA
1.
Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif untuk mengukur kinerja
berisi teknik-teknik yang menuntut penilai membandingkan kinerja individu
dengan individu lain. Pendekatan ini biasanya menggunakan suatu penilaian
secara menyeluruh terhadap kinerja atau nilai dari seorang individu, dan
berusaha membuat ranking dari individu-individu tersebut dalam suatu kelompok
tertentu. Sedikitnya ada tiga teknik yang masuk ke dalam pendekatan komparatif,
yaitu ranking, forced distribution dan paired
comparison.
2.
Pendekatan Atribut
Pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada sejauh
mana individu memiliki atribut tertentu (ciri atau sifat) yang diyakini
diperlukan untuk keberhasilan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam
pendekatan ini cenderung untuk menetapkan seperangkat sifat (seperti inisiatif,
kepemimpinan dan kemampuan bersaing/competitiveness)
dan menilai individu pada sifat-sifat tersebut.
3.
Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan ini berusaha untuk
mendefinisikan perilaku karyawan yang harus efektif dalam pekerjaan. Berbagai
macam teknik digunakan untuk mendefinisikan perilaku tersebut, selanjutnya
meminta kepada manajer untuk menilai sejauh mana karyawan berkinerja. Ada tiga teknik yang tergantung pada pendekatan
keperilakuan ini, yaitu Insiden Kritis
(Critical Incidents), Skala Penilaian Berdasarkan Perilaku (Behaviorally Anchored
Rating Scale/BARS), Skala Observasi Berhubungan dengan Perilaku (Behavioral
Observation Scales/BOS).
4.
Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management By Objectives/MBO)
Pendekatan goal
setting untuk penilaian kinerja atau manajemen berdasarkan sasaran (MBO) lebih
umum digunakan untuk profesional dan karyawan manajerial. Proses MBO secara khas berisi langkah-langkah sebagai berikut.
a. Membuat definisi
pernyataan secara jelas dan tepat tentang sasaran kerja yang akan dilakukan
oleh karyawan.
b. Membuat rencana
tindakan yang menunjukkan bagaimana sasaran tersebut dapat dicapai.
c. Membiarkan karyawan
mengimplementasikan rencana tindakan.
d. Mengukur pencapaian
sasaran.
e. Mengambil tindakan
korektif bila perlu.
f. Membuat sasaran baru
di masa mendatang.
E. PENGERTIAN PENGEMBANGAN KARIER
Saudara
mahasiswa, pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai: (1) suatu usaha
formal, terorganisasi, dan terencana untuk mencapai keseimbangan antara
kebutuhan karier individu dan tuntutan angkatan kerja organisasional dan (2)
suatu usaha yang terus-menerus secara formal dilakukan oleh organisasi yang
berfokus pada pengembangan dan pengayaan sumber daya manusia organisasi, dalam
rangka memenuhi kebutuhan baik individu maupun organisasi.
F. PERENCANAAN KARIER DAN JALUR KARIER
Saudara
mahasiswa, praktik perencanaan karier organisasional mencakup penyesuaian
cita-cita karier individu dengan peluang yang tersedia dalam organisasi. Jalur karier adalah konsekuensi dari pekerjaan tertentu yang
dikaitkan dengan peluang tersebut. Kedua proses tersebut saling kait-mengait.
Perencanaan suatu karier mencakup indentifikasi alat-alat untuk mencapai
cita-cita akhir, sedangkan jalur karier (dalam konteks perencanaan karier)
merupakan alat untuk mencapai sasaran tersebut (lihat gambar 1).
Umpan balik
Umpan balik
Gambar l
Proses Perencanaan Karier
Sumber: Byars, L. L. dan Rue, L. W. (1997). Human Resource
Management. 5th Edition. Chicago: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar