STRATEGI
DISTRIBUSI
Pengertian dan
Arti Penting Saluran Distribusi
Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan
salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang
dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam
rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka
perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang
akan digunakan, sebab kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat
menghambat bhkan dapat memacetkan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.
Beberapa
pengertian saluran distribusi menurut para ahli :
·
Alex S. Nitisemito : saluran distribusi adalah
lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai
kegiatan untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke
konsumen.
·
The American Marketing Association : saluran
distribusi merupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar
perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui
sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.
·
C. Gleen Walters : saluran distribusi adalah
sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan
fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar
tertentu.
·
Warren J. Keegan : saluran distribusi adalah saluran
yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen
sampai ke konsumen atau pemakai industry.
·
Assauri : saluran distribusi merupaka lembaga-lembaga
yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen atau
konsumen.
·
Kotler : saluran distribusi adalah sekelompok
perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau
membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan
dari produsen ke konsum en.
Dari beberapa
definisi diatas dapat diketahui adanya beberapa unsure penting, yaitu :
1. Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh
produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka
pilih.
2. Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara
langsung maupun tidak langsung dari produsen ke konsumen.
3. Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar
tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
4. Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan
melaksanakan system kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.
Definisi Manajemen Saluran
Konsep tentang saluran pemasaran disini
berorientasi pada keputusan dimana fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan
dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan
suatu rencana umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan
dalam kegiatan saluran.
Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang
erat dengan manajemen secara fisik maupun non fisik daripada saluran. Jadi,
menurut C. Glenn Walters, manajemen saluran dapat didefinisikan sebagai
berikut :
” Manajemen Saluran adalah pengembangan
strategi yang searah didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk
memindahkan barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan
perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu. ”
Alasan
Penggunaan Perantara
Peranan
Perantara
Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan
efisiensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh
pasar sasaran. Perantara pemasaran, dengan hubungan, pengalaman, spesialisasi,
dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih banyak
daripada yang dapat mereka capai sendiri.
Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara
pemasaran adalah mengubah persediaan yang bersifat heterogen menjadi berbagai
macam barang yang ingin dibeli orang.
Menurut Stern
dan El-Ansary : Perantara
melancarkan arus barang dan jasa. Prosedur ini diperlukan untuk menjembatani
ketidaksesuaian antara berbagai barang dan jasa yang dihasilkan produsen dan
bermacam barang yang diminta konsumen.
Ketidaksesuaian
itu timbul dari kenyataan bahwa produsen biasanya menghasilkan sejumlah besar
barang dengan variasi terbatas, sedangkan konsumen biasanya menginginkan
jumlah terbatas dari berbagai jenisbarang.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga. Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun
tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuik mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah:
• Perantara pedagang
• Perantara agen
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga. Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun
tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuik mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah:
• Perantara pedagang
• Perantara agen
Meskipun
sama-sama perantara, tetapi mereka mempunyai perbedaanperbedaan.
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat membantu meningkatkan efi siensi distribusi.
Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat membantu meningkatkan efi siensi distribusi.
Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
1.
Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan
distribusi untuk mencapai konsumen. Produsen cukup menghubungi perantara untuk
menyampaikan produknya kepada konsumen yang banyak. Ini dipandang lebih efi
sien.
2.
Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara
sudah mempunyai pengalaman. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas
yang
dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
3.
Perantara dapat membantu menyediakan peralatan
dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu,
sehingga produsen tidak perlu menyediakannya.
4.
Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan
dengan menyediakan alat-alat transpor sehingga meringankan beban produsen
maupun konsumen yang mencarinya.
5.
Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan dengan
menyediakan fasilitas-fasilitas penyimpanan, seperti gudang dan fasilitas
penyimpanan lainnya sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen dapat
memenuhinya.
6.
Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan
menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada
pembeli akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen.
7.
Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen
dari perantara ini adalah:
ü Membantu dalam pencarian konsumen
ü Membantu dalam kegiatan pormosi
ü Membantu dalam penyediaan informasi
ü Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan
ü Membantu dalam penyortiran
Umumnya perantara yang perlu
dipertimbangkan para pengusaha antara lain meliputi:
1. Service yang diberikan
Perusahaan yang bertindak sebagai produsen akan bersedia menggunakan perantara jika pihak perantara tersebut memberikan service yang baik misalnya menyediakan fasilitas pengangkutan dan pergudangan.
2. Kemampuan menjual
Faktor yang diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan dalam menggunakan perantara adalah kemampuan, menjual produk yang dihasilkan. Perantara yang berhasil mencapai volume penjualan yang tinggi maka perusahaan akan tertarik memilihnya sebagai salah satu channel distribusinya.
1. Service yang diberikan
Perusahaan yang bertindak sebagai produsen akan bersedia menggunakan perantara jika pihak perantara tersebut memberikan service yang baik misalnya menyediakan fasilitas pengangkutan dan pergudangan.
2. Kemampuan menjual
Faktor yang diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan dalam menggunakan perantara adalah kemampuan, menjual produk yang dihasilkan. Perantara yang berhasil mencapai volume penjualan yang tinggi maka perusahaan akan tertarik memilihnya sebagai salah satu channel distribusinya.
3. Biaya
Untuk memilih
saluran distribusi, faktor biaya yang harus diperhitungkan. Biaya yang
merupakan hal yang tidak pernah terlepas dari segala usaha selalu diperhatikan
dalam menentukan saluran, apabila penggunaan
distributor dapat memperingan kerugian dan memperingan biaya penjualan, perusahaan akan terus menggunakan perantara karena juga dapat memperkecil harga jual akhir sehingga dengan demikian harga produk dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.
Distribusi yang efekitif dapat mencegah para konsumen yang setia beralih pada produk perusahaan pesaing, di samping dapat pula menambah jumlah pemakai industri ayng baru.
Dalam hal ini menurut Drs. Siswanto Sutojo pertimbangan tersebut dilatarbelakangi, antara lain:
1. Kebutuhan dana dan tenaga
distributor dapat memperingan kerugian dan memperingan biaya penjualan, perusahaan akan terus menggunakan perantara karena juga dapat memperkecil harga jual akhir sehingga dengan demikian harga produk dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.
Distribusi yang efekitif dapat mencegah para konsumen yang setia beralih pada produk perusahaan pesaing, di samping dapat pula menambah jumlah pemakai industri ayng baru.
Dalam hal ini menurut Drs. Siswanto Sutojo pertimbangan tersebut dilatarbelakangi, antara lain:
1. Kebutuhan dana dan tenaga
Untuk menyalurkan produk ke pasar, kadang-kadang
diperlukan dana dan tenaga yang cukup besar. Bagi perusahaan yang kemampuan
keuangan dan manajemen distribusinya terbatas, mereka dapat menyerahkan
kegiatan distribusi produk mereka kepada para distributor.
Strategi penyerahan kegiatan distribusi tersebut dapat juga dilakukan secara terbatas, misalnya untuk daerah tertentu saja.
Strategi penyerahan kegiatan distribusi tersebut dapat juga dilakukan secara terbatas, misalnya untuk daerah tertentu saja.
2. Kondisi
daerah pemasaran setempat
Keputusan perusahaan untuk menyerahkan distribusi pada
satu atau dua daerah pemasaran tertentu saja kepada para distributor, dapat
terjadi karena kondisi pemasaran tersebut kurang menguntungkan untuk dikerjakan
sendiri. Permintaan akan suatu produk di daerah tertentu tidak cukup besar,
kondisi infrakstruktur kurang memadai dan biaya pengangkutan mahal.
Merupakan bahan-bahan pertimbangan yang menyebabkan perusahaan menyerahkan pemasaran produk kepada pihak lain.
Merupakan bahan-bahan pertimbangan yang menyebabkan perusahaan menyerahkan pemasaran produk kepada pihak lain.
3. Pengalaman
tentang kondisi local
Pengalaman distributor setempat selama bertahun-tahun
menangani daerah pemasaran, sering kali sulit untuk digunakan oleh perusahaan.
Bagi perusahaan yang ingin memasuki daerah pemasaran baru, sering kali lebih menguntungkan bagi mereka untuk bekerja sama dengan distributor setempat daripada menyalurkan sendiri hasil poduksinya.
Bagi perusahaan yang ingin memasuki daerah pemasaran baru, sering kali lebih menguntungkan bagi mereka untuk bekerja sama dengan distributor setempat daripada menyalurkan sendiri hasil poduksinya.
4. Peraturan
pemerintah
Sejak beberapa
tahun yang lalu, pemerintah menetapkan bahwa perusahaan PMA tidak boleh
mendistribusikan hasil produksinya sendiri. Karena peraturan pemerintah
tersebut, kebanyakan perusahaan menggunakan distributor.
Penggunaan
distributor di sini oleh perusahaan ditujukan untuk membantu usahanya dalam
melakukan penjualan. Dengan dibentuknya distributor perusahaan dapat mengurangi
biaya pemasaran, ini sangat berpengaruh khususnya untuk daerah pemasaran yang
jaraknya sangat jauh dari tempat perusahaan (tersebar).
Pemilihan
penyalur yang akan digunakan dalam saluran distribusi harus ditentukan
berdasarkan pertimbangan laba, selain beberapa faktor yang juga memberikan
pengaruh, ini berarti perusahaan harus membuat keseimbangan antara penggunaan
jenis penyalur yang berbeda dengan pendapatan yang dihasilkan metode
distribusinya. Pengurangan biaya dengan memasukkan perantara di dalam saluran
distribusi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Seorang pedagang besar dalam saluran biaya komunikasi dan penjualan produsen dapat berkurang karena sebagian dari biaya tersebut dapat dibebankan kepada pedagang besar.
Seorang pedagang besar dalam saluran biaya komunikasi dan penjualan produsen dapat berkurang karena sebagian dari biaya tersebut dapat dibebankan kepada pedagang besar.
Perantara
Pedagang
Pada dasarnya
perantara pedagang ( Merchant Middlement ) ini bertanggung jawab terhadap
kepemilikan semua barang yang dipasarkan. Dalam hubungannya dalam pemindahan
milik, kegiatan perantara ini berbeda dengan lembaga lain. Yang termasuk dalam
agen seperti : perusahaan transport, perusahaan pergudangan, dsb. Adapun
lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah :
v Pedagang besar ( Wholesaler )
v Pengecer ( retailer )
Tidak menutup
kemungkinan bahwa produsen bertindak sekaligus sebagai pedagang karena selain
membuat barang juga memperdagangkannya.
1.
Pedagang Besar
Istilah pedagang
besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang yang terkait dengan kegiatan
perdagangan besar dan biasanya tidak melayani penjualan eceran kepada konsumen
akhir. Untuk lebih jelas definisi dari, pedagang besar adalah sebuah unit usaha
yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang
lain dan atau kepada pemakai industry, pemakai lembaga, dan pemakai komersial
yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
2.
Pengecer
Perdagangan
eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan penjual barang
atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan adanya perjualan secara langsung dengan pemakai industry
karena tidak semua barang industry selalu dibeli dalam jumlah besar. Secara
definisi dapat dikatakan bahwa : “ pengecer adalah sebuah lembaga yang
melakukan sebuah kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk
keperluan pribadi. “
Perantara agen
( Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak
mempunyyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih jelasnya
definisi agen agen adalah : lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan
menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau
distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang
diperdagangkan.
Pada dasarnya
perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu :
v Agen penunjang ( Facilitating Agent )
v Agen pelengkap ( supplemental Agent )
1.
Agen Penunjang
Agen penunjang
merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa aspek
pemindahan barang dan jas. Mereka terbagi dalam beberapa golongan, yaitu :
a.
Agen pengangkutan borongan ( Bulk Transportation Agent
)
b.
Agen penyimpanan ( Storage Agent )
c.
Agen pengangkuta khusus ( Specialty Shipper )
d.
Agen pembelian dua penjualan ( Purchaseand Sales Agent
)
Kegiatan agen
penunjang adalah membantu untuk memindahkan barang-barang sedemikian rupa
sehingga mengadakan hubungan langsung dengan pembeli dua penjual. Jadi agen
penunjang ini melayani kebutuhan-kebutuhan dari setiap kelompok secara
serempak. Dalam praktek agen semacam ini dapat dilakukan sendiri oleh si
penerima barang.
2.
Agen pelengkap
Agen
pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran
barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-kekurangan. Apabila pedagang
atau lembaga lain tidak dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan penyaluran barang, maka agen pelengkap dapat menggantikannya. Jasa-jasa
yang dilakukan antara lain berupa :
1.
Jasa pembimbing/konsultasi
2.
Jasa financial
3.
Jasa informasi
4.
Jasa khusus lainnya
Berdasarkan
berbagai macam jasa yang mereka tawarkan tersebut, agen pelangkap dapat
digolongkan kedalam :
a.
Agen yang membantu di bidang keuangan, seperti bank
b.
Agen yang membantu dalam mengambil keputusan, seperti
biro iklan, lembaga penelitian, doter,dsb.
c.
Agen yang membantu dalam penyediaan informasi, seperti
televisi, dsb.
d.
Agen khusus yang tidak masuk dalam tiga golongan
dimuka.
Kedua macam
perantara ( agen dan pedagang ) tsb sama-sama pentingnya dalam pemasaran. Perlu
diketahui bahwa agen dapat menyewa agen-agen yang lain. Sebagai contoh : sebuah
biro periklanan dapat menggunakan radio atau televise sebagai media periklanan
bagi perusahaan, begitu pula dalam hal pengangkutan, perusahaan angkutan dapat
menyewa alat-alat transport kepada perusahaan lain.
Alternatif Menentukan Banyaknya Penyalur
Setelah
menentukan banyaknya saluran distribusi yang akan dipakai, perusahaan/produsen
perlu menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau
pengecer. Dalam hal ini produsen mempunyai
tiga alternatif pilihan, yaitu :
1.
Distribusi Intensif
Distribusi Intensif ini dapat
dilakukan oleh produsen yang menjual barang konvenien. Perusahaan berusaha
menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan
mencapai konsumen. Semua ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan
konsumen. Sedangkan untuk barang industri, distribusi intensif ini biasanya
terbatas untuk jenis operating supplies atau barang standard lainnya, seperti
obeng, minyak pelumas, dan lainnya.
2.
Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih suatu
jumlah pedagang besar/ pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai
untuk memasarkan produk baru, barang shopping atau barang special, dan barang
industri jenis accessory equipment. Penggunaan saluran distribusi selektif ini
dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan
volume penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas.
3.
Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya menggunakan
satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen/
penyedia hanya menjual produknya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer
saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif ini banyak dipakai :
a.
Untuk barang-barang special
b.
Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam
jumlah besar sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan
dibelinya
c.
Apabila produk yang dijual memerlukan servis sesudah
penjualan (pemasangan, reparasi, dsb), misalnya alat pendingin udara (AC),
almari es dll.
Setelah diketahui panjangnya saluran dan banyaknya penyalur yang digunakan
oleh produsen. Secara keseluruhan dapat diadakan pembandingan untuk jenis-jenis barang
konsumsi.
Tabel 3.1. Alternatif Strategi Distribusi untuk Barang Konsumsi
Berdasarkan
Intensitasnya
Jenis
Barang Konsumsi
|
Panjangnya
Saluran
|
Alternatif
Strategi Distribusi
|
Pola
Distribusi dlm Pasar yang ada
|
Konvenien
Shopping
Spesial
|
Umumnya panjang
Umumnya sedang
Umumnya pendek
|
Intensif
Selektif
Eksklusif
|
Menyebar (banyak)
Jarang (beberapa)
Terpusat (satu)
|
Pengendalian Saluran Distribusi
Pengendalian saluran distribusi dapat menjadi suatu masalah yang sulit bagi
perusahaan yang mengandalkan fungsi perdagangan besar dan eceran pada penyalur
tertentu saja (penyalur independen). Karena penyalur independent tersebut
melaksanakan kegiatan bisnisnya untuk kepentingan sendiri, artinya, mereka
hanya tertarik untuk menjual barang yang dapat meningkatkan laba mereka.
Produsen yang menjual melalui penyalur indipenden tersebut harus dapat
merancang produk dan program pemasaran yang menarik. Untuk membuat agar
penyalur independent dapat lebih terikat pada produsen, maka produsen harus
mengambil beberapa kebijaksanaan seperti :
1. Produsen harus menyatakan bahwa
tugasnya tidak berakhir pada saat produk terjual, tetapi masih perlu memberikan
pelayanan sesudah penjualan kepada pembeli akhir.
2. Produsen harus menyatakan bahwa
masalah yang dihadapi penyalur merupakan masalah bagi produsen dan tidak dapat
diabaikan jika ingin mempertahankan posisi pasarnya.
3. Produsen harus memberi ganti
kepada penyalur atas garansi dan servis lain yang diberikannya kepada para
pembeli.
4.
Produsen harus dapat memberikan
semangat kepada penyalur dengan memberi sejumlah insentif. Beberapa teknik pemberian insentif yang dapat
digunakan antara lain :
· Konsesi harga
· Bantuan keuangan
· Proteksi
Jenis-jenis
Saluran Distribusi
Dalam perekonomian yang telah maju, para
produsen tidak menjual hasil produksi mereka secara langsung kepada pemakai
akhir. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mendistribusikan barang dan juga
kepada pembeli. Sebuah perusahaan mungkin mendistribusikan barangnya secara
langsung kepada konsumen meskipun jumlahnya cukup besar, sedangkan perusahaan
lain mendistribusikan produknya lewat perantara. Dan tidak sedikit perusahaan
yang menggunakan beberapa kombinasi saluran distribusi untuk mencapai segmen
pasar yang berbeda.
Proses penyaluaran produk sampai kepada
pembeli akhir dapat panjang ataupun pendek, sesuai dengan kebijaksanaan saluran
distribusi yang dianut oleh masing-masing perusahaan.
Untuk itu, setiap perusahaan hendaknya
dapat menentukan mata rantai yang paling tepat, sebab mata rantai yang tepat
untuk perusahaan tertentu belum tentu tepat untuk perusahaan rang lain, begitu
juga sebaliknya.
Mata rantai jalur distribusi itu akan
menjadi panjang bilamana sebelum jatuh ketangan pemakai, produk yang
bersangkutan harus melalui berbagai macam perantara.
Sebaliknya, mala rantai jalur distribusi
tadi dapat rnenjadi pendek bilamana produsen secara langsung menghubungi
pembeli akhir untuk menawarkan produk mereka.
Ada beberapa alternatif jenis saluran yang
dapat digunakan berdasarkan jenis produk dan segmen pasarnya, yaitu:
1) Saluran distribusi
barang konsumsi
2) Saluran distribusi
barang industri
3) Saluran distribusi
jasa
1.
Saluran Distribusi Barang Konsumsi
Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk
pasar konsumen, dimana umumnya dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan
untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas menyebar yang tidak mungkin
dicapai produsen satu persatu. Dalam menyalurkan barang konsumsi ada lima jenis
saluran yang dapat digunakan.
a) Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling
pendek dan yang paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke
konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang
dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah
ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
b) Produsen – Pengecer –
Konsumen
Seperti hainya dengan jenis saluran yang
pertama (Produsen – Konsumen), saluran ini juga disebut sebagai saluran
distribusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada
produsen. Adapula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga
dapat secara langsung melayani konsumen. Namun alternatif akhir ini tidak umum
dipakai.
c) Produsen – Pedagang
Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak
digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional.
Disini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang
besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani
pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
d) Produsen – Agen –
Pengecer – Konsumen
Disini, produsen memilih agen sebagai
penyalurnya. la menjalankan kegiatan perdagangan besar, dalam saluran distribusi
yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
e) Produsen – Agen – Pedagang Besar –
Pengecer – Konsumen Dalam saluran distribusi, sering menggunakan agen sebagai
perantara untuk menyalurkan barangnya kepedagang besar yang kemudian menjualnya
kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini
terutama agen penjualan.
Gbr. Saluran Distribusi
2.
Saluran Distribusi Barang Industri
Karena karakteristik yang ada pada barang
industri berbeda dengan barang konsumsi, maka saluran distribusi yang
dipakainya juga agak berbeda. Saluran distribusi barang industri juga mempunyai
kemungkinan/kesempatan yang sama bagi setiap produsen untuk menggunakan
kantor/cabang penjualan. Kantor atau cabang ini digunakan untuk mencapai
lembaga distribusi berikutnya. Ada empat macam saluran yang dapat digunakan
untuk mencapai pemakai industri. Keempat saluran distribusi itu adalah:
a) Produsen – Pemakai
lndustri
Saluran distribusi dari produsen ke
pemakai industri ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai
saluran distribusi langsung. Biasanya saluran distribusi ini dipakai oleh
produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup
besar. Saluran distribusi semacam ini cocok untuk barang-barang industri
seperti kapal, lokomotif dan sebagainya. (yang tergolong jenis instalasi)
b) Produsen –
Distributor Industri – Pemakai Industri
Produsen barang-barang jenis perlengkapan
operasi dan kasesoris,dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai
pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor industri sebagai
penyalurnya antara lain: produsen barang bangunan, produsen alat-alat untuk
bangunan, dan sebagainya.
c) Produsen – Agen –
Pemakai lndustri
Biasanya saluran distribusi semacam ini
dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan
yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru
lebih suka menggunakan agen.
d) Produsen – Agen –
Distributor lndustri – Pemakai lndustri
Saluran distribusi ini dapat digunakan
oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu
kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada saluran
perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen
penyimpanan sangat penting peranannya.
3.
Saluran Distribusi Jasa
Konsep saluran distribusi juga tidak hanya
terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga
menghadapi masalah serupa yakni bagaimana hasil mereka dapat diperoleh sampai
ketangan konsumen.
Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan
faedah waktu dan tempat menjadi jelas. Jasa harus ditempatkan pada lokasi yang
mudah dicapai oleh pemakainya.
Secara tradisional kebanyakan jasa-jasa dijual
langsung oleh produsen kepada konsumen atau pemakai industrial. Tenaga
perantara tidak digunakan jika jasa-jasa tidak dapat dipisahkan dari penjual,
atau jika jasa diciptakan dan dipasarkan seketika itu juga. Pada tahun-tahun
belakangan ini, beberapa pengusaha menyadari bahwa ciri tak terpisahkan pada
jasa bukan menjadi halangan yang tak dapat ditanggulangi, sehinggajasa dapat
disalurkan lewat sistem distribusi penjual. Manajemen pemasaran jasa dapat
meluaskan distribusinya. Contohnya dimulai dengan lokasi.
Lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai
pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat dihantarkan.
Pemasaran jasa perantara merupakan cara
lain untuk meluaskan distribusi. Beberapa pihak mengadakan pengaturan dengan
perusahaan agar gaji pegawainya dapat langsung dimasukkan dalam rekening
pegawai pada bank itu. Jadi majikan menjadi perantara dalam distribusi jasa
bank..
Ciri
tak teraba pada jasa berarti bahwa masalah distribusi fisik pada dasarnya tidak
ada pada kebanyakan produsen jasa. Akan tetapi tidak semua produsen jasa bebas
dari masalah distribusi fisik. Seperti hotel atau wisma peristirahatan yang
mempunyai kelebihan kamar (persediaan) yang dapat merugikan usaha.
Faktor-faktor
Distribusi yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran
Produsen harus mempertimbangkan berbagai
macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusinya.
Pemilihan saluran distribusi yang efektif akan mampu mendorong peningkatan
penjualan yang diharapkan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat
terjamin.
Fakjtor-faktor
tersebut antara lain :
1. Pertimbangan
pasar (Market Consideration)
2. Pertimbangan
barang ( Product Consideration )
3. Pertimbangan
perusahaan ( Company Consideration )
4. Pertimbangan
Perantara ( Middle Consideration )
1.
Pertimbangan pasar (Market Consideration)
Saluran
distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, oleh karena itu
keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran tersebut.
Beberapa
faktor pasar yang harus diperhatikan :
a) Konsumen atau pasar industry
Apabila
pasarnya berupa pasar industry, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah
digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industry,
perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
b) Jumlah pembeli potensial
Jika
jumlah konsumen relative kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan
penjualan secara langsung kepada pemakai.
c)
Konsentrasi pasar secara geografis
Secara
geografis, pasar dapat dibagi ke dalam beberapa konsentrasi, seperti : industry
tekstil, industry kertas, dsb. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat
kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor industry.
d) Jumlah pesanan
Volume
penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang
dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industry tidak begitu besar,
atau relative kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industry.
e) Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan
membeli dari konsumen akhir dan pemakai industry sangat berpengaruh pula
terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli ini,
antara lain :
ü Kemauan
untuk membelanjakan uangnya
ü Tertariknya
pada pembelian dengan kredit
ü Lebih
senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali
ü Tertariknya
pada pelaynan penjual
2.
Pertimbangan barang ( Product
Consideration )
Beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang, antara lain :
a. Nilai
unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual
relative rendah, maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi
yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relative tinggi, maka
saluran distribusinya pendek atau langsung.
b. Besar
dan berat barang
Manajemen harus mempertimbangkan ongkos
angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan, dimana besar
dan berat barang sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besar
dibandingkan dengan nilai barangnya, sehingga terdapat beban yang berat bagi
perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara.
Jadi, perantara dapat menanggung sebagian dari ongkos angkut.
c. Mudah
rusaknya barang
Jika
barang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu menggunakan
perantara. Jika ingin menggunakan maka harus dipilih perantara yang memiliki
fasilitas penyimpanan yang cukup baik.
d. Sifat
teknis
Beberapa jenis barang industry seperti
instalasi, biasanya disalurkan langsung kepada pemakai industry. Dalam hal ini
produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis
penggunaan dan pemeliharaannya. Mereka juga harus memberikan pelayanan, baik
sebelum, maupun sesudah penjualan. Pekerjaan semacam ini jarang sekali bahkan
tidak pernah dilakukan oleh pedagang besar/grosir.
e. Barang
standard dan pesanan
Jika barang yang dijual merupakan barang
standard, maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian
sebaliknya, kalau barang dijual berdasarkan pesanan, maka penyalur tidak perlu
memelihara persediaan.
f. Luasnya product line
Jika perusahaan hanya membuat satu macam
barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik.
Tetapi, jika macam barangnya banyak, maka perusahaan dapat menjual langsung
kepada pengecer.
3.
Pertimbangan perusahaan ( Company
Consideration )
Dari
segi perusahaan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
a) Sumber pembelanjaan
Penggunaan saluran distribusi langsung
atau yang pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena
itu saluran distribusi pendek ini kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan
yang kuat di bidang keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya
akan cenderung menggunakan saluran distribusi yang lebih panjang.
b) Pengalaman dan kemampuan manajemen
Biasanya perusahaan yang menjual barang
baru, atau ingin memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara. Hal
ini disebabkan karena umumnya cara perantara sudah mempunyai pengalaman,
sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka.
c)
Pengawasan saluran
Faktor pengawasan saluran kadang-kadang
menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya.
Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika saluran distribusinya pendek. Jadi
yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung ,memilih saluran yang
pendek walaupun ongkosnya tinggi.
d) Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Jika produsen ingin memberikan pelayanan
yang lebih baik, xseperti membangun ruang peragaan, mencari pembeli untuk
perantara, maka banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.
4.
Pertimbangan Perantara ( Middle
Consideration )
Dari
segi perantara beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
a) Pelayanan yang diberikan oleh perantara
Jika perantara ingin memberikan pelayanan
yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan, maka
produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
b) Kegunaan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur,
apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai
inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.
c)
Sikap perantara terhadap kebijaksanaan
produsen
Kalau perantara bersedia menerima resiko
yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunya harga, maka produsen memilihnya
sebagai penyalur. Hal dapat memperingan tanggung jawab produsen dalam
menghadapi berbagai macam resiko.
d) Volume penjualan
Dalam hal ini produsen cenderung memilih
perantara yang dapat menawarkan barangnya dalan volume yang besar untuk jangka
waktu yang lama.
e) Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat
lebih ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan
terus.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar