Pendahuluan
Selamat berjumpa. Jadwal tutorial yang
telah kami kirimkan menunjukkan ada delapan inisiasi dimana terdapat delapan
pokok bahasan yang perlu dipelajari. Pada minggu ini kita akan membahas pokok
bahasan ketiga, yaitu tentang Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran, dan Posisi
Pasar. Untuk itu Anda harap mempelajari modul 3 tentang Segmentasi Pasar,
Penentuan Sasaran Pasar, dan Pemosisisian. Jangan lupa untuk mengerjakan tes
formatif modul 3 untuk mengevaluasi kemampuan pemahaman Anda tentang modul 3
tersebut.
Kompetensi umum yang perlu Anda kuasai
setelah mempelajari pokok bahasan ketiga ini adalah mampu menjelaskan tentang
konsep dasar pemasaran, filosofi dasar pemasaran, dan lingkungan pemasaran dalam
situasi pasar dan bisnis yang berubah. Sedangkan kompetensi khusus yang harus
Anda kuasai dari modul 3 antara lain:
1.
menjelaskan pasar dan penggolongannya;
2.
menjelaskan konsep product
differentiation (diferensiasi produk);
3.
menjelaskan segmentasi pasar;
4.
menjelaskan faktor-faktor dalam menentukan segmentasi pasar;
5.
menjelaskan persyaratan untuk melakukan segmentasi pasar yang efektif;
6.
menjelaskan strategi penentuan pasar sasaran;
7.
menjelaskan hubungan antara penetapan sasaran pasar dan segmentasi pasar;
8.
menjelaskan pemilihan strategi penetapan sasaran pasar;
9.
menjelaskan
strategi penentuan posisi produk;
Pada materi inisiasi
ketiga ini, akan dibahas point-point penting dari segmentasi pasar, penentuan
pasar sasaran dan penentuan posisi produk.
Segmentasi
Pasar
Pengertian dan
Kegunaan Segmentasi Pasar
Pada dasarnya pasar memiliki
sifat yang heterogen dan sangat luas yang mempunyai berbagai kebutuhan dan
keinginan yang berbeda-beda. Perusahaan tidak bisa menawarkan suatu jenis
produk untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bermacam-macam. Artinya satu jenis produk hanya diperlukan
kelompok pasar tertentu saja. Untuk itu perusahaan perlu mengadakan pemilahan
atau pengelompokan pasar yang sangat luas sehingga produk yang ditawarkan
benar-benar dapat memuaskan kelompok pasar
yang dituju atau sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Kegiatan ini
disebut segmentasi pasar, sedang setiap kelompok pasar yang dituju tersebut
merupakan segmen pasar. Adapaun pengertian segmentasi pasar menurut Kotler
adalah sebagai berikut:
Segmentasi pasar adalah proses
membagi pasar keseluruhan untuk suatu barang dan jasa ke dalam beberapa
kelompok yang lebih kecil, dimana para anggota masing-masing kelompok mempunyai
kesamaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
Pada
analisis segmentasi pasar, tugas pemasar adalah sebagai berikut.
a.
Mengidentifikasi
kelompok-kelompok pembeli yang kebutuhannya berbeda.
b.
Menentukan letak
perbedaan kebutuhan dari masing-masing kelompok
c.
Menentukan satu
kelompok atau lebih kelompok pembeli yang pemenuhan kebutuhannya sesuai dengan
kemmapuan yang dimiliki perusahaan (effective targetting of marketing program).
Faktor-faktor
seperti kelompok usia, pendapatan, dan
gaya hidup dangat berkorelasi dengan pola pembelian mobil, jenis makanan,
jasa-jasa keuangan, dan produk konsumsi lainnya.
Sedangkan manfaat atau kegunaan
dari segmentasi pasar adalah:
-
Dapat mengidentifikasi peluang pengembangan
produk baru. Analisis yang cermat terhadap beberapa segmen pasar potensial
menunjukkan adanya satu atau dua kelompok pasar yang memiliki kesamaan
kebutuhan yang spesifik. Misal penawaran laptop computer atau komputer
jinjing. Produk ini tercipta karena adanya pasar yang terdiri dari orang-orang
sibuk yang menginginkan komputer dalam bentuk yang praktis, bisa dibawa
kemana-mana.
-
Dapat membantu mendesain program pemasaran
dengan lebih efektif dalam meraih kelompok pasar yang homogen atau memiliki
kesamaan-kesamaan karakteristik.
-
Dapat mengembangkan strategi pengalokasian
sumber-sumber pemasaran dengan lebih baik. Dengan melakukan segmentasi pasar
yang memfokuskan investasi pada segmen pasar yang spesifik maka akan didapat
keuntungan jangka panjang dalam memenangkan persaingan yang kompetitif.
Kriteria
Segmentasi
Untuk mengidentifikasi segmen
pasar yang homogen diperlukan upaya untuk membagi-bagi pasar yang mempunyai
kesamaan karakteristik dengan menggunakan faktor-faktor atau dasar-dasar
segmentasi sebagai berikut:
a. Faktor
demografis geografis, yaitu populasi, jaringan transportasi, iklim,tipe,
komersial, pendirian ritel, media, persaingan, pola pertumbuhan, peraturan,
biaya hidup. Segmentasi geografis ini membagi-bagi pasar berdasar unit-unit
geografis, misal sepatu ski dipasarkan pada wilayah tertentu dan tidak akan
dijual di wilayah tropis yang hanya mempunyai 2 musim saja.
b. Faktor demografis pribadi, yaitu umur,
jenis kelamin, mobilitas, penghasilan, pekerjaan, status perkawinan, besarnya
rumah tangga, agama, kesukuan, dan pendidikan. Segmentasi demografis ini memisahkan pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel tersebut, misal
pemasar perlu memperhatikan faktor demografi pribadi dengan kriteria umur dan
jenis kelamin untuk memasarkan produk baju dan sepatu. Ukuran, corak ataupun
desain baju dan sepatu untuk anak-anak tentu berbeda dengan yang diperuntukkan
untuk dewasa. Contoh lainnya antara lain produsen susu formula yang
membeda-bedakan produk berdasar usia antara lain susu untuk usia di bawah 1 th,
1-3 th, dan diatas 3 th.
Usia merupakan variabel demografis yang
cukup dominan. Salah satu segmen global berbasis
demografis adalah global teenagers
yaitu anak muda usia 12 sampai 19 tahun. Kelompok remaja enunjukkan perilaku
konsumsi yang cukup kuat diakrenakan mereka mempunyai minat akan mode, musik
dan gaya hidup remaja. Kelompok ini selain berbasis demografis juga psikografis
karena mereka mempunyai kebutuhan, hasrat, dan fantasu iniversal seperti nama
merek, pengalaman baru, hiburan, produk trensi, dan beorientasi pada citra.
Segmen ini menjadi memikat, baik dalam hal jumlahnya (kurang lebih 1,3 milyar orang)
maupun potensi daya belinya sebesar milyaran dollar. Perusahaan-perusahaan yang
membidik segmen ini antara lain Coca Cola, Benetton, Swatch, dan Sony. Revolusi
komunikasi global turut mendukung munculnya segmen ini seperti MTV, yang
sekaligus turut menunjang upaya menjangkau segmen ini.
Segmen global lain berbasis demografi dan
psikografi yang tak kalah penting adalah kelompok orang yang lebih tua, lebih
makmur, banyak bepergian, dan suka membeli produk bergengsu dengan citra
eksklusif. Kebutuhan dan keinginan segmen ini tersebar pada berbagai kategori
produk seperti barang tahan lama (mobil lux), barang tidak tahan lama (minuman champagne), dan jasa finansial (kartu Gold dan Platinum American Express).
c. Faktor
psikografis dan keperilakuan, yaitu kepribadian, sikap, manfaat produk yang
diinginkan, persepsi, loyalitas merek, pengalaman menggunakan produk, tingkat
penggunaan produk, struktur pembelian (informal ke formal, otonomi ke bersama),
daur hidup keluarga, kelas sosial, keinovatifan, kepemimpinan opini,
kepentingan membeli.
Segmentasi
psikografis
membagi-bagi konsumen ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kepribadian ,
nilai dan gaya hidupnya. Umumnya data diperoleh dari kuesioner yang meminta
responden untuk mengungkapkan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju
dengan sejumlah pernyataan. Beberapa studi psikografis yang tekenal meliputi
VALS dan VALS 2 (oleh SRI International). Studi VALS mengidentifikasi 9 segmen
psikografis yaitu Survivors (4%), Sustainers (7%), Belongers (35%), Emulators
(10%), Achievers (22%), I-am-me (20%), Experientials (7%), Socially
Conscious (8%), dan Integrated
(2%). Studi VALS 2 merampingkan 9 segmen tersebut menjadi hanya 8 segmen utama
yaitu Actuallizers, Fullfilleds,
Achievers, Experiencers, Believers, Strivers, Makers, dan Strugglers.
Loudon dan Della Bitta (1993)
mempertegas bahwa penelitian segmentasi dengan basis gaya hidup pada dasarnya
mengukur: (1) bagaimana orang-orang memanfaatkan waktunya untuk melakukan
aktivitas, (2) apa yang menjadi minat (interest)
utama tentang sesuatu di sekitarnya, dan (3) opini dan pandangan mereka tentang
sesuatu di sekitarnya. Bersama-sama ketiganya dinyatakan sebagai aktivitas,
minat dan opini (activities, interest,
opinions) disingkat AIO.
Contoh upaya segmentasi psikografis
dilakukan oleh produsen mobil yang mendesain mobil berdasarkan pada faktor gaya
hidup dan kepribadian konsumen. Produsen mendesain mobil sport untuk konsumen
bergaya sportif, mobil sedan lux untuk yang menginginkan kesan ekslusif dan
mengutamakan kenyamanan.
Selain memperhatikan
karakteristik konsumen, pasar juga dapat disegmentasikan berdasarkan tangapan
konsumen (segmentasi keprilakuan).
Segmentasi ini memilah-milah pembeli berdasar variabel kesempatan penggunaan,
manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, dan sikap konsumen.
Contoh dari segmentasi perilaku
antara lain produsen pasta gigi yang memperhatikan variabel manfaat yang dicari
dalam mensegmentasikan pasarnya. Misal, pasta gigi “Crest” yang menawarkan
manfaat perlindungan terhadap gigi berlubang sebagai daya tarik penjualan yang
khas demikian juga pasta gigi “aquafresh” yang menawarkan 3 manfaat yaitu
“perlindungan terhadap gigi berlubang”, “nafas lebih segar”, dan “gigi lebih
putih”. Segmentasi manfaat ini juga diterapkan pada produk shampoo 2 in 1 yang
menawarkan kegunaan mencuci rambut sekaligus sebagai conditioner.
Segmentasi perilaku berdasar
tingkat pemakaian dapat dilihat dari upaya produsen mengembangkan merek-merek
rokok bagi “perokok berat”, “perokok biasa”,
dan “perokok yang berhati-hati/ringan”.
Beberapa basis segmentasi di atas dapat
digabung dan menjadi dasar bagi pemasar dalam menawarakan produknya. Seperti
pada penawaran produk sabun Lux, maka segmentasi dilakukan berdasar basis:
§ Psikografik:
dapat menimbulkan kesan glamour, karena diiklankan oleh bintang internasional
dan nasional dengan gaya dan make up
yang memberi kesan glamour
§ Benefit
: memberi manfaat pada kecantikan kulit
§ Behavior : terdapat bermacam ukuran untuk heavy user
dan lain-lain
§ Demografi :
ditujukan untuk kaum wanita.
Penentuan Sasaran Pasar (Market Targetting)
Setelah mengadakan pengelompokan
atau pembagian pasar keseluruhan ke dalam segmen-segmen pasar yang homogen,
maka perusahaan perlu melakukan penetapan pasar sasaran (target market).
Segmentasi pasar pada dasarnya menunjukkan peluang pasar yang dihadapi
perusahaan, selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi macam-macam segmen yang
ada untuk memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran.
Dalam mengevaluasi segmen pasar
yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan potensi laba masing-masing segmen,
daya tarik laba jangka panjang suatu segmen, dan tujuan jangka panjang
perusahaan. Sedangkan untuk memilih pasar sasaran, perusahaan perlu dapat
mempertimbangkan tiga alternatif strategi:
1. Undifferentiated
Marketing
Yaitu usaha untuk meninjau pasar
secara keseluruhan yang mendasarkan pada kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen
dengan mencoba mengembangkan produk tunggal untuk memenuhi keinginan banyak
orang.
Misal penawaran gula merah dan
minyak goreng tanpa merek yang dibutuhkan semua orang.
2. Differentiated
marketing
Yaitu usaha untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar tertentu dengan membagi pasar ke dalam
dua kelompok atau lebih. Misal suatu perusahaan yang menawarkan berbagai macam
merek dengan kemasan yang berbeda-beda untuk ditujukan pada segmen pasar yang
berbeda.
3. Concentrated
Marketing
Yaitu usaha untuk memusatkan
usaha pemasaran perusahaan pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja dengan
menempatkan posisinya pada segmen pasar yang terbesar yang paling
menguntungkan. Misal penawaran sepeda motor
jenis bebek dengan empat tak yang
mempunyai potensi pasar yang tinggi.
Penentuan Posisi Produk (Product Positioning)
Setelah mengadakan segmentasi pasar
dan penentuan sasaran pasar, perusahaan perlu melakukan penentuan posisi
penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, perusahaan perlu
mengembangkan strategi penentuan posisi produk ke pasar sasaran yang dituju.
Adapun pengertian penentuan posisi produk adalah sebagai berikut:
Penentuan posisi adalah tindakan
untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan
dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya
dengan pesaing
(Kotler,1997).
Dengan demikian penentuan posisi
produk lebih memfokuskan pada apa produk itu, seperti apa produk itu, dan
bagaimana pelanggan harus mengevaluasinya. Perusahaan harus mengetahui persepsi
dan preferensi pembeli mengenai produk yang ditawarkan. Pemosisian produk
menyangkut posisi uatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa, sehingga
dipersepsikan unik dan unggul dibandingkanmerek pesaing dalam hal atribut dan
manfaat produk. Perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih menonjol dari
produk pesaing dan membuatnya lebih menarik bagi pembeli. Untuk melakukan
strategi penentuan posisi pasar yang baik, perusahaan harus memutuskan
karakteristik dan keistimewaan khusus yang membedakan produk yang ditawarkan
dengan pesaing kepada pasar sasaran.
Produk-produk yang memiliki
posisi pasar yang kuat misal Sampurna A. Mild yang berani membuat
pernyataan-pernyataan dalam mempromosikan produk rokoknya dengan slogan “how
low can you go” atau “others can only follow”. Pernyataan tersebut berusaha
mengatakan bahwa produk rokok A. Mild memiliki kandungan tar dan nikotin rendah
dan merupakani pemimpin pasar untuk jenis rokok ringan (bukan kretek).
Berbagai cara dapat dilakukan
pemasaran dalam melakukan pemosisian produk, tidak hanya dengan menggunakan
atribut. Berikut berbagai cara positioning yang dapat dikembangkan:
1. Positioning
berdasarkan perbedaan produk
Yaitu dengan menunjukkan kepada
pasarnya tentang perbedaan/kekhasan produk (unique
product feature). Misal untuk produk paritas seperti tepung terigu,
produsen dapat menyisipkan resep kue bermutu ke dalam kemasannya. Kelemahan
cara ini adalah mudah ditiru pesaing.
2. Positioning
berdasarkan manfaat produk
Sepanjang konsumen menganggap
manfaat suatu produk sangat diperlukan konsumen, perusahaan dapat menonjolkan
item ini. Beberapa bentuk manfaat produk yang dapat ditonjolkan antara lain
waktu, kemudahan, kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan dan
sebagainya. Manfaat dapat bersifat ekonomis (murah, wajar, sesuai dengan
kualitas), fisik (tahan lama, bagus, enak dilihat) atau emosional (berhubungan
self image)
3. Positioning
berdasarkan pemakaian
Shampo Clear dan minuman
Gatorade menggunakan positioning ini. Shampo Clear dengan manfaat anti ketombe
dan Gatorade yang ditonjolkan sebagai minuman kesegaran bagi para atlet dengan
manfaat penghilang dahaga.
4. Positioning
berdasarkan kategori produk
Produk-produk yang muncul dalam
suatu kategori produk seperti Sampoerna A Mild menggunakan positioning ini.
Karena rokok-rokok yang sebelumnya lebih menggambarkan sosok pria sejati, keras, kaya aroma. Dengan
kategori low tar and nicotine, rokok ini lebih menonjolkan sebagai rokok
pertama yang “lebih sehat” dari rokok-rokok yang keras.
5. Positioning
kepada pesaing
Di Amerika Serikat, Avis
mengatakan sebagai “we are number 2” sehingga onsumen menjadi ingat bahwa Avis
memang nomor 2 setelah Hertz yang memang nomor 1. Di Indonesia, karena
perbandingan secara tidak langsung dilarang, maka pemasara menggunakan cara
tidak langsung. Di saat Djarum dan Bentoel mengeluarkan LA Lights dan Star
Mild, mala Sampoerna mengatakan “how low can you go” pada iklannya.
6. Positioning
melalui imajinasi
Imajinasi seperti tempat, orang,
benda, situasi, menjadikan positioning ini memiliki makna hubungan asosiatif.
Misal, LA light diasosiasikan dengan Los Angeles, Marlboro diasosiasikan dengan
koboi, Amerika, sabun Lux degan artis-artis/ bintang film muda dan sepatu Nike
dengan bintang olahraga terkenal.
7. Positioning
berdasarkan masalah
Terutama untuk barang baru yang
belum dikenal, positioning dilakukan dengan menyinggung pada persoalan actual
untuk dapat mendapatkan kepercayaan publik. Seperti Gerakan Disiplin Nasional
dalam upaya mengembalikan kepercayaan public pada perbankan, penerapan
peraturan baru telah menggunakan positioning ini.
thank you aku pakek bahan buat paperku yaa
BalasHapusMONGGOOOO SENANG BISA MEMBANTU
Hapusdifferentiation nya enggak ada
BalasHapusThanks for sharing...
BalasHapusperkenalkan kami dari adzseo.com ingin menawarkan beberapa fitur jasa kami yaitu :
pembuatan website
jasa seo
jasa artikel
jasa backlink
jasa pbn
jasa iklan adword
contact
atas perhatiannya kami ucapkan trimakasih....