INISIASI
I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP RESIKO
Pengertian Resiko
Teman-teman kata Resiko
mungkin kita sudah tidak asing lagi dan kita sering menggunakannya dalam
pembicaraan dan kehidupan sehari-hari kita sehari-hari. Bahkan makna kata resiko dapat kita temukan
dalam peribahasa seperti main api bisa
terbakar, main arang menjadi hitam dan sebagainya. Dengan kata lain kata Resiko sering kita
asumsikan sesuatu yang buruk yang dapat terjadi berkaitan dengan
tindakan-tindakan yang kita ambil atau kejadian-kejadian yang kita alami.
Pengertian lain dari resiko menurut para ahli adalah
sebagai berikut: risiko didefinisikan sebagai
kejadian yang merugikan. Dalam analisis investasi pengertian resiko adalah
kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan.
Sebelum kita mempelajari lebih dalam tentang manajemen
resiko terlebih dahulu kita harus mengetahui
1. Penyebab Resiko
2. Mengapa kita
perlu mempelajari Manajemen resiko
Untuk menjawab pertanyaan pertama, coba kita lihat kembali pengertian resiko. Dari pengertian resiko coba kita garis bawahi kata dapat atau bisa. Dari pengertian kata-kata ini resiko terjadi karena tidak adanya suatu kepastian. Dengan kata lain segala sesuatu yang kita jalanani atau hadapi pada saat ini pada dasarnya mengandung berbagai kemungkinan dengan peluang kejadian yang beragam. Ada yang mendekati satu (berpeluang besar terjadi) ada juga yang mendekati nol (hampir tidak ada peluang untuk terjadi). Pada kondisi ini resiko terjadi karena adanya suatu ketidak pastian. Berikut ini beberapa tingkat ketidak pastian besrta contohnya
Sumber buku materi pokok manajemen resiko
Untuk lebih memahami pengertian dari tingkat ketidak pastian, teman-teman
dapat baca buku materi pokok Mata Kuliah Manajemen Resiko.
Mengapa kita perlu mempelajari resiko. Hal utama kita mempelajari resiko berkaitan
dengan adanya peluang yang dapat memberikan keuntungan dari tindakan
atau kehidupan yang kita ambil atau jalani.
Disamping keuntungan mengingat dalam melakukan suatu tindakan atau
keputusan kita memerlukan suatu upaya atau sumberdaya yang dapat berupa
tenaga, modal atau biaya maka tindakan atau kejadian yang kita ambil/alami dapat juga menyebabkan terjadinya kerugian
atau kehilangan. Pada kondisi ini
kita mempelajari manajemen resiko dalam upaya untuk meningkatkan peluang
terealisasinya keuntungan, ataupun menurunkan peluang terjadinya
kerugian atau meminimalkan kerugian dari keputusan dan tindakan atau
kejadian yang kita ambil atau alami.
Macam-macam Resiko
Secara umum resiko dibagi menjadi dua macam yaitu resiko
murni (pure risk) dan seriko spekulasi.
Resiko murni berkaitan dengan kejadian-kejadai yang dapat terjadi dan
kita alami yang berdampak atau menyembabkan kerugian baik pada saat ini maupun
pada saat mendatang. Misalnya kejadian
bencana, kematian, kebakaran, kecelakaan dan lain-lain. Resiko murni tidak memberikan kemungkinan
untuk terciptanya suatu keuntungan mengingat pada umumnya resiko murni
merupakan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tetapi kejadian ini secara
langsung bukan merupakan upaya atau tindakan yang kita kuputuskan atau
ambil. Misalnya kebakaran akibat
konsleting listrik, dimana kita tidak pernah berharap atau bermaksud untuk
membuat konsleting listrik terjadi walaupun pemakaian listrik dan instalasi
listrik merupakan tindakan yang kita ambil.
Kebalikan dari
resiko murni adalah resiko spekulasi (speculative risk) yang
mengandung pengertian ketidak pastian apakah dapat memperoleh untung atau
mengalami kerugian. Dalam resiko
spekulasi kita menjadi subjek dalam
memutuskan untuk mengambil tindakan atau melaksanakannya. Misalnya melakukan
investasi dalam pembelian saham, dalam pembelian saham ini dimungkinkan untuk
mendapatkan untung bila harga saham naik (lebih besar dari harga pembelian) dan
juga ada kemungkinan merugi bila harga saham turun. Pada saat kita membeli saham tersebut kita
dalam posisi resiko spekulasi. Namun tidak demikian bila kita tidak jadi
membeli saham tersebut.
Resiko murni dan resiko spekulasi mungkin saja muncul
dalam berbagai situasi. Dimana keputusan
atau tindakan yang diambil berkaitan
dengan harapan untuk mendapatkan profit atau keuntungan dapat saja tidak
terealisasi sebagai akibat dari suatu kejadian yang tidak direncankan atau
diluar kendali. Misalnya pembelian tanah
dalam kasus lapindo dimana perusahaan beharap mmendapat keuntungan tetapi
sebagai akibat kejadian alam hal ini tidak dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Disamping kedua macam resiko ini, resiko juga dapat
dibagi 2 berdasarkan pergerakannya maupun berdasarkan subjeknya. Resiko berdasarkan pergerakannya dibagi 2 yaitu resiko bersifat statis dan
dinamis. Sedangkan yang berdasarkan
subjeknya juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu subjektif atau objektif.
Sumber Resiko
Bagi individu dan perusahaan, terjadinya resiko disebabkan karena individu
atau perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang dapat memacu terjadinya
resiko. Sumber daya tersebut adalah:
1. Harta Benda
Kepemilikan aharta benda baiik oleh
individu atau perusahaan dapat menyebabkan terjadinya resiko yang dapat berupa
kehilangan maupun kerusakan. Kehilangan
atau kerusakan ini pada kondisi tertentu baik bagi individu atau perusahaan
dapat mengganggu rencana atau pencapaian dimasa depan. Misalnya perusahaan tidak dapat melangsungkan
proses produksi sebagai akibat dari hilang atau rusaknya harta benda perusahaan
(mesin).
2. Hutang
Hutang yang
direncanakan dengan baik pada awalnya ditujukan untuk meringankan beban ataupun
menambah kemampuan (sumberdaya). Dengan
perencanaan hutang dan kondisi normal hutang tidak merupakan resiko baik bagi
individu maupun perusahaan. Tetapi pada
kondisi yang berbeda misalnya perubahan bunga hutang yang besar, ataupun
ketidak lancaran atau terganggunya potensi pendapatan dapat menyebabkan hutang
menjadi resiko yang berpotensi menciptakan kerugian.
3. Kesehatan Jiwa dan Mata
Pencarian
Dalam keluarga atau perusahaan
kesehatan jiwa dapat menyebabkan timbulnya resiko. Hal ini terkait dengan biaya pengobatan yang semakin tinggi
(misalnya penyakit kanker, level dan lain-lain)
serta semakin beragamnya jenis penyakit.
Terganggunya kesehatan karyawan atau anggota keluarga pada kondisi
tertentu alkan memberatkan kondisi keuangan atau pendapatan yang selanjutnya
menganggu rencana dimasa depan. Pada
kondisi lain hilangnya pekerjaan akibat
yang tak terduga dapat berakibat yang sama.
4. Resiko Keuangan
Resiko keuangan pada umumnya termasuk
dalam katagori resiko spekulasi yang dapat mempengaruhi pihak yang mengambil
keputusan. Resiko keuangan meliputi resiko kredit, resiko kurs valuta asing,
resiko komoditas dan resiko suku bunga.
Pengukuran Resiko
Pengetahuan terhadap sumber resiko sangat diperlukan
dalam uoaya menetukan pengukuran terhadap resiko yang mungkin terjadi. Terkiat dengan sifatnya maka pengukuran lebih
diteaknakan pada resiko objektif, mengingat resiko subjektif tidak dapat diukur
secara akurat. Berikut ini dua konsep penting pengukuran resiko objektif yaitu:
1. Kemungkinan Terjadinya
Kerugian (Chance of Loss)
Kemungkinan terjadinya kurugian dalam jangka panjang atau
prekuensi relatif kerugian tidak ada artinya bila digunakan untk kemungkinan terjadinya satu kejadian. Konsep ini lebih bermana bila diaplikasikan
pada kemungkinan terjadinya dalam kejadian-kejadian yang berjumlah besar.
Misalnya kejadian tsunami pada satu kota
dapat kemungkinan menyebabkan 1000 kerusakan, namun berdasrkan pengalaman dari
1000 rumah hanya 20 rumah yang rusak.
Untuk itu chance of loss kejadian tsunami adalah 2% (20/100). Dalam chance of loss perlu dibedakan
antara penyebab kerugian dan kondisi.
Penyebab kerugian di istilahkan sebagai peril dan kondisi
distilahkan hazard. Terdapat 3
jenis hazard dala konsep chance of loss yaitu Physical Hazard, Morale
Hazard dan Moral Hazard.
q
Physical Hazard adalah suatu kondisi yang bersumber dari karakteristik material atau
objek. Misalnya mobil tabrakan akibat
jalan licin, atau rem blong. Pada
kejadian ini jalan licin dan rem blong adalah physical hazard sedangkan
tabrakan adalah peril sedangkan mobil rusak adalah suatu kejadian.
q
Morale Hazard adalah sikap mental ceroboh atau sikap tidak hati-hati sesorang yang dapat
berakibatnya timbulnya kerugian. Hal ini
dapat terjadi sebagai akibat dari keadaan yang menyebabkan seseorang
mengabaikan resiko yang dapat terjadi.
Misalnya kejadian kecelakaan mobil akibat dari kecerobohan atau kekurang
hati-hatian dari pengemudi. Pengemudi beralasan bahwa kekurang hati-hatian
mengingat mobil yang dikendarai telah diasuransikan dan akan menjadi tanggung
jawab pihak perusahaan asuransi bila terjadi tabrakan. Namun pengemudi seringkali tidak menyadari
bahwa akibat tabrakan dapat berdampak lain diluar asuransi yang dijamin
misalnya kerugian pihak ketiga yang terlalu besar, kerugian kehilangan nyawa
dan lain-lain.
q
Moral Hazard bersumber pada sikap mental sesorang.
Namun dalam kejadian ini kerugian yang terjadi sebagai akibat dari
tindakan yang disengaja dan dirancang sehingga terjadi kerugian atau
mengakibatkan kerugian semakin besar.
Misalnya suatu perusahaan telah
diasuransikan, untuk mendapat pergantian dari perusahaan asuransi, dengan
sengaja ada pihak-pihak yang berusaha membakar perusahaan tersebut.
2. Derajat Resiko (Degree
of Risk)
Derajat resiko adalah variasi realtif
antara kerugian aktual dan kerugian yang diharapkan. Lebih jelasnya kadar
resiko adalah kisaran penyimpangan dari kerugian rata-rata (yang diharapkan)
yang ditaksir dengan menggunakan kemungkinan kerugian (chance of loss)
menggunakan rumus sebagai berikut:
Resiko
Objektif = Simpangan antara
kerugian aktual dan yg diharapkan
Kerugian yang diharapkan
Misalnya 2 perusahaan A dan B dari 100
ribu produk A dan B terdapat 100 produk yang catat. Dari data statistik diketahui estimasi jumlah
produk cacat perusahaan A adalah berkisar antara 95-105 produk. Sedangkan perusahaan B adalah berkisar antara
80 – 120. Dari data ini maka derajat
resiko dua perusahaan adalah:
A = (105-95) / 100
=10%
B = (120-80) / 100
= 40%
Jadi walaupun chance of loss dua perusahaan sama,
namun derajat resiko perusahaan B empat kali dari perusahaan A
================== Selamat Belajar=================
Referensi
.........................2007. Buku Materi Pokok Mata Kuliah Manajemen
Resiko. Universitas Terbuka. Pondok Cabe
Siahaan Hinsa. 2007. Manajemen Resiko. PT. Alex Media Kompetindo. Jakarta
Latihan:
Kejadian terjadinya kecelakaan pada permainan sepak bola yang menyebabkan
pemain tersebut tidak dapat bermain kembali.
Coba jelaskan hal-hal berikut ini.
1. Dilihat dari sifatnya
termasuk resiko apa dan berikan alasan
2. Dilihat dari sumber
resikonya termasuk golongan apa
3. Coba sebutkan yang
dikatagorikan peril, serta hazard pada kejadian tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar