Pendahuluan
Selamat berjumpa. Jadwal tutorial yang
telah kami kirimkan menunjukkan ada delapan inisiasi dimana terdapat delapan
pokok bahasan yang perlu dipelajari. Pada pokok bahasan pertama, Anda
mempelajari tentang Konsep Dasar Manajemen Pemasaran. Untuk itu Anda harap
mempelajari modul 1 tentang Konsep Dasar Manajemen Pemasaran . jangan lupa mengerjakan
tes formatif modul 1 untuk mengevaluasi kemampuan pemahaman Anda tentang modul
1 tersebut.
Kompetensi umum yang perlu Anda kuasai
setelah mempelajari pokok bahasan pertama adalah mampu menjelaskan tentang
konsep dasar pemasaran, filosofi dasar pemasaran, dan lingkungan pemasaran dalam
situasi pasar dan bisnis yang berubah. Sedangkan kompetensi khusus yang harus
Anda kuasai dari modul 1 antara lain:
1. menyebutkan pengertian pemasaran dan manajemen pemasaran;
2. menjelaskan peran pemasaran dalam organisasi;
3. menjelaskan falsafah bisnis:Konsep Pemasaran;
4. menjelaskan falsafah bisnis: Konsep Pemasaran
Kemasyarakatan;
5. menjelaskan tanggungjawab perusahaan;
6. menyebutkan pengertian konsumerisme;
7. menjelaskan faktor-faktor lingkungan (akan dibahas di inisiasi 2)
Sebelum masuk pada materi pokok
bahasan pertama, kami ingin memberikan pemahaman tentang Esensi Pemasaran. Coba
apa yang ada dalam benak Anda tentang esensi pemasaran? Di
dalam situasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini, pemasaran merupakan
salah satu kegiatan yang penting untuk diperhatikan perusahaan agar
kelangsungan hidupnya dapat dipertahankan. Dalam melaksanakan tugas
pemasarannya, seorang manajer pemasaran suatu perusahaan perlu memahami
karakteristik yang spesifik dari pasar yang akan dituju. Tinjauan yang
menyeluruh tentang kebutuhan dan keinginan pasar perlu mendapat perhatian dalam
rangka menciptakan kepuasan konsumen melalui barang atau jasa yang ditawarkan.
Jadi pada intinya pemasaran mengandung arti “kegiatan yang ditujukan untuk
menemukan kebutuhan dan keinginan konsumen dan memuaskannya”.
Langkah
awal yang perlu dilakukan oleh manajer pemasaran yaitu memahami kebutuhan
konsumen. Kebutuhan setiap orang berbeda-beda, namun dalam kelompok tertentu
kebutuhan mereka relatif sama. Perusahaan dapat melayani kebutuhan semua
kelompok konsumen tersebut, atau memilih satu kelompok yang potensial untuk
dapat dipuaskan kebutuhan dan keinginannya. Proses penentuan kelompok konsumen
dan cara memuaskan kebutuannya tersebut melibatkan berbagai konsep dan kegiatan
pemasaran. Untuk itu pembahasan akan dimulai dengan pemahaman akan pasar,
pemasaran, manajemen pemasaran dan konsep pemasaran.
Semula istilah pasar menunjukkan tempat dimana
penjual dan pembeli berkumpul umtuk bertukar barang-barang mereka, misal di
pasar tradisional. Ahli ekonomi menggunakan istilah pasar untuk menunjuk pada
sejumlah pembeli dan penjual yang melakukan transaksi pada suatu produk.
Sedangkan pemasar lebih mengartikan penjual sebagai industri dan pembeli
sebagai pasar. Pengertian pasar yang lebih luas dikemukakan oleh
William J. Stanton:
Pasar adalah orang-orang
yang mempunyai keinginan untuk puas, mempunyai uang untuk berbelanja, dan
mempunyai kemauan untuk membelanjakannya.
Jadi dalam pengertian tersebut terdapat tiga faktor
utama yang menunjang terjadinya pasar yaitu:
a. orang dengan segala kebutuhannya,
b. daya beli mereka, dan
c. tingkah laku dalam pembelian
mereka.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya merupakan suatu proses
perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Lebih
lanjut beberapa ahli memberikan bermacam-macam batasan tentang pemasaran
diantaranya dikemukakan oleh Philip Kotler:
Pemasaran adalah semua proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, manawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.
Sedangkan pengertian pemasaran menurut American Marketing Association adalah sebagai berikut:
Pemasaran merupakan suatu proses
perencanaan dan pengembangan kegiatan usaha yang meliputi kebijakan harga,
promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang atau jasa yang diarahkan pada
suatu proses pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dari sejumlah definisi pemasaran tersebut dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pemasaran pada dasarnya meliputi empat kegiatan utama yaitu
pengembangan produk, promosi, harga dan saluran distribusi yang biasa disebut
dengan marketing
mix atau bauran pemasaran.
Pengertian Manajemen
Pemasaran
Fungsi-fungsi manajemen pada dasarnya terdiri dari
fungsi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi strategi yang dilaksanakan dalam
upaya untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Pengertian manajemen pemasaran
juga sangat berkaitan dengan tugas-tugas manajer pemasaran dalam melaksanakan
fungsi-fungsinya.
Manajemen pemasaran dapat didefinisikan sebagai
berikut:
Manajemen Pemasaran adalah suatu proses
analisis, perencanaan, implementasi, koordinasi dan pengendalian program
pemasaran yang meliputi kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi dari
produk, jasa, dan ide yang ditawarkan untuk menciptakan dan meningkatkan
pertukaran manfaat dengan pasar sasaran dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi (Boyd, Walker,
Larreche, 1998, p.16).
Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah sebagai berikut:
Manajemen Pemasaran adalah perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan perumusan
tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran dan strategi
pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi
tujuan individu maupun organisasi.
Dari
definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pemasaran meliputi proses analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian program
pemasaran. Pada tahap awal pemasar perlu melakukan analisis peluang pemasaran u
tuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan menganalisis lingkungan pemasaran
dan perilaku konsumen. Pada tahap kedua pemasar perlu menyusun perencanaan
pemasaran stratejik yaitu dengan merumuskan tujuan pemasaran, mengidentifikasi
kendala yang menghambat tujuan, mengembangkan strategi pemasaran, dan
menetapkan program pemasaran. Tahap ketiga impelemntasi rencana pemasaran dan
tahap terahir adalah pengendaian pemasaran. Proses Manajemen Pemasaran dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar
1.1
Proses
Manajemen Pemasaran
|
||
Konsep Dasar /Filosofi Pemasaran
Manajer pemasaran dalam melakukan aktifitasnya perlu memikirkan
orientasi atau filosofi yang mendasari upaya pemasarannya. Melalui filosofi
tersebut kegiatan pemasaran mempunyai pola orientasi bisnis dan pemasaran baik
pada perusahaan, pelanggan ataupun masyarakat.
Terdapat lima konsep sebagai bentuk filosofi dalam pemasaran yaitu
konsep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran kemasyarakatan.
Konsep produksi yaitu konsep yang berorientasi produksi menekankan bahwa kegiatan
produksi harus diutamakan dan dilakukan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi
permintaan. Tujuan konsep
produksi adalah pencapaian efisiensi prosuksi, biaya rendah, dan distribusi
massa.
Konsep produk yaitu konsep yang menekankan bahwa sukses pemasaran
tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan yang
memakai konsep ini selalu berusaha memenangkan persaingan melalui pembuatan
produk unggulan Perusahaan selalu berupaya menghasilkan produk berkulitas dan
terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas produknya.
Konsep penjualan yang menekankan bahwa konsumen tidak akan mengkonsumsi produk dari
suatu perusahaan, apabila perusahaan tersebut tidak melakukan usaha promosi dan
penjualan yang agresif.
Konsep pemasaran merupakan konsep yang lebih menitikberatkan pada kepentingan pelanggan
atau kepuasan konsumen. Filosofi konsep pemasaran dikemukakan oleh Kotler
sebagai berikut:
Konsep pemasaran sebagai filosofi berpendapat bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan
efisien dibanding pesaingnya.
Dengan demikian konsep pemasaran sebagai filosofi mencakup tiga unsur,
yaitu:
1.
Orientasi pelanggan.
Orientasi pelanggan terdiri dari kegiatan penentuan produk dan program
pemasarannya melalui pengembangan dan implementasi strategi pemasaran.
2.
Pemasaran
yang terkoordinasi dan terintegrasi.
Perlunya koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran pada berbagai unit
di dalam perusahaan ditujukan untuk dapat memberikan kepuasan pelanggan.
3.
Pencapaian
tujuan kinerja organisasi. Tujuan perusahaan
adalah untuk mendapatkan laba atau tingkat keuntungan yang layak yang dapat
digunakan untuk mengembangkan perusahaan.
Perbedaan konsep pemasaran dengan konsep penjualan pada titik tolak,
pusat perhatian (fokus), prosedur dan alat, serta hasil akhirnya. Konsep
penjualan berawal dari keinginan perusahaan, memfokuskan pada usaha
mempertahankan produk melalui upaya promosi dan penjualan sebanyak-banyaknya
untuk mendapatkan laba yang tinggi. Sedangkan konsep pemasaran titik tolaknya
adalah keinginan pasar, fokusnya pada usahamemnuhi kebutuhan konsumen,
melakukan pemasaran yang terintegrasi, dan hasil akhirnya adalah pencapaian
laba yang diperoleh dengan cara memuaskan pelanggan.
Konsep pemasaran
kemasyarakatan. Konsep ini merupakan
perkembangan dari konep pemasaran yang disesuaikan dengan perubahan sejalan
dengan adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya memelihara keseimbangan
lingkungan dan sosial, serta kesejahteraan masyarakat. Konsep ini menekankan
bahwa tugas organisasi adalah memahami kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
dan meningkatkan kepuasan konsumen lebih efektif dan efisien dibanding pesaing
untuk mencapai kesejahteraan sosial konsumen. Beberapa faktor yang mendorong
berkembangnya konsep ini adalah isu-isu tentang lingkungan hijau (green
marketing), pemasaran sosial, etika dan moral berbisnis, serta profit oriented versus social oriented. Perusahaan harus lebih berorientasi pada umat dan kelangsungan hidup
agar tidak terjadi konflik kepentingan antara produsen dengan masyarakat. Misal
perusahaan penyedap rasa perlu mencantumkan label halal dan mendapat sertifiksi
dari majelis Ulama Indonesia (MUI) agar produknya tidak dijauhi oleh konsumen.
Perusahaan kayu lapis baru dapat memasarkan produknya apabila mendapatkan
sertifikasi ecolabel dari dunia untuk menjamin perusahaan yang bersangkutan
malakukan penanaman hutan kembali dan sisa-sisa proses produksinya telah didaur
ulang menjadi produk yang bermanfaat. Konsumen sekarang ini menghendaki adanya
tanggungjawab sosial dari produsen produk-produk yang bahannya berasal dari
hutan agar dapat menjaga kelestarian hutan demi terciptanya kesejahteraan
masyarakat dunia.
Perkembangan dewasa ini menunjukkan adanya ketidakpuasan konsumen
terhadap barang yang dibelinya karena terdapat ketidaksesuaian antara kenyataan
dengan propaganda perusahaan. Pada kenyataannya banyak perusahaan yang hanya
memikirkan keuntungan yang besar tanpa memperhatikan kepentingan konsumen. Ini
tidak sesuai dengan Konsep Pemasaran yang berusaha memberikan kepuasan kepada
konsumen untuk mendapatkan laba jangka panjang. Untuk itu masalah konsumerisme menjadi menjadi sangat
penting untuk diperhatikan. Cravens dan Hills mengemukakan konsumerisme sebagai
berikut.
Konsumerisme
adalah kekuatan sosial di dalam lingkungan yang ditujukan untuk membantu dan
melindungi konsumen dengan menggunakan hukum, modal dan tekanan ekonomi
terhadap perusahaan.
Isu
Pemasaran Yang berubah
Perkembangan
situasi bisnis sekarang ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan arus
informasi, teknologi dan tuntutan masyarakat yang selalu mengikuti perubahan. Bisnis
masa kini berada pada lingkungan yang selalu berubah dengan cepat dan dinamis.
Globalisasi yang ditandai dengan adanya arus perdagangan tanpa batas negara,
ruang dan waktu membuat tingkat persaingan menjadi semakin tajam. Tingginya
tingkat persaingan juga didukung oleh adanya perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang memungkinkan adanya perdagangan lewat internet atau
komputer sehingga membawa dampak pada perubahan perilaku beli dan jual masyarakat.
Dengan adanya tingkat persaingan yang
tajam, membuat banyak produk yang relatif sama di pasar (look a like product). Hal ini menjadikan konsumen dihadapkan pada
banyak pilihan produk dan sulit membedakan satu produk dengan produk lain.
Konsumen menjadi semakin demanding
atau menuntut nilai (value) produk
dengan lebih membandingkan harga dan manfaat produk yang didapat. Konsumen masa kini lebih pandai mengharapkan
lebih dari apa yang mereka terima di masa sebelumnya. Konsumen lebih mencari
esensi nilai produk yaitu barang dan
jasa yang berkualitas dengan harga yang wajar. Persepsi konsumen atas nilai
berkaitan dengan kualitas produk yang dapat memberikan kepuasan konsumen yaitu
kemampuan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan melebihi
harapan pembeli. Pelanggan akan puas bila mereka mendapatkan kualitas barang
dan jasa dengan harga yang wajar sehingga semakin besar kemungkinan melakukan
pembelian ulang atau melakukan hubungan dengan perusahaan.
Oleh
karena itu hanya perusahaan yang mendasarakan keputusan pemasarannya pada customer oriented dan value oriented-lah yang bisa bertahan.
Konsep market driven atau consumer driven perlu diterapkan ke
dalam kebijakan intern perusahaan agar kepuasan pelanggan menjadi orientasi
atau fokus perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan juga sangat tergantung
dari kemampuan perusahaan menciptakan hubungan baik dengan konsumen (consumer relationship). Untuk itu
perusahaan sebaiknya menerapkan konsep pemasaran berdasarkan hubungan (relationship marketing) yang pada
dasarnya mempunyai tujuan untuk menciptakan loyalitas pelanggan yang kuat. Hal
ini mengakibatkan banyak perusahaan yang berada pada posisi pemimpin pasar
lebih berupaya untuk mempertahankan pelanggannya daripada menerobos pasar baru.
Hal dasar yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menjalin hubungan ini adalah
memahami benar apa kebutuhan dan keinginan serta harapan individual konsumen.
Akhir-akhir ini banyak perusahaan yang menyadari untuk menerapkan individualized marketing atau one to one marketing dengan cara
menciptakan produk yang dapat tepat memenuhi apa yang diinginkan dan dibutuhkan
kelompok konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar