INISIASI VII HUBUNGAN KANTOR PUSAT DENGAN KANTOR CABANG


INISIASI VII
HUBUNGAN KANTOR PUSAT
DENGAN KANTOR CABANG



·         Sistem akuntansi kantor pusat dan cabang terdiri dari:
-          sistem sentralisasi
pada sistem ini, semua pembukuan ada di kantor pusat, kantor cabang hanya mencatat kas kecil yang umumnya dipakai dengan menggunakan sistem imprest fund. Cabang melakukan kegiatan akuntansi secara ekstracomptable yaitu mengerjakan buku-buku tambahan seperti kartu piutang dan catatan lain yang diperlukan oleh kantor pusat.
-          sistem desentralisasi
pada sistem ini cabang melakukan kegiatan akuntansi seperti kantor pusat. Kegiatan akuntansi cabang mungki dibatasi oleh kantor pusat misalnya akuntansi aktiva tetap hanya dicatat oleh kantor pusat.

·         Masalah-masalah dalam akuntansi cabang, antara lain:
a.       pengiriman barang.
PT. Telaga membuka cabang di Makassar pada tanggal 1 Oktober 2000, dan pada tanggal itu kantor pusat mengirim uang tunai sebesar Rp15.000.000,00.

Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Makassar
Rp15.000.000,00
Kas
Rp15.000.000,00
     Kas
     Rp15.000.000,00
     Kantor Pusat
     Rp15.000.000,00

b.       Pengiriman barang dagang.
Kantor pusat mengirim barang dagang ke cabang Manado dengan harga pokok Rp20.000.000,00.

Metode Perpetual:
Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Manado
Rp20.000.000,00
Persediaan brg dg
Rp20.000.000,00
     Persediaan brg dg
     Rp20.000.000,00
     Kantor Pusat
     Rp20.000.000,00

Metode Phisik:
Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Manado
Rp20.000.000,00
Pengiriman brg dg
Dari kantor pusat
Rp20.000.000,00
     Pengiriman brg dg
     Ke cabang manado
     Rp20.000.000,00
     Kantor Pusat
     Rp20.000.000,00



c.       Ongkos angkut barang dagang.
Kantor pusat mengirim barang dagang ke cabang Bengkulu sebesar Rp45.000.000,00 dan ongkos angkut muatan kapal laut sebesar Rp2.300.000,00 dibayar oleh kantor pusat.

Masalah ongkos angkut yang dikeluarkan oleh kantor pusat atau cabang tergantung pada kebijaksanaan manajemen, yaitu:
-          ongkos angkut dibebankan pada kantor cabang dengan menambah harga perolehan barang dagang.

Kantor Pusat
Cabang Bengkulu
Rp47.300.000,00
 Persediaan brg dg     atau pengiriman brg dg ke cabang Bengkulu
     Rp45.000.000,00
   
Kas
     Rp  2.300.000,00


Kantor Cabang
Metode perpetual
Metode phisik
Persediaan brg dg
Rp47.300.000,00
Pengiriman brg dg dari
Kantor pusat
Rp45.000.000,00
     Kantor Pusat
     Rp47.300.000,00
Beban angkutan msk
Rp   2.300.000,00


     Kantor pusat
     Rp47.300.000,00

-          Ongkos angut dibebankan pada kantor cabang dengan tidak menambah nilai perolehan barang dagang.

Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Bengkulu
Rp47.300.000,00
Persediaan brg dg/pengiriman brg dg dari Kantor pusat
Rp45.000.000,00
       Persediaan brg dg/pengiriman brg dg ke cabang bengkulu
     Rp45.000.000,00
Beban pengangkutan
Rp   2.300.000,00
      Kas
     Rp   2.300.000,00
     Kantor pusat
     Rp47.300.000,00











-          Ongkos angkut menjadi beban kantor pusat.

Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Bengkulu
Rp45.000.000,00
Persediaan brg dg/pengiriman brg dg dari Kantor pusat
Rp45.000.000,00
Beban pengangkutan
Rp   2.300.000,00
     Kantor pusat
     Rp47.300.000,00
       Persediaan brg dg/pengiriman brg dg ke cabang bengkulu
     Rp45.000.000,00


      Kas
     Rp   2.300.000,00



d.       Aktiva tetap.
Pencatatan aktiva tetap tergantung pada kebijaksanaan kantor pusat, yaitu:
1.       aktiva tetap dicatat pada buku kantor pusat
PT Naga berkantor pusat di Bali dan mempunyai cabang di Surabaya.

Pencatatan aktiva tetap cabang pada kantor pusat antara lain:
-          pembelian aktiva tetap oleh kantor pusat
Kantor pusat membeli peralatan kantor untuk kegiatan cabang secara tunai sebesar Rp4.200.000,00.
Jurnal:
Peralatan kantor
Rp4.200.000,00
Kas
     Rp4.200.000,00

-          pembelian aktiva tetap oleh kantor cabang
Cabang membeli peralatan kantor secara kredit sebesar Rp3.750.000,00
Jurnal:
Peralatan kantor
Rp3.750.000,00
Cabang Surabaya
     Rp3.750.000,00

-          aktiva tetap bekas dikirim ke cabang
Kantor pusat mengirim kendaraan bekas untuk dipakai operasi cabang.
- Tidak ada jurnal-












2.       aktiva tetap dicatat pada buku kantor cabang

Masalah aktiva tetap cabang yang dicatat pada kantor cabang antara lain:
-          pembelian aktiva tetap oleh kantor pusat
Kantor pusat membeli peralatan kantor untuk kegiatan cabang secara tunai sebesar Rp4.200.000,00.

Jurnal:
Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Surabaya
Rp4.200.000,00
Peralatan kantor
Rp4.200.000,00
     Kas
Rp   4.200.000,00
     Kantor pusat
     Rp4.200.000,00

-          pembelian aktiva tetap oleh kantor cabang
Cabang membeli peralatan kantor secara kredit sebesar Rp3.750.000,00
Jurnal:
Kantor Pusat
Kantor Cabang
- Tidak ada jurnal -
Peralatan kantor
Rp3.750.000,00


     Utang dagang
     Rp3.750.000,00

-          aktiva tetap bekas dikirim ke cabang
Kantor pusat mengirim kendaraan bekas untuk dipakai operasi cabang.
Jurnal:
Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Surabaya
Rp 22.240.000,00
Kendaraan
Rp27.800.000,00
Akum. Peny. kendaraan
Rp   5.560.000,00
   Akum.Peny. kend
     Rp   5.560.000,00
     Peralatan kantor
    Rp27.800.000,00
   Kantor pusat
     Rp 22.240.000,00


e.       Pembebanan beban operasi.
Kantor pusat mengirim nota atas beban penyusutan aktiva tetap yang dipakai cabang Solo, dimana aktiva tetap cabang dicatat pada buku kantor pusat.
Rincian nota: penyusutan kendaraan Rp2.470.000,00 dan penyusutan peralatan kantor Rp1.540.000,00.

Jurnal:
Kantor Pusat
Kantor Cabang
Cabang Solo
Rp 4.010.000,00
Beban peny. kend
Rp  2.470.000,00
    Akum. Peny. kend
    Rp  2.470.000,00
Beban peny. peralatan
Rp  1.540.000,00
    Akum. Peny. peralatan
    Rp  1.540.000,00
   Kantor pusat
       Rp 4.010.000,00







·         Masalah lain yang muncul apabila kantor cabang beroperasi di luar negeri adalah dalam penentuan tingkat kurs (penjabaran) yang dipakai.
Dalam hubungannya dengan pemilihan tingkat kurs tersebut , rekening dapat dikelompokkan menjadi:

a.       Rekening lancar, baik aktiva lancar maupun utang lancar. Rekening lancar ini sebaiknya dijabarkan berdasarkan tingkat kurs pada tanggal neraca (current rate).
b.       Rekening tidak lancar, yang meliputi aktiva tidak lancar dan utang tidak lancar. Rekening ini sebaiknya dijabarkan berdasarkan kurs pada tanggal terjadinya atau perolehannya (historical rate).
c.       Rekening nominal, yang meliputi rekening penghasilan dan rekening biaya. Rekening ini sebaiknya dijabarkan berdasarkan kurs rata-rata.
d.       Rekening timbal balik. Rekening ini sebaiknya dijabarkan berdasarkan rekening timbal balik.
Selisih yang timbul dalam penjabaran tersebut akan ditampung dalam rekening selisih kurs.



====================     Selamat Belajar     ==================== 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang terbaik

jasa joki UT dan karya ilmiyah segala jurusan jaminan lolos plagiat 0878 9797 9399

  Dampak Kenaikan Nilai Upah Minimum Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19 (PT. AMTEK PRECISION COMPONENT BATAM) ...