MATERI INISIASI III
REKRUTMEN
DAN SELEKSI
A. PENDAHULUAN
Rekrutmen merupakan proses menarik pelamar untuk posisi yang diperlukan.
Proses ini harus terintegrasi penuh dengan proses perencanaan SDM dan
aktivitas-aktivitas manajemen SDM lain, khususnya proses seleksi, karena keberhasilan
rekrutmen akan memengaruhi keberhasilan seleksi, dan penggunaan prosedur
seleksi yang baik dapat memengaruhi keberhasilan rekrutmen.
Secara skematis, hubungan antara
analisis jabatan, perencanaan SDM, rekrutmen, dan seleksi nampak pada Gambar1.
Pada Gambar1 nampak bahwa analisis jabatan menghasilkan sifat dan persyaratan
dari suatu jabatan. Perencanaan sumber daya manusia menentukan jumlah jabatan
tertentu yang akan diisi. Sedangkan rekrutmen memokuskan perhatiannya pada
penyediaan sumber tenaga kerja yang berkualitas untuk mengisi lowongan pekerjaan
tersebut.
Gambar1
Hubungan antara Analisis Jabatan,
Perencanaan SDM, Rekrutmen, dan Seleksi
Sumber: Byars, L. L. dan Rue, L. W. (1997). Human Resource Management. 5th
Edition. Chicago: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Setelah mengikuti
inisiasi ke 4 ini secara umum Anda diharapkan dapat menjelaskan mengenai rekrutmen
dan seleksi calon karyawan dan secara khusus diharapkan Anda dapat menjelaskan:
1. pengertian rekrutmen;
2. sumber-sumber
karyawan;
3.
metode rekrutmen;
4.
pengertian seleksi;
5.
proses seleksi;
B. REKRUTMEN
1. PENGERTIAN
Rekrutmen diartikan sebagai seperangkat
aktivitas organisasi yang digunakan untuk menarik calon pemegang jabatan/pelaksana pekerjaan yang memiliki
kemampuan dan sikap yang diperlukan demi
membantu organisasi mencapai tujuan (Ivancevich,1992). Kalau menurut Noe dkk.
(2000), rekrutmen adalah praktik atau
aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi dengan tujuan utama mengidentifikasi dan menarik karyawan
potensial.
Rekrutmen meliputi tugas-tugas mengidentifikasi
dan menarik calon karyawan, baik untuk jabatan/pekerjaan yang ada pada saat ini
maupun untuk masa yang akan datang serta
mengembangkan sumber karyawan yang memadai untuk mengisi jabatan-jabatan/pekerjaan-pekerjaan
tersebut. Semakin besar jumlah dan variasi
sumber karyawan, semakin besar pula peluang menemukan calon
karyawan yang tepat untuk mengisi
jabatan/pekerjaan. Lingkup pengertian rekrutmen
di atas adalah sebatas pada kegiatan membujuk calon karyawan yang potensial
agar bersedia melamar pekerjaan yang akan diisi atau yang lowong.
2. SUMBER KARYAWAN DAN METODE PEREKRUTAN
Pada dasarnya, rekrutmen calon karyawan
dapat merupakan suatu proses yang berlangsung terus-menerus dalam upaya
perusahaan membangun sebuah pool pelamar
yang berkualitas bagi pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia di masa
mendatang, walaupun tidak ada satu pun
lowongan yang bersifat khusus pada saat ini. Praktik ini juga memungkinkan
perusahaan untuk memelihara kontak dengan sumber perekrutan/karyawan. Terdapat
berbagai sumber karyawan yang umumnya dapat digunakan organisasi/perusahaan
untuk melakukan perekrutan. Suatu organisasi dapat mengisi jabatan tertentu,
baik dengan orang yang ada di dalam
organisasi yang telah siap untuk dipekerjakan
ataupun orang yang berasal dari luar organisasi.
a. Sumber Internal
Pengisian lowongan jabatan/pekerjaan secara
internal pada dasarnya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu 1) melalui
transfer, yaitu mentransfer seorang karyawan dari satu jabatan/pekerjaan ke
jabatan/pekerjaan lain yang serupa dalam perusahaan yang sama; 2) melalui
promosi, yaitu mempromosikan seorang karyawan dari suatu jabatan yang lebih
rendah ke jabatan yang lebih tinggi tingkatannya; dan 3) melalui peningkatan (up grading), yaitu meningkatkan level
pendidikan atau keahlian seorang karyawan yang pada saat ini memegang jabatan.
b. Pekerja Sambilan (Part Time) dan Teman Karyawan
Pekerja sambilan ini dapat digunakan jika
terdapat kekurangan pekerja dalam jangka pendek, atau jika tidak diperlukan
pekerja dalam jumlah besar. Perusahaan dapat menawarkan pembayaran dengan
berbagai macam tipe bonus pada pekerja sambilan tersebut di luar cara
penggajian yang telah baku.
c. Refferals
Selain pekerja sambilan, perusahaan dapat
memanfaatkan teman karyawan. Sebelum mencari calon karyawan di luar, banyak
organisasi meminta karyawan yang ada pada saat ini mendorong teman atau
familinya melamar lowongan yang ditawarkan organisasi tersebut. Beberapa organisasi
bahkan menawarkan “honor penemuan (finders
fee)” dalam bentuk insentif bagi yang berhasil menyerahkan calon karyawan
yang berkualitas.
d. Perekrutan Eksternal
Apabila organisasi telah kehabisan pasokan
pelamar internalnya, maka harus beralih kepada sumber eksternal untuk
melengkapi tenaga kerjanya. Banyak metode tersedia untuk perekrutan eksternal,
di antaranya melalui media advertensi, agen penempatan tenaga kerja, perusahaan
pencari eksekutif, dan acara-acara khusus untuk perekrutan (special events recruiting).
e. Perekrutan Lewat Kampus
Proses perekrutan lewat kampus ini sama
dengan cara perekrutan lainnya. Dalam metode ini, suatu organisasi mengirim
seorang karyawan (biasanya disebut perekrut) ke kampus untuk mewawancarai calon
karyawan dan menjelaskan mengenai organisasi kepada para calon tersebut.
Bersamaan dengan acara kunjungan tersebut, brosur dan buku-buku lain tentang
organisasi dibagi-bagikan. Di samping itu, organisasi juga dapat mengadakan
advertensi untuk menarik mahasiswa atau menyelenggarakan seminar dimana
eksekutif perusahaan menyampaikan tentang berbagai hal yang dihadapi
organisasi.
C.
SELEKSI
1. PENGERTIAN
Saudara mahasiswa,
seleksi merupakan suatu proses dimana suatu organisasi memilih orang atau
orang-orang yang terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria
seleksi untuk posisi-posisi yang tersedia untuk diisi (Ivancevich, 1992 dan
Byars & Rue, 1997). Hal ini mengandung arti bahwa, semua program seleksi
pada dasarnya berusaha mengidentifikasi pelamar yang memiliki peluang tertinggi
untuk memenuhi atau (bahkan) melampaui standar kinerja organisasi. Kinerja
dalam pengertian ini tidak sesederhana mengacu pada keluaran kuantitatif,
tetapi dapat mencakup sasaran keluaran kualitatif seperti, tingkat absensi,
kepuasan karyawan dan pengembangan karir. Oleh karena itu, tugas awal yang
tercakup dalam pengembangan dan implementasi suatu proses seleksi efektif
adalah mengidentifikasi sasaran keluaran mana yang paling penting sesuai dengan
kondisi lingkungannya.
2. PROSES SELEKSI
Saudara mahasiswa,
bahwa sasaran proses seleksi adalah terpilihnya individu pelamar yang dapat
melaksanakan pekerjaan dengan berhasil. Dalam suatu program seleksi lengkap,
proses seleksi didasarkan atas analisis jabatan secara seksama, perencanaan
sumber daya manusia secara komprehensif, dan proses rekrutmen yang efektif.
Hubungan antara seleksi, analisis jabatan, perencanaan sumber daya manusia, dan
program perekrutan nampak pada gambar 2.
|
Gambar 2
Hubungan antara Seleksi, Analisis
Jabatan, Perencanaan SDM
dan Program Perekrutan
Sumber: Flippo, E. B. (1991). Manajemen Personalia. Terjemahan. Edisi
Keenam. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pada gambar 2 nampak bahwa untuk memulai prosedur pengangkatan karyawan
terdapat tiga kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan. Pertama, adanya otoritas untuk mengangkat yang berasal dari daftar
permintaan karyawan yang diturunkan dari analisis beban kerja dan analisis
tenaga kerja. Analisis beban kerja dan analisis tenaga kerja dilakukan atas
dasar estimasi penjualan yang kita perkirakan akan terjadi di masa mendatang. Kedua, harus ada standar kepegawaian
untuk diperbandingkan dengan pelamar. Standar kepegawaian ini tercermin dalam
spesifikasi jabatan yang diturunkan dan deskripsi jabatan yang dikembangkan
melalui analisis jabatan. Ketiga,
harus ada pelamar pekerjaan yang dapat dipilih untuk diangkat melalui proses
seleksi.
Dalam prosedur seleksi karyawan, berbagai macam metode dan alat seleksi
dapat dipergunakan untuk menemukan individu yang paling sesuai dengan tuntutan
pekerjaan. Walaupun tidak ada prosedur baku yang dapat dipakai untuk memilih
karyawan, namun ada tahapan-tahapan yang paling umum digunakan dalam proses
seleksi yang mencakup:
a.
penyaringan pelamar pendahuluan;
b.
memeriksa surat lamaran pelamar;
c.
melaksanakan tes;
d.
memeriksa referensi;
e.
melaksanakan wawancara;
f.
melaksanakan tes kesehatan.
Urut-urutan keenam tahapan tersebut tidak baku, akan
sangat tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan. Artinya, implementasi
keenam hal tersebut dilakukan secara berbeda-beda dalam setiap organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar